Share

18. Wrong road

Penulis: Tabina Carra
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-08 01:45:37

***

Dua hari kemudian, mereka sudah bersiap menuju lokasi pemotretan yang dituju Isa. Marco sengaja hanya menggunakan dua mobil yang beriringan. Tim miliknya sudah disebar di sepanjang festival bunga.

Ia dan Isa berada dalam satu mobil Jeep bersama. Sedangkan, Jett dan Ash berada di depan mobil mereka.

"Apa yang kau katakan pada Miss Fletcher tentang pemindahan lokasi dan hari pemotretan? Perempuan itu termasuk Kepala Sekolah yang cerewet dengan jadwal dan lokasi pemotretan. Aku tidak percaya, ia dapat setuju begitu saja dengan idemu, Marco."

Marco mengulum senyu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cinta Sang Bodyguard   19. Hello, Rage!

    ***"Isa!" Marco berteriak lantang ketika tubuhnya ikut ditarik keluar menjauh dari mobil. Senjata dalam genggamannya terjatuh ketika ia terseret dengan paksa.Gadisnya meronta dalam cengkeraman pria berbadan tinggi besar dan kekar. Ia melihat pria lain menghampiri Isa untuk menangkis tangannya yang kini sedang melemparkan tinju pada pria berbadan kekar.Marco sendiri sudah dikepung tiga lelaki. Ia berhasil menjatuhkan salah satunya ketika pria itu mencoba mencekik Marco. Pria nomor satu tersungkur karena Marco langsung memelintir lehernya dengan kuncian kaki.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • Cinta Sang Bodyguard   20. The Deadly Waterfalls

    Spoiler:Bab cukup panjang (2,000 kata) karena mengandung adegan aksi yang sayang kalau dipotong menjadi dua bab. Selamat membaca. Ciao!***Marco POV“Tidak! Tidak! Isa! Jangan!” Marco menggeleng dan meneriakkan namanya. Berusaha begitu keras untuk bangkit tapi tidak bisa. Salah satu betisnya yang terluka diinjak dengan sengaja oleh Rage.“Bangs*at!” Marco mengumpat.Setengah lututnya mulai mati rasa.Marco berusaha mencari sepasang mata milik gadisnya yang masih menolak memandangnya. Isa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Cinta Sang Bodyguard   21. Don't leave me now!

    🔥🔥🔥 “Gadisnya meringkuk. Kedua tangan dan kakinya terikat. Mulutnya juga ditutup kain. Marco matanya yang membelalak seakan itulah akhir hidupnya. Ia segera meraih gadisnya menuju permukaan air. Ketika Marco berhasil mengambil nafas ke permukaan untuk dirinya. Gadisnya terkulai. Kedua mata yang tadi sempat ditangkapnya di bawah air juga sudah turut menutup.”***Ini kali kedua hidupnya terasa di neraka meski sebetulnya bukan panas neraka yang kini dirasakannya. Marco duduk membungkuk di kursi ruang tunggu unit gawat darurat.Dalam situasi seperti ini, biasanya merokok adalah obat manjur untuk melepas ketegangan yang tengah mengikat kepalanya. Tapi, beranjak satu senti dari kur

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10
  • Cinta Sang Bodyguard   22. Hello again, Mischa!

    ***Tepat hari ketiga kondisi Isa sudah stabil dan dokter menyampaikan perawatannya bisa dipindah ke ruangan biasa. Meski demikian, Teresa memutuskan untuk memindahkan perawatan homecare intensif ke rumah. Dengan dua perawat pribadi dan dokter yang akan selalu siap sedia.Kondisi Isa masih belum sadar dan dalam kondisi koma.Marco memasuki ruangan menuju ranjang kubikel khusus pasien. Walaupun tidak lagi ada ventilator yang membantu saluran pernafasan Isa, selang oksigen masih menempel di kedua lubang hidungnya.***“Ini hari kelima. Kau masih belum bangun juga, Princess!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10
  • Cinta Sang Bodyguard   23. Come and Hug Me

    *** 💚Marco POV💚 Hari Ketujuh. Kau masih bertahan dalam tidur panjangmu, Princess. Marco meraih tangan gadisnya dan mengecup punggung tangannya. Apa kau merasakan kecupan ini? Ia lalu membelai dahi Isa yang dipenuhi bulir keringat. Tubuhnya mulai menggigil. Saat pertama kali Marco melihat seluruh tubuh Isa menggigil hebat, dalam kekalutannya ia memanggil perawat. Perawat menjelaskan menggigil merupakan reaksi normal ketika seseorang sedang mengalami peradangan apalagi jika disertai demam. Melihatnya terbaring dan belum sadarkan diri, membuat dadanya perih. Apa kau mendengar jeritan hatiku, Isa? Bisakah kau segera bangun dan kembali pulang untukku?

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Cinta Sang Bodyguard   24. I'm your second choice

    ***Brak! Pintu kamar yang tidak bersalah itu dibanting dengan kasar oleh Marco. Rahangnya mengeras dan kedua tangannya mengepal menahan amarah yang menggelegak di dada. Andai benda itu bisa berteriak mungkin gaungnya akan tembus sampai ke ujung jalan.Sial*an! Rage! Rage! Rage! Gadisnya membela Si Manusia Gua sampai sebegitunya! Tapi, mengapa ia memanggilnya Si Bodoh-Tidak Bersalah-Jangan Sakiti Dia Marco! Damn*it! Marco menggerutu dalam hati dan matanya nyalang mencari sasaran lain untuk beradu tinju. Sayang sekali, ia tidak berpapasan dengan satu pun anak buahnya.Marco bergegas menuju mobil Benz G-Class berwarna hitam kesayang

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Cinta Sang Bodyguard   25. Red Lingerie!

    💚💚💚 Meninggalkan gadisnya dan memutuskan untuk terus melangkah dari ruangan lak*nat itu membutuhkan kekuatan super yang tidak pernah terbayang ada di dalam dirinya. Bagaimana bisa-bisanya ia mengucap 'selamat tinggal' pada gadis yang membuatnya hampir gila setengah mati? Apa tadi hanya kemarahan sesaat karena Isa datang menyusul dan tidak mematuhi ancamannya? Apa ini adalah kekecewaan yang harus diterimanya bahwa ia adalah pilihan kedua? Atau bahkan sebetulnya ia tidak pernah menjadi pilihan untuk gadisnya? *** Seminggu kemudian setelah kejadian di Ruang Interogasi... Brak! Brak! Brak! "Marco, aku tahu kau didalam. Cepat buka pintunya!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15
  • Cinta Sang Bodyguard   26. The Real Truth

    *** Marco mengerang pelan, bibirnya menyambut Isa. Ia menyelipkan tangan di antara rambut gadisnya yang lebat, meraih tengkuknya dan menciumnya lebih dalam. Gadisnya cekikikan. "Tuan Serigala, sudah tidak marah?" Setelah beberapa saat, Marco lalu meraih gadisnya ke dalam pelukannya dan membaringkannya ke bantalnya. Ia sendiri berbaring di sampingnya, menatap gadisnya hangat dan seluruh tubuhnya memancarkan aroma vanilla yang bersumber dari gadisnya. "Setelah serangan fajar yang kau lakukan semalam, Princess?" Marco menggeleng dan membelai bahu polos Isa dengan bibirnya. Astaga, kenapa minggu lalu ia sombong sekali dan pergi meninggalka

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15

Bab terbaru

  • Cinta Sang Bodyguard   55. Eight letter three words/ Isa POV

    PS: Part ini full dari sudut pandang Isa saat Marco menyatakan cinta. Extra Part untuk menjelaskan mengapa Isa alergi dengan tiga kata ajaib dan menolak pernyataan cinta Marco.***Seharian ini, Marco terlihat aneh. Ketika Isa menangkap pandangannya, Marco lalu akan mengalihkan tatapannya ke arah lain. Bergurau dengan adiknya. Meski tidak lucu. Tapi, itulah yang menarik dari Marco. Kau akan ikut tertawa dengannya.Pasti ada yang sedang disembunyikan lelaki di hadapannya! Jika Isa bertanya langsung, tentu Marco akan mengelak. Lagipula, kalau ada sesuatu yang penting ia akan langsung menjelaskan padanya tanpa perlu diminta."Kapan kau akan pulang, Zayden?" Marco mengangkat alisnya.Ini adalah pertanyaan ketiganya dalam dua jam

  • Cinta Sang Bodyguard   54. Eight letter three words/ Marco POV

    ***Hampir menuju petang, akhirnya Marco bisa mengusir pulang adik bungsunya keluar dari rumah. Zayden kadang suka lupa diri kalau Marco dan Isa memiliki ruang privatnya sendiri.Ketika Isa memutuskan untuk mandi, Marco menyiapkan kejutan yang sudah disiapkannya semalaman.Untuk mengalihkan perhatian Isa sementara, Marco menyiapkan bath tub yang sudah dipenuhi air hangat dan aroma coklat kesukaan gadisnya. Rencana petang ini hampir batal karena Zayden menolak beranjak dan terlihat masih betah dirumahnya. Sia*lan!Marco tidak lupa menyetel sederet playlist agar Isa nyaman menikmati waktunya didalam. Bahkan, ia sempat mengunci kamar mandi dari luar saking paniknya kalau-kalau Isa menyelesaikan sesi berendamnya dan kel

  • Cinta Sang Bodyguard   53. Enthronement

    ***Bagaimana seseorang memandang kekuasaan menjadi menarik ketika Marco menggandeng tangan Isa memasuki ruangan luas ini.Marco merasa ia menjadi lelaki paling berkuasa di ruangan ini.Tepat, dia, Marco Fox, Sang Pengawal Pribadi Tuan Putri. Lelaki terpilih itu. Lelaki yang mengamit jemari sang Tuan Putri untuk mengantarnya menuju singgasananya.Malam ini Isa mengenakan setelan bodysuit berbahan sintetis kulit berwarna hitam yang mencetak tubuh ranumnya. Atasan yang membalut tubuhnya hanya waistcoat dengan belahan dada yang sangat rendah. Perhiasan choker berlian menghiasi lehernya yang jenjang. Dengan heels yang cukup tinggi, Isa nampak nyaman dengan pakaian yang dipilihnya.Tesh mengirimkan gaun yang diantar anak bua

  • Cinta Sang Bodyguard   52. Loyalty makes us family

    ***"Ayolah, Princess! Aku melarangmu melakukan pertunjukkan selama kalian masih berada di sekitar keponakan kecilku." Suara Gio memecah aktivitas Marco dan Isa.Marco mengeluarkan suara protes. Isa menengadahkan kepalanya dan menangkap sepasang wajah jenaka Gio yang sangat dikenalnya sejak remaja. Sejak Brie dan Mischa kembali dalam hidupnya, Gio terlihat lebih ceria dan menyenangkan."Gio." Isa menyapanya meski masih berada dalam dekapan Marco."Isa.""Gio" Marco sudah berdiri tegak menghadap pria berbahaya pemimpin gangs terbesar di Chicago."Fox." Gio menganggukkan kepalanya pada Marco. "Bukankah ada kode etik atau semacamnya yang menjabarkan kau dilarang melahap Tuan Pu

  • Cinta Sang Bodyguard   51. Get a room, Princess!

    ***"Marco." Isa mendekati Marco yang sedang menikmati sarapan setelah keduanya menyelesaikan ronde pagi bersama. Isa menyandarkan tubuhnya di sudut meja makan."Uhm.""Jika aku punya satu permintaan, apa kau akan mengabulkannya?""Tentu saja, Tuan Putri." Marco menggeser kursinya. Marco mendudukkannya di atas meja dan wajahnya sejajar dengan paha gadisnya."Bawa aku kabur.""Kemana?" Marco mengelus betis Isa yang kini diraihnya agar bertumpu di atas pahanya."Entahlah. Kau pernah mengatakan akan membawaku kabur jika Tesh tidak merestui hubungan kita." Isa mengacak rambut bergelom

  • Cinta Sang Bodyguard   50. Never leave you

    ***[Makan malam bersama Tesh.]Marco mengenggam erat tangan Isa sambil menaiki undakan tangga batu menuju meja semi outdoor yang sudah disiapkan Tesh. Pelayan mengawal keduanya dan menunjukkan meja untuk tiga orang yang menghadap pada pemandangan dermaga yang indah pada malam hari.Lampu-lampu kecil berpendar kekuningan menyelimuti keduanya. Malam ini akan menjadi sangat romantis, jika tidak ingat bahwa kedatangan Marco dan Isa adalah untuk memenuhi tugas negara menemui Tesh, sang pemimpin kartel terkejam di sepanjang wilayah Amerika Selatan.Pelayan menggeser kursi untuk Isa dan mempersilahkannya duduk. Marco meraih kursi disisinya. Mereka masih harus menunggu kehadiran Tesh.

  • Cinta Sang Bodyguard   49. Hope for the best

    ***Setelah kepulangan Zayden, mereka kembali berdua. Keduanya sedang menikmati sisa petang di balik sofa di ruang tengah."Kau masih belum ingin pulang, Princess?" Marco mengelus paha Isa yang sedang ditumpangkan di pahanya.Isa menggeleng."Kau tidak nyaman tinggal di rumah besar itu atau kau belum siap bertemu Tesh untuk sementara waktu ini?" Marco membidik pertanyaannya langsung."Tesh." Isa menjatuhkan jawaban dengan tegas."Kau sudah sempat menghubunginya sejak kemarin?"Isa menggeleng. "Tesh menghubungiku tadi siang ketika aku sedang menyusuri

  • Cinta Sang Bodyguard   48. Love-sick puppy

    ***Tirai tipis di jendela kamar Marco yang berhadapan langsung dengan laut berkibar mengikuti angin sepoi. Isa masih memejamkan mata dan dengkurnya perlahan menjadi melodi pagi hari untuk Marco.Sinar matahari mulai memasuki dan menghangatkan suasana kamarnya yang minimalis. Dengan nuansa cat dinding dan furniture yang didominasi warna putih dengan kesan minimalis dan modern.Marco merasa hidupnya sudah lebih dari cukup. Ujung bibir gadisnya tidak lagi merenggut seperti dua malam terakhir. Kelegaan menjalar di hatinya.Luka hati dan rasa bersalah akan selalu mengikuti gadisnya. Peristiwa penculikannya kemarin pasti sangat membekas di sanubari Isa. Inilah adalah konsekuensi berat dari nama belakang keluarga yang harus disandang seseorang. Takdir yang tidak bisa dipilih s

  • Cinta Sang Bodyguard   47. Their choice, not yours

    ***Dengan segera, Isa selesai diperiksa oleh Doc dan diberi sedikit obat penahan nyeri untuk beberapa memar di leher sebagai akibat cekikan Vargas. Marco tidak memiliki pilihan selain membawa pujaan hatinya pulang ke rumah peristirahatannya di Pantai Timur. ‘‘Entah mengapa, Isa menolak pulang ke kediamannya sendiri.’Marco bersyukur bahwa Isa hanya mengalami cedera ringan pasca perang terbuka dengan Vargas. Tapi persoalannya, meski hanya luka ringan Isa menunjukkan tanda-tanda yang kurang baik. Pandangan kosong yang membayang di kedua mata indah itu menjadi alasan utama mengapa Marco tidak berminat bergeming sedikit pun dari sisi Isa.Ketika mereka sampai di rumah Marco pada penghujung sore, Isa bahkan tidak mengeluarkan suara. Gadis muda itu

DMCA.com Protection Status