Share

Menyerahkan Danar

~Sahabat sejati tidak akan tega membiarkan sahabatnya celaka~

Danar menatap ke arah Jidan. Tatapan mata itu sulit untuk diartikan Jidan apa maksudnya. Namun, Jidan tetap masih belum memberi air minum yang ada di tangannya.

"Aku beri air minum ini padamu Jidan, sebagai tanda jika aku masih kasihan padamu. Apalagi jika mengingat kita pernah menjadi teman akrab. Ini, minumlah!"

Jidan menuangkan air minum itu kepada Danar. Tanpa basa-basi, Danar  meminum semua air di dalam botol. Setelahnya tampak Danar bernapas lega.

"Terima kasih." Danar mengucapkan kata itu dengan lemah.

"Apa aku boleh berbicara dengan Sagita?" tanya Danar sambil menunduk.

"Apa lagi yang mau kamu katakan pada Sagita, Danar? Kamu mau bilang apa? Sudah tidak ada lagi yang perlu kamu katakan pada Sagita. Urusanmu sekarang hanya tinggal pada Delia."

"Delia. Kau sudah bertemu dengannya? Apa yang dikatakan Delia pada kalian? Jangan p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status