Share

Orangtua Danar yang Marah

~Tamu yang datang dengan amarah, sebaiknya lekas diusir~

Delia pamit dari kebun bunga itu, Yoga bahkan dengan semangatnya membawakan Delia satu ikat bunga untuk dibawa. Ia menunggu sampai mobil Delia benar-benar beranjak pergi.

"Bayar itu bunga." Jidan berkata pada Yoga.

"Ya ampun Jidan. Bunga satu iket doang masa mau dibayar juga."

"Ya bayar dong. Enggak ada istilah gratis. Bayar! Lagian kamu itu ganjen banget sih, pake acara ngasih bunga segala sama Delia. Kamu ngarep dia mau sama kamu. Jangan mimpi Yoga!"

Yoga memicingkan matanya. Dia seperti tidak suka dengan perkataan Jidan barusan.

"Bisa enggak, kamu mendukung aku sama seperti aku mendukung kamu ke Sagita? Kamu suka sama Sagita kan Jidan? Emang cinta kamu udah diterima sama Sagita? Belum kan? Nah, aku dukung kamu enggak biar Sagita menerima kamu? Aku dukung, kan? Nah, kenapa kamu enggak balas budi ke aku sekarang? Kamu juga ngedukung aku biar aku bisa s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status