"Sudah! sudah ....kak Daniel tagihan sudah dibayarkan kakak yang tadi, semuanya" suara Dina terdengar keras berusaha melerai Daniel dan Nathan yang belum beres mengatasi masalah mereka karena dari tadi Nathan dan Daniel sibuk sendiri hingga tak sadar jika tagihan sudah dibayar oleh Yusuf bahkan Yusuf juga Yasmin sudah berjalan duluan keluar.
"Oh iya Din ini tips dari tamu tadi" seseorang yang merupakan penjaga kasir di depan Dina tiba-tiba memberikan uang cash beberapa ratus ribu untuk Dina, membuat Dina terbelalak kegirangan.
"Wow banyak banget, dari yang cowok apa yang cewek sih?" Tanya Dina penasaran.
"Dari mereka berdualah, kata ceweknya bilang tolong kasih
Yasmin dan Yusuf sudah berada di rumah mereka, sedangkan Daniel serta Nathan kembali ke rumah mereka masing-masing. Dari semenjak Yasmin mengatakan akan pindah kuliah, Yusuf kembali terlihat murung meskipun dia dan adiknya sudah berbaikan tetapi tetap saja suasana hatinya muram sedangkan Yasmin tak ada perubahan dalam sikapnya meskipun dia sekarang tahu rahasia terbesar yang disimpan oleh kakaknya itu malah dia semakin perhatian terhadap Yusuf melebihi sebelumnya. "Hei brother....lagi apa?" Tanya Yasmin yang melewati pintu kamar Yusuf yang terbuka dan terlihat Yusuf sedang termenung di atas tempat tidurnya "Hei sayangku sini masuk" ajak Yusuf lalu bangun dari berbaringnya "Kenapa sih ...dari tadi ngelamun mulu?" Tanya Yasmin kemudian duduk disamping kakaknya itu. "Gak apa-apa" jawab Yusuf datar "Beneran kak, bilang aja ke aku kalo ada unek-unek" d
Kevin sangat senang ketika siang itu akan bertemu dengan Yusuf dan Yasmin, terutama dengan Yasmin tentunya, terlihat sepupunya juga yaitu Jerry Huang sudah bersiap-siap untuk pemotretan saat Yusuf dan Yasmin datang. "Halooo Yasmin, Yusuf, thank you udah mau gabung sama saya nih" sapa Kevin ketika melihat Yusuf dan Yasmin berjalan ke arahnya dan dia cepat-cepat menghampiri Yasmin dan juga Yusuf. "Oh Kevin, sorry telat tadi Yasmin ada keperluan dulu" ucap Yusuf yang kemudian menjabat tangan Kevin yang diulurkan padanya. "Oh, don't worry kita juga sedang siap-siap, fotografer sebentar lagi datang, udah okekan yah semuanya? Yusuf gue kenalin langsung ini hair stylis kalian yah sama busana kalian nanti mereka yang urus, oke silahkan siap-siap" ucap Kevin yang kemudian menyuruh Yusuf dan Yasmin mengikuti penata rambut dan busana yang dia perkenalkan. Yusuf dan Yasmin mengikuti mereka, kemudian pena
Kevin kaget ketika mendengar perkataan pemuda yang mengatas namakan kekasih Yasmin itu, baru saja hatinya senang karena ada harapan terhadap Yasmin, eh sudah langsung patah hati saat itu juga. Daniel yang blasteran ini juga terlihat serasi bersanding dengan Yasmin, pemuda ini terlihat gagah, ganteng dan juga sebanding dengan Yasmin jika bersama, Kevin semakin tak percaya diri dan merasa harapanya bisa bersama Yasmin pun harus dibuang jauh-jauh. "Gue boleh duduk?" Pertanyaan Daniel membuyarkan lamunan Kevin. "Oh sorry, iya ayo duduk silahkan, ngomong-ngomong gue Kevin" jawab Kevin lalu mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri yang kembali dibalas jabatan tanganya tersebut oleh Daniel dengan ramah. "Senang berkenalan denganmu Kevin, Thank you, oh iya sayang kamu sama kak Yusuf pergi kesalon lagi?" Daniel duduk lalu bertanya dan memandang ke arah Yasmin. &n
"Beneran makasih untuk semuanya yah terutama untuk Yasmin dan Yusuf" lanjut Kevin. "Kalau gitu kami balik dulu yah Kev,udah malem nih kasian ortu di rumah kesepian, nanti lu bisa chat gue kalau ada apa-apa yah" ucap Yusuf yang kemudian berdiri dari tempat duduknya diikuti Yasmin dan Daniel "Iya kak Kevin makasih banget yah untuk semua dan makan malamnya" Yasmin menimpali dan tersenyum manis pada Kevin "Ah kalian ini yah, sama-sama yah jangan sungkan datang kesini lagi" jawab Kevin Yusuf berjalan keluar bersama Kevin sedangkan Daniel dan Yasmin mengikutinya dari belakang. "Kev, kapan-kapan datang saja ke rumah kalau lagi santai yah" ajak Yusuf, membuat Kevin yang mendengarnya sangat senang bisa dihormati seramah itu oleh Yusuf, sedangkan Daniel merasa sedikit tersinggung, juga sedikit iri karena Yusuf tidak seakrab itu padanya baik dari awal kenal dua tahun lalu bahkan s
Tak terasa Yasmin sudah diantar tepat di depan rumahnya, tetapi saat ini situasi sudah malam dan Daniel merasa tidak enak untuk masuk ke dalam rumah Yasmin tersebut dikarena sekarang hampir pukul sembilan malam takut kehadiranya mengganggu waktu istirahat keluarga Yasmin lainya terutama orangtua Yasmin. Dengan berat hati Daniel memilih pamit pulang saja. "Sayang, aku balik aja yah udah malem nih gak enak masuk juga, besok pagi aku jemput aja yah?" Tanya Daniel Yasmin berpikir sejenak "aku pagi ada urusan ke kantor kedutaan ada dokument yang kurang dan harus aku lengkapi, apa kamu mau mengantarku?" Yasmin balik bertanya. "Hm ...besok pagi ...aku ada kelas,tapi aku coba bolos deh" jawab Daniel Yasmin sontak melarang dan berkata "Oh jangan, gak apa-apa aku bisa pergi sendiri dan kamu bisa belajar dengan sebaik-baiknya terlebih dahulu, setelah aku dari kedutaan aku pasti se
Keesokan paginya Yasmin keluar dari kamar dan terlihat sudah bersiap untuk melakukan aktivitasnya, meskipun hanya mengenakan pakaian casual seperti celana jeans dipadu dengan kaos oblong dan dipercantik dengan beberapa aksesoris kalung, gelang dan jam tangan serta beberapa cin-cin minimalis tersemat di jari jemarinya namun seperti biasa penampilanya selalu memukau apalagi dengan gaya rambut barunya yang pendek semakin terlihat baddas. "Morning baby...." Tiba-tiba seseorang menyapanya dan seperti biasa orang tersebut adalah Nathan sahabat kecilnya yang sudah seperti keluarga di rumahnya tersebut, terlihat Nathan masih mengenakan celana kolor dan kaos oblong sepertinya dia baru bangun tidur dan langsung ke tempat Yasmin untuk ikut sarapan pagi bersama. Yasmin menghampiri dan menyapa keluarganya yang sedang duduk dan sarapan. "Halo everyone, morning" "Moring de" sapa
Yasmin dan Yulian segera keluar dari dalam gedung, terlihat Satpam penjaga segera menghampiri mereka dan bertanya. "Sudah beres bu?" Tanya Satpam "Sudah, terima kasih yah" ucap Yuliana "Ah ibu terimakasih buat apa?" Tanya Satpam tersebut malu-malu sambil mengusap-usap kepalanya karena grogi. "Terimakasih sudah diizinkan untuk mobil anak saya diparkir disini" ucap Yuliana "Sama-sama bu, hah? Anak? Aku pikir anda kakaknya hehe, baik bu terimakasih dan selamat jalan" ucap Satpam tersebut terlihat senang meskipun hanya mengobrol dengan Yuliana. Yasmin yang cuek segera mengemudikan kendaraanya dan keluar dari gedung tersebut tanpa menoleh sekalipun pada Satpam di belakangnya. "Jutek amat de?" Tanya Yuliana setelah mobil putrinya melaju di jalan raya. "Sama siapa bu?" Tanya Yasmin. "Sa
Yasmin masuk ke dalam kantor Administrasi Kampus tersebut, sementara Yuliana dan Daniel menunggunya di luar. "Semoga betah disana yah Yasmin dan semua dokumen kepindahan kamu juga sudah selesai dan beres saya tanda tangani" ucap seorang dosen yang merupakan dosen pengajar di universitas Yasmin yan biasa Yasmin panggil, dosen Ilham. "Terimakasih pak,terimakasih banyak sudah menjadi dosen pengajarku dan pembimbingku selama ini serta mempermudah bagiku untuk pindah juga" jawab Yasmin. "Sama-sama, tetap kabari saya atau chat saya di nomor biasa yah Yasmin, jika kamu ada kendala, jangan sungkan untuk menghubungi saya" ucap Dosen Ilham lagi. Yasmin berdiri dari duduknya kemudian bersalaman untuk berpamitan yang tetakhir kalinya pada Dosen favoritnya itu, kemudian keluar dari ruangan, berjalan menghampiri Yuliana dan Daniel yang masih menunggunya sejak tadi. Daniel berdiri dar
Jerry dan Yusuf menjadi sangat tidak tenang saat melihat Daniel yang masih saja berkeliaran di rumah mereka, pengamanan Yasmin menjadi diperketat, baik Jerry maupun Yusuf sangat paranoid terhadap Daniel yang suka datang tiba-tiba seperti hantu itu.Pesta pernikahan digelar akan sangat tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan karib kerabat terdekat, Yasmin memintanya karena ingin pernikahan itu terasa sakral, hanya dalam jangka waktu sebulan pernikahan itu akan dilaksanakan, sedangkan di Taiwan sana, Jonathan dan keluarga Nyonya Huang membantu persiapan acara resepsi yang akan dilakukan di tempat kelahiran Jerry. Mereka terdengar tidak sabar ingin segera menyambut calon pengantin yang sangat mereka puja-puja itu.Daniel masih tidak menerima pernikahan Jerry dan Yasmin, hingga suatu malam dia nekad menerobos d
Ke dua tas tersebut benar-benar keluaran terbatas, yang hanya dibuat 5 pcs saja dan dibandrol hingga ratusan juta rupiah, melihat hadiah berharga dari orang tua Yasmin Tuan dan Nyonya Huang merasa tidak enak, karena hadiah darinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan hadiah pemberian pasangan Hartanto itu. Jerry, Yusuf serta Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku ke-4 orang tua mereka, kemudian Yusuf dan Kevin pergi meminum kopi di roftop sedangkan Jerry kembali ke kamar Yasmin, tak mau semenit pun meninggalkan kekasihnya itu. Yasmin perlahan membuka matanya, dia kaget saat melihat Jerry berada di sampingnya dan memegangi tanganya, Yasmin segera menarik tanganya, tiba-tiba saja sikapnya menjadi dingin dan canggung. "Syukurlah, kamu sudah bangun, mau minum sayang?" Tanya Jerry sambil mengusap keringat di kening kekasihnya itu.
Yuliana terlihat lemas dan terduduk di lantai, "oh putriku yang malang, jika kamu tidak memiliki kakak untuk berbagi penderitaan, mungkin saat ini kami sudah kehilanganmu, maafin ibu nak, ibu tidak tahu, kenapa kamu tidak pernah cerita ke ibu" ucap Yuliana sambil menangis histeris. "Bu, mana berani dia berbicara, dia takut diusir, diasingkan dan mungkin dibunuh oleh Ayah, ini masalah harga diri dan kehormatan" ucap Yusuf membela adiknya. "Tentu tidak nak, Ayah tidak sekejam itu, semua bisa diselesaikan, kamu tetaplah putri Ayah, tidak ada dosa yang tidak termaafkan" jawab Yanuar terlihat merasa bersalah dan putus asa. Yasmin yang mendengar semua perkataan orang tua dan pembelaan dari kakaknya itu tak percaya jika mereka ternyata bisa memaafkan kesalahanya, dulu ia begitu takut, sehingga memendam semuanya sendirian. Sekarang jika Jerr
Perkataan Tuan John seketika mengagetkan Tuan dan nyonya Hartanto. "Hem ... mohon maaf Tuan, sepertinya anda sedang bergurau, putra anda dan putri kami sudah lama tidak bersama" jawab tuan Yanuar. Sementara itu keributan di ruang tamu terdengar oleh Yasmin dan Yusuf, mereka berdua segera menuju ruang tamu dan begitu terkejut saat melihat Daniel sedang duduk di sofa sana bersama keluarganya ntah siapa yang begitu asing bagi Yasmin. Tuan John yang ingin membalas perkataan Tuan Hartanto seketika berhenti untuk sesaat, saat melihat kehadiran Yasmin yang seperti malaikat membuat mereka takjub, ibunya Daniel serta ke-2 kakak perempuanya yaitu Dania dan Divani segera berdiri, menghampiri Yasmin dan memeluk serta menciuminya, Yasmin kaget juga saat mereka menarik tanganya untuk duduk di sofa berdampingan bersama Daniel, tetapi Yusuf segera menarik tubuh adiknya tak membiarkan me
Yasmin dan keluarganya tiba di rumah, terlihat para pembantu di rumah tersebut sedang berdiri di luar rumah, menunggu kedatangan Yasmin. Meskipun sudah lewat tengah malam masih menunggu mereka datang, riuh gembira saat menyambut kedatangan Yasmin, putri kecil mereka yang selama ini pergi dua tahun untuk menuntut ilmu di luar negeri. Yasmin segera beristirahat di temani Yusuf yang dari tadi tak bisa membendung kerinduanya pada adiknya itu. Orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah laku ke dua anak-anaknya yang begitu akur, akrab dan saling menyayangi itu. Yasmin terlihat sakit, bi Inah membuatkan ramuan jahe karena dia pikir Yasmin masuk angin dan kelelahan. Yusuf mendekap tubuh adiknya yang dingin itu, dia lihat dan perhatikan Yasmin semakin cantik tetapi dia juga sudah tahu jika Yasmin dan Jerry sudah dekat bahkan berencana m
Ke esokan paginya terlihat Yasmin dan Jerry telah bersiap, lalu mereka turun dari lantai atas, orang tua Jerry sudah menyambut mereka dengan gembira, mereka juga Ktidak membicarakan masalah kemarin, mereka semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa. "Morning, anak-anakku sayang, ayo sarapan dulu sebelum kita berangkat ke Bandara" ajak tuan Huang, yang beranjak dari duduk di sofa lalu berpindah ke meja makan. "Sini duduk nak, cepetan kita ada waktu satu jam untuk ke Bandara Taoyuan, biar nggak lama nunggu cek in nya" ucap nyonya Huang yang terlihat sibuk menyiapkan sandwich untuk Jerry dan Yasmin. Yasmin merasa mual, lalu pergi lagi ke belakang. "Kenapa nak?" Tanya nyonya Huang pada Jerry "Aunty tolong ambilkan obat masuk angin untuk nona" perintahnya pada bibi Ati. "Jangan obat mih, ada yang lain
Setelah mengatur nafas, Jerry menghampiri Yasmin yang duduk sendirian. "Kenapa di luar sayang, yuk masuk, banyak nyamuk" ajak Jerry seolah tidak terjadi apa-apa. Yasmin hanya terdiam tak mempedulikan perkataan Jerry. "Aku bisa minta kunci Apartemenku? Kupikir tadi siang kamu yang membawanya" tanya Yasmin. "Kan besok pagi kita mau pulang, ngapain ke Apartemen? Oh iya tadi kamu ke mana? Aku nyariin" tanya Jerry lemas. "Bukan urusanmu!" Jawab Yasmin sambil berdiri dari duduknya. Jerry tak tahan lagi, kemudian memeluk tubuh kekasihnya itu. "Maafin aku sayang, aku tahu aku sudah salah besar, tadi ... aku pun terkejut saat dia tiba-tiba menciumiku" ucap Jerry berusaha menjelaskan sambil memperkuat pelukanya pada tubuh Yasmin ya
"Oh ... " Yasmin manggut-manggut, dia merasa jika Jerry belum pernah membahastentang Jenny, yang ada dia selalu bilang bahwa dia belum pernah jatuh cinta. "Gitu non, jangan salah sangka, maaf bibi keceplosan" ucap bi Ati tersenyum malu. "Ah, Aunty gak apa-apa, aku heran aja, siapa gitu, soalnya ka Jerry bilangnya belum pernah jatuh cinta" ucap Yasmin. "Kamu ini polos sekali sayang, lelaki belum pernah jatuh cinta, bukan berarti tidak pernah memiliki pacara" celetuk nyonya Huang, terlihat menggoda Yasmin. Mata Yasmin memicing genit pada calon mertuanya itu, yang sangat jelas begitu pro padanya, buktinya hari ini dia selalu ingin mencoba berbicara tentang Jerry dan membocorkan rahasianya. Nyonya Huang pun memicingkan matanya dengan genit juga, membalas keheranan calon menantunya itu, tetapi d
Hari yang di tunggu pun akhirnya tiba, jadwal kepulangan Yasmin pun sudah ditentukan, dua hari lagi Yasmin, Jerry serta Nyonya Huang akan berkunjung ke Indonesia dan Tuan Huang pun menyempatkan diri untuk ikut juga. "Nak, berarti kita berangkat hari Senin yah, mami sama papi siapin apa yang harus dibawa, terutama oleh-oleh untuk calon besan" ucap Nyonya Huang di telepon. "Iya mi, bawa buat besan mami aja, kalo baju di sana juga banyak, yang jualan merk terkenal juga banyak tuh, jadi gak perlu mami ribet bawa banyak baju" jawab Jerry. "Baiklah, mami ngerti Nak" jawab Nyonya Huang. "Iya mami jangan bawa berat-berat bawaanya, nanti aku ajak belanja sama Yasmin" ucap Jerry lagi. "Baiklah nak, besok jangan lupa kalian berdua tinggal di sini yah, nginep di sini, jadi pagi-pagi kita bisa berangkat baren