"Beneran makasih untuk semuanya yah terutama untuk Yasmin dan Yusuf" lanjut Kevin.
"Kalau gitu kami balik dulu yah Kev,udah malem nih kasian ortu di rumah kesepian, nanti lu bisa chat gue kalau ada apa-apa yah" ucap Yusuf yang kemudian berdiri dari tempat duduknya diikuti Yasmin dan Daniel
"Iya kak Kevin makasih banget yah untuk semua dan makan malamnya" Yasmin menimpali dan tersenyum manis pada Kevin
"Ah kalian ini yah, sama-sama yah jangan sungkan datang kesini lagi" jawab Kevin
Yusuf berjalan keluar bersama Kevin sedangkan Daniel dan Yasmin mengikutinya dari belakang.
"Kev, kapan-kapan datang saja ke rumah kalau lagi santai yah" ajak Yusuf, membuat Kevin yang mendengarnya sangat senang bisa dihormati seramah itu oleh Yusuf, sedangkan Daniel merasa sedikit tersinggung, juga sedikit iri karena Yusuf tidak seakrab itu padanya baik dari awal kenal dua tahun lalu bahkan s
Tak terasa Yasmin sudah diantar tepat di depan rumahnya, tetapi saat ini situasi sudah malam dan Daniel merasa tidak enak untuk masuk ke dalam rumah Yasmin tersebut dikarena sekarang hampir pukul sembilan malam takut kehadiranya mengganggu waktu istirahat keluarga Yasmin lainya terutama orangtua Yasmin. Dengan berat hati Daniel memilih pamit pulang saja. "Sayang, aku balik aja yah udah malem nih gak enak masuk juga, besok pagi aku jemput aja yah?" Tanya Daniel Yasmin berpikir sejenak "aku pagi ada urusan ke kantor kedutaan ada dokument yang kurang dan harus aku lengkapi, apa kamu mau mengantarku?" Yasmin balik bertanya. "Hm ...besok pagi ...aku ada kelas,tapi aku coba bolos deh" jawab Daniel Yasmin sontak melarang dan berkata "Oh jangan, gak apa-apa aku bisa pergi sendiri dan kamu bisa belajar dengan sebaik-baiknya terlebih dahulu, setelah aku dari kedutaan aku pasti se
Keesokan paginya Yasmin keluar dari kamar dan terlihat sudah bersiap untuk melakukan aktivitasnya, meskipun hanya mengenakan pakaian casual seperti celana jeans dipadu dengan kaos oblong dan dipercantik dengan beberapa aksesoris kalung, gelang dan jam tangan serta beberapa cin-cin minimalis tersemat di jari jemarinya namun seperti biasa penampilanya selalu memukau apalagi dengan gaya rambut barunya yang pendek semakin terlihat baddas. "Morning baby...." Tiba-tiba seseorang menyapanya dan seperti biasa orang tersebut adalah Nathan sahabat kecilnya yang sudah seperti keluarga di rumahnya tersebut, terlihat Nathan masih mengenakan celana kolor dan kaos oblong sepertinya dia baru bangun tidur dan langsung ke tempat Yasmin untuk ikut sarapan pagi bersama. Yasmin menghampiri dan menyapa keluarganya yang sedang duduk dan sarapan. "Halo everyone, morning" "Moring de" sapa
Yasmin dan Yulian segera keluar dari dalam gedung, terlihat Satpam penjaga segera menghampiri mereka dan bertanya. "Sudah beres bu?" Tanya Satpam "Sudah, terima kasih yah" ucap Yuliana "Ah ibu terimakasih buat apa?" Tanya Satpam tersebut malu-malu sambil mengusap-usap kepalanya karena grogi. "Terimakasih sudah diizinkan untuk mobil anak saya diparkir disini" ucap Yuliana "Sama-sama bu, hah? Anak? Aku pikir anda kakaknya hehe, baik bu terimakasih dan selamat jalan" ucap Satpam tersebut terlihat senang meskipun hanya mengobrol dengan Yuliana. Yasmin yang cuek segera mengemudikan kendaraanya dan keluar dari gedung tersebut tanpa menoleh sekalipun pada Satpam di belakangnya. "Jutek amat de?" Tanya Yuliana setelah mobil putrinya melaju di jalan raya. "Sama siapa bu?" Tanya Yasmin. "Sa
Yasmin masuk ke dalam kantor Administrasi Kampus tersebut, sementara Yuliana dan Daniel menunggunya di luar. "Semoga betah disana yah Yasmin dan semua dokumen kepindahan kamu juga sudah selesai dan beres saya tanda tangani" ucap seorang dosen yang merupakan dosen pengajar di universitas Yasmin yan biasa Yasmin panggil, dosen Ilham. "Terimakasih pak,terimakasih banyak sudah menjadi dosen pengajarku dan pembimbingku selama ini serta mempermudah bagiku untuk pindah juga" jawab Yasmin. "Sama-sama, tetap kabari saya atau chat saya di nomor biasa yah Yasmin, jika kamu ada kendala, jangan sungkan untuk menghubungi saya" ucap Dosen Ilham lagi. Yasmin berdiri dari duduknya kemudian bersalaman untuk berpamitan yang tetakhir kalinya pada Dosen favoritnya itu, kemudian keluar dari ruangan, berjalan menghampiri Yuliana dan Daniel yang masih menunggunya sejak tadi. Daniel berdiri dar
"Kamu pake baju yang bener, inikan lagi ada tamu" bisik Yusuf ditelinga Yasmin. Yasmin segera menghentikan gigitan burgernya, kemudian melihat ke bawah dan benar saja tanpa dia sadara cardyganya tersingkap dan melorot, Yusuf membantu menalikan Cardygan Yasmin. "Hehe, maafin aku belum sempet mandi ka Kevin, ka Jerry, jadinya bajuku masih berantakan, tolong jangan diliatin, aku malu" Yasmin tesipu kemudian menggeser duduknya merapat pada Yusuf dan memiringkan badanya menghadap Yusuf, sedangkan Yusuf mengobrol kembali sambil sesekali melirik ke arah Yasmin yang menghadap padanya sambil makan burger dan minum matcha green tea. "Oh iya Yas, kamu sama Yusuf harus jalan ke salon lagi, Banner kalian udah dipasang, dan keren banget, makanya Aku sama Jerry pagi-pagi datang kemari, untuk berterima kasih pada om tante, juga Yusuf dan Yasmin, Bannernya kami pasang kemarin pagi dan pelanggan membludak pas siang juga
Tibalah saatnya kepergian Yasmin. Yasmin bersiap pagi sekali karena keberangkatan pesawatnya pukul delapan pagi hari, Yusuf dan Ibunya pergi bersama Yasmin yang direncanakan hingga Yasmin selesai mengurus keperluanya, menempatkanya ditempat yang aman, barulah mereka akan pulang ke Indonesia. Yusuf bela-belain meminta izin cuti kuliah demi untuk mengantar Yasmin sampai urusanya beres. Sedangkan Daniel sampai detik ini pun tidak ada kabar, tidak datang untuk pertemuan terakhir maupun mengucapkan perpisahan, bak ditelan bumi dia menghilang begitu saja, tetapi Audy bilang dia melihat kehadiran Daniel setiap hari di Campus. Yasmin sedikit merasa sakit hati, bersedih dan galau, tetapi dia tak bisa berbuat apa-apa, meskipun disaat-saat kepergianya Daniel begitu baik padanya hingga membuat dia bimbang untuk pergi belajar di luar negeri, bahkan sempat ragu karena kasihan melihat Daniel yang sendirian
Daniel tiba di Bandara Husein tepat pukul sembilan pagi, dia terburu-buru memasuki gedung tersebut, suasana di dalam gedung sudah sangat sesak, banyak orang yang sedang antri menunggu panggilan dari para petugas. Daniel melihat ada polisi petugas bandara yang sedang berpatroli, kemudian dia segera menghampiri polisi tersebut. "Selamat pagi pak, mohon maaf untuk customer service masalah penerbangan dimana yah pak?" Tanya Daniel "Pagi, Bapak mau bertanya apa kalo boleh tahu?" Polisi tersebut balik bertanya pada Daniel "Saya mau menanyakan pesawat yang ke Taiwan jam berapa jadwal penerbanganya, terus mau menanyakan nama penumpangnya juga" jawab Daniel "Oh mohon maaf pak hari ini hanya ada satu jadwal penerbangan kesana yaitu tadi sekitar pukul delapan,pesawat sudah berangkat,jika bapak akan ke Taiwa
"Jelas lu salah!" Teriak Daniel. Dina menunduk, seketika senyuman yang dari tadi merekah dibibirnya langsung hilang, dia tak pernah menyangka akan dimarahi pelanggan setianya tanpa sebab. Nataly yang melihat Dina ketakutan dan beberapa asisten yang seketika mematung, segera menghampiri Daniel dan ingin melerai juga menenangkanya. "Daniel, ada apa ini? Calm down, ayo duduk dulu, bicara baik-baik" ucap Nataly kemudian ingin meraih tangan Daniel. Daniel seketika menghindari tangan Nataly dan menepisnya dengan keras hingga Nataly meringis. "Diem lu, jangan ikut campur, siapa lu hah? Ikut terus ngurusin hidup gue, ngancurin hubungan gue. Siapa lu hah? lu itu yah, seharunya sadar, udah tunangan, bentar lagi kawin, pergi lu jauh-jauh dari hidup gue, lama-lama gue jijik sama lu" teriak Daniel pada Nataly
Jerry dan Yusuf menjadi sangat tidak tenang saat melihat Daniel yang masih saja berkeliaran di rumah mereka, pengamanan Yasmin menjadi diperketat, baik Jerry maupun Yusuf sangat paranoid terhadap Daniel yang suka datang tiba-tiba seperti hantu itu.Pesta pernikahan digelar akan sangat tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan karib kerabat terdekat, Yasmin memintanya karena ingin pernikahan itu terasa sakral, hanya dalam jangka waktu sebulan pernikahan itu akan dilaksanakan, sedangkan di Taiwan sana, Jonathan dan keluarga Nyonya Huang membantu persiapan acara resepsi yang akan dilakukan di tempat kelahiran Jerry. Mereka terdengar tidak sabar ingin segera menyambut calon pengantin yang sangat mereka puja-puja itu.Daniel masih tidak menerima pernikahan Jerry dan Yasmin, hingga suatu malam dia nekad menerobos d
Ke dua tas tersebut benar-benar keluaran terbatas, yang hanya dibuat 5 pcs saja dan dibandrol hingga ratusan juta rupiah, melihat hadiah berharga dari orang tua Yasmin Tuan dan Nyonya Huang merasa tidak enak, karena hadiah darinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan hadiah pemberian pasangan Hartanto itu. Jerry, Yusuf serta Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku ke-4 orang tua mereka, kemudian Yusuf dan Kevin pergi meminum kopi di roftop sedangkan Jerry kembali ke kamar Yasmin, tak mau semenit pun meninggalkan kekasihnya itu. Yasmin perlahan membuka matanya, dia kaget saat melihat Jerry berada di sampingnya dan memegangi tanganya, Yasmin segera menarik tanganya, tiba-tiba saja sikapnya menjadi dingin dan canggung. "Syukurlah, kamu sudah bangun, mau minum sayang?" Tanya Jerry sambil mengusap keringat di kening kekasihnya itu.
Yuliana terlihat lemas dan terduduk di lantai, "oh putriku yang malang, jika kamu tidak memiliki kakak untuk berbagi penderitaan, mungkin saat ini kami sudah kehilanganmu, maafin ibu nak, ibu tidak tahu, kenapa kamu tidak pernah cerita ke ibu" ucap Yuliana sambil menangis histeris. "Bu, mana berani dia berbicara, dia takut diusir, diasingkan dan mungkin dibunuh oleh Ayah, ini masalah harga diri dan kehormatan" ucap Yusuf membela adiknya. "Tentu tidak nak, Ayah tidak sekejam itu, semua bisa diselesaikan, kamu tetaplah putri Ayah, tidak ada dosa yang tidak termaafkan" jawab Yanuar terlihat merasa bersalah dan putus asa. Yasmin yang mendengar semua perkataan orang tua dan pembelaan dari kakaknya itu tak percaya jika mereka ternyata bisa memaafkan kesalahanya, dulu ia begitu takut, sehingga memendam semuanya sendirian. Sekarang jika Jerr
Perkataan Tuan John seketika mengagetkan Tuan dan nyonya Hartanto. "Hem ... mohon maaf Tuan, sepertinya anda sedang bergurau, putra anda dan putri kami sudah lama tidak bersama" jawab tuan Yanuar. Sementara itu keributan di ruang tamu terdengar oleh Yasmin dan Yusuf, mereka berdua segera menuju ruang tamu dan begitu terkejut saat melihat Daniel sedang duduk di sofa sana bersama keluarganya ntah siapa yang begitu asing bagi Yasmin. Tuan John yang ingin membalas perkataan Tuan Hartanto seketika berhenti untuk sesaat, saat melihat kehadiran Yasmin yang seperti malaikat membuat mereka takjub, ibunya Daniel serta ke-2 kakak perempuanya yaitu Dania dan Divani segera berdiri, menghampiri Yasmin dan memeluk serta menciuminya, Yasmin kaget juga saat mereka menarik tanganya untuk duduk di sofa berdampingan bersama Daniel, tetapi Yusuf segera menarik tubuh adiknya tak membiarkan me
Yasmin dan keluarganya tiba di rumah, terlihat para pembantu di rumah tersebut sedang berdiri di luar rumah, menunggu kedatangan Yasmin. Meskipun sudah lewat tengah malam masih menunggu mereka datang, riuh gembira saat menyambut kedatangan Yasmin, putri kecil mereka yang selama ini pergi dua tahun untuk menuntut ilmu di luar negeri. Yasmin segera beristirahat di temani Yusuf yang dari tadi tak bisa membendung kerinduanya pada adiknya itu. Orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah laku ke dua anak-anaknya yang begitu akur, akrab dan saling menyayangi itu. Yasmin terlihat sakit, bi Inah membuatkan ramuan jahe karena dia pikir Yasmin masuk angin dan kelelahan. Yusuf mendekap tubuh adiknya yang dingin itu, dia lihat dan perhatikan Yasmin semakin cantik tetapi dia juga sudah tahu jika Yasmin dan Jerry sudah dekat bahkan berencana m
Ke esokan paginya terlihat Yasmin dan Jerry telah bersiap, lalu mereka turun dari lantai atas, orang tua Jerry sudah menyambut mereka dengan gembira, mereka juga Ktidak membicarakan masalah kemarin, mereka semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa. "Morning, anak-anakku sayang, ayo sarapan dulu sebelum kita berangkat ke Bandara" ajak tuan Huang, yang beranjak dari duduk di sofa lalu berpindah ke meja makan. "Sini duduk nak, cepetan kita ada waktu satu jam untuk ke Bandara Taoyuan, biar nggak lama nunggu cek in nya" ucap nyonya Huang yang terlihat sibuk menyiapkan sandwich untuk Jerry dan Yasmin. Yasmin merasa mual, lalu pergi lagi ke belakang. "Kenapa nak?" Tanya nyonya Huang pada Jerry "Aunty tolong ambilkan obat masuk angin untuk nona" perintahnya pada bibi Ati. "Jangan obat mih, ada yang lain
Setelah mengatur nafas, Jerry menghampiri Yasmin yang duduk sendirian. "Kenapa di luar sayang, yuk masuk, banyak nyamuk" ajak Jerry seolah tidak terjadi apa-apa. Yasmin hanya terdiam tak mempedulikan perkataan Jerry. "Aku bisa minta kunci Apartemenku? Kupikir tadi siang kamu yang membawanya" tanya Yasmin. "Kan besok pagi kita mau pulang, ngapain ke Apartemen? Oh iya tadi kamu ke mana? Aku nyariin" tanya Jerry lemas. "Bukan urusanmu!" Jawab Yasmin sambil berdiri dari duduknya. Jerry tak tahan lagi, kemudian memeluk tubuh kekasihnya itu. "Maafin aku sayang, aku tahu aku sudah salah besar, tadi ... aku pun terkejut saat dia tiba-tiba menciumiku" ucap Jerry berusaha menjelaskan sambil memperkuat pelukanya pada tubuh Yasmin ya
"Oh ... " Yasmin manggut-manggut, dia merasa jika Jerry belum pernah membahastentang Jenny, yang ada dia selalu bilang bahwa dia belum pernah jatuh cinta. "Gitu non, jangan salah sangka, maaf bibi keceplosan" ucap bi Ati tersenyum malu. "Ah, Aunty gak apa-apa, aku heran aja, siapa gitu, soalnya ka Jerry bilangnya belum pernah jatuh cinta" ucap Yasmin. "Kamu ini polos sekali sayang, lelaki belum pernah jatuh cinta, bukan berarti tidak pernah memiliki pacara" celetuk nyonya Huang, terlihat menggoda Yasmin. Mata Yasmin memicing genit pada calon mertuanya itu, yang sangat jelas begitu pro padanya, buktinya hari ini dia selalu ingin mencoba berbicara tentang Jerry dan membocorkan rahasianya. Nyonya Huang pun memicingkan matanya dengan genit juga, membalas keheranan calon menantunya itu, tetapi d
Hari yang di tunggu pun akhirnya tiba, jadwal kepulangan Yasmin pun sudah ditentukan, dua hari lagi Yasmin, Jerry serta Nyonya Huang akan berkunjung ke Indonesia dan Tuan Huang pun menyempatkan diri untuk ikut juga. "Nak, berarti kita berangkat hari Senin yah, mami sama papi siapin apa yang harus dibawa, terutama oleh-oleh untuk calon besan" ucap Nyonya Huang di telepon. "Iya mi, bawa buat besan mami aja, kalo baju di sana juga banyak, yang jualan merk terkenal juga banyak tuh, jadi gak perlu mami ribet bawa banyak baju" jawab Jerry. "Baiklah, mami ngerti Nak" jawab Nyonya Huang. "Iya mami jangan bawa berat-berat bawaanya, nanti aku ajak belanja sama Yasmin" ucap Jerry lagi. "Baiklah nak, besok jangan lupa kalian berdua tinggal di sini yah, nginep di sini, jadi pagi-pagi kita bisa berangkat baren