"Oh sama sih aku juga gugup kak, aku baru nih jalan sama cowok lain selain kakaku" ucap Yasmin.
"Seriusan? Di Jakarta emang ngga punya pacar?" Tanya Daniel penasaran. "Nggak kak" jawab Yasmin. "Seriusan? Cewek secantik kamu ga punya pacar, masa sih?" Goda Daniel karena tak mempercayainya. "Iya kali kak, aku kan masih SMA gak ada pikiran pacar-pacaran gak jelas" jawab Yasmin. "Hmm ... tapi banyak dong yang naksir?" Tanya Daniel. "Hmm ... banyak haha..." jawab Yasmin kemudian tertawa lucu membuat Daniel pun meliriknya lalu ikut tertawa juga. "Hm ... kalo gak punya pacar trus belum sempet pacaran,mau nggak pacaran sama aku?" Tanya Daniel. Yasmin mendadak terdiam. "Kenapa?" Tanya Daniel lagi "gak usah jawab sekarang, dipikirin aja dulu yah tapi jawabnya jangan kelamaan oke?" Lanjut Daniel. "Ini ceritanya kak Daniel nembak?" Tanya Yasmin. "Iya dong, setelah aku pepetin kamu, pantang kendur masa kamu gak pertimbangin aku untuk bisa bersanding denganmu, hem ... bersanding hehe ... " goda Daniel lagi. "di pikir aja dulu jangan langsung nolak yah, belum siap nih" Daniel masih menggoda Yasmin membuat pipi Yasmin memerah. "Hmm aku pikirin deh hehe, eh bentar lagi sampe yah kak" jawab Yasmin kemudian mengalihkan pembicaraan. "Yes, bentar lagi nyampe, aku parkir lewat sini ajalah yah" ucap Daniel kemudian membelokan kendaraan memasuki tempat parkir untuk masuk ke Mall tersebut. "Kaos kamu kotor, mau nggak pake kemeja aku dulu?" Tanya Daniel. "Gak perlu kak ntar kita langsung masuk terus cari toko baju, aku mau langsung ganti disana" jawab Yasmin. "Oke kalo gitu, ayo turun" ajak Daniel setelah memarkirkan mobilnya dengan aman. Yasmin dan Daniel memasuki pintu Mall tersebut, mereka berjalan mencari toko baju. "Yas mau ke toko apa? Uniqlo ada di depan, H&M ada di ujung sana" tanya Daniel yang menunjukan beberapa toko yang berjajar di lantai dasar Mall tersebut. "H&M aja kak" jawab Yasmin kemudian berjalan terburu-buru hingga tiba-tiba seseorang menabraknya membuat dia terpelanting ke belakang tetapi beruntung Daniel segera memegang tangan Yasmin. "Hati-hati, pelan aja jalan nya" ucap Daniel sedikit khawatir dan deg-degan. "bahunya gak apa-apa?" Lanjutnya bertanya. "Agak sakit sih ... " jawab Yasmin sedikit meringis dan mengusap usap bahu yang tadi tertabrak seseorang yang merupakan pengunjung Mall tersebut juga. "Sini jangan nolak" ucap Daniel kemudian memegang kembali tangan Yasmin dan melindunginya dengan berjalan sedikit di depan yasmin. Yasmin tersipu malu, jantungnya tiba-tiba berdebar kencang dag dig dug, hatinya berbunga-bunga saat Daniel memperhatikan. "gila, mungkinkah gue jatuh cinta" kata Yasmin dalam hati kemudian memandangi bahu Daniel yang tegap melindunginya dari depan. "Ayo masuk" ajak Daniel setelah memasuki toko baju yang diinginkan Yasmin. Yasmin mencari beberapa baju yang dia butuhkan saat ini untuk ganti dan beberapa lagi untuk dia pakai di rumah karena saat pindah dia belum membawa baju-bajunya. Daniel dengan sabar menunggu Yasmin kemudian Yasmin memasuki ruang ganti dan mengganti bajunya, menggerai rambut panjangnya serta merapikan riasannya. Daniel tak berhenti memandang Yasmin saat Yasmin keluar dari ruang ganti dengan memakai celana jeans yang ngepas di badan dipadu atasan kaos oblong, sesimple itu lah gayanya tapi terlihat begitu menarik dan mempesona. "Mbak, aku langsung pake bajunya nggak apa-apakan?" Tanya Yasmin pada pelayan yang melayaninya. "Oh boleh paling merk yang ada barcodenya saya ambil untuk diserahkan di kasir" jawab pelayan tersebut. "Terima kasih mba" ucap Yasmin. "kak Daniel tungguin yah aku bayar dulu" lanjut Yasmin berkata pada Daniel. "Oh sudah belanjanya? Itu aja cukup" tanya Daniel. "Cukup kak, aku soalnya gak bawa baju ganti dari jakarta tapi udah aku kirim sih Via cargo tapi masih belum sampe" jawab Yasmin sedikit menjelaskan. "Udah tambah lagi aja" desak Daniel. "No, udah kak aku butuhnya segini, bentar yah kak aku ke kasir dulu, kakak tunggu di sini aja" ucap Yasmin. Daniel tak menghiraukan kata-kata Yasmin dia berdiri kemudian berjalan ke tempat kasir duluan, lalu membayar semua belanjaan Yasmin dengan Kartu ATMnya meskipun Yasmin bersikeras menolak tapi Daniel sudah lebih dulu melakukan pembayaran. Tanpa menggubris perkataan Yasmin, Daniel segera mengambil tas belanjaan Yasmin lalu memegang tangan Yasmin dan menariknya berjalan keluar dari toko pakaian tersebut. "Kenapa cerewet banget sih Yas, ini aku yang bayarin anggap saja hadiah karena kamu mau jalan sama aku yah, udah dong jangan cemberut, tambah gemes aku nih liatnya" rayu Daniel setelah berada jauh dari toko pakaian tadi. "Kita kan baru jalan, baru kenal juga, tau gini aku gak mau deh ke sini sama kak daniel" Yasmin sedikit ngambek. "Gak apa-apa dong ... sudahlah jangan ngambek lagian kan belanjaan kamu dikit ko gak bakalan ngabisin uang jajan aku" jawab Daniel dan terus membujuk Yasmin agar menerima pemberian nya. Akhirnya Yasmin Pun luluh dibuatnya kemudian mereka berdua sepakat untuk makan malam di mall tersebut karena waktu sudah menjelang malam hari itu. Aku jadinya nganter kamu yah Yas" tanya Daniel seraya menoleh ke arah Yasmin. "Iya kak" jawab Yasmin. "Ke mana alamatnya tahu ngga?" Tanya Daniel lagi. "Komplek dago permai" jawab Yasmin. "Oh, tempat yang bagus Yas,mau kemana-mana dekat" puji Daniel. "di kota ini sebenernya bikin betah Yas, suasananya tenang, adem dengan fasilitas yang memadai, segala ada apapun kebutuhan kamu" lanjutnya. "Emang sebelumnya ka Daniel bukan orang dari kota ini?" Tanya Yasmin. "Bukan, aku dari Bali aslinya dari sana, disini baru dua tahun aja, kayak kamu ginilah cuma mau menuntut ilmu" jawabnya. Yasmin terdiam, dalam hatinya berkata "gila nih orang yang dari Bali aja bisa betah di sini padahal Bali kurang apa coba? Masa gue yang cuma dari jakarta gak bisa bertahan sih dikota ini?" "Kenapa diam?" Tanya Yasmin. "Nggak kak nggak apa-apa" jawab Yasmin terlihat gugup "terus, terusin kak ngobrolnya perjalanan masih jauh nih, kakak tinggal sama siapa disini?" Tanya Yasmin. "Aku tinggal sendiri, rumahku tidak jauh dari Kampus, ah perjalanan sama kamu malah terasa cepat Yas, by the way besok mau ada acara kemana?" Tanya Daniel. "Hmm ....aku pagi diajak kakakku jogging antara sekitaran komplek atau katanya ke gasibu kalo namanya gak salah" jawab Yasmin. "Oke, kalo ke gasibu kabarin yah" kata Daniel. "Kabarin pake apa?" Tanya Yasmin. "Ke ponsel aku, ayo sebutin no ponsel kamu" kata Daniel kemudian mengambil ponselnya sedikit susah karena tanganya dipakai menyetir. Yasmin mengambil ponsel yang dipegang Daniel "Sini aku yang masukin aja" kemudian dia mengetik namanya dan nomor ponselnya.Terlihat Daniel begitu senang, hubungan ini selangkah lagi lebih maju tetapi kebersamaan malam ini sepertinya cukup sampai disini dulu karena kendaraanya sudah berada di depan gerbang komplek tempat tinggal Yasmin. "Disini Yah Yas, masukin dulu mobilnya" kata Daniel. "Nggak kak udah disini aja ntar aku jalan kedepan" jawab Yasmin kemudian bersiap untuk turun dari mobil Daniel. "Jauh ngga jalan nya? nggak apa-apa diantar ke dalam" tanya Daniel terlihat khawatir. "Nggak apa-apa kak udah sampe sini aja,makasih yah" ucap Yasmin. "Oke deh, ntar kalo aku mau ngechat bolehkan?" Daniel meminta izin dan Yasmin Pun terlihat mengangguk "Yas, tunggu. Makasih yah untuk hari ini" lanjutnya lagi. "Iya kak, makasih juga baju sama makanya, lain kali aku yang traktir, hati-hati dijalan" kata Yasmin kemudian segera menutup pintu mobil Daniel dan berjalan hingga dibukakan
"Halo yas ....Lagi apa?" Tanya Daniel di sana. "Halo kak Daniel, lagi rebahan,mau siap-siap tidur nih" jawab Yasmin. "Oh ….Ganggu gak?" Tanya Daniel lagi. "Ngga kok kak, ada apa yah?" Jawab Yasmin. "Kangen aja sama kamu, sehari tadikan nggak ketemu heh" goda Daniel. "Hmm, mulai deh" gumam Yasmin. "Mulai kangen, gimana lagi dong? Mau deket sama kamu susah tiap hari ada bodyguardnya heh" goda Daniel lagi. "Maksudnya kakak ku hehe, yah gimana lagi dong kak seluruh keluargaku tuh overprotected banget apalagi kak Yusuf" jawab Yasmin. "Terus kapan dong aku diizinin bisa overprotected in kamu juga?" Daniel terus menggoda "eh nggak deh aku gak bakalan over, ntar kamunya lari, kabur" lanjutnya. "Itu kak Daniel maunya kapan?" Yasmin balik bertanya. "Serius?beneran yas?" Tanya
"Sayang, WO-AI-NI" ucap Yasmin yang secara tiba-tiba dan kemudian menoleh pada Daniel. Daniel mengernyitkan Dahinya lalu bertanya "apaan sih? kamu ngomong apa?" "Mau tahu artinya?" Tanya Yasmin dengan senyumnya yang menggoda serta menggemaskan membuat Kekesalan Daniel sedikit terobati. "Apaan,kasih tahu dong?" Tanya Daniel yang sebenarnya tak peduli apa arti kata tersebut, palingan seperti biasa artinya bahasa china tentang kebudayaan atau bahasa baku tentang bahasa mereka atau apalah, yang jelas bukan kata-kata yang menarik menurutnya. "AKU CINTA KAMU artinya" jawab Yasmin yang kemudian mengecup pipi Daniel dengan sengaja dan tiba-tiba. Daniel terkejut dan tersenyum lalu melihat ke arah Yasmin yang terlihat nyengir dengan sangat menggemaskan, kemudian dia memegangi pipi yang Yasmin kecup tadi, sejenak kemudian hatinya pun berbunga-bunga dan ini pertama kalinya setelah berbu
Nataly menghampiri Daniel dan membawakan nasi goreng yang dia buat barusan. "Nih cobain Nil" ucap Nataly menawarkan satu piring nasi goreng buatannya. Daniel menerimanya kemudian memakan Nasi goreng yang Nataly masak barusan "hem ...enak" puji Daniel. "Enak kan, cewek kamu bisa masakin gini ngga?" Goda Nataly. "Hemm boro-boro masakin Nat, gue tau rumahnya aja belum, kalau makan selalu diluar" jawab Daniel dengan wajah kecewanya. "Udahlah Nil akhiri aja kenapa sih lu, udah sama gue aja yang jelas-jelas selalu ada waktu buat lu Nil" rayu Nataly yang kemudian duduk mendekat disamping Daniel dan memain-mainkan jari tangannya mengelus-elus pipi hingga leher Daniel yang hanya terdiam tak meresponya. "Gak bisa gue Nat" jawab Daniel setelah terdiam sesaat. "Kenapa? Kan udah gak ada alasan kamu harus sama dia terus, dia itu terlalu polos bu
Ketika masuk dia tersenyum karena benar saja ponselnya ada disitu diatas lemari tempat sepatu, Daniel mengambil ponselnya lalu memasukkannya ke saku jaketnya, dia melihat sekeliling sebentar dan samar-samar terdengar suara-suara di balik tembok kamar Nataly, Daniel melihat di sekitarnya dan tak sengaja melihat sepatu pria tepat di depan kakinya. Daniel hanya berdiri, pikiran nya menjadi kosong, ingin rasanya pergi memasuki kamar di depan nya itu, tetapi langkahnya terhenti tak berani jika apa yang dipikirkan benar terjadi di balik tembok itu. Dan alangkah terkejutnya dia ketika seorang laki-laki keluar dari kamar yang dia pun pernah memakainya. "ASTAGA! Teriak lelaki tersebut sangat kaget saat melihat Daniel berdiri di depan pintu apartemen, lelaki itu bertelanjang dada dan hanya memakai handuk dari pinggang ke bawah dengan keadaan seluruh badanya masih basah seperti baru saja keluar dari k
Daniel menjadi sosok yang setia setelah beberapa bulan lalu merasakan patah hati, hingga Tahun ke dua Yasmin berada di Kampus ini pun hubunganya dengan Yasmin semakin terasa lebih baik. "pagi sayang...lama-lama aku cemburu lihat kamu sama cowok itu selalu bersama setiap hari, kapan dong aku dikenalin sama dia biar gantian yang anter jemput kamu itu aku?" Daniel berpura-pura mengeluhkan Yasmin yang sering diantar jemput kakaknya yaitu Yusuf yang baru saja pergi mengendarai mobilnya dan meninggalkan tempat itu. Yasmin tersenyum melihat tingkah kekasihnya itu kemudian dia pun menggodanya "Wah wah wah benarkah kamu cemburu? Ayolah kapan-kapan aku ajak kalian ketemu yah, biar saling kenal dan dekat, hari ini kamu tumben datang pagi-pagi emang ada kuliah pagi?" "Iya dong cemburu, kalau nggak cemburu tandanya nggak cinta dong? Oke kamu jadwalin aja harinya aku pasti siap kok ketemu dia dimanapun dan kap
Rasanya tidak cukup jika Daniel hanya memeluk tubuh kekasihnya ini, perlahan Daniel mengecup leher Yasmin dan Yasmin hanya diam, kemudian Daniel memandang wajah cantik Yasmin yang memerah, Daniel tersenyum, perlahan mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya itu, dengan lembut Daniel melumat bibir Yasmin, Yasmin pun tetap diam dan Daniel begitu senang, dengan diamnya Yasmin berarti hal ini diijinkan oleh kekasihnya itu. Lalu perlahan tubuh Yasmin Dia baringkan di sofa tersebut, Daniel ingin membuka kancing baju kekasihnya itu tetapi segera Yasmin tutupi dadanya dengan kedua tangannya. "jangan, please" pinta Yasmin. Daniel mengangguk, kemudian Dia mulai mencium bibir Yasmin lagi sambil menindih tubuh kekasihnya itu, dengan penuh nafsu Dia juga mulai menggerayangi tubuh
"Silahkan duduk nona muda" Daniel menggeser kursi dan mempersilahkan Yasmin duduk sambil tersenyum karena lucu melihat wajah Yasmin yang keheranan dan matanya melirik sana sini melihat dekorasi bunga-bunga cantik yang ditata rapi oleh Daniel serta pemandangan diatas balkon yang sangat indah, hamparan rumput tempat olahraga golf dan langit yang berwarna jingga terlihat jelas dari atas sana. Yasmin yang masih berdiri takjub melihat sekeliling terpaksa Daniel tarik dan di dudukannya dia di kursi lalu dipasangkannya serbet di atas paha Yasmin sambil mengecup pipi Yasmin dan Daniel pun pergi untuk duduk di kursi depan berhadapan dengan kekasihnya itu, terlihat di meja ada buah-buahan, sayuran, minuman dan 2 piring steak yang masih panas karena Daniel baru selesai memanggangnya. Yasmin lebih takjub lagi ketika melihat semua makanan itu
Jerry dan Yusuf menjadi sangat tidak tenang saat melihat Daniel yang masih saja berkeliaran di rumah mereka, pengamanan Yasmin menjadi diperketat, baik Jerry maupun Yusuf sangat paranoid terhadap Daniel yang suka datang tiba-tiba seperti hantu itu.Pesta pernikahan digelar akan sangat tertutup, hanya dihadiri oleh keluarga dan karib kerabat terdekat, Yasmin memintanya karena ingin pernikahan itu terasa sakral, hanya dalam jangka waktu sebulan pernikahan itu akan dilaksanakan, sedangkan di Taiwan sana, Jonathan dan keluarga Nyonya Huang membantu persiapan acara resepsi yang akan dilakukan di tempat kelahiran Jerry. Mereka terdengar tidak sabar ingin segera menyambut calon pengantin yang sangat mereka puja-puja itu.Daniel masih tidak menerima pernikahan Jerry dan Yasmin, hingga suatu malam dia nekad menerobos d
Ke dua tas tersebut benar-benar keluaran terbatas, yang hanya dibuat 5 pcs saja dan dibandrol hingga ratusan juta rupiah, melihat hadiah berharga dari orang tua Yasmin Tuan dan Nyonya Huang merasa tidak enak, karena hadiah darinya terlihat kecil jika dibandingkan dengan hadiah pemberian pasangan Hartanto itu. Jerry, Yusuf serta Kevin hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku ke-4 orang tua mereka, kemudian Yusuf dan Kevin pergi meminum kopi di roftop sedangkan Jerry kembali ke kamar Yasmin, tak mau semenit pun meninggalkan kekasihnya itu. Yasmin perlahan membuka matanya, dia kaget saat melihat Jerry berada di sampingnya dan memegangi tanganya, Yasmin segera menarik tanganya, tiba-tiba saja sikapnya menjadi dingin dan canggung. "Syukurlah, kamu sudah bangun, mau minum sayang?" Tanya Jerry sambil mengusap keringat di kening kekasihnya itu.
Yuliana terlihat lemas dan terduduk di lantai, "oh putriku yang malang, jika kamu tidak memiliki kakak untuk berbagi penderitaan, mungkin saat ini kami sudah kehilanganmu, maafin ibu nak, ibu tidak tahu, kenapa kamu tidak pernah cerita ke ibu" ucap Yuliana sambil menangis histeris. "Bu, mana berani dia berbicara, dia takut diusir, diasingkan dan mungkin dibunuh oleh Ayah, ini masalah harga diri dan kehormatan" ucap Yusuf membela adiknya. "Tentu tidak nak, Ayah tidak sekejam itu, semua bisa diselesaikan, kamu tetaplah putri Ayah, tidak ada dosa yang tidak termaafkan" jawab Yanuar terlihat merasa bersalah dan putus asa. Yasmin yang mendengar semua perkataan orang tua dan pembelaan dari kakaknya itu tak percaya jika mereka ternyata bisa memaafkan kesalahanya, dulu ia begitu takut, sehingga memendam semuanya sendirian. Sekarang jika Jerr
Perkataan Tuan John seketika mengagetkan Tuan dan nyonya Hartanto. "Hem ... mohon maaf Tuan, sepertinya anda sedang bergurau, putra anda dan putri kami sudah lama tidak bersama" jawab tuan Yanuar. Sementara itu keributan di ruang tamu terdengar oleh Yasmin dan Yusuf, mereka berdua segera menuju ruang tamu dan begitu terkejut saat melihat Daniel sedang duduk di sofa sana bersama keluarganya ntah siapa yang begitu asing bagi Yasmin. Tuan John yang ingin membalas perkataan Tuan Hartanto seketika berhenti untuk sesaat, saat melihat kehadiran Yasmin yang seperti malaikat membuat mereka takjub, ibunya Daniel serta ke-2 kakak perempuanya yaitu Dania dan Divani segera berdiri, menghampiri Yasmin dan memeluk serta menciuminya, Yasmin kaget juga saat mereka menarik tanganya untuk duduk di sofa berdampingan bersama Daniel, tetapi Yusuf segera menarik tubuh adiknya tak membiarkan me
Yasmin dan keluarganya tiba di rumah, terlihat para pembantu di rumah tersebut sedang berdiri di luar rumah, menunggu kedatangan Yasmin. Meskipun sudah lewat tengah malam masih menunggu mereka datang, riuh gembira saat menyambut kedatangan Yasmin, putri kecil mereka yang selama ini pergi dua tahun untuk menuntut ilmu di luar negeri. Yasmin segera beristirahat di temani Yusuf yang dari tadi tak bisa membendung kerinduanya pada adiknya itu. Orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah laku ke dua anak-anaknya yang begitu akur, akrab dan saling menyayangi itu. Yasmin terlihat sakit, bi Inah membuatkan ramuan jahe karena dia pikir Yasmin masuk angin dan kelelahan. Yusuf mendekap tubuh adiknya yang dingin itu, dia lihat dan perhatikan Yasmin semakin cantik tetapi dia juga sudah tahu jika Yasmin dan Jerry sudah dekat bahkan berencana m
Ke esokan paginya terlihat Yasmin dan Jerry telah bersiap, lalu mereka turun dari lantai atas, orang tua Jerry sudah menyambut mereka dengan gembira, mereka juga Ktidak membicarakan masalah kemarin, mereka semua bersikap seolah tak terjadi apa-apa. "Morning, anak-anakku sayang, ayo sarapan dulu sebelum kita berangkat ke Bandara" ajak tuan Huang, yang beranjak dari duduk di sofa lalu berpindah ke meja makan. "Sini duduk nak, cepetan kita ada waktu satu jam untuk ke Bandara Taoyuan, biar nggak lama nunggu cek in nya" ucap nyonya Huang yang terlihat sibuk menyiapkan sandwich untuk Jerry dan Yasmin. Yasmin merasa mual, lalu pergi lagi ke belakang. "Kenapa nak?" Tanya nyonya Huang pada Jerry "Aunty tolong ambilkan obat masuk angin untuk nona" perintahnya pada bibi Ati. "Jangan obat mih, ada yang lain
Setelah mengatur nafas, Jerry menghampiri Yasmin yang duduk sendirian. "Kenapa di luar sayang, yuk masuk, banyak nyamuk" ajak Jerry seolah tidak terjadi apa-apa. Yasmin hanya terdiam tak mempedulikan perkataan Jerry. "Aku bisa minta kunci Apartemenku? Kupikir tadi siang kamu yang membawanya" tanya Yasmin. "Kan besok pagi kita mau pulang, ngapain ke Apartemen? Oh iya tadi kamu ke mana? Aku nyariin" tanya Jerry lemas. "Bukan urusanmu!" Jawab Yasmin sambil berdiri dari duduknya. Jerry tak tahan lagi, kemudian memeluk tubuh kekasihnya itu. "Maafin aku sayang, aku tahu aku sudah salah besar, tadi ... aku pun terkejut saat dia tiba-tiba menciumiku" ucap Jerry berusaha menjelaskan sambil memperkuat pelukanya pada tubuh Yasmin ya
"Oh ... " Yasmin manggut-manggut, dia merasa jika Jerry belum pernah membahastentang Jenny, yang ada dia selalu bilang bahwa dia belum pernah jatuh cinta. "Gitu non, jangan salah sangka, maaf bibi keceplosan" ucap bi Ati tersenyum malu. "Ah, Aunty gak apa-apa, aku heran aja, siapa gitu, soalnya ka Jerry bilangnya belum pernah jatuh cinta" ucap Yasmin. "Kamu ini polos sekali sayang, lelaki belum pernah jatuh cinta, bukan berarti tidak pernah memiliki pacara" celetuk nyonya Huang, terlihat menggoda Yasmin. Mata Yasmin memicing genit pada calon mertuanya itu, yang sangat jelas begitu pro padanya, buktinya hari ini dia selalu ingin mencoba berbicara tentang Jerry dan membocorkan rahasianya. Nyonya Huang pun memicingkan matanya dengan genit juga, membalas keheranan calon menantunya itu, tetapi d
Hari yang di tunggu pun akhirnya tiba, jadwal kepulangan Yasmin pun sudah ditentukan, dua hari lagi Yasmin, Jerry serta Nyonya Huang akan berkunjung ke Indonesia dan Tuan Huang pun menyempatkan diri untuk ikut juga. "Nak, berarti kita berangkat hari Senin yah, mami sama papi siapin apa yang harus dibawa, terutama oleh-oleh untuk calon besan" ucap Nyonya Huang di telepon. "Iya mi, bawa buat besan mami aja, kalo baju di sana juga banyak, yang jualan merk terkenal juga banyak tuh, jadi gak perlu mami ribet bawa banyak baju" jawab Jerry. "Baiklah, mami ngerti Nak" jawab Nyonya Huang. "Iya mami jangan bawa berat-berat bawaanya, nanti aku ajak belanja sama Yasmin" ucap Jerry lagi. "Baiklah nak, besok jangan lupa kalian berdua tinggal di sini yah, nginep di sini, jadi pagi-pagi kita bisa berangkat baren