Share

Pelaminan

Aruna berjalan didampingi Cantika masuk ruangan luas nan mewah dengan dekorasi cantik. Ditemani banyaknya pandangan mata, termasuk dari keluarga Dzaki.

"Jangan gugup. Ini hari bahagiamu," bisik Cantika.

Aruna mengerti. Perlahan, tetapi pasti mereka terus berjalan mendekati Dzaki yang sejak tadi tidak berkedip menatap cantiknya sang istri.

Aruna sampai di depan Dzaki. Terdiam, lalu menunduk. Sedikit malu pula, padahal ini bukan pernikahan pertamanya.

Naufal menatap tajam Aruna sambil mengepalkan tangan kanan. Rasanya ingin membawa pergi mantan istrinya itu. Semua tamu undangan pasti tahu siapa Aruna. Ada yang bergosip ria, ada pula yang biasa saja.

Dzaki perlahan melangkah ke depan dua kali, mengikis jaraknya dengan Aruna. Diam sejenak, masih belum puas memandangi wajah Aruna. Lalu, tersadar dan berkata, "Selamat datang di buku pernikahan kita. Masih banyak lembaran kosong yang harus segera diisi banyak tulisan. Kamu bisa memilih warna penamu sendiri, istriku."

Jantung Aruna berdetak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status