Share

Bab 46. Ide Cemerlang

Ide Cemerlang merlang

Wuri menikmati perjalanannya sambil terus berpikir tentang perubahan sikap Zemi, dia khawatir berbuat salah hingga menabur kebencian. Seorang penyelamat tidak boleh meninggalkan kebencian tapi, rasa terima kasih hingga dia tidak biasa di acuhkan orang yang sudah terbiasa baik dengannya.

Sesampainya di Kota Adat Doulonga, Wuri langsung menyambangi kediaman Khazanu, yang tergolek lemah. Pria itu berusaha tersenyum saat gadis itu datang mendekat dan memberikan salam khas kepala suku kepadanya.

“Nona Lawu, kau datang? Aku sangat berterima kasih.!” Kata Khazanu sambil berusaha bangkit. Istrinya Makngah, membantunya duduk lalu menyediakan Wuri air minum.

Sebagai penghormatan, Wuri langsung meminumnya sedikit sambil mengucapkan terima kasih.

“Apa kau sudah lama sakit?” Tanya Wuri, kini hanya mereka berdua dalam ruangan yang luas itu. Kalau kpala suku sakit akan di tempatkan di tengah aula dan akan ada banyak orang dari keturunannya, yang datang merawat, kalau pun ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status