Bab 6
"Aarrgghh...." jeritan wanita itu yang kesakitan.
"Kalian semua bekerja sama ingin menindasku, aku adalah Careless kalau mudah di tindas maka aku bukan Careless lagi!" bentaknya dengan kesal.
Di sisi lain Christian bersama Paul berada di ruangan sebelah dan telah mendengar semua kejadian yang terjadi di ruangan pesta ulang tahun itu.
"Bos, gadis itu luar biasa. dia bisanya membuat masalah dengan sekumpulan anak orang kaya itu," ujar Paul yang sedang makan bersama dengan bosnya.
"Namanya sesuai dengan tingkah lakunya, sangat ceroboh," kata Christian.
PRANG...PRANG...
Bunyi pecahan gelas dari kamar sebelah.
"Apakah dia berhasil mengalahkan lima orang itu? apa lagi terdapat dua orang pria di sana?"
"Kita lihat saja nanti hasilnya," jawab Christian dengan sambil menyantap makanan.
PRANG...PRANG...PRANG...
Bunyi barang pecah yang terdengar dari sebelah.
"Arrrghh..." teriakan para wanita itu.
"Kelihatannya nona itu cukup ganas," ujar Paul yang mendengar suara keributan di sebelahnya.
"Aaargghh...." teriakan salah satu pria yang menembus hingga ke ruangan sebelah.
"Tidak berguna kalian semua!"ketus Careless dengan kesal.
Salah satu pria itu memeluk Careless dari belakang.
"Lepaskan tanganmu!" bentak Careless dengan berusaha meronta-ronta.
Saat dirinya di peluk oleh pria itu dari belakang, Fiorancy langsung mengambil kesempatan ingin melayangkan tamparan ke wajah Careless.
BRUGH..
Tendangan Careless yang mengenai bagian bawah Fiorancy.
"Aaarghhh...." teriakannya yang kesakitan sehingga berjongkok.
"Lepas!" bentak Careless.
"Tidak akan ku lepas!" ujar pria itu yang memeluknya dengan erat.
Careless lalu memundurkan langkahnya sehingga tubuh pria itu membentur dinding.
BRUK....BRUK...
Careless berkali-kali menghentakan tubuh pria itu ke dinding sehingga pegangan pria itu terlepas. saat terlepas Careless menarik tangan pria itu ke depan dan membantingnya ke lantai.
BRUGH...
"Aarghh...." jeritnya yang sedang kesakitan.
"Lihat saja bagaimana aku menghajarmu, gadis kampung!" bentak salah satu teman laki-laki Fiorancy yang maju ke arah Careless.
Careless yang berlari dan mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga sehingga membuat pria itu mundur tanpa berhenti, karena tidak seimbang langkahnya akhirnya mereka pun sama-sama terhempas ke kaca besar itu.
PRANG....PRANG....
Bunyi pecahan kaca besar itu yang pecah berkeping-keping.
"Aaarghh..." teriakan pria itu yang kesakitan di punggungnya, sementara Careless menimpa tubuh pria itu.
"Sudah ku bilang jangan menindasku!" bentak Careless yang duduk di atas tubuh pria itu.
Di saat Careless masih duduk di atas tubuh lawannya, teman pria Fiorancy yang lainnya mengambil kursi dengan berniat ingin menghantam kepala Careless.
"Rasakan ini gadis kampung!" teriaknya yang ingin melayangkan kursi itu, akan tetapi aksinya di hentikan oleh seseorang dari belakang.
"Siapa yang berani menghalangku?" teriaknya lalu menoleh ke orang yang menahan tangannya itu.
"Kakak tampan?" panggil Careless yang menoleh ke arah Christian.
"Melakukan kekerasan terhadap seorang wanita, kalian berdua adalah pria pengecut," ketus Christian yang mengenggam tangan pria itu dengan kuat, sehingga kursi yang di pegangnya terlepas dan jatuh ke lantai.
"Aaarghh....". jeritnya yang sedang kesakitan.
"Nona, apa kamu baik-baik saja?" tanya Paul yang menarik lengan Careless.
"Kakak Paus jantan, aku tidak apa-apa. terima kasih!" ucap Careless yang berdiri di hadapan Paul.
"Sa-sama," jawab Paul.
"Kenapa memanggilku paus jantan lagi!" ketus Paul di dalam hati.
"Jangan membiarkanku melihat kalian lagi! pergi dan bayar semua kerusakan di sini!" bentak Christian dengan nada kesal.
"Hei...Viona, bayar dulu uangnya!"teriak Careless yang mengejar Fiorancy dan menarik rambutnya.
"I-iya, cepat lepaskan tanganmu! akan ku bayar!"pinta Fiorancy dengan menahan sakit.
Setelah membayar uang sebuket bunga Fiorancy dan teman-temannya berlari dengan cepat meninggalkan ruangan itu.
"Wah...Kakak tampan, Anda sangat hebat. mereka langsung lari!"
"Adik kecil, apa kamu tidak terluka?"
"Aku baik-baik saja! aku belum puas menghajar mereka!"
"Pulanglah!"titah Christian yang melangkah keluar dari ruangan itu.
Careless yang melangkah keluar lewat kaca besar yang telah pecah berkeping-keping itu ia menuju ke tempat parkiran sepedanya.
"Kenapa ban sepeda ku pecah? tadi masih bagus. hah...ini di belah dengan pisau siapa pelakunya?" ucap Careless.
Tidak lama kemudian Christian melangkah keluar dari restoran itu bersama Paul. langkahnya terhenti saat melihat gadis itu sedang kebingungan sambil melihat ban sepedanya.
Dan di saat yang sama Fiorancy mengendarai mobilnya dengan di temani oleh empat temannya itu sambil berteriak dengan mengejek.
"Hei...gadis kampung...." teriakkan mereka dengan tertawa.
"Buang saja sepeda mu itu, barang murahan!" teriak mereka dengan serentak dan ingin melewati tempat Careless berdiri.
Careless yang melihat mereka ingin melewati sana ia pun membawa sepedanya berdiri di tengah jalan.
"Aap yang ingin dia lakukan di sana?" tanya Paul yang sedang melihat ke arah Careless bersama Christian.
Melihat Mobil itu yang jaraknya sudah dekat Careless mengangkat sepedanya dan melempar ke arah mobil tersebut.
PRAK...PRAK...
Hentakan sepeda Careless mengenai kaca mobil sehingga retak.
"Aargghh..." teriakan Fiorancy dengan temannya.
Mobil yang hilang kendali belok ke kiri dan kanan. suara teriakan dari dalam mobil itu terdengar sangat jelas.
"Hahahaha....sudah ku bilang aku adalah Careless, selama hidupku aku yang menindas orang!" kata Careless tertawa dengan gembira.
Christian tersenyum tipis di saat melihat aksi gadis pemberani itu.
Careless mengambil sepedanya yang sudah patah bagian depan dan bengkok di bagian lingkaran bannya.
"Sudah bengkok begini, hanya bisa angkat pulang saja!" ucap Careless yang sambil mengangkat sepedanya dan berjalan ingin menuju ke tokonya.
Tidak lama kemudian mobil Christian berhenti di sampingnya, Paul menurunkan kaca mobilnya
"Nona, di mana alamatmu? naik saja mobil saja mobil kami!" ajak Paul.
"Tapi sepeda ini?"
"Taroh saja di bagasi!" jawab Paul yang keluar dari mobil dan membuka penutup bagasi dan memasukan sepeda itu.
Perjalanan.
"Kakak tampan, kakak Paus, terima kasih karena mengizinkan ku menumpang mobilnya," ucap Careless.
"Apa kamu selalu saja tanpa ragu menghancurkan barang di tempat orang?" tanya Christian tanpa menoleh ke arah Careless yang duduk di sampingnya
"Tidak! aku melakukannya hanya terpaksa, itu karena mereka yang ingin menindasku dulu!" jawab Careless.
"Nona, apa tokonya jual bunga?" tanya Paul yang sedang sambil menyetir.
"Benar! masuk jalan di sebelah kanan. di sana alamatnya!" jawab Careless.
Setelah beberapa saat kemudian mobil Christian berhenti di depan toko bunga yang bernama toko Mommy.
"Siapa Mommy?" tanya Paul yang turun dari mobilnya.
"Dia adalah bibiku, Mumi!" jawab Careless.
"Mu-Mumi?" tanya Paul dengan terbata.
"Bibi...aku pulang...." teriak Careless dengan nada tinggi.
"Ada apa dengan mu ha..? kenapa harus berteriak?" tanya Mommy yang keluar dari tokonya dengan merasa kesal.
"Bibi, ini kakak tampan dan kakak paus jantan mengantarku pulang!" jawab Careless dengan nada tinggi
Mendengar ucapan keponakannya itu Mommy langsung membekap mulutnya."Maaf...maaf...Tuan, keponakanku ini tidak ada pintar-pintarnya dalam menyebut nama!" ucap Mommy yang merasa segan dengan menatap Christian dan Paul."Tidak apa-apa, Bibi!" jawab Paul."Bibi, jangan tutup mulutku!" pinta Careless yang melepaskan tangan bibinya."Terima kasih karena sudah mengantarnya pulang, apakah dia membuat onar di luar?""Bibi, wanita itu ingin membatalkan pesanannya!" kata Careless."Apa, kenapa?" tanya Mommy dengan penasaran."Dia mengatakan jika aku datang tidak tepat waktu!""Apa kau menyasar lagi?""Tidak! kali ini aku tidak menyasar. aku masuk ke dalam restoran itu dan langsung menuju ke ruangannya. aku tidak salah masuk!" jelas Careless."Lalu, apa yang kau lakukan?" tanya Mommy yang sudah paham dengan sifat keponakannya itu."Aku memaksanya untuk membayar uangnya!""Lalu, apa lagi?""Karena dia tidak mau membayar, teman lainnya juga menghinaku!""Menghinamu? dan bagaimana dengan kondisi me
Bab 7"Careless, kau benar-benar penghancur, kalau hanya ban terbelah bisa kita ganti ban nya saja. dan ini sudah rusak total dan bengkok, bagaimana caranya untuk perbaiki?" tanya Mommy dengan kesal"Bibi, jual kiloan saja dan beli baru!""Jual kepalamu! kenapa otak mu itu tidak pernah di pakai..ha? sehari saja kau tidak pernah membuat ku tenang. dan harus membuatku marah setiap hari!" bentak Mommy dengan nada tinggi."Lagi pula kenapa memarahi ku setiap hari? aku akan membantu bibi juga. mereka sengaja merusakan sepedaku, tentu saja aku tidak boleh diam. dan hasilnya mobil mereka juga rusak dan harus mengeluarkan banyak uangnya. bukankah kita menang banyak!""Menang banyak dari mana..ha? sepeda mu ini sudah begini bentuknya, kita juga harus mengunakan uang untuk memperbaikinya. kau ini sebenarnya pintar atau bodoh?" bentak Mommy."Aku tidak bodoh dan aku hanya tidak pintar saja. lagi pula kalau hanya ban saja yang rusak sangat tanggung di bawa kebengkel," jawab Careless"A-apa maksud
Bab 9"Aku akan menjahitnya saja di bagian yang sudah robek," gumam Careless yang sedang melihat baju bibinya yang sudah robek di buatnya.Keesokan harinya."Careless, antar bunga mawar ke alamat ini!" perintah Mommy yang memberi nota pemesanan, dalam nota sudah tercatat dengan jenis bunga yang di pesan, harga dan juga alamat"Iya, Bi!"jawab Careless yang membaca alamat tersebut."Siapa namanya, Bi! di sini tidak di catat!""Orange Hustan! catat namanya di nota. biar kau tidak lupa lagi!""Iya, Bi!" jawab Careless yang sedang mencatat nama yang di katakan oleh bibinya."Dia orang mana, Bi? kenapa namanya begitu aneh?""Nanti kau tanya saja padanya, catat yang betul. namanya jangan salah!""Iya, sudah ku catat, Bi.""Mana, biarku membaca dulu!" pinta Mommy yang merebut nota itu dari tangan Careless.Saat membaca nama yang di catat oleh keponakannya, Mommy membuka matanya lebar-lebar."Careless...." teriak Mommy dengan kesal."Bibi, aku hanya di sampingmu kenapa harus berteriak?" tanya
"Lepaskan bajunya!" perintah Fionez dengan nada tinggi.Dalam kondisi terikat Careless di serang empat orang pria itu yang ingin melepaskan bajunya, ia ingin menendang akan tetapi dua pria itu menahan kakinya, sementara dua pria lainnya ingin melepaskan kemeja luaran yang di kenakan Careless."Lepaskan aku..brengsek!" teriak Careless yang berusaha meronta.Fionez yang merasa bahagia dia pun tertawa melihat empat anggotanya sedang melepaskan pakaian Careless"Kurang ajar! cepat lepaskan aku!" teriakan Careless dengan ada tinggi."Hahahahah....rasakan saja...kalian nikmatilah wanita ini sepuasnya. kalau sudah selesai lemparkan dia ke jalan, biar semua orang melihat tubuhnya yang tanpa sehelai benang itu!" perintah Fionez yang ingin melangkah keluar."Fiono, aku akan membalasmu!" teriak Careless yang kemeja di robek oleh dua pria itu.DOR...DOR...DOR...DOR...Empat tembakan yang terjadi secara tiba-tiba berhasil membunuh empat anggota Fionez yang sedang mengeroyok Careless.Fionez yan
"Kakek, aku hanya yang mengatakan sebenarnya. dengan kelakuan dia hanya memalukan kumpulan kalian saja. mafia bukankah harus bertindak sesuai keadaan? jika saja kakek membunuhku karena aku sudah menyakitinya maka kakek juga harus membunuh dia, karena dia juga pantas mati!" kata Careless dengan terus terang."Gadis ini tidak sadar dengan siapa dia bicara!" batin Paul."Baru kali ini ada yang tidak takut saat berhadapan dengan Lion!" batin Christian."Hahahahah....gadis kecil, kamu sangat pemberani. aku kagum padamu!" ucap Lion dengan tertawa."Kakek, apakah Anda mafia besar?" tanya Careless."Bukan terbesar, tapi salah satu terbesar," jawab Lion dengan tersenyum."Siapa nama Kakek?""Namaku adalah Lion Casolino.""Kakek Nion, apa aku sudah bisa pergi? aku sudah lama di sin nanti bibiku marah lagi!""Hei...jangan kurang ajar! nama kakek adalah Lion bukan Nion!" bentak Fionez."Diam! apa aku ada menyuruhmu bicara? berlutut!" bentak Lion dengan nada tinggi."Kakek, lihatlah apa yang dia l
"Lain kali jangan dekat-dekat dengan mereka lagi! mereka bukan orang baik," ujar Mommy sambil minum air putih."Bibi sudah salah, kakak tampan dan paus jantan sangat baik," jawab Careless.Mendengar ucapan Careless Mommy lagi-lagi menyembur air ke wajah keponakannya itu.Byiur..."Uhuk...uhuk...uhuk...""Bibi, kenapa sembur aku lagi?" tanya Careless dengan kesal."Siapa yang kau katakan tadi?"tanya Mommy dengan penasaran."Kakak tampan dan paus jantan, bibikan sudah melihat mereka kemarin. jadi sudah kenal," jawab Careless dengan kesal."Hm...iya...iya...kalau bisa lain kali jangan dekat lagi dengan mereka!""Bibi, lagi pula mereka adalah orang baik.""Kejadian hari ini adalah karena mafia juga, walau kau tidak bersalah tetap terlibat. bukan setiap saat kau bisa bernasib baik seperti ini. jadi, jaga jaraklah dengan mereka!" "Iya...aku tahu, Bi."Malam hari.Terjadi perampokan di sebuah salah satu toko emas terbesar di kota swedia di malam itu. para pejalan kaki berlari ketakutan kare
"Pak, King Devil ini selalu saja muncul dan menghilang tiba-tiba, apa tujuan dia membunuh mereka semua, apakah hanya hobi membunuh ataupun dia bermusuhan dengan mereka?" tanya Jimmy."Kita tidak bisa menebak pikirannya, teruskan pencarian King Devil!" perintah Ronald."Siap Pak," jawab mereka dengan serentak.Mansion Christian.Christian berada di dalam ruangan rahasia dengan berkomunikasi dengan empat layar kaca televisi jumbo yang tergantung di dinding ruangan itu.Empat orang dari seberang sana sedang melaporkan sesuatu. mereka berada di tempat yang berbeda."Bos, transaksi kita lancar dan tanpa gangguan. semua barang kita telah habis di jual, dan untuk selanjutnya kami menunggu pemasukan barang," kata Dennis yang berada di kamboja."Bos, hari ini pemasukan barang dan hampir saja terjadi kericuhan, karena sekumpulan orang yang datang sengaja menimbulkan keributan," ujar Anto yang berada meksiko."Dari mana asal mereka?" tanya Christian."Mereka adalah sekumpulan preman, sarang mer
Pelayan itu membawa Careless menuju ke halaman samping rumahnya."Nona, silakan menunggu! saya akan memanggilnya!" ucapnya dengan sopan dan melangkah masuk ke dalam rumah."Rumahnya sangat luas, dalamnya pasti sangat nyaman," gumam Careless.Saat Careless sedang berdiri sambil memegang sebuket bunga Fionez yang berjalan ke halaman melihat gadis itu yang adalah musuhnya, ia pun langsung menghampirinya."Hei...kenapa kau berada di sini?" tanya Fionez dengan nada kesal."Kenapa kau berada di sini?"tanya Careless."Ini adalah rumahku! bagaimana, apakah kau berniat buruk sehingga datang ke sini dengan membawa bunga jelek ini," ketus Fionez yang merebut bunga itu dan kemudian melempar ke atas tanah dan sengaja menginjaknya."Kau sangat keterlaluan," bentak Careless dengan kesal dan mendorong wanita itu hingga terjungkal.Brugh.."Aargrhh..." jerit Fionez yang kesakitan."Kau berani sekali melawanku, apa kau tidak sadar ini tempat siapa," teriak Fionez dengan nada tinggi sehingga di dengar o