/ Historical / Cinta Berbalut Dendam / Bab 4: Harta Karun Milik Peter Lebih Banyak

공유

Bab 4: Harta Karun Milik Peter Lebih Banyak

작가: mrd_bb
last update 최신 업데이트: 2022-05-15 22:54:33

Peter pun berjalan berhari-hari menuju di mana pasukan pejuang kocar-kacir, dia tak pernah menduga, kalau Tungga cs yang sudah bertemu para pasukan pejuang, manusia licik ini diam-diam mengatakan Peter telah kembali ke pasukan Belanda, dan berkhianat dengan para pejuang.

Hanya dua orang yang tidak percaya kata-kata Tungga, yakni Ki Janos dan gadis yang diam-diam punya hubungan khusus dengan Peter.

Di saat yang sama, terjadi perubahan besar-besaran, karena Indonesia kini mulai ditinggalkan pasukan Belanda, melalui Konprensi Meja Bundar 27 Desember 1949, Ratu Juliana mewakili pemerintahan Belanda dan Muhammad Hatta mewakili Indonesia, menyerahkan sepenuhnya daerah jajahannya ke Indonesia.

Negeri inipun merdeka setelah 350 tahun dan 3,5 tahun di jajah Belanda serta Jepang. Indonesia pun merdeka sepenuhnya dari Belanda, para pejuang kembali turun gunung dan kembali ke desa masing-masing.

Tungga, Bino dan Jabir juga kini bisa bernafas lega, mereka yang kini sudah memiliki masing-masing 2 biji intan berharga milyaran ini juga kembali ke Banjarmasin, mereka masih menyembunyikan harta itu, karena kondisi masih belum begitu kondusif pasca Belanda angkat kaki. 

Peter juga mengetahui kalau Indonesia kini merdeka melalui keterangan warga yang dia temui di jalan, untung warga lokal tak menangkapnya karena dia bule, sebab ada perjanjian, warga Belanda yang ingin tinggal di Indonesia dibolehkan dan jangan di ganggu.

Sedangkan yang ingin kembali ke Belanda juga dipersilahkan, sehingga dia aman-aman saja. Dia tak jadi menyusul pasukan pejuang, dia kini menuju sebuah desa yang dia yakini di sana Ki Janos tinggal.

Hampir sebulan, barulah Peter berhasil bertemu Ki Janos dan hatinya makin gembira, gadis yang dia taksir ternyata juga ada di desa itu.

Peter pun menikahi gadis ini dan tak  lama gadis inipun hamil,  selama masa kehamilan itulah Peter terbuka soal harta karun itu, dan bersama Ki Janos membahas surat-surat berharga ini.

“Jadi ini surat yang menyatakan Bank Belanda yang kini dikuasai Indonesia menyimpan harta berupa emas dan intan berlian yang sudah dijadikan uang dalam bentuk gulden dan disimpan di bank itu ya?” kata Ki Jano.

“Betul Ki…penemu asli harta ini menyatakan, siapa yang membawa surat ini, maka dialah pemiliknya, ini kan luar biasa Ki…artinya sayalah yang berhak menguasai harta karun itu sekarang!” kata Peter berbinar-binar.

“Jadi apa langkah kamu berikutnya?” pancing Ki Janos.

“Saya akan ke Banjarmasin Ki, saya akan ke Bank Indonesia yang ada di Banjarmasin mengurus ini semua!” kata Peter.

Ki Janos hanya manggut-manggut dan meminta Peter berhati-hati, Ki Janos juga berpesan, agar Peter menghindari kalau bertemu Tungga, Bino dan Jabir. Karena nama Peter sudah difitnah oleh tiga orang ini, terutama Tungga.

Seminggu kemudian Peter benar-benar berangkat ke Banjarmasin, dia menumpang kapal sungai yang membawanya ke arah hilir Banjarmasin.

Istrinya juga berpesan agar Peter secepatnya pulang setelah urusannya beres.

Selama lebih 10 hari, barulah Peter sampai ke Banjarmasin, dia melongo melihat pesatnya pembangunan kota ini semenjak Belanda angkat kaki.

Sejak ditinggalkan pasukan Belanda Banjarmasin seperti daerah terbuka, dia juga tak aneh melihat masih ada bule-bule yang ternyata masih bertahan dan sama seperti dia memihak negeri ini, karena sudah mempunyai anak istri warga pribumi.

Termasuk banyaknya warga-warga keturunan yang hilir mudik di kota yang dijuluki kota seribu sungai ini.

Banjarmasin dalam waktu yang singkat bersiap menjadi kota besar dan modern di jaman itu.

Tanpa kesulitan berarti, Peter pun lancar berurusan di bank yang kini jadi milik pemerintah Indonesia.

Obligasi asli disimpan bank itu dan dia dapat salinan serta surat berharga yang resmi di bank tersebut.

“Semakin lama tak diambil, maka dana ini akan bunga berbunga pak Peter!” kata petugas bank itu tersenyum.

Si petugas bank ini berpesan pada Peter agar berhati-hati menyimpan surat berharga itu, dia juga di beri kunci khusus dari bank, sehingga Peter bisa kapanpun mengecek sendiri di bank ini simpanan uang jutaan gulden ini.

Peter mencairkan beberapa ribu rupiah, dia teringat mantan istrinya Salitin, dia bermaksud ingin mengunjungi dan ingin memberinya duit itu.

Inilah kesalahan besar Peter, saat bertemu Salitin dan menyerahkan duit itu, Peter keceplosan bilang kalau uang itu berasal dari harta karun yang dia peroleh di sebuah hutan.

“Sisanya ku tabung dan tak bisa diambil sembarangan, kecuali bisa memiliki surat-surat berharga ini,” kata Peter yang ternyata masih sayang dengan istri nya ini.

Awalnya Salitin yang mulai sakit-sakitan ini menyimpan rapat-rapat darimana uang dia peroleh, sehingga bisa berobat ke seorang dokter keturunan Belanda di kota ini dan sisanya dia perbaiki rumah, bahkan masih ada tabungan lagi.

Namun saat Tungga yang kini mulai kaya raya datang, anaknya ini bertanya darimana ibunya dapat duit banyak, hingga bisa berobat dan merehab rumah hingga bagus, Salitin pun keceplosan dan cerita apa adanya.

Salitin tak menduga betapa Tungga kaget setengah mati mendengar hal ini, kaget karena Peter masih hidup dan malah memperoleh harta karun.

Salitin tak pernah menduga anaknya lah yang hampir membunuh suaminya itu. Tungga tak mengira harta yang diperoleh Peter justru luar biasa banyaknya, mengalahkan nilai intan yang dia, Bino dan Jabir miliki.

Tungga pun mendatangi Bino dan Jabir, ketiganya lalu berniat akan merampas surat berharga itu dan akan menguasai harta yang kini dimiliki Peter.

Tungga benar-benar sudah kemaruk dan dalam hati beralasan, kalau bukan dia yang menemukan peta harta itu, tak mungkin Peter memperoleh kekayaan yang sangat banyak dan mengalahkan harta yang kini dia miliki, setelah menjual intan tersebut dengan kurs saat itu.

*****

Sampai di sini, Kakek Zainul beristirahat bercerita…dia kemudian minum kopi yang disediakan seorang pembantu yang baru seminggu di rekrut Mahyadin, untuk membantu di rumah ini.

“Hmmm…saya sudah paham, mereka berhasil menemukan alamat kakek Peter dan membunuhnya dengan licik, sedangkan nenek diselamatkan Ki Zainul dan akhirnya melahirkan ayah, Ki Durangga….!” kata Mahyadin, kakek Zainul menganggukan kepala.

“Lalu kenapa ayah masih takut bertemu Tungga, Bino dan Jabir dan membalas dendam kematian kakek?” tanya Mahyadin kurang paham.

“Turngga, Bino dan Jabir telah salah menerima ilmu, ketiganya membekali diri dengan ilmu hitam. Rupanya tau kalau ayahmu masih hidup, mereka ketakutan, terutama takut dengan kakek dan juga ayahmu. Ayahmu tau itu, tak mungkin mengalahkan mereka saking tingginya ilmu hitam yang mereka miliki, ayahmu juga tinggi ilmunya, tapi dia lebih ke ilmu putih bukan hitam, sehingga dia mampu masuk ke alam gaib. Ayahmu berpesan pada kakek, kalaupun ingin membalas, balaslah dengan cara yang lebih beradap, yakni dengan kelicikan juga!” kakek Zainul menghela nafas.

“Licik di balas kelicikan…!” gumam Radin tanpa sadar.

“Iyahhh…itulah sebabnya kamu diminta kuliah dan belajar dengan benar, ayahmu yakin dengan kemampuan kamu kelak, semua kelicikan Tungga, Bino dan Jabir akan habis oleh kecerdikan kamu…entahlah apakah ketiganya masih hidup kini, atau sudah meninggal, kalau pun masih berusia panjang, tentu usia mereka rata-rata di atas 75 tahunan,” kata kakek Zainul lagi.

Kakek Zainul juga mengatakan, Ki Durangga sudah bertekad dalam hati, tidak mau jadi pembunuh sebagaimana Tungga cs, dia ingin hidup tenang dan menghindari konfrontasi dengan siapapun.

Sampai tengah malam keduanya terus berbincang-bincang, kakek Zainul juga tak bosan-bosannya membekali anak gurunya ini dengan nasehat-nasehat panjang lebar.

Setelah hampi jam 2 subuh, keduanya akhirnya beristirahat, Mahyadin kini sudah dapat gambaran tentang musuh-musuh keluarganya.

Dia paham, ketiga orang itu kalau masih hidup, tentu sudah memiliki kekayaan yang luar biasa, kalau pintar memanfaatkan intan-intan yang sangat berharga tersebut.

Mahyadin juga berpikir, pasti anak keturunan ketiga orang itu rata-rata yang seumuran ayahnya, yakni 55 tahunan lebih.

“Musuh yang berat, pasti anak cucu keturunan Tungga cs sangat banyak…aku harus berhati-hati, karena tujuan utamaku pastinya bukan anak cucunya, tapi Tungga, Bino dan Jabir!” batin Mahyadin, tak lama kemudian diapun terlelap setelah terdengar denting jam 3 subuh.

*****

BERSAMBUNG

관련 챕터

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 5: Masa Puber

    Satu setengah tahun sebelumnya…!Setelah bolak balik tak karuan, pemuda inipun bangkit dari kasurnya dan duduk termenung.“Mimpi buruk lagi….!” pemuda ini mengangguk pada seorang wanita parobaya, lalu dia bangkit dari tidur malamnya dan permisi ke wanita yang juga ibu kandungnya ini.Acil Galuh, ibunya hanya menatap anak tunggalnya ini dengan hati bingung. Ini sudah yang ke 3 kalinya Mahyadin bermimpi bertemu seseorang yang mengaku leluhurnya di masalalu. Galuh yang kini berusia 47 tahun adalah janda yang sudah lama hidup bersama Mahyadin.Suaminya meninggal saat Mahyadin dalam kandungan, Mahyadin duduk termenung di teras rumah sederhana dan dia mengisap sebatang rokok untuk menenangkan pikirannya.Mimpi bertemu orang yang mengaku-ngaku kakeknya membuat dia tak bisa tidur lagi dan memejamkan mata.“Mahyadin…kamu harus membuat perhitungan dengan keturunan Tungga, Bino dan Jabir, mereka telah merampas harta dan membunuh kakek buyutmu,…kakek tak akan bisa tenang sebelum kamu balas dendam

    최신 업데이트 : 2022-06-24
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 6: Hilang Perjaka Di Usia Remaja

    “Hmmm…pernah liat ibu-ibu ngasih ASI ke bayi ga?” tanya Dini nge-balik ucapan Mahyadin.Mahyadin yang memang lugu ini menganggukan kepala.“Pingin ga…?” pancing Dini tertawa kecil.“Emank punya Ka Dini bisa ngeluarin ASI?” Mahyadin yang polos akhirnya terpancing juga.Dini akhirnya langsung tergelak mendengar ucapan apa adanya remaja ini.“Nanti…kalau kamu mau…hmmm…catat deh nomor telepon ka Dini yahhh!” Mahyadin yang tak paham soal ini dengan polosnya langsung mencatat nomor hape Dini.Tak lama kemudian wanita yang memiliki pantat agak lentik dan menggoda ini keluar ruangan, dan tak sampai 10 menitan sudah datang kembali dengan gelas berisi minuman teh manis hangat. Hanya berselang 15 menitan, pa Kadis yang ditunggu-tunggu masuk ke ruang tunggu dan melihat Dini sedang berbincang dengan seorang anak remaja berseragam SMU, dia bertanya ada keperluan apa kepada Mahyadin.Mahyadin pun menyampaikan maksud dan tujuannya serta menyerahkan surat undangan itu. Setelah berbasa-basi dengan ho

    최신 업데이트 : 2022-06-24
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 7: Orang Tua Misterius

    Ingat masa remajanya…Mahyadin hanya tersenyum, tapi dia tak menyesali apa yang sudah dia perbuat dengan Dini dan kini masih terus berlanjut, Mahyadin telah jatuh cinta dengan janda muda ini.Bagaimana dengan Wine…yang kini sedang merasa nyaman bersandar di punggungnya…?Tak terasa Mahyadin kini sampai di kampus dan Wine senang sekali bisa berboncengan dengan Mahyadin.“Nanti pulangnya barengan lagi yahh,” kata Wine. Mahyadin hanya mengangguk sambil tersenyum.Melihat senyum Mahyadin, Wine menahan kakinya dan menatap pria yang sangat menarik hatinya ini.“Kapan kamu ada waktu ke rumahku?” pancing Wine.“Nunggu kamu putus dengan pacar kamu!” sahut Mahyadin cepat, Wine langsung tertawa dan berbisik emank pria saja yang bisa punya banyak pacar, wanita juga bisa.“Dasarrrr…uda ahhh yuks masuk kelas, bentar lagi perkuliahan di mulai!” kata Mahyadin sambil merapikan

    최신 업데이트 : 2022-06-25
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 8: Akhirnya Bertemu Pria Misterius

    Mahyadin bingung apa yang dia hadapi saat ini. Dibilang bertemu hantu, tapi kaki orang misterius itu menapak tanah, dibilang manusia, kenapa bisa menghilang tanpa ia ketahui…!Mahyadin yang merasa ngeri sendiri kemudian masuk lagi ke dalam rumah, lama baru bisa memejamkan mata, jelang tengah malam baru dia bisa tertidur disamping kekasihnya.Saat dia dan Dini untuk kesekian kalinya bercinta pada paginya, Dini sampai jengkel karena Mahyadin sudah hampir 1,5 jam lebih tak klimaks-klimaks juga, sampai perih punya dia dan menatap wajah kekasih mudanya yang seakan tak menikmati percintaan mereka.Dini lalu turun dari tubuh Mahyadin dan menatap cemburu wajah pria yang makin dewasa dan semakin tampan ini, terlebih kini brewoknya mulai tumbuh di kedua pipinya.“Kamu lagi mikir siapa…pacar baru yaa!” tegur Dini sambil menarik wajah Mahyadin dan menatapnya tak senang, karena cemburu.Mahyadin tersenyum dan menatap wajah kekasihnya i

    최신 업데이트 : 2022-06-26
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 9: Mimpi Atau Nyata..?

    Pria tua ini tersenyum lalu dia mendekati pemuda yang dia panggil Radin ini, lalu mengusap pelan wajah pemuda ini sambil mulutnya komat-kamit, seperti merapalkan bacaan ajian tertentu.Setelah mengusapnya perlahan, pria ini menekan dada Mahyadin dan antara sadar dan tidak, Mahyadin seakan menerima hawa panas yang menjalari tubuhnya.Dalam tidurnya, Mahyadin seakan bermimpi dan melihat ada 3 orang dengan wajah beringas sedang berjalan menuju gubuk tempat mereka.Sampai di halaman gubuk itu, pria itu berkacak pinggang dan berteriak.“Pet Jan Terling, hari ini juga kamu harus menyerahkan kitab itu, kalau kamu menolak, nyawa kamu taruhannya!” teriak pria ini, dia sudah menghunus goloknya yang tajam.Pria yang dipanggil Pet Jan Terling ini keluar dari gubuk itu, wajahnya tersenyum menatap siapa yang datang dan berteriak itu, dia terlihat sangat tenang dan tak ada ketakutan dari wajahnya, dia menatap 3 pria yang kini semuanya menghunus golok

    최신 업데이트 : 2022-06-27
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 10: Demi Hamil Temui Ki Sanus

    Kadang Ki Janos menggendong Satem dan membawanya dengan kecepatan yang sulit dipercaya, Ki Janos bak melayang saja berjalan di dalam hutan dan jauh meninggalkan bekas perkelahian tak seimbang tadi.Anehnya, Mahyadin juga enteng saja mengikuti keduanya, Mahyadin juga seakan punya ilmu melayang.Uniknya keduanya sama sekali tak tahu kalau Mahyadin mengikuti mereka, seakan-akan Mahyadin ini adalah roh yang tak terlihat.Dua hari kemudian, Satem melahirkan bayi laki-laki yang dinamakan Durangga, sayangnya Satem yang masih berduka kehilangan Pet Jan suaminya ini, meninggal dunia setelah mengalami pendarahan usai melahirkan.Bayi Durangga yang malang ini akhirnya dipelihara Ki Janos sampai besar.Sampai di sini, bak menonton sebuah film, layar pun menyatakan film itu selesai.Mahyadin langsung tersadar…rohnya seakan masuk kembali ke raga dia dan kini dia sudah sadar kembali, se-sadar-sadarnya.Ia menatap kebingungan wajah Durangga ya

    최신 업데이트 : 2022-06-28
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 11: Tergoda Tubuh Dewi

    Saat melepas bajunya, Dewi sempat melirik Ki Sanus yang ternyata sudah duduk bersemedhi dari jarak 5 meter dari dia dan memejamkan mata. Sayup-sayup dia mendengar suara Ki Sanus.“Tak usah ragu…lepaskan pakaian kamu dan ikuti apa yang kubaca…!” Dewi bergidik kedinginan, tapi dia patuh dan kini badannya polos, lagi-lagi dia melirik Ki Sanus, namun pria itu tetap memejamkan mata dan tidak memperhatikan dia.Dewi pun tenang dan tak malu-malu lagi, dia pun kini duduk polos di sebuah batu datar dengan badan menggigil kedinginan.Baru pertama kali Dewi berani polos begini di depan seorang pria yang bukan suaminya. Namun tekadnya untuk memiliki keturunan mengalahkan rasa sungkan dan malunya itu.Keanehan mulai Dewi rasakan, saat konsentrasi dan ikut melapalkan apa yang dibaca Ki Sanus, badannya mulai hangat dan kini dia merasa nyaman tidak lagi menggigil kedinginan seperti tadi.Lama-lama Dewi pun kini tenggelam dalam semedhinya

    최신 업데이트 : 2022-06-29
  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 12: Daryanto Dibunuh Suruhan Kakak Tirinya

    “Ki…!” hanya itu ucapan Dewi dan selanjutnya bibirnya mencium bibir Ki Sanus, pria tua yang awet tampan ini tersentak kaget dengan perbuatan Dewi.Ki Sanus yang seumur-umur tak pernah berciuman dengan wanita ini terpana, akal sehatnya sempat hilang seketika, untung dia cepat ingat kalau Dewi adalah pasiennya, sehingga dia mampu menolak godaan nafsu dari Dewi.Ki Sanus tidak melupakan pesan Ki Janos gurunya.“Ingat…bila kamu sampai berhubungan badan dengan wanita yang bukan istri sah mu, maka semua kesaktian kamu akan lenyap,” pesan Ki Janos.Ki Sanus lalu menepuk bahu Dewi, dan wanita cantik itupun lunglai setengah pingsan, saat dia memandang Dewi yang polos dan seperti tertidur, Ki Sanus hanya menghela nafas panjang.“Maafkan aku guru…hampir aku melanggar pantangan berat…!” kata Ki Sanus dalam hati. Ki Sanus pelan-pelan membangunkan Dewi dan meminta wanita ini berpakaian dan mengajakn

    최신 업데이트 : 2022-06-30

최신 챕터

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 315: Di Balik Bahagia Ada yang Terluka

    Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 314: Akhirnya Bisa Melamar Sang Pujaan Hati

    Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 313: Tertawa, Tapi Hati Menangis Karena Cemburu

    “Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 312: Gara-gara Sakit Jadi Makin Dekat

    Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 311: Si Fuckboy Kecewa Reni Punya Kekasih

    Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 310: London…di Sini Semua Berawal

    Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 309: Mau Berhenti Jadi Aparat

    Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 308: Bertemu Flora di Manado

    Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin

  • Cinta Berbalut Dendam   Bab 307: Reni Pasang Syarat Buat Ryan

    “Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami

DMCA.com Protection Status