“Pantes selama ini Ka Vanya selalu memberi kesempatan padaku untuk selalu akrab dengan baby Celine dan Ryan, ternyata ini sebuah wasiat yang harus ku jaga!” batin Brigitta yang kini sedang hamil muda. Salman hanya terdiam saat Brigitta menceritakan hal ini, dia tak menyalahkan Vanya dan Brigitta serta memaklumi kalau Vanya tak ingin dia selalu kepikiran.“Ka Vanya meminta padaku, agar sudi menikah dengan papi, dia bilang usianya tak lama lagi dan dia tak ingin baby Celine dan Ryan kehilangan figur ibu Pi…!” kata Brigitta pelan sambil memeluk suaminya sambil menangis sesungukan.Dua bulan setelah itu, dokter yang merawat Vanya memberikan informasi yang sangat mengejutkan ke Salman.Kalau usia Vanya sudah tak panjang lagi, hanya menunggu keajaiban saja lagi. Kondisi Vanya sendiri kadang sehat, kadang drop sehingga seluruh keluarga besar Radin Durangga benar-benar bersedih tak terkira melihat kondisi Vanya ini. Badan Van
Salman masih tak bergerak di pemakaman umum ini, dia masih tak percaya kalau gundukan tanah di depannya ini telah terkubur jasad Vanya, istri tercintanya.Salman tak memperdulikan celana dan bajunya yang masih kotor terkena tanah, karena Salman ikut turun ke liang lahat menguburkan Vanya. Bahkan beberapa kali dia mencium wajah Vanya yang sudah di kafani dengan berurai airmata.“Pi…ayoo kita pulang, sudah sore ini!” Brigitta, istri keduanya menarik tangannya, Salman akhirnya luluh dan mengikuti langkah Brigitta.Seluruh keluarganya sudah pulang dari tadi, Brigitta sengaja bertahan menemani Salman. Brigitta memeluk Salman dalam mobil, dia sama seperti suaminya ini, merasakan kesedihan yang luar biasa semenjak madunya ini meninggal dunia di Singapura dan dimakamkan hari ini di pemakaman umum yang ada di Jakarta.Jasad Vanya di bawa pulang ke Jakarta, setelah proses donor matanya selesai dilakukan dokter, sesuai wasiatnya, matanya diberikan
Radin mengangguk-anggukan kepala, kalau menurut hatinya, yang cocok tentunya Salman lah yang harus menemui Jaka.Tapi Radin yang penasaran memutuskan akan datang sendiri menemui Jaka yang kini di rawat di rumah sakit. Terlebih Salman masih belum habis masa berkabungnya setelah meninggalnya Vanya.“Baiklah…sore ini juga saya akan menemui ayah kamu, tolong beri alamat rumah sakitnya dan juga kamar berapa ayahmu di rawat!” Andi pun memberikan nama rumah sakit dan alamatnya berikut kamarnya, setelah itu dokter ini pun balik lagi ke rumah sakit.Radin Durangga datang ke rumah sakit itu, seperti biasa dia hanya membawa satu asisten yang merangkap pengawalnya kalau jalan kemana-mana, berikut satu orang sopir pribadinya.Begitu sampai di lobby rumah sakit, dokter Andi langsung menyambutnya dan dia sendiri yang mengantar Radin menuju kamar di mana ayanya di rawat.Sampai depan pintu, Andi mempersilahkan Radin masuk, sedangkan dia sendiri
Jaka melanjutkan kisahnya yang benar-benar luar biasa bagi Radin ini, menurut Jaka saat menikahi istri pertamanya, Dedy Sukarman sendiri tak tahu, kalau mendiang Tiska ibunya Deasy, anak kandung Jaka Darminto.Namun belakangan Dedy akhirnya tahu latar belakang Tiska, yang saat itu nakal dan masih suka dugem walaupun sudah menikah dengan Dedy.“Mengetahui Tiska yang merupakan anakku dari istri nomor tiga yang pergi ke Kalimantan dan ku dengar menikah lagi di sana, setelah aku masuk penjara. Sikap Dedy mulai tempramen pada Tiska, KDRT sering dialami Tiska yang akhirnya membuatnya jatuh sakit. Saat sakit itulah Dedy mulai sadar dan mulai menyesali perlakuannya pada Tiska, terlebih saat mengetahui Deasy mulai bermasalah pada matanya dan saat Deasy SMU, Tiska akhirnya meninggal dunia,” kata Jaka.Jaka menuturkan, dia sengaja mendatangi mantan istrinya ke Kalimantan selepas dari penjara, hanya untuk mengetahui anak-anaknya.Dari sanalah dia tahu cer
Ceritanya, saat itu Salman bermaksud menjenguk Deasy di kamar, karena dia ingin memberitahu kalau dua hari lagi mereka harus ke Singapura untuk chek rutin.Salman masuk tanpa permisi, dia nyelonong saja, di pikirnya paling Deasy sedang istirahat di kamar bersama baby Celine, kamar yang ditempati Deasy cukup besar dan mewah.Salman kaget bukan kepalang, saat masuk ke kamar, dia melihat Deasy sedang berganti baju, tentu saja dia tak pernah menduga, saat ini melihat tubuh Deasy seutuhnya yang hanya mengenakan penutup dada dan CD saja.Salman diam saja memperhatikan gadis ini terus bersalin pakaian, lalu memakai baju kurung yang bersih dan kemudian memasang kerudungnya.Selama proses itu, Salman harus menahan libidonya melihat mulusnya body Deasy. Apalagi saat gadis ini mengangkat ketiaknya, hampir saja Salman tak tahan, tapi dia langsung sadar, kalau wanita ini keponakan mendiang istrinya dan sedang tidak melihat.“Terlalu jahat diriku, kalau lu
“Benar yaa…awass kalau Mami Deasy bo’ong, Celine susul nanti ke Kalimantan sama dedek yang dalam perut Mami Brigitaa. Mami Deasy ga boleh pergi kayak Mami yang ga mau pulang-pulang lagi sampai kini!” rajuk baby Celine.Dia kini sudah bisa di bujuk dan di gendong Brigitta yang perutnya makin besar dan agaknya sebentar lagi akan melahirkan.Baby Celine sudah paham, kalau ibu kandungnya kini tak bakal pulang lagi pulang ke rumah selamanya.Setiap minggu dia selalu merengek minta di antar ke makam Vanya, Brigitta pun menjelaskan pelan-pelan kenapa Maminya Celine ‘tidur’ di sini, lama-lama Celine akhirnya mengerti dan bilang Maminya pasti sedang enak-enakan di surga.Akhirnya dari setiap minggu, Celine kini paling minta di antar dua minggu sekali atau malah satu bulan sekali ke makam Maminya ini, kadang baby Celine di temani Salman atau kakek dan nenek-neneknya, karena perut Brigitta yang makin hari makin besar, seiring den
Pria yang makin kekar saja badannya ini tak banyak ngomong, kadang dia justru kasian dengan Brigitta, apalagi kalau melihat kasih sayangnya pada Ryan dan Celine serta baby Vanya, dia tak punya keinginan menambah istri lagi.Anehnya, walaupun tidak pasang kontrasepsi, Brigitta tak pernah hamil lagi setelah melahirkan baby Vanya.Pelampiasan Salman lebih sering dengan ngegym atau berlatih serta ikutan tarung bebas, tentunya bukan di pertandingan, tapi sekedar latih tanding dengan atlet professional di gym milik kakanya Rey Durangga.Tentu saja efeknya luar biasa, selain makin kekar badan Salman juga makin kokoh dan keras. Rey sendiri harus mengakui, badannya kini sudah hampir kalah gede dengan Salman.Rey Durangga sering mengolok adiknya ini, agar jangan sungkan bilang ke Brigitta, kalau libidonya tak perpuaskan.“Ga-papa kali, kamu masih muda, kaya raya iya, wajah kamu luar biasa ganteng, ku rasa yang perawan pun bakalan antre jadi bini loe br
Tak terasa, hampir jam 12 malam Salman dan Deasy ngobrol santai di lobby itu, intinya Salman menyayangkan kenapa Deasy tak pernah mau datang lagi ke rumahnya menjenguk dia sekeluarga.“Celine dan Ryan bahkan Brigita sering lohh nanyain kamu…tapi kamunya malah ga pernah lagi jenguk mereka ke rumah di Jakarta!” kata Salman.Padahal dalam hatinya yang paling dalam, dialah yang paling berharap agar Deasy mau datang.“Iya dehh, Deasy akan ke sana, kangen juga dengan Celine dan Ryan, eh anak Ka Brigitta pasti udah besar ya, terakhir waktu Deasy ke Jakarta 3 tahunan lalu, dia baru melahirkan bayi perempuan cantik!”“Iya, baby Vanya sudah gede, umurnya hampir 3 tahunan!”“Hahhh…namanya Vanya…!” ucap Deasy terkejut, karena adik dari Ryan dan Caline bernama Vanya.Salman mengangguk lalu dia menjelaskan latar belakang nama bayi dia dan Brigitta, hingga dinamakan sama dengan bibi atau