“Maksud Abang…Cynthia sudah abang jadikan istri?” Radin mengangguk dan diapun akhirnya menceritakan pernikahan mendadak di Surabaya dengan Cynthia.Usai Radin bercerita, keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Radin pikir, buat apa di simpan lagi, toh someday Priscilla pasti akan tahu.“Bang…Priscilla tak masalah Abang jadikan istri kedua…tapi yang jadi pikiran Cilla, bagaimana dengan Cynthia, apakah dia rela punya madu seperti Cilla!”“Benar…itulah yang jadi pikiran Abang…apakah Cynthia rela Abang menikahi kamu!”“Kalau Abang ga keberatan….Cilla usul…kita tetap menikah, tapi pernikahan ini harus dirahasiakan, sampai kelak Cynthia luluh dan mau menerima Cilla sebagai madunya!” Priscilla akhirnya mengalah dan dia pikir mungkin sudah nasibnya harus berbagi suami.Radin langsung tersenyum dan mengangguk mendengar usul Priscilla, yang sebenarnya suda
Lady Gloria langsung berdiri saking kagetnya mendengar ucapan Radin.“Anda jangan mengada-ngada, di dokumen itu tertulis jelas RC wajib menggolontorkan dana ke PT Skincare sebesar 2,5 Trilyun dan apabila tak membayar maka di denda 10 Trilyun rupiah, mana ada bunyi dokumen itu seperti yang anda sebutkan tadi!” Lady Gloria setengah berteriak, ucapan bernada keras ini mengagetkan semua orang yang ada di ruangan tersebut.Hanya satu orang yang tenang, yakni Radin Durangga, tak ada kekagetan melihat Lady Glori emosi begitu.“Silahkan di baca lagi dokumen itu, ga perlu anda berteriak-teriak begitu!” sahut Radin tenang.Lady Gloria langsung mengambil dokumen itu dan bersama 3 stafnya membaca dengan teliti detil-detil perjanjian tersebut.Tiga orang yang bersama Lady Gloria tersebut berlatar hukum dan ahli administrasi yang sengaja Lady Gloria rekrut untuk memuluskan langkahnya ‘merampok’ Radiw Corporation ini.Kini semuanya diam menunggu saat Lady Gloria yang terlihat panik setelah membaca d
Radin memerintahkan agar wanita ini langsung di bawa ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, berikut semua anak buahnya yang ikut rombongan Lady Gloria.Semuanya diam tak berkutik lalu berjalan dengan wajah lesu dan shock. Radin bergegas mendekati Arman yang kini sudah dipulihkan statusnya di RC, bahunya berlumuran darah, Arman yang rebah di lantai meringis kesakitan.“Tenang saja Man, semua sudah terkendali, kamu akan segera di bawa ke rumah sakit!” Radin lalu memapah Arman di bantu staf-staf yang lain dan mengambil alih untuk membantu Arman keluar dari ruangan itu, Arman mengangguk ke Radin dan tersenyum sambil menahan perih…!Kegegeran di Radiw Corporation sampai juga ke telinga wartawan, puluhan wartawan berdatangan untuk melakukan wawancara sekaligus konfirmasi terkait penembakan yang dilakukan Lady Gloria, serta rencana ‘perampokan’ yang secara lihai berhasil digagalkan Radin Durangga dibantu anak buahnya
“Mau kemana kamu Reta?” kata sang Jenderal.“Mau ke pesta ultah teman Pi, di Hotel Barbados…mau ngajak Radin nemani Reta, boleh ya Pi!”“Oke tak masalah, kalau dengan yang lain tak papi izinin, tapi mau ga Radin nya nemani kamu, dia pengusaha yang super sibuk?”ini bak sindiran bagi Radin, seolah-olah Radin harus meluangkan waktu untuk menemani putrinya, Radin tentu saja cepat tanggap dan dia tak ingin mengecewakan sang Jenderal Polisi ini.“Gapapa pa Jenderal, kebetulan hari ini saya juga tak ada kesibukan, saya akan temani Margareta!” sahut Radin cepat.Mendengar jawaban Radin, Jenderal Parjono langsung tersenyum ceria dan menepuk bahu Radin.Margareta pun bermanja-manja dengan dengan papinya.Jenderal Parjono hanya mempunyai dua anak, Margareta anak bungsu yang sangat dia sayangi, sedangkan Sandono, kakak Margareta yang usianya terpaut 7 tahun dengannya berprofesi sebagai pengusaha tambang dan tinggal di Kalimantan Timur bersama anak istrinya.Jauhnya pautan usianya dengan Sandono
Saat itulah MC acara yang juga artis terkenal memulai acara ulang tahun nan mewah ini. Radin, Seto dan Margareta menghentikan obrolannya dan menatap ke depan panggung yang juga di tata sedemikian mewah di mana acara akan dimulai.Seto terus bersama Radin dan Margareta selama acara berlangsung, bahkan dia tak sungkan-sungkan selfie bareng kedua orang ini.Foto selfie inilah yang membuat Cynthia kemudian menyusul Radin ke Jakarta, tanpa memberitahu Radin, Seto yang tak tahu kalau Cynthia sudah menjadi istri Radin mengirim foto itu ke dia, dan mengatakan bertemu Radin serta Margareta di sebuah acara party ultah salah satu anak pengusaha top di Jakarta.Alasan si Ngondek masuk akal, semenjak bertemu di pedalaman Kalimantan, dia memang tak pernah bertemu Radin lagi. Sehingga dia kesenangan bisa ketemu dan menceritakan pertemuan itu dengan Cynthia.Usai party, Margareta mengajak Radin santai di sebuah pub eksklusif yang ada di hotel itu, dia sengaja menga
Setelah puas bercumbu dengan Margaret, Radin terpaksa buru-buru pergi, karena dia mendapatkan WA dari Priscilla kalau di apartemennya ada seorang perempuan cantik bernama Cynthia baru datang dari Surabaya.Hati Radin langsung tak enak, darimana Cynthia tahu kalau Radin sering tidur di apartemen ini? Inilah yang membuat Radin kaget dan terpaksa buru-buru balik dari hotel, sepanjang jalan pikirannya tak karuan memikirkan dua wanita ini bisa bertemu.Sebelumnya, Radin dan Margareta terlentang di kasur, setelah permainan cinta yang berlangsung hampir 1,5 jam.“Gila kamu bang, ganas banget, kekasih Reta ajah ga segitunya…!” Reta mengecup bibir Radin sambil memeluk dada bidang berototnya, tubuh mereka hanya ditutup dengan selimut hotel.“Maafff….abang benar-benar khilaf!” sahut Radin lembut sambil membelai punggung Margareta.“Ga papa…Reta suka kok…selama ini sama Andre bercintanya gitu-gitu ajahh
“Lumayan Mba Cynthia…hampir setahun!”“Maaf kalau boleh tahu…kamu single mom yaa Cilla?”“Ngga…itu keponakan saya, kedua orang tuanya sudah tidak ada, ibunya kakak aku, dia selalu memanggilku ibu, karena sejak lahir dia sudah kehilangan ibunya dan akulah yang merawatnya bergantian dengan adikku kalau pas aku lagi kerja!”“Ohhh…kasian yaa…masih kecil udah yatim piatu!” sahut Cynthia mulai bersimpati dengan Priscilla.“Mba Cynthia…sudah lama ya jadi istri Bang Radin…kenapa dia ga cerita yaa kalau udah punya istri cantik seperti Mba Cynthia?” Priscilla sengaja bersikap itu.“Panjang sihh ceritanya…tapi kami menikah ga lama, baru saja kok…apa benar Radin tak pernah cerita…aku akui dia memang agak tertutup soal apapun!”“Hahh…kok bisa sihh…?” kali ini Priscilla tetap sedikit acting
Priscilla akhirnya tak membantah lagi, setelah makan siang mereka bertiga mendatangi seorang penghulu yang bisa menikahkan Radin dengan Priscilla.Cynthia akhirnya terbuka darimana dia dapat alamat apartemen ini dan bisa bertemu Priscilla.“Suami kita ini pernah nyatet alamat ini, tapi kelupaan menghapusnya saat bersamaku di Surabaya,” ungkap Cynthia.Radin pun menepuk dahinya dan baru sadar saat di Surabaya pernah menulis alamat apartemen ini di sebuah kertas. Karena dia ingin menjual beberapa unit apartemen mewah ini ke klien.Saat Priscilla minta izin adik iparnya jadi saksi, Radin awalnya keberatan, alasannya tak ingin pernikahan keduanya ini jadi konsumsi public, sekaligus menjaga keselamatan Priscilla sendiri. Radin masih mengkhawatirkan adanya serangan-serangan ataupun teror yang bakal dihadapi Priscilla. Radin masih cemas dengan teror-teror mistis yang dikirim musuh-musuhnya.Sebelum melakukan ijab kabul, Radin minta izin terlebih dahulu dengan Kakek Zainul. Radin bermeditasi,
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, waktu tiga bulan sangat cepat, tapi bagi Ryan dan Reni sangat lama. Pernikahan lanjut resepsi keduanya di gelar di sebuah hotel berbintang 5.Tamu-tamu VVIP dari Presiden, Wapres, para Menteri Kabinet, hingga ratusan pengusaha kakap ikut hadir, termasuk para petinggi Polri mengucapkan selamat pada pasangan yang sedang berbahagia ini.Radin Durangga yang sudah sepuh senang sekali bisa bertemu rekan-rekan pengusahanya yang juga sepuh-sepuh dan bisa hadir di resepsi Ryan dan Reni, mereka bak reuni saja dan rame bersenda gurau di usia yang masing-masing sudah senja ini.Radin Durangga juga selalu hadir kalau ada anak atau cucu rekan pengusaha atau sahabatnya menggelar pesta perkawinan.Julian datang dengan menggandeng dua wanita cantik sekaligus. Namun saat bertemu ketiga ortunya, Julian tentu saja ngacir ga berani memperlihatkan kenakalannya, dia paling takut dengan kedua Maminya tersebut.Yang lucu adik-adik Julian yang mulai beranjak abe
Wisuda S2 Reni berlangsung sangat khidmad dan sakral, 2.500 mahasiswa di wisuda hari ini, bukan hanya lokal Inggris tapi juga dari berbagai negara.Sejak awal Reni yang berpakaian sangat cantik ini selalu di gandeng Ryan yang bertubuh tinggi besar dan memakai baju yang sangat fashionable dan pastinya sangat mahal, badan Ryan tak kalah dengan tubuh para bule yang juga tinggi-tinggi.Reni menggunakan heel hingga 10 centimeter, sehingga kini tubuhnya makin menjulang dan saat berjalan dia sangat serasi sekali di samping Ryan, banyak yang iri melihat kebahagian pasangan muda ini.Tante Shania dan Om Darma khusus datang dari Jakarta, ikut mendampingi putri kesayangannya ini.Saat menjemput di Bandara bersama Ryan, Shania sudah maklum keduanya pasti sudah memiliki hubungan khusus, terlihat dari genggaman tangan Ryan dan Reni yang sangat erat dan seakan enggan melepas satu sama lain.Dan apa yang dia duga benar adanya, saat dalam mobil Jaguar, Ryan yang saat itu lagi memegang setiran, apa ada
“Aku bobo di kamar sebelah yaa!” “Disini saja sama-sama, ranjang ini sangat luas kok!” Ryan tersenyum, dia langsung menganggukan kepala. Reni menyandarkan kepalanya di dada berotot Ryan sambil bersandar di ujung ranjang dan kaki di selonjorkan, keduanya kadang tertawa bersama menyaksikan acara TV yang menyajikan komedi. Mereka bak sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, padahal sampai detik ini, Reni belum menyatakan dia mau jadi kekasih Ryan, dia tahu dari sikap dan perbuatan pemuda ini, rasa cinta Ryan makin hari makin besar. “Musim semi agaknya bakal tiba yaa…cuaca juga sudah mulai hangat!” kata Reni, setelah acara komedi di TV yang tertempel di dinding kamar Ryan berakhir. “Iyahh…sayangnya kamu bulan depan wisuda dan langsung pulang ke Jakarta…aku ga ada teman menikmati musim semi itu!” sungut Ryan pelan. Reni tertawa dan dia malah memancing, Ryan tinggal pilih, sangat banyak teman-temannya yang masih jomblo dan tak kalah cantik
Empat bulan sudah Ryan tinggal di London, dia benar-benar tekun kuliah, semangatnya terus saja naik berlipat-lipat, karena Reni selalu setia menemaninya kemanapun dia jalan sepulang kuliah atau pas waktu lowong.Ryan juga benar-benar tak mau mendekati wanita manapun, bahkan saat Reni mengenalkan dengan teman-teman wanitanya, baik dari Asia, bahkan bule, semuanya hanya di tanggapi biasa-biasa saja oleh Ryan, tidak ada yang istimewa di matanya.Padahal rata-rata teman-teman Reni cantik-cantik dan orang tua mereka pun kaya raya, mereka juga menunjukan ketertarikan ke Ryan, tapi pemuda ini tetap beranggapan tak ada yang seperti Reni.Suatu hari, Ryan bingung telpon dan sms nya tak di balas Reni, padahal mereka sudah janji akan jalan-jalan, sekalian Ryan ada yang di cari ke Kota Manchester. Mereka berencana akan naik kereta api cepat saja ke kota itu.Ryan kemudian berniat mendatangi Reni ke apartemennya, lalu diapun naik ke lantai 15. Dia sudah siap dengan ba
Tengah malam Reni terbangun, dia kaget saat melihat posisi tidurnya malah sedang memeluk tubuh Ryan, cuaca makin dingin karena London memang sedang musim dingin, Reni lalu ke kamar dan mengambil mengambil selimut tebal.Dia kemudian menyelimuti tubuh Ryan, saat itulah matanya memandang wajah pemuda ini. Reni tersenyum saat meraba bibir Ryan yang tadi sore dia gigit, Reni lalu kembali melanjutkan tidurnya di samping pemuda ini.Paginya, bukan Reni yang duluan terbangun, tapi Ryan, dia kaget saat melihat Reni sangat erat memeluk tubuhnya, gadis ini agaknya kedinginan, Ryan memeriksa jam tangannya, sudah hampir jam 6.30 waktu setempat.Ryan lalu pelan-pelan melepas pelukan Reni dan merapikan selimut sehingga gadis ini tidak merasa kedinginan.Ryan lalu ke kamar mandi dan mencuci muka, lalu ambil wudhu dengan air hangat, Ryan pun melakukan kewajibannya, sholat subuh.Ryan sudah terbiasa bangun pagi, dia kemudian menghidupkan pemanas ruangan, karena cuaca benar-benar sangat dingin.Setelah
Sambil memperbaiki syal yang melilit lehernya, pria muda dengan tinggi badan yang menjulang hampir 185 centimeter, serta badan yang kokoh berotot ini keluar dari Bandara Internasional Heathrow, London, Inggris.Walaupun dulu waktu kecil dia beberapa kali ke negara kerajaan ini, namun kali ini dia agak pangling juga melihat perubahan-perubahan salah satu bandara terbesar di negeri yang kental dengan dunia sepakbola ini.Wajah pria ini terlihat sangat tampan dengan kumis dan cambang yang tipis, wajahnya lebih banyak cool serta cuek dengan keadaan sekeliling.Setelah keluar dari bandara, dengan menarik tas bagasinya yang tak terlalu besar, diapun menunggu taksi yang terlihat antre secara tertib menjemput para penumpang di area kedatangan.Setelah duduk dalam taksi dan menyebutkan alamatnya, taksi ini pun lalu meluncur menuju alamat yang di maksud.Satu jam setengah kemudian, dia tiba di alamat yang di tuju, kini dia mengamati kondisi bangunan tinggi dengan gaya khas Eropa bertingkat hing
Ryan kemudian sempat ingat pepatah, kalau batin seorang wanita itu tajam serta tebakannya tepat, tandanya mereka akan segera berjodoh.“Ga…ga adaa…nih aku lagi balkon apartemen, lagi mandang kota Manado malam ini!”“Berani ga pindah ke vidcal!” tantang Reni.“Beraniiiii….ayooo…!” dan tiba-tiba saja panggilan pun berubah ke vidcal, Reni tertawa melihat wajah Ryan, Reni terlihat sedang makan malam, berupa buah salad, terlihat ada seorang ART di sampingnya yang ikut makan bersama.Tapi hati Ryan sebetulnya deg-degan juga, moga saja Flora tak bangun, batinnya lagi.Ryan sendiri akhir-akhir ini entah mengapa tak berani lagi bicara terbuka terkait sepak terjangnya dengan wanita pada Reni.Kalau dulu dia selalu terbuka, bahkan pernah saat mandi berdua dengan Tiara, dia enteng saja memvidcal sepupunya, Reni sambil tertawa bilang awasss jangan sampai anak orang bunting.“Kapan kuliah kamu selesai Ren?”“Masih lama…kenapa emankk?” kata Reni sambil terus makan buah.“Lama amattt sihh, emank kuli
Usai bertarung, pelatihnya Mang Dino mengajaknya santai di sebuah kafe di bilangan Kota Manado, Ryan oke-oke saja dan ikut bersama beberapa atlet tarung bebasnya lainnya.Kafe itu termasuk sangat eksklusif karena berada di bibir pantai, seperti biasa yang namanya kafe mereka pun tentu saja suka minum-minuman beralkohol, Ryan mengetahui hal itu langsung geleng-geleng kepala.Dia sejak dulu memang tak begitu suka dengan minuman keras dan selalu menghindari, kali inipun sama. Inilah yang membuat pelatihnya sangat salut, karena Ryan benar-benar tak suak minuman beraalkohol.Begitu melihat mereka mulai minum, termasuk Mang Dino, Ryan pun pindah ke kursi yang ada di bibir pantai. Tak ada yang berani memaksanya minum, sebab semua tahu siapa Ryan yang merupakan polisi aktif dan memiliki jabatan tinggi di sebuah Mapolres.Ryan termenung, pikiran ternyata jauh melayang ke London, siapa lagi kalau bukan sosok sepupunya, Reni.“Mengejar cintanya…baiklah…aku tak akan menyerah, tunggu saja!” batin
“Hahahaha…lucuuuu…Reni sama Ryan itu belum pernah pacaran Mami…kalau tiba-tiba kami menikah…waduhhh…gimana, jangan-jangan tiap hari kamu bertengkar mulu…pusinggg pala birbieee…!” Shania dan Om Darma langsung saling pandang kaget dengan jawaban Reni.“Lantas…apa sekarang maunya kamu Ren?” Om Darma, ayahnya yang kini menyela.“Hmmm…gini dehhh…papi dan mami bilangin ke maminya Ryan…Reni mau jadi istrinya Ryan…tapiiiii….dengan syarat…Reni mencintai Ryan…!”“Cara mencintai kamu gimana!” sahut Shania belagak pilon.“Ihhh mami, kayak ga pernah mude ajahh, tanya donk sama papi, gimana dulu papi ngejar mami, masa tanya ke Reni sih, udah yaaa….Reni mau istirahat, capeee dyehhh!” Reni pun pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang hanya saling pandang dan geleng-geleng kepala.“Gimana ini pih…masa si Reni gitu jawabannya?”“Ya udah, mami bilang ajah gitu sama Brigitta…cape dyehhhh!” sahut Om Darma dan diapun ikutan tertawa dan jalan kayak Reni.Shania langsung jengkel dan melempar bantal ke suami