Share

Mendapat Penggemar

"Ga, ada yang pengin kenalan sama kamu, nih." Lina berbicara pada Jingga yang baru saja keluar dari kamar mandi. Setahu gadis itu, Lina tadi masih sibuk melayani seorang pengunjung saat ia pergi ke toilet. Namun, tahu-tahu sekarang sudah ada di depan pintu kamar mandi. Padahal Jingga hanya sebentar di sana.

"Hah?" Respon Jingga lebih seperti orang tuli yang butuh pengulangan kata dari lawan bicara. Namun, ia tidak berhenti dan tetap berjalan sehingga Lina terpaksa mengikutinya.

"Ada yang pengin kenalan sama kamu," ulang Lina.

"Oh," balas Jingga yang masih belum sadar dengan hal yang disampaikan temannya. Ia masih sibuk membenahi seragamnya yang agak kusut setelah dari toilet tadi. Akan tetapi, beberapa detik kemudian gadis itu akhirnya tersadar. "Eh, kamu nggak salah orang, Lin?"

Seingat Jingga ia tidak pernah tebar pesona pada siapa pun. Lagipula ia memang tidak punya waktu untuk melakukannya. Baginya mencari kekasih tidak lebih penting dari menc
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status