Ella saat ini berada di kamar hotel milik suaminya. Ia melihat Ares yang terlentang di kasur dengan posisi tidak sadarkan diri. Ella sudah diberitahu Liam bahwa Ares mabuk karena frustasi dengan penculikan Ella."Ares bangun," ucap Ella seraya menepuk-nepuk pipi Ares.Ternyata Ares tidak benar-benar kehilangan kesadaran. Ia hanya terbaring karena efek alkohol yang dikonsumsinya sangat tinggi."Ella?" gumam Ares bertanya-tanya.Ella menyahut, "Iya, ini aku Ella."Ares pun langsung menarik Ella ke dalam pelukannya. "Aku merindukanmu Ella," bisik Ares ditelinga Ella yang membuat bulu kuduk Ella meremang.Lalu Ares mendekatkan wajahnya dan terjadi adegan panas sebagai permulaan adegan yang lebih panas dan romantis selanjutnya.•••Saras dan Lia telah diberi kabar oleh pihak rumah sakit bahwa Angel telah menyayat pergelangan tangannya sendiri hingga kehilangan banyak darah. Para dokter telah berusaha menyelamatkan Angel tapi mereka membutuhkan donor darah sesuai golongan darah Angel yaitu
Mereka akhirnya sampai di Wahana Bermain Snowla. Randy dan teman-temannya langsung sibuk berfoto. Sementara Liam sibuk mengamati setiap inci tempat itu disertai mengeluarkan decak kagum. Sedangkan Maya malah dihampiri banyak anak kecil yang minta gendong kepadanya. Lalu Ella dan Ares sibuk membicarakan wahana apa yang akan mereka naiki terlebih dahulu. Ella ingin menaiki wahana tornado namun Ares tidak mengijinkannya. Ares merasa Ella tidak akan sanggup naik wahana itu karena menurutnya terlalu berbahaya."Ya sudah, tidak perlu naik wahana sekalian!" Ella merajuk.Ares menarik nafas kuat-kuat lalu tersenyum pasrah. "Baiklah, ayo!"Ella memekik senang yang membuat Ares mendengus."Dasar wanita," ucap Ares dalam hati."Ada apa Nona Ella?" Maya bertanya setelah mendengar pekikan Ella."Ayo kita naik wahana tornado," ujar Ella yang membuat Maya cengo."Wa-wahana tor-nado?" ulang Maya terbata-bata."Iya, ayo," ajak Ella antusias."Tap-" Belum sempat Maya menyelesaikan ucapannya, Ella mena
Ares, Liam dan beberapa asisten lainnya mual bahkan ada yang muntah-muntah setelah naik wahana tornado."Sudah masuk angin dari kemarin. Eh, sekarang malah disuruh naik wahana yang rasanya kayak blender organ dalam! Langsung muntah 'kan aku," keluh Randy yang lalu kembali memuntahkan isi perutnya."Hahahahaha, kasihan," ejek Liam."Gara-gara kamu yang paksa naik," ucap Randy sinis kepada Liam."Sudah-sudah, jangan bertengkar. Randy kalau pusing istirahat saja. Atau pesan makanan yang hangat sana nanti aku yang traktir," tutur Ella."Wah, bagus itu tawarannya. Aku mau pesan makanan hangat saja di salah satu stand makanan untuk menghangatkan tubuhku. Yuhu!" seru Randy."Tunggu, aku ikut!" sahut bodyguard yang lainnya. Akhirnya sahabat Randy yang sesama bodyguard memilih mengikuti Randy untuk istirahat dan makan."Jika Randy dan kawan-kawannya memilih memesan makanan hangat. Bagaimana kalau kita ke taman salju? Aku tidak memaksa kok, kalau ada yang tidak ingin ikut tidak masalah," celetu
Setelah menemani Lia yang tertidur selama satu jam lebih, Bernard memutuskan untuk pulang karena ayahnya mengirimkan pesan kepadanya untuk pulang. Maka Bernard pun beranjak dari kursi tempat ia duduk lalu ia berjalan ke arah Saras yang sedang membaca buku di sofa."Permisi Tante Saras, saya pamit pulang karena sudah dicari ayah saya," tutur Bernard."Oh, iya. Terima kasih sudah mau menemani Lia. Dan terima kasih juga karena sudah membawakan coklat dan oleh-oleh dari Varinda," sahut Sadas."Iya sama-sama. Saya pulang dulu Tante," ujar Bernard seraya menyalami tangan Saras."Hati-hati," peringat Saras."Siap Tante." Bernard menyahut seraya memperagakan gerakan hormat.•••Ella berhasil membuat beberapa boneka salju bersama Maya. Mereka berdua pun memotret boneka salju yang mereka buat sebagai kenang-kenangan."Lucu sekali, ya," celetuk Ella."Iya. Eh Nona Ella tolong foto saya, dong," pinta Maya seraya menyerahkan ponselnya kepada Ella.Ella pun memotret Maya yang berpose berjongkok di
Ella menatap pantulan dirinya di cermin. Ia memakai dress panjang tanpa lengan berwarna pink campur putih. Dari dada sampai pinggang menggunakan kain katun berwarna pink dengan hiasan bunga dari emas dan perak. Sementara dari pinggang sampai bawah menggunakan kain organza berwarna pink dengan campuran warna putih di bagian depan kiri. Seperti itulah gambaran dress yang dipakai Ella. Kecantikannya semakin menonjol karena rambutnya yang berwarna pirang digulung membentuk pola bunga. Di leher jenjangnya terpasang sebuah kalung emas berbandul berlian berbentuk segi lima. Wajahnya yang cantik semakin cantik karena dibubuhi riasan tipis yang terlihat natural."You are always beautiful and shining," celetuk Ares yang tiba-tiba datang dengan sibuk merapikan lengan kemejanya."Thank you Ares," sahut Ella seraya berbalik menghadap Ares.Ella terpukau melihat Ares yang memakai setelan jas berwarna putih dengan kemeja berwarna merah. Tidak lupa sebuah dasi kupu-kupu berwarna senada dengan jas se
Jam sepuluh Ares dan Ella sudah kembali ke mansion. Ella yang merasa gerah memutuskan untuk mandi lagi. Sedangkan Ares langsung pergi meeting bersama Liam.Setelah mandi dan berganti pakaian dengan daster lucu, Ella langsung rebahan di kasur. Namun, baru saja ia mengistirahatkan tubuhnya, ia melihat sebuah paper bag berlogo aplikasi kesehatan online di atas meja. Ella sontak langsung bangun dan terkejut melihat pesanan obatnya. Ia bergegas mengambilnya dan membukanya. Dan isinya memang benar obat gangguan mental untuknya. Namun ia bertanya-tanya dalam hati, kira-kira siapa yang menerima paket obatnya? Ella lalu turun ke lantai bawah dan menemui Rahma."Rahma, siapa yang menerima paket obatku?" tanya Ella."Nala yang menerimanya Nona. Tapi karena waktu itu Nona Ella masih jogging jadi saya menyimpannya sampai hari ini lalu paket obatnya saya berikan kepada Tuan Ares," sahut Rahma.Ella merasa sedikit was-was ketika Rahma mengatakan bahwa Ares yang menerima paket tersebut. Karena seben
Hari Selasa menjadi hari terakhir untuk Ella mengerjakan ujian tengah semester. Ella telah selesai mengerjakan ujiannya dan sekarang ia bersantai-santai sekaligus mengobrol dengan Miss Laila. Es teh melati dengan beberapa camilan tersaji di meja yang membuat obrolan terasa semakin seru.Namun tiba-tiba raut wajah Miss Laila menjadi serius. Setelah mengunyah dan menelan habis sebuah roti berbalut keju mozzarella, Miss Laila berucap, "Ella, ada yang ingin Miss sampaikan.""Iya, Miss?" Ella memperhatikan Miss Laila dengan seksama."Miss Laila perkirakan nilai hasil ujianmu buruk, tidak sampai sembilan puluh." Ucapan Miss Laila sukses membuat Ella syok hingga tersedak."Uhuk, uhuk!" Ella segera meminum teh melati untuk menggelontorkan makanan yang menyangkut di tenggorokannya."Miss Laila kalau bercanda kelewatan, sampai membuatku tersedak," ucap Ella kesal."Miss tidak bercanda," sahut Miss Laila dengan raut wajah yang semakin serius.Ella pun menjadi bingung sendiri. Ia benar-benar tida
Lima menit sebelum acara ulang tahun Ella akan dimulai, Raymond datang dengan sebuah paper bag kecil dan sebuah buket bunga berwarna biru bercampur putih yang sangat indah di genggamannya."Halo Ella sayang," sapa Raymond."Halo Ayah," sahut Ella.Raymond dan Ella pun berpelukan. Sebenarnya Ares sedikit cemburu namun ia tahan mengingat bagaimanapun Raymond adalah ayah kandung Ella.Raymond melepaskan pelukannya dengan Ella lalu menyerahkan paper bag kecil dan sebuah buket bunga dari tangannya kepada Ella. "Ini kado dari Ayah untuk kamu."Ella menerima kado dari Raymond dengan perasaan bahagia lalu berucap, "Terima kasih banyak Ayah.""Ayah?" ucap Saras bertanya-tanya.Ella lupa bahwa ibunya belum tahu mengenai hal ini. Ella hanya diam karena bingung ingin menjelaskan dari mana. Raymond yang sebelumnya tidak menyadari keberadaan Saras pun kaget ketika melihat Saras ada di belakang Ella. Saras mendadak shock saat teringat bahwa pria di depan Ella adalah pria yang sama dengan pria yang
Pesta ulang tahun Clara berantakan. Vania memutar video penggeledahan kamar Bram di hadapan semua orang yang hadir di pesta ulang tahun."Cepat katakan, siapa yang menyuruhmu?!" bentak Vania kepada Bram.Clara memandang Bram tajam seakan mengisyaratkan untuk tidak membocorkan kejadian sebenarnya."Tidak ada," jawab Bram pelan."Tidak mungkin! Kau tidak akan seberani ini jika tidak ada yang menyuruh dan melindungimu," teriak Vania. "Jika kamu tidak mau mengaku, maka aku akan menelepon polisi dan kau akan dipenjara!"Perlahan, Bram mengangkat jari telunjuknya. Suasana semakin tidak karuan ketika Bram menunjukkan jarinya tepat ke arah Clara."Tidak! Jangan percaya padanya! Dia bohong," teriak Clara dengan tubuh gemetar."Aku ada buktinya, tapi tolong jangan penjarakan aku."Suasana tegang itu sedikit teralihkan ketika Ella bangun dari pingsannya."Aku dimana? Aku kenapa?" Ella bermonolog.Vania pun segera memberikan segelas air putih kepada Ella. Setelah Ella meneguk air putih tersebut,
Ini adalah pertama kalinya Ella membuka masker di kelas karena presentasi. Semua mahasiswa kaget ketika melihat wajah Ella. Kini siapa yang tak kenal Ella istri Tuan Ares Roy Mason? Tentu semua orang mengenalnya.Selesai jam pelajaran, para mahasiswa menghampiri Ella. Banyak yang meminta foto kepada Ella."Saya mau pulang, sopir saya sudah menunggu," ucap Ella ketika teman-teman sekelasnya menghalangi Ella untuk pulang."Kau boleh pulang jika kau sudah menandatangani bukuku," ucap seorang mahasiswa.Ella menghela nafas lelah dan memilih menuruti teman-teman sekelasnya. Tanpa mereka ketahui, ada beberapa wanita yang memandang Ella sengit. Mereka adalah sebuah geng yang populer yaitu geng beautiful devil. Geng tersebut adalah sebuah geng berisi anak para pengusaha terkenal.Clara, ketua geng itu adalah anak pengusaha pelayanan jasa transportasi. Dan dua antek-antek Clara yaitu Megan dan Zerlin. Dengan dagu terangkat, Clara menerobos kerumunan menghampiri Ella. Para mahasiswa pun menyin
"Hahahahaha." Suara tawa memenuhi kebun belakang mansion Ares.Randy memanjat pohon mangga dan ditertawakan oleh semua orang. Ini semua Randy lakukan demi Rahma."Korban ngidam, hahahaha," ejek Shaka."Awas kamu Shaka!" ucap Randy kesal.Shaka memfoto Randy dengan ponselnya berkali-kali."Lumayan, dapat aib," ucap Shaka dalam hati.Setelah mendapat sepuluh mangga, Randy pun turun perlahan dari pohon. Di bawah pohon sudah terdapat Rahma yang menangkap mangga hasil memanjat Randy."Aziel mau, Tante." Aziel menengadahkan tangannya di hadapan Rahma."Ini." Rahma pun memberikan dua buah mangga kepada Aziel.Aziel pun bersorak bahagia dan segera menghampiri Ella yang baru saja pulang kuliah."Bunda, aku dapat buah!""Sini Bunda kupasin!""Saya saja yang kupasin agar sekalian," ucap Rahma menyela."Baiklah."•••Lagi dan lagi, Bernard menarik nafas lelah ketika melihat Lia terus saja diam. Mood gadis itu telah rusak gara-gara kejadian tak mengenakkan di pantai tadi. Bernard sudah berusaha me
Hari ini adalah hari pertama Ella kuliah. Ella sudah menyiapkan segala keperluan kuliahnya sejak subuh. Ares sampai geleng-geleng kepala melihat antusiasme Ella.Sebuah gaun berwarna putih dengan panjang dibawah lutut dengan blazer berwarna coklat tersemat di tubuh Ella. Rambutnya ia ikat menggunakan scrunchie. Ia juga memakai kacamata dan masker agar ia nanti tak menjadi pusat perhatian. Mengingat dirinya sudah dikenal sebagai istri seorang Ares Roy Mason."Bagaimana penampilanku, Ares?" Ella berputar-putar untuk meminta pendapat Ares."Always cantik."Ella tersenyum senang dengan pipi merona. Sejak dulu hingga kini, ia selalu baper setiap Ares memujinya."Sudah siap 'kan? Ayo aku antar," ucap Ares."Iya, ini sudah siap."•••"Huwek huwek." Rahma muntah-muntah di kamar mandi."Kenapa, sayang?" Randy bertanya."Tidak tahu, aku dari tadi mual," jawab Rahma.Raut wajah Randy tiba-tiba berubah menjadi senang. "Jangan-jangan kamu hamil?""Bisa jadi.""Aku beliin test pack, ya?" tawar Rand
Ella resmi diterima di Kaleya University. Ia mengambil jurusan manajemen bisnis. Mengetahui kabar bahagia itu, Ella pun menangis terharu seraya memeluk Ares."Akhirnya aku keterima, Ares," ucap Ella bahagia."Iya, sayang," ucap Ares lembut. "Bagaimana kalau kita rayain ini?""Mau, tapi aku boleh request perayaannya?""Boleh, dong, sayang.""Kita bagi-bagi sembako gratis dan uang untuk orang-orang fakir miskin. Boleh?"Hati Ares terenyuh melihat ketulusan di mata Ella ketika mengungkapkan permohonannya."Untuk yang kesekian kalinya, aku dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya kepadamu, Ella," celetuk Ares. "Hatimu itu terbuat dari apa?"Ella tersenyum. "Aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain.""Iya, boleh. Sekarang siap-siap dulu, yuk."•••Setelah menginap beberapa hari di hotel, Randy dan Rahma pulang ke rumah Randy yang baru. Rumah itu terletak tak jauh dari mansion Ares. Rumah itu adalah pemberian Ares sebagai kado pernikahan untuk Rahma dan Randy.Kini, Randy tetap beke
Acara pernikahan Rahma dan Randy digelar di hotel milik Ares. Setelah mengucap janji suci, pesta pernikahan pun digelar. Semua orang sibuk berdansa mengikuti alunan lagu.Tokoh utama acara ini, Randy dan Rahma berdansa di atas panggung sementara para tamu berdansa di bawah panggung."Kamu cantik," bisik Randy.Pipi Rahma bersemu merah. Ia pun menunduk karena malu dan salah tingkah."Angkat kepalamu, manis." Randy mengangkat dagu Rahma agar wanita itu mendongak."Randy, jangan terus menggombal," ucap Rahma."Hahahaha. Aku suka wajahmu yang memerah karena malu," sahut Randy."Ehem, panas banget hawanya," celetuk Shaka sambil melirik-lirik ke arah Randy dan Rahma."Kalau mau dingin ke kutub utara sana!" sahut seorang bodyguard."Males, tidak ada wanita di kutub utara," ujar Shaka."Dasar, pikirannya hanya tentang wanita saja," ucap Randy geleng-geleng kepala.•••Lia dan Bernard pergi ke kamar mandi untuk membenahi make up Lia yang luntur karena keringat. Berdansa selama beberapa puluh m
1 tahun kemudian. Hari ini Randy telah melaksanakan wisuda ditemani oleh kedua orangtuanya.CekrekSeorang fotografer memotret Randy dan kedua orangtuanya. Ini adalah momen yang sangat mengharukan bagi Randy. Cita-citanya dari dulu kini tercapai."Ibu bangga sama kamu, Nak," ucap Ibu Randy seraya menangis.Sebuah mobil datang menjemput Randy. Mereka pun menaiki mobil untuk kembali ke mansion Ares.•••Kepulangan Randy disambut baik oleh semua orang di mansion Ares. Mereka semua telah lama menantikan kepulangan Randy, tak terkecuali seorang wanita muda yang telah lama mengharapkan kepulangan Randy, yaitu Rahma."Wih, ganteng juga pake baju toga," puji Shaka.Memang saat ini Randy masih memakai baju toganya."Iya, dong," sombong Randy."Jangan dipuji, nanti besar kepala," ucap salah satu bodyguard.Randy melirik sinis bodyguard itu. "Kepalaku emang besar!"Tak sengaja, Randy melihat Rahma yang bersembunyi di balik tembok. Dengan bahasa isyarat, Rahma mengatakan, "Temui aku di taman.""E
8 bulan kemudian, kandungan Livia sudah memasuki usia 9 bulan 5 hari. Perutnya sudah sangat besar. Ia jadi kesulitan bergerak bebas.Ia jadi lebih sering melakukan aktivitas dengan didampingi Rayhan. Seperti saat ini, Livia harus didampingi Rayhan untuk berjalan kesana kemari melakukan aktifitas sehari-hari. Mulai dari makan, mandi, berganti pakaian, berolahraga, dan lain-lain.Saat ini Livia sedang dipijat Rayhan setelah mandi."Bahuku pegal sekali, Rayhan. Tolong pijat bagian itu," ucap Livia.Rayhan pun menuruti Livia tanpa mengucap sepatah katapun. Tiba-tiba, Livia mengaduh kesakitan. Livia memegangi perutnya yang terasa mengeras."To-long, Rayhan…" lirih Livia.Rasa tidak nyaman menjalar ke seluruh bagian perut Livia. Dengan rasa panik, Rayhan menggendong Livia."Siapkan mobil cepat," teriak Rayhan seraya menuruni tangga."Kamu ikut, jaga Livia," ucap Rayhan kepada seorang pembantu.Rayhan pun segera membawa Livia masuk ke mobil lalu mereka melaju menuju rumah sakit.•••Rayhan m
"Livia! Livia!" Rayhan terus memanggil Livia seraya mengetuk pintu.Saat ini Rayhan sedang berusaha membujuk Livia untuk membukakan pintu kamar. Akibat kejadian tak mengenakkan di supermarket tadi, Livia mengunci diri di kamar.Seruan dari Rayhan sama sekali tak diindahkan Livia. Livia memasang earphone di telinganya lalu menutup telinganya dengan bantal.Rayhan pun pasrah dan memilih duduk di sofa ruang tamu. Rayhan menyugar ramburnya untuk menghilangkan stress.Lalu tangannya mengepal kuat. Ia sungguh marah saat ini. Bergegas ia membuka ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan untuk Lila.Rayhan: Jangan hubungi saya lagi!Rayhan: Gara-gara kamu, istri saya ngambekRayhan: Saya tidak kenal kamu, stop ganggu sayaRayhan lalu memblokir akun Lila."Kenapa jadi seperti ini ya Tuhan?"•••"Huek huek." Livia memuntahkan cairan bening di wastafel. Ia muntah-muntah sejak 5 menit yang lalu.Setelah puas memuntahkan isi perutnya, Livia pun berjalan pelan membuka pintu kamar. Ia celingak-celinguk