Share

6. Flyor Nama Pria Itu

Penulis: Cahaya_Perak
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Wah, ternyata kau kuat juga sebagai seorang gadis yang terlihat lemah," ucap pria itu sambil menghempas tangan Xora dengan pelan. Xora melangkah mundur karena waspada, apalagi setelah tinjunya barusan ditangkap oleh pria itu.

'Dia bukan tandinganku,' batin Xora.

"Jangan takut, aku tak akan melukaimu. Aku hanya ingin tahu, mengapa kauberada di sini?" tanya pria itu dengan ekspresi ramah. Pria bersurai putih itu menyimpan pedangnya kembali ke sarung dengan gerakan yang mampu membuat siapapun tertegun kagum, seperti yang Xora rasakan saat ini.

"Oh ya, omong-omong. Namaku adalah Flyor. Karena aku sudah memberitahukan namaku, kaujuga harus memberitahukan namamu." Flyor berjalan mendekat sambil mengangkat kedua tangannya, isyarat bahwa dia tak akan bermacam-macam dengan Xora.

"Miss U, Itulah panggilanku," jawab Xora berbohong.

Yah, dia sengaja menciptakan identitas lain. Ada banyak alasan di baliknya, salah satu yang ada di antara alasan-alasan tersebut adalah tentang kebebasan. Xora merasa, dengan menggunakan nama samaran. Dia seperti bebas, tak lagi terasa seperti dikekang.

Flyor menurunkan tangannya, lalu menatap Xora dengan sangat teliti. "Nama yang aneh, tapi baiklah. Salam kenal Miss U!" Flyor berseru sambil mengulurkan tangan kanan. Pria itu memasang senyum persahabatan di wajahnya.

Aura kematian yang memberi rasa waspada pada Xora, kini telah menghilang dari sosok Flyor itu. Tanpa menghilangkan rasa kewaspadaannya, Xora menjabat tangan pria itu.

Beberapa waktu pun telah terlewat. Semua yang terjadi pada Xora di dalam Dungeon sangat berbeda dari bayangan Xora. Xora pikir, Dungeon itu hanya dipenuhi oleh monster-monster mengerikan. Namun kenyataannya tidak seperti yang dia duga setelah bertemu dengan Flyor.

Pria bersurai putih itu mengajak Xora untuk datang ke rumahnya. Xora terkejut, tapi kini. Xora sedang duduk di kursi kayu. Di hadapannya, ada Flyor yang juga duduk. Pria bersurai putih itu telah menyiapkan satu set perlengkapan teh di atas meja. Ada juga camilan lain yang terlihat cukup menggoda.

"Miss U. Kau tau? Caramu memegang pedang tadi sangat salah. Jika kaumau, aku bisa mengajarkanmu teknik berpedang yang luar biasa." Tak ada angin ataupun hujan, tapi tiba-tiba Flyor menawarkan hal seperti itu.

[Notifikasi! Anda mendapat Quest Pertama!]

[Notifikasi! Menampilkan Quest!]

Misi: Menerima tawaran pria misterius yang Anda temui di dalam Dungeon. Mempelajari semua teknik berpedangnya dan menguasainya.

Reward: Skill ???

Waktu: -

*Penolakan Misi akan membuat Anda mendapatkan sebuah penalti!

[Terima] [Tidak]

Usai Flyor menawarkan Xora untuk belajar berpedang. Sistem pun muncul dengan notifikasinya yang begitu heboh. Notifikasi itu hanya bisa didengar dan dilihat oleh Xora seorang. Xora terkejut melihatnya.

Di saat yang bersamaan. Flyor melihat ekspresi terkejut dari tatapan Xora, dan mengartikan bahwa Xora terkejut melihat dirinya menawarkan hal seperti tadi. "Yah, kau tak perlu berterima kasih kepadaku. Aku melihatnya karena kaumemiliki potensi untuk menjadi lebih hebat dariku," jelas Flyor.

Xora yang terfokus pada panel notifikasi sistem pun mengabaikan pria bersurai putih itu. Dia hanya menangkap sedikit kalimat yang Flyor ucapkan. Selebihnya, Xora membaca apa yang tampil pada panel sistem di hadapannya, dan mulai berpikir. Apakah dia harus menolak, atau tidak.

Sementara Xora sedang berpikir sambil menutup mata, Flyor mengoceh tanpa ada habis-habisnya. Sosok Flyor yang duduk di hadapan Xora sekarang, berbeda 180 derajat. Seakan, sosok mengerikan Flyor yang sebelumnya menghilang layaknya uap.

"Aku menolak." Entah berapa lama Xora berpikir, akhirnya dia membuka mata dan menyentuh tombol 'tidak' pada panel sistem.

[Notifikasi! Anda telah menolak misi. Anda mendapatkan penalti berupa 'Rasa Haus yang Tak Tertahankan'!]

[Notifikasi! Untuk menyelesaikan penalti, Anda dapat menunggu selama 24 jam. Atau meminum darah (darah makhluk apapun) sebanyak 24 liter.]

Flyor yang tadi mengoceh, menceritakan ini dan itu. Kini langsung terhenti ketika Xora mengucapkan kata penolakan. Dia menatap Xora dengan ekspresi serius. "Kaubenar-benar yakin untuk menolakku?" tanya Flyor.

Ada nada tidak percaya dalam nada Flyor, saat dia bertanya barusan. Xora mengangguk dan berkata, "Iya."

[Notifikasi! Penalti akan dimulai dalam waktu sepuluh detik!]

Sistem mulai menghitung mundur, sementara Flyor memasang ekspresi tak percaya. Di sisi lain, Xora mengerutkan keningnya. Tiba-tiba, tenggorokannya terasa panas, disertai rasa haus yang luar biasa. Seperti orang yang belum pernah minum air.

Xora menatap ke arah secangkir teh yang telah dituangkan oleh Flyor sebelumnya. Dia dengan cepat menyambar gelas itu dan meminum semuanya dalam satu teguk. Sangking beratnya rasa haus itu, topeng yang masih melekat pada wajah Xora pun ikut basah karena Xora meminumnya serampangan. 'Haus,' batin Xora.

Rasa haus itu tidak hilang, bahkan semakin menjadi-jadi. Flyor yang merenung karena tak percaya pun terkejut. Flyor menatap ke arah Xora yang dicucuri oleh keringat.

[Notifikasi! Waktu habis! Sistem memulai penalti!]

"Ada apa denganmu, Miss U?" tanya Flyor.

Flyor bangkit dari kursi dan mendekat ke arah Xora. Dia menepuk bahu perempuan itu, tapi Xora yang telah mendapatkan penalti berupa 'Rasa Haus yang Tak Tertahankan' mulai menggila.

Xora dengan cepat menangkap tangan Flyor, tetapi Flyor dengan sigap menarik tangannya dan mundur sesegera mungkin. Dia memasang ekspresi terkejut, saat melihat Xora yang terlihat seperti orang gila.

"Darah," gumam Xora.

Xora menatap tajam ke arah Flyor, dan saat itu juga, Flyor merasakan firasat buruk tentang apa yang terjadi pada Xora. "Apa dia Monster?" tanya Flyor dengan nada pelan pada dirinya sendiri. Namun, saat mengingat pertemuan pertama Xora dengannya. Flyor mengepalkan tangan. "Dia bukan Monster, walau topengnya cukup menakutkan," sambung Flyor.

Manik mata Flyor melirik ke arah pintu. "Aku harus segera menjauh darinya, sambil mencari penyebab dan cara untuk mengembalikan keadaannya," ucap Flyor. Usai mengucapkan hal itu, Flyor mengangguk pelan dan melesat menghantam pintu. Brakk! Suara pintu yang hancur karena Flyor tabrak.

Flyor baik-baik saja dan terus melesat, tapi tidak dengan pintunya yang telah hancur berkeping-keping. Xora yang melihat Flyor kabur pun menggeram. "Darah-darah-darah," gumamnya dengan nada serak.

Xora berjalan menuju pintu. Seiring waktu berlalu, langkah Xora semakin cepat. Dia mengikuti jejak dan aroma darah Flyor yang begitu khas. Flyor berlari menuju hutan. Xora pun ikut masuk ke dalam hutan.

"Dia pasti tidak akan ke sini karena rasa panas bukan?" gumam Flyor yang mulai memasuki daerah hutan yang cukup panas. Daerah hutan itu menjadi rumah bagi burung yang diberi nama 'Fire Bird'.

Fire Bird memiliki empat sayap, dengan bulu berwarna merah pekat yang memancarkan hawa panas. Fire Bird, memiliki ukuran yang sama seperti burung Elang di Bumi.

Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh Fire Bird adalah melemparkan bola api kepada targetnya.

Flyor yang berpikir, bahwa Xora tak akan menembus bagian hutan yang cukup panas itu sangat salah. Justru, Xora terus berlari ke dalam hutan tanpa mengurangi kecepatannya. Bahkan, kecepatannya semakin bertambah.

Setiap Fire Bird yang Xora temui, langsung ditangkap dan dihisap darahnya. Xora sama sekali tidak peduli, jika tangannya mulai melepuh karena terus memegang dan menyentuh Fire Bird. Beberapa luka bekas cakaran menggores tangannya, tapi Xora tak berhenti untuk menangkap dan menghisap Fire Bird.

Kira-kira, ada sekitar 500 Fire Bird yang telah Xora hisap darahnya. Untung saja, Xora sedang tidak menggunakan skill Blood Control-nya. Andai dia mengendalikannya, pasti saat ini dia sudah membunuh setiap makhluk yang ada di hutan.

[Notifikasi! Anda menghisap lima liter darah Fire Bird. Anda mendapatkan skill 'Fire Resistance'.]

[Notifikasi! Anda telah mengisi sebanyak 5/24 liter darah.]

Bab terkait

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   7. Tawaran Kedua

    Rasa haus yang Xora rasakan mulai berkurang, tapi itu tak cukup untuk membuat Xora berhenti menghisap darah makhluk yang dia temui. Xora juga tak berhenti mengejar Flyor. Dia mengejar Flyor, karena Flyor memiliki aroma darah yang begitu memikat dan menggoda. "Darah-darah-darah." Xora terus menggumamkan kata itu, sepanjang perjalanan sembari mengejar Flyor. Setiap dia menghisap darah makhluk Hutan di dalam Dungeon, Xora tetap mengumamkan kata itu, seakan dia tak pernah puas. Meski sudah menghisap sebanyak lima liter, bahkan terus naik dan hampir mencapai enam liter pada layar sistem. ***"Aku pasti sudah cukup jauh," gumam Flyor. Sekarang, Flyor sudah berada di luar hutan. Dia membalikkan tubuh, menatap ke arah hutan. Keningnya mengernyit, saat merasakan gairah membunuh yang begitu kuat. Bahkan itu terus mendekat ke arahnya. "Eh?" Flyor mengukir ekspresi terkejut pada wajahnya, ketika sosok Xora mulai terlihat. "Dia mengejarku?!" tanya Flyor dengan nada tak percaya. Flyor melirik ke

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   8. Sarang Poison Tongue Bird

    "Eh?!" Usai mendengar kalimat penawaran yang ditawarkan oleh Flyor, Xora memasang ekspresi terkejut dan tak percaya di balik topengnya. Pada saat yang bersamaan, panel sistem kembali muncul. [Notifikasi! Anda mendapat Quest Kesempatan Kedua!][Notifikasi! Menampilkan Quest!]Misi: Menerima tawaran yang terakhir dari pria misterius yang Anda temui di dalam Dungeon. Pelajari dan kuasai semua teknik berpedangnya. Reward: Skill ???Waktu: -*Penolakan Quest akan membuat Anda mendapatkan penalti yang lebih besar dari sebelumnya. [Terima] [Tidak]Xora ingin menolak, tapi dia teringat dengan penalti yang kemarin muncul. Mau tak mau, Xora menerima misi dan berkata, "Aku mau."[Notifikasi! Anda menerima Quest!]Flyor yang mendengar jawaban seperti apa yang dia harapkan pun tersenyum. "Oke, latihan akan dimulai ketika aku kembali. Karena kamu telah bangun dan bisa menjaga diri sendiri, aku akan keluar dulu," ucap Flyor. Flyor berjalan menuju pintu. Berbeda dengan Xora yang mendengar kalima

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   9. Kisah Flyor di Dungeon

    Dua panel notifikasi itu muncul di hadapan Xora, bertepatan ketika Flyor membelah tubuh monster yang tersisa di sekitar mereka. "Harus sampai seratus persen?" tanya Xora dengan nada yang sangat pelan. [Notifikasi! Benar!]Membaca notifikasi yang muncul di hadapannya, Xora membeku di tempat. 'Tadi ada banyak Monster yang dibunuh oleh Flyor, tapi, itu hanya sepuluh persennya saja?' batin Xora tak percaya. 'Memangnya, ada sebanyak apa Monster-monster di Dungeon ini?' sambung Xora bertanya-tanya. Dia mendongkakkan kepala menghadap langit yang berwarna biru cerah. "Miss U?" melihat Xora hanya berdiam di tempat sambil mendongkak menatap langit, tentu saja Flyor penasaran. Flyor memanggil nama samaran milik Xora, membuat Xora menoleh. "Apa yang kaupikirkan?" tanya Flyor yang dipenuhi rasa penasaran. Tersadar dari lamunannya, Xora segera berdiri dari posisi duduk. "Ah, tidak. Saya tiba-tiba berpikir, berapa banyak waktu yang akan diperlukan jika ingin memusnahkan semua Monster di sini,"

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   10. Hukuman

    Xora mendongkak menatap langit, yang dipenuhi dengan para Poison Tongue Bird. Para Poison Tongue Bird itu terbang ke sana ke mari, seperti menjaga pintu goa. Mendengar kalimat Xora, Flyor menoleh ke arah Xora yang berada di sampingnya. Flyor mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Kaumenyebut Monster Burung itu dengan nama Poison Tongue Bird?" Xora menoleh dan mengangguk. "Ya," jawab Xora dengan senyum yang bisa dilihat oleh Flyor, karena dagu dan bibir Xora tidak ditutupi oleh topeng. "Seperti yang Anda katakan sebelumnya, air liur mereka mengandung racun. Makanya mereka dinamakan seperti itu," sambung Xora. Mata Flyor membola. 'Gadis ini benar-benar seorang Penyihir! Dia mengetahui segalanya, bahkan memberikan monster itu nama,' batin Flyor yang beralih menatap para Poison Tongue Bird. Flyor benar-benar salah paham terhadap Xora. "Bagaimana kita menyerangnya? Apakah Anda merasa yakin untuk melawan para Poison Tongue Bird itu?" Xora bertanya dan menoleh, menatap wajah Flyor. Flyor p

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   11. 3000 Ayunan Pedang

    Mendengar kata-kata itu, mulut Xora terbuka lebar. Sama dengan matanya yang terbelalak tak percaya.''Bukankah hukuman ini harusnya dikurangi?!' teriak Xora di dalam hati. "Apa itu masih berat untukmu?" Xora membeku di tempat, usai mendengar jawaban yang tak sesuai dengan harapannya. Melihat Xora membeku di tempat, Flyor kembali bertanya, "Apa itu masih berat untukmu?"Secara spontan, Xora langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak-tidak! Ini sudah cukup bagi saya!"Xora pun dengan sekuat tenaga mengangkat pedang itu, lalu mengayunkannya. Tetapi, belum sampai satu ayunan. Pedangnya langsung terjatuh dan lepas dari tangan Xora. 'Berat,' keluh Xora di dalam hatinya. Selama satu bulan Xora berlatih, total ayunan yang harus dicapai setiap harinya tidak berubah ... yaitu 2000 kali ayunan. Sayangnya, Xora tidak sekuat itu. Xora hanya mampu mencapai 1000 kali ayunan. Bahkan ketika di akhir bulan. Satu bulan berikutnya, Xora juga terus berlatih dan baru mencapai

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   12. Jamur Dore

    "Mengayunkan pedang sebanyak 2000 kali saja perlu waktu sampai sore. Apalagi 3000 pedang?" sambung Xora dengan intonasi tak percaya diri. Dia merasa tak yakin bisa menyelesaikan misi besok. Xora membaringkan tubuhnya di atas kasur, lalu menghela napas. "Jika seperti itu, aku harus bangun lebih pagi lagi," lirih Xora. Xora mulai menutup mata, dan mulai terlelap dalam mimpi.Pagi menjelang .... Flyor yang ada di kamarnya mulai terbangun. Dia segera beranjak dari kasur dan melangkah menuju dapur. 'Aku harus segera memasak, sebelum Miss U bangun,' batin Flyor. Dia dengan cepat berkutat di dapur, memasak menggunakan teknik dan bumbu dari tumbuhan di Dungeon. Menu utamanya adalah sup Jamur Dore. Jamur Dore adalah jamur Dungeon, yang bisa menambah stamina dan vitalitas tubuh. 'Ini cocok untuk dia yang akan berlatih mengayunkan pedang sebanyak 3000 kali,' pikir Flyor.Flyor tersenyum kecil di sudut bibirnya, sambil meletakkan sup Jamur Dore itu di atas meja. Tak hanya sup Jamur Dore yang

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   13.

    Flyor meraba bibirnya yang tengah tersenyum lebar."Akhir-akhir ini ... aku banyak tersenyum," gumam Flyor yang merasakan perbedaan drastis pada dirinya, setelah Xora datang. "Tapi sebelum itu, lebih baik aku segera menentukan latihan apa yang perlu diberikan kepada Miss. U," sambung Flyor sambil mencuci piring. ***Mentari mengangkasa dengan angkuh dan terik. Suasana sekitar terasa begitu panas, tapi tak berlaku bagi Xora yang duduk di bawah rindangnya pohon ketapang. Gadis itu mengangkat telapak tangannya ke depan wajah, lalu memandang mereka dengan ekspresi tak percaya. "Baru saja, aku mengayunkan pedang sebanyak 3000 kali." Dia bergumam lirih dengan napas terengah-engah. [Notifikasi! Anda menyelesaikan Quest Tambahan!][Notifikasi! Anda mendapatkan item rahasia berupa 'Kalung Usang'.][Notifikasi! Anda mendapatkan bonus berupa 5 distribution point!]Kening Xora mengerut melihat panel di hadapannya. Dia berlatih sampai 3000 kali ayunan sampai setengah mati, tapi hanya mendapa

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   14. Ven—Pedang Kutukan

    Trangg! Saat pedang Xora menyentuh bulu Poison Tongue Bird, pedang itu langsung terlempar jauh dari tangan Xora. "Apa yang terjadi? Kenapa aku tak bisa menebasnya?" lirih Xora dengan mata terbelalak. Di saat yang bersamaan, Poison Tongue Bird di hadapan Xora bergerak cepat untuk mencengkram tubuh Xora. Boom! Poison Tongue Bird itu mencengkram tubuh Xora, dan menghempasnya ke atas tanah dalam waktu singkat. Rasa sakit luar biasa pun menyerang punggung Xora. 'Sakit,' keluh Xora di dalam hati. Mata Xora melirik ke arah Poison Tongue Bird yang menghempasnya ke tanah. Ada kebencian yang tersorot jelas dari tatapan Xora. Dia kemudian beralih menatap pedangnya yang tergeletak cukup jauh. Xora berusaha mengabaikan rasa sakit pada punggungnya, lalu bangkit dan meraih pedang itu. Xora menatap Pedang Kutukan di genggamannya. 'Kenapa aku tidak bisa menebas mereka dengan mudah, seperti Flyor?' batin Xora bertanya-tanya. Dia merasa kecewa karena kemampuannya tidak seperti Flyor."Miss. U!" Teri

Bab terbaru

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   14. Ven—Pedang Kutukan

    Trangg! Saat pedang Xora menyentuh bulu Poison Tongue Bird, pedang itu langsung terlempar jauh dari tangan Xora. "Apa yang terjadi? Kenapa aku tak bisa menebasnya?" lirih Xora dengan mata terbelalak. Di saat yang bersamaan, Poison Tongue Bird di hadapan Xora bergerak cepat untuk mencengkram tubuh Xora. Boom! Poison Tongue Bird itu mencengkram tubuh Xora, dan menghempasnya ke atas tanah dalam waktu singkat. Rasa sakit luar biasa pun menyerang punggung Xora. 'Sakit,' keluh Xora di dalam hati. Mata Xora melirik ke arah Poison Tongue Bird yang menghempasnya ke tanah. Ada kebencian yang tersorot jelas dari tatapan Xora. Dia kemudian beralih menatap pedangnya yang tergeletak cukup jauh. Xora berusaha mengabaikan rasa sakit pada punggungnya, lalu bangkit dan meraih pedang itu. Xora menatap Pedang Kutukan di genggamannya. 'Kenapa aku tidak bisa menebas mereka dengan mudah, seperti Flyor?' batin Xora bertanya-tanya. Dia merasa kecewa karena kemampuannya tidak seperti Flyor."Miss. U!" Teri

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   13.

    Flyor meraba bibirnya yang tengah tersenyum lebar."Akhir-akhir ini ... aku banyak tersenyum," gumam Flyor yang merasakan perbedaan drastis pada dirinya, setelah Xora datang. "Tapi sebelum itu, lebih baik aku segera menentukan latihan apa yang perlu diberikan kepada Miss. U," sambung Flyor sambil mencuci piring. ***Mentari mengangkasa dengan angkuh dan terik. Suasana sekitar terasa begitu panas, tapi tak berlaku bagi Xora yang duduk di bawah rindangnya pohon ketapang. Gadis itu mengangkat telapak tangannya ke depan wajah, lalu memandang mereka dengan ekspresi tak percaya. "Baru saja, aku mengayunkan pedang sebanyak 3000 kali." Dia bergumam lirih dengan napas terengah-engah. [Notifikasi! Anda menyelesaikan Quest Tambahan!][Notifikasi! Anda mendapatkan item rahasia berupa 'Kalung Usang'.][Notifikasi! Anda mendapatkan bonus berupa 5 distribution point!]Kening Xora mengerut melihat panel di hadapannya. Dia berlatih sampai 3000 kali ayunan sampai setengah mati, tapi hanya mendapa

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   12. Jamur Dore

    "Mengayunkan pedang sebanyak 2000 kali saja perlu waktu sampai sore. Apalagi 3000 pedang?" sambung Xora dengan intonasi tak percaya diri. Dia merasa tak yakin bisa menyelesaikan misi besok. Xora membaringkan tubuhnya di atas kasur, lalu menghela napas. "Jika seperti itu, aku harus bangun lebih pagi lagi," lirih Xora. Xora mulai menutup mata, dan mulai terlelap dalam mimpi.Pagi menjelang .... Flyor yang ada di kamarnya mulai terbangun. Dia segera beranjak dari kasur dan melangkah menuju dapur. 'Aku harus segera memasak, sebelum Miss U bangun,' batin Flyor. Dia dengan cepat berkutat di dapur, memasak menggunakan teknik dan bumbu dari tumbuhan di Dungeon. Menu utamanya adalah sup Jamur Dore. Jamur Dore adalah jamur Dungeon, yang bisa menambah stamina dan vitalitas tubuh. 'Ini cocok untuk dia yang akan berlatih mengayunkan pedang sebanyak 3000 kali,' pikir Flyor.Flyor tersenyum kecil di sudut bibirnya, sambil meletakkan sup Jamur Dore itu di atas meja. Tak hanya sup Jamur Dore yang

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   11. 3000 Ayunan Pedang

    Mendengar kata-kata itu, mulut Xora terbuka lebar. Sama dengan matanya yang terbelalak tak percaya.''Bukankah hukuman ini harusnya dikurangi?!' teriak Xora di dalam hati. "Apa itu masih berat untukmu?" Xora membeku di tempat, usai mendengar jawaban yang tak sesuai dengan harapannya. Melihat Xora membeku di tempat, Flyor kembali bertanya, "Apa itu masih berat untukmu?"Secara spontan, Xora langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak-tidak! Ini sudah cukup bagi saya!"Xora pun dengan sekuat tenaga mengangkat pedang itu, lalu mengayunkannya. Tetapi, belum sampai satu ayunan. Pedangnya langsung terjatuh dan lepas dari tangan Xora. 'Berat,' keluh Xora di dalam hatinya. Selama satu bulan Xora berlatih, total ayunan yang harus dicapai setiap harinya tidak berubah ... yaitu 2000 kali ayunan. Sayangnya, Xora tidak sekuat itu. Xora hanya mampu mencapai 1000 kali ayunan. Bahkan ketika di akhir bulan. Satu bulan berikutnya, Xora juga terus berlatih dan baru mencapai

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   10. Hukuman

    Xora mendongkak menatap langit, yang dipenuhi dengan para Poison Tongue Bird. Para Poison Tongue Bird itu terbang ke sana ke mari, seperti menjaga pintu goa. Mendengar kalimat Xora, Flyor menoleh ke arah Xora yang berada di sampingnya. Flyor mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Kaumenyebut Monster Burung itu dengan nama Poison Tongue Bird?" Xora menoleh dan mengangguk. "Ya," jawab Xora dengan senyum yang bisa dilihat oleh Flyor, karena dagu dan bibir Xora tidak ditutupi oleh topeng. "Seperti yang Anda katakan sebelumnya, air liur mereka mengandung racun. Makanya mereka dinamakan seperti itu," sambung Xora. Mata Flyor membola. 'Gadis ini benar-benar seorang Penyihir! Dia mengetahui segalanya, bahkan memberikan monster itu nama,' batin Flyor yang beralih menatap para Poison Tongue Bird. Flyor benar-benar salah paham terhadap Xora. "Bagaimana kita menyerangnya? Apakah Anda merasa yakin untuk melawan para Poison Tongue Bird itu?" Xora bertanya dan menoleh, menatap wajah Flyor. Flyor p

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   9. Kisah Flyor di Dungeon

    Dua panel notifikasi itu muncul di hadapan Xora, bertepatan ketika Flyor membelah tubuh monster yang tersisa di sekitar mereka. "Harus sampai seratus persen?" tanya Xora dengan nada yang sangat pelan. [Notifikasi! Benar!]Membaca notifikasi yang muncul di hadapannya, Xora membeku di tempat. 'Tadi ada banyak Monster yang dibunuh oleh Flyor, tapi, itu hanya sepuluh persennya saja?' batin Xora tak percaya. 'Memangnya, ada sebanyak apa Monster-monster di Dungeon ini?' sambung Xora bertanya-tanya. Dia mendongkakkan kepala menghadap langit yang berwarna biru cerah. "Miss U?" melihat Xora hanya berdiam di tempat sambil mendongkak menatap langit, tentu saja Flyor penasaran. Flyor memanggil nama samaran milik Xora, membuat Xora menoleh. "Apa yang kaupikirkan?" tanya Flyor yang dipenuhi rasa penasaran. Tersadar dari lamunannya, Xora segera berdiri dari posisi duduk. "Ah, tidak. Saya tiba-tiba berpikir, berapa banyak waktu yang akan diperlukan jika ingin memusnahkan semua Monster di sini,"

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   8. Sarang Poison Tongue Bird

    "Eh?!" Usai mendengar kalimat penawaran yang ditawarkan oleh Flyor, Xora memasang ekspresi terkejut dan tak percaya di balik topengnya. Pada saat yang bersamaan, panel sistem kembali muncul. [Notifikasi! Anda mendapat Quest Kesempatan Kedua!][Notifikasi! Menampilkan Quest!]Misi: Menerima tawaran yang terakhir dari pria misterius yang Anda temui di dalam Dungeon. Pelajari dan kuasai semua teknik berpedangnya. Reward: Skill ???Waktu: -*Penolakan Quest akan membuat Anda mendapatkan penalti yang lebih besar dari sebelumnya. [Terima] [Tidak]Xora ingin menolak, tapi dia teringat dengan penalti yang kemarin muncul. Mau tak mau, Xora menerima misi dan berkata, "Aku mau."[Notifikasi! Anda menerima Quest!]Flyor yang mendengar jawaban seperti apa yang dia harapkan pun tersenyum. "Oke, latihan akan dimulai ketika aku kembali. Karena kamu telah bangun dan bisa menjaga diri sendiri, aku akan keluar dulu," ucap Flyor. Flyor berjalan menuju pintu. Berbeda dengan Xora yang mendengar kalima

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   7. Tawaran Kedua

    Rasa haus yang Xora rasakan mulai berkurang, tapi itu tak cukup untuk membuat Xora berhenti menghisap darah makhluk yang dia temui. Xora juga tak berhenti mengejar Flyor. Dia mengejar Flyor, karena Flyor memiliki aroma darah yang begitu memikat dan menggoda. "Darah-darah-darah." Xora terus menggumamkan kata itu, sepanjang perjalanan sembari mengejar Flyor. Setiap dia menghisap darah makhluk Hutan di dalam Dungeon, Xora tetap mengumamkan kata itu, seakan dia tak pernah puas. Meski sudah menghisap sebanyak lima liter, bahkan terus naik dan hampir mencapai enam liter pada layar sistem. ***"Aku pasti sudah cukup jauh," gumam Flyor. Sekarang, Flyor sudah berada di luar hutan. Dia membalikkan tubuh, menatap ke arah hutan. Keningnya mengernyit, saat merasakan gairah membunuh yang begitu kuat. Bahkan itu terus mendekat ke arahnya. "Eh?" Flyor mengukir ekspresi terkejut pada wajahnya, ketika sosok Xora mulai terlihat. "Dia mengejarku?!" tanya Flyor dengan nada tak percaya. Flyor melirik ke

  • Cheat System Putri Mafia Penyakitan   6. Flyor Nama Pria Itu

    "Wah, ternyata kau kuat juga sebagai seorang gadis yang terlihat lemah," ucap pria itu sambil menghempas tangan Xora dengan pelan. Xora melangkah mundur karena waspada, apalagi setelah tinjunya barusan ditangkap oleh pria itu. 'Dia bukan tandinganku,' batin Xora. "Jangan takut, aku tak akan melukaimu. Aku hanya ingin tahu, mengapa kauberada di sini?" tanya pria itu dengan ekspresi ramah. Pria bersurai putih itu menyimpan pedangnya kembali ke sarung dengan gerakan yang mampu membuat siapapun tertegun kagum, seperti yang Xora rasakan saat ini. "Oh ya, omong-omong. Namaku adalah Flyor. Karena aku sudah memberitahukan namaku, kaujuga harus memberitahukan namamu." Flyor berjalan mendekat sambil mengangkat kedua tangannya, isyarat bahwa dia tak akan bermacam-macam dengan Xora. "Miss U, Itulah panggilanku," jawab Xora berbohong. Yah, dia sengaja menciptakan identitas lain. Ada banyak alasan di baliknya, salah satu yang ada di antara alasan-alasan tersebut adalah tentang kebebasan. Xora

DMCA.com Protection Status