~Bagaimana bisa manusia normal tinggal serumah dengan manusia salju sepertinya~Sevilla flovie.
*****
Rumah besar nan luas dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, membuat sevilla seakan terperangkap dalam mimpi. ia tak menyangka bahwa ia akan menjadi seorang putri untuk kedua kalinya. ia dan keluarga verrel kini sudah terhenti didepan pintu istana mereka yang cukup besar.
"Welcome to Delard family's my future daughter!" ucap Bibi sarah pada sevilla.
Sungguh ini seperti istana negeri dongeng, bahkan didepan pintu mereka terdapat penjaga yang membukakan pintunya untuk mereka. rasanya seperti menjadi putri negeri dongeng. namun, di satu sisi ia harus menerima takdirnya untuk serumah dengan manusia salju yang selalu mengganggu hidupnya. ia adalah verrelio delard, laki-laki yang satu tahun lebih muda dari sevilla.
"Mulai sekarang kamu manggil kita mommy sama daddy yah!" ucap Bibi sarah.
"Tapi kan... aku!" ucap Sevilla terbata-bata.
"Udah tinggal panggil kita mommy sarah sama daddy alvian okeh?" ucap Bibi sarah yang di angguki oleh suaminya.
"Ya udah villa kamu ke kamar gih, biar verrel yang nganterin kamu!" ucap Paman alvian.
"What? why me dad?" ucap Verrel.
"Udahlah verrel kamu nurut aja sama daddy, lagian anak mommy yang ada dirumah ini kan, cuman kamu doang?" ucap Bibi sarah.
"Emang verrel punya kakak mom?" ucap Sevilla.
"Ihh bukan urusan lo kali, gak usah tanya-tanya!" ucap Verrel dingin.
"Verrel gak boleh gituh ah sama sevilla, bagaimana juga dia sekarang keluarga kita lho!" ucap Bibi sarah.
"Iya vil, verrel punya dua kakak laki-laki dan dua kakak perempuan!" ucap Paman alvian.
"Wahh pasti menyenangkan sekali punya banyak kakak seperti itu!" ucap Sevilla.
"Iya dong, apalagi ditambah kamu, pasti ini rumah tambah rame!" ucap Bibi sarah.
"Ah mommy Sarah bisa aja, oh ya mom
sekarang mereka ada dimana?" ucap Sevilla.
"Ohh anak mommy yang pertama si Irene dah nikah sama orang amsterdam, mereka tinggal disana bersama kedua anaknya, Michale tinggal disini sama suaminya, kebetulan suaminya kepala sekolah di salah satu SMA disini, kalau Allen itu kuliah di California, sedangkan Mark dia lagi sekolah model di italy" ucap Bibi sarah.
"Ya Allah anak mommy banyak banget yang sukses yah!" ucap Sevilla.
"Iya alhamdulillah, selanjutnya kamu sama verrel yang bakal sukses nanti!" ucap Bibi sarah.
"Amin semoga ucapan mommy di dengar oleh Allah!" ucap Sevilla.
"Ya udah, sekarang kamu istirahat yah, biar verrel yang ngangkat koper-koper mu ini!" ucap Paman alvian.
"Dad, what's wrong with you? aku tadi udah disuruh buat nganterin dia ke kamar lho, masa sekarang aku juga yang bawain kopernya!" ucap Verrel.
"Lah yang namanya bantu orang itu gak boleh setengah-setengah rel, masa kamu tega biarin cewe secantik sevilla ngangkat koper sendirian!" ucap Paman alvian.
"Huft( menghela nafas) okeh aku bakal bantu!" ucap Verrel.
Mereka pun pergi menuju kamar tamu yang sudah disiapkan oleh Paman alvian dan Bibi sarah.
"Nih koper lo!" ucap Verrel dingin.
"Makasih ya rel, maaf banget udah ngerepotin kamu!" ucap Sevilla.
"Kalau bukan karena perintah daddy, gue juga gak mau kali direpotin sama lo!" ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.
"Dingin banget sih jadi orang!" ucap sevilla.
Sevilla pun merapikan pakaian nya dalam lemari. tiba-tiba datang bibi sarah, ia menghampiri sevilla yang tengah sibuk merapikan pakaian nya.
"Villa, kamu masih sibuk yah?" ucap Bibi sarah.
"Eh mommy, enggak kok!" ucap Sevilla
"Villa, besok setelah pulang sekolah ikut mommy shopping yuk!" ucap Bibi sarah.
"Gak bisa mom, aku besok pulangnya agak telat, soalnya bakal ada jam tambahan buat persiapan ujian nanti!" ucap Sevilla.
"Yah, terus kapan dong?" ucap Bibi sarah.
"Tunggu setelah hari kelulusan ya mom?" ucap Sevilla.
"Ya udah deh, eh omong-omong seberapa deket kamu sama verrel?" ucap Bibi sarah penasaran.
"Kita gak deket kok mom? sebatas kenal ajah!" ucap Sevilla.
"Masa sih? gak mungkin lah, pasti kalian deket banget, soalnya kalau kalian gak deket, gak mungkin kan verrel gendong kamu ke rumah sakit?" ucap Bibi sarah.
"Sebenarnya aku ini cuman pacar pura-puranya dia mom di sekolah!" ucap Sevilla.
"Whatt!! Really?" teriak bibi sarah.
"Cuman pura-pura kok mom, itupun demi nyelamatin dia!" ucap Sevilla.
"Ya bagus dong, awalnya emang pura-pura lama-lama kan bisa jadi beneran?" ucap Bibi sarah.
"Maksud mom jadi beneran itu apa yah? villa gak tau?" ucap Sevilla.
"Yeayy, akhirnya mommy bakal liat si bungsu nikah juga!" ucap Bibi sarah yang langsung pergi meninggalkan sevilla dengan tawa senangnya.
"Maksud mommy sarah verrel bakal nikah itu apah yah?" ucap Sevilla bingung.
Malam pun tiba...
Sevilla beserta keluarga verrel tengah makan malam bersama.
"Oh ya villa, verrel daddy sama mommy mau bilang sesuatu sama kalian!" ucap Paman alvian.
"Apaan dad? kalau gak penting mending gak usah yah!" ucap Verrel dingin.
"Ngapain daddy nyampein hal gak penting ke kalian? ini penting banget lho? ini berhubungan dengan masa depan kamu kelak!" ucap Paman alvian.
"Yups, daddy bener rel!" ucap Bibi sarah.
"Apa yang akan mommy sarah dan daddy alvian sampaikan?" ucap Sevilla.
"Verrel dan sevilla akan kita tunangkan yeayy!" ucap Bibi sarah kegirangan.
"Mommy pasti bercanda? masa aku tunangan sama dia? gak banget deh!" ucap Verrel.
"Lagipula kami juga masih smp mommy daddy, saya juga agak keberatan karena saya sama sekali tidak memikirkan hal seperti itu, saat ini saya sedang fokus studi saya!" ucap Sevilla.
"Gue juga keberatan kali!" ucap Verrel.
"Lho kok villa keberatan sih? kan ini amanat dari almarhum ayah kamu?" ucap Paman alvian.
"Bukannya aku gak mau menjalankan amanat, tapi aku belum siap ajah memikirkan itu semua!" ucap Sevilla.
"Itu berarti tandanya setuju, cuman kamu maunya nanti, kalau kamu sama verrel udah dewasa, ya kan?" ucap Bibi sarah.
"Emm...." ucap Sevilla bingung
"Terserah mommy deh, aku capek omong sama kalian, bye!" ucap Verrel yang langsung pergi ke kamarnya.
"Kamu yang sabar ya nak? verrel emang kek gitu orangnya, mommy yakin verrel bakal luluh sama kamu suatu hari nanti!" ucap Bibi sarah.
*****
Keesokan harinya...
Sevilla dan verrel akan berangkat bersama ke sekolah di antar pak rudi supir pribadi verrel.
"Eh inget yah, lo harus pura-pura bertindak kek pacar gue di sekolah, terus jangan ada yang tau kalau kita itu tinggal serumah, ngerti?" ucap Verrel.
"Ngerti!!!" seru Sevilla.
~So weird and I am so confuse about My feel~ Verrelio delard.*****Semenjak kejadian kemarin, sevilla menjadi bahan perbincangan semua teman-temannya.bahkan saat ini, dia sedang di gerumuni teman sekelasnya."Eh vil lo beneran pacaran sama verrel? kok lo gak bilang-bilang sih? kita kan kepo?" ucap Rani teman sekelas sevilla."Eumm... emangnya harus yah?" ucap Sevilla"Ya haruslah, kita ini kan temen sekelas lo, ya kita harus tau lah!" ucap Lia."Aduh vil lo bener-bener cari mati deh sekarang, gue pastiin tuh si nenek lampir kagak bakal ngdiemin lo kek gitu aja!" ucap Lisa."Iyaa vil, lo tau gak? semenjak verrel beberin semua tentang yusha, dia sekarang jadi diem mulu!" ucap Lia."Yes dan temen-temen segengnya ajah udah ngejauh dari dia!" ucap Rani."Tapi, gue yakin dibalik sikap pendiam itu, tersimpan rencana jahat buat nyingkirin lo, gue yak
~Ada seseorang yang selalu ikut dalam urusan ku, dan sangat mengganggu ku~Verrel.*****Hari ini, seperti biasa verrel dan sevilla pergi ke sekolah bersama. bahkan saat mereka berpisah pun, verrel membelai halus rambutnya."Dia kenapa sih? kok jadi kek gitu?" pikir Sevilla.Tiba-tiba datang lia dan rani yang langsung menghampiri nya dari belakang."Ciee sang putri berangkat bareng sama pangeran!" goda Lia."Enggak kok, cuman kebetulan ketemu ajah dijalan!" ucap Sevilla bohong."Alah alesan, paling udah janji mau jemput!" goda Rani."Ya udahlah terserah kalian aja, aku mau masuk ke kelas!" ucap Sevilla yang langsung meninggalkan rani dan lia.*****Waktu istirahat pun tiba, sevilla dan ketiga temannya makan siang bersama.Tiba- tiba datang verrel dan ketiga temannya."Eh bisa ikut gu
~Banyak wanita yang berekspektasi menjalin hubungan dengannya~ Verrelio delard.*****Dari mobil sport itu, keluarlah sosok pria dengan rambut blonde, hidung mancung serta kulitnya yang putih. pria itu membuka kacamata hitamnya dan menghampiri sevilla yang tengah bermain bersama audrey."Hai, kamu baby sister nya audrey yah?" ucap pria itu."Tampang gak sesuai sama kelakuan, gak beda jauh sama verrel!" batin Sevilla kesal."Maaf om, saya ini anak temannya paman alvian dan bibi sarah!" ucap Sevilla."Om? aku setua itu ya? ya udahlah gak papa terserah kamu aja mau panggil aku apa, yang jelas maaf banget udah salah paham sama kamu!" ucap pria itu."Eh? kok berubah jadi ramah gini?" batin Sevilla."Iya gak papa!" ucap Sevilla sembari tersenyum."Oh iya, di rumah ada orang kan?" ucap pria itu."Ada kok, masuk aja kak!" u
~Aku hanya menguji adikku, apa itu salah?~ Allenio delard.*****Di sekolah...Rani, lia, lisa dan sevilla tengah menikmati waktu istirahat mereka di kantin. tiba-tiba datang verrel yang langsung duduk di samping sevilla."Kamu lagi ngapain sih?" ucap Sevilla."Aku lagi duduk di samping kamu lah!" ucap Verrel."Ciee sevilla!" ucap Rani."Eh, kita ke kelas yuk!" ucap Lia."Yuk!" ucap Sevilla."Kamu di sini aja vil, temenin pacarmu itu!" ucap Lisa.Sevilla pun hanya bisa terdiam kesal, saat verrel tersenyum penuh kemenangan di depannya."Kamu mau ngapain sih? liat, gara-gara kamu temenku jadi ke kelas semua!" ucap Sevilla kesal."Kamu nanti ikut jam tambahan kan?" ucap Verrel."Gak tau, liat aja nanti!" ucap Sevilla.
~Yang benar saja mana mungkin pria setampan aku bisa cemburu pada gadis cupu sepertinya~ Verrelio delard. ***** Kelas tambahan pun berakhir, verrel sangat kesal pada sevilla. "Dasar cewek sok pinter, berani-beraninya dia ninggalin les gitu aja!" ucap Verrel yang masih duduk di tempat duduknya. "Udah gak usah dipikirin de, kita pulang yuk!" ucap Mark yang tiba-tiba masuk ke kelasnya. "Eh kak mark? udah pulang dari itali?" ucap Rangga. "Udah nih ga, kalian semua gimana kabarnya?" ucap Mark. "Alhamdulillah kak, kita semua baik-baik aja!" ucap Brian. "Syukur deh, kalau gitu!" ucap Mark. "Verrel lu lagi nglamunin apa dah?" ucap Hedy. "Rel?" ucap Rangga. "Verrellll!!!" teriak Hedy di telinga verrel. karena terkejut, verrel langsung menjitak dahi hedy.
******Kediaman keluarga delardPagi itu, allen dan kedua orangtuanya tengah menuju bandara. sementara verrel, mark dan sevilla tengah fokus dengan sarapan mereka."Rel, kamu kenal bu willan kan?" ucap Mark."Kenal, kenapa emangnya?" ucap Verrel."Gak cuman tanya!" ucap Mark."Kenapa? kakak naksir?" ucap Verrel."Wah kebetulan bu willan singel tuh kak!" ucap Sevilla yang tiba-tiba ikut dalam pembicaraan."Berisik loh, gak usah ikut-ikutan!" ucap Verrel."Dih kamu kali ya berisik, berisik banget kek burung beo!" ucap Sevilla."Udah cepetan makannya, nanti kalian telat lho!" ucap Mark.Setelah selesai menghabiskan sarapannya, mereka bergegas masuk ke dalam mobil. sedangkan mark mengendarai mobil BMW nya sendiri."Kita dah telat nih pak,
~I was sick and she suddenly became very considerate of me~ Verrelio delard.*****Verrel sangat merasa bersalah, tidak seharusnya ia membongkar rahasia mereka berdua. bahkan sepulang sekolah tadi, sevilla tak mengeluarkan sepatah katapun padanya."Aduh sakit banget!" rintih Verrel sambil memegang tangan kanannya yang merah, akibat genggaman sevilla yang begitu kuat."Gue gak tau, dia bisa semarah ini sama gua!" ucap Verrel.Verrel memutuskan untuk keluar kamar, dan menuju kamar sevilla.TokTok"Siapa?" ucap Sevilla dari dalam kamarnya."Ini aku verrel!" ucap Verrel."Ngapain kamu ke sini?" ucap Sevilla."Aku mau bicara sama kamu!" ucap Verrel."Aku gak mau bicara sama kamu, udah sana pergi, aku mau istirahat!" ucap Sevilla.Ve
~Dia kok jadi sok baik gitu sama aku? apa dia masih sakit? atau lupa ingatan?~Sevilla flovie. ***** Karena kecewa, sevilla dan teman-temannya pergi meninggalkan rumah sakit. mereka berencana pergi ke rumah verrel. Sesampainya di rumah verrel, sevilla mempersilahkan teman-temannya untuk masuk dan menunggunya di ruang tamu. "Kalian disini dulu ya? aku mau liat verrel lagi ngapain sekarang!" ucap Sevilla. "Iya vil!" ucap Rani. Sevilla pun pergi menuju kamar verrel. Tok tok tok "Siapa?" ucap Verrel dari dalam kamarnya. "Ini aku sevilla!" ucap Sevilla. "Ohh kamu, masuk aja gak dikunci kok!" ucap Verrel. Sevilla pun masuk kedalam kamar verrel, terlihat verrel tengah terbaring lemas di kasurnya. "Gimana
~ Ambillah sesuatu yang mungkin ingin kamu kuasai, nikmatilah segalanya. Karena kesenangan mu tidak akan bertahan lama, masa lalu akan terkuak, dan semuanya akan aku ambil kembali~ Viona Patricia.*Rumah sakit jiwa peduli bangsa, Jakarta."Mam, ini Sevilla anak mamah!" Ucap Sevilla yang duduk di sebelah mamanya yang kini tengah bingung menatapnya." anak apanya? Anak saya itu laki-laki bukan perempuan seperti kamu?" Ucap Mamanya."Laki-laki apa sih mah? Kenapa setiap sevilla dateng, mama selalu bilang kalo anak mama itu laki-laki bukan perempuan?" Ucap Sevilla."Ma!" Panggil mark yang tiba-tiba datang dari arah belakangnya."Sean kaukah itu?" Ucap Mamanya yang membuat Sevilla terkejut."Iya mah ini Sean anak mama!" Ucap Mark yang semakin membuat Sevilla bingung."Kak Mark kok ngomong gitu?" Ucap Sevilla."Vill, ada yang mau aku ngomongin sama kamu, kita keluar bentar ya?" Tanya Mark yang di jawab dengan anggukan pelan Sevilla."Mah, aku keluar bentar yah sama Sevilla, mama baik-baik
~Kami kembali untuk menagih janji, masa lalu yang kelam tidak selamanya bisa di pendam~ Viona."Hello everyone!" Sapa seorang wanita paruh baya sembari membuka kacamata hitamnya."Viona?" Ucap Alfian.Mereka menghampiri keluarga delard yang terkejut akan kedatangan mereka."Why? Kok kamu kek supprised banget gitu, kakak ipar?" Ucap Viona."Kakak ipar?" Ucap Verrel penasaran."Kalian have fun aja ya sama pestanya, mommy sama daddy mau ngobrol sama tante Viona okay?" Ucap Sarah."Yuk de!" Ajak Mark pada Verrel.Mereka pun meninggalkan orang tua mereka, termasuk Sevilla dan Kevin."Sevilla, its that you?" Ucap Verrel yang menahan lengan Sevilla yang hendak menghindar darinya."Let go your hand from my fiancee hand!" Ucap Kevin sembari menghempas tangan Verrel dari lengan Sevilla."Fiancee? Kamu ... udah tunangan?" Ucap Verrel tak percaya."Hello Verrel, long time no see!" Ucap Sevilla mencoba mengalihkan pembicaraan."Udah ya vil, jangan coba kamu alihin pembicaraan ini, aku tanya sama k
~Di tahun baru ini, aku dan kevin serta keluarganya, berencana pulang ke indonesia. Negara dimana dia yang harus ku lupakan, masih menetap tinggal di sana~Sevilla Flovie.Jakarta, indonesia 1 Januari 2021 *Kediaman keluarga DelardMalam itu, keluarga delard mengadakan pesta ulang tahun Allen, kakak Verrel yang baru saja pulang dari studinya di California."Kamu kenapa masih di kamar rel? ayo bantu mommy sambut tamu di bawah!" Ucap Sarah dari luar kamar Verrel."I am not interested mom, you can leave me alone!" Ucap Verrel KrieetSarah membuka pelan pintu kamar anak bungsunya itu, terlihat Verrel tengah duduk sambil menatap pemandangan di luar jendela kamarnya."Kamu kenapa rel?" Ucap Sarah."Verrel lelah mom!" Ucap Verrel."Kamu sakit nak?" Ucap Sarah menghampiri Verrel dan memegang dahi anak nya."Aku lelah hidup seperti ini mom, Verrel kayak gak menemukan kebahagiaan Verrel selama ini!" Ucap Verrel."Hush kamu jangan ngomong gitu nak, gak baik!" Ucap Sarah."Sayang!" Ucap seorang
~Bagas menyukai ku, dia ingin aku membuka hatiku untuknya, tapi apa bisa aku menghapus nama Verrel dari hatiku begitu saja?~ Sevilla flovie.Amsterdam, BelandaTerlihat seorang wanita dan seorang pria tengah duduk di taman kota pagi itu."Tumben kamu ngajakin aku ketemuan, ada apa nih?" Ucap Sevilla."Aku mau omong sesuatu sama kamu!" Ucap Bagas."Sesuatu apa?" Ucap Sevilla penasaran."Vill... Kamu masih mikirin mantanmu itu yah?" Ucap Bagas."Dia yang sulit ku perjuangkan ya? Mungkin saja jika kau tak membahasnya, aku takkan pernah mengingatnya lagi!" Ucap Sevilla."Maaf... Tapi apa kau tidak ingin membuka hatimu pada orang lain?" Ucap Bagas."Sulit bagiku untuk membuka hati, apalagi jika hal itu terjadi kembali!" Ucap Sevilla."Jadi, pria seperti ku juga tidak dapat mengisi ruang hatimu ya?" Ucap Bagas yang membuat Sevilla kaget mendengarnya."Maksudmu?" Ucap Sevilla."Jujur saja sejak pertama kali bertemu aku sudah tertarik padamu, aku memang suka menggoda wanita-wanita cantik di s
..Waktu istirahat pun tiba, Verrel dan juga Johny pergi ke kantin bersama."Lo mau pesen apa rel?" Ucap Johny."Es teh aja deh, lagi gerah hati gue!" Ucap Verrel."Sabar ya rel, emang si Yusha itu cewek laknat yang patut di kasih pelajaran!" Ucap Johny."Gak patut patut lagi, emang wajib!" Ucap Verrel.*Flashback On"Ya hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk!" Ucap Pak Jerome, guru wali kelas.Yusha pun masuk, di sertai tatapan laki-laki yang terpesona akan kecantikannya. Berbeda dengan Verrel yang menatapnya tajam dan membuang muka padanya."Hai semuanya namaku Yusha Agra Renata Panggil aja aku Yusha!" Ucap Yusha."Hai Yusha , udah punya pacar belum nih?" Ucap salah satu siswa."Punya dong, makanya nyusulin dia ke sini!" Ucap Yusha sembari menatapa Verrel yang justru memandang ke luar jendela."Wih siapa tuh? beruntung banget yah?" Bisik siswa-siswi di sana."Ya sudah, silahkan Yusha duduk di bangku yang
~Biang masa lalu, kembali dan jadi siswi baru di sini~ Verrel.*****Setelah semalaman, Verrel dan Johny menemaninya, akhirnya Alona sadarkan diri di pagi harinya."Bagaimana dengan keadaan mu sekarang sudah agak baikan?"Ucap Johny khawatir."Aku sudah agak baikan!"Ucap Alona."Rahasia apalagi yang kamu sembunyikan?"Ucap Verrel."Rel dia baru sadar, jangan dulu membicarakan hal itu!"Ucap Johny."Aku tidak peduli, aku ingin tahu sekarang!"Ucap Verrel."Sebenarnya a...aku yang nyulik Sevilla!"Ucap Alona yang membuat Johny dan Verrel kaget."Apah?"Ucap Verrel."Aku bekerjasama dengan Yusha, aku hanya ingin menculiknya, Namun Yusha mengancam ku untuk menjual nya di situs online!"Ucap Alona."Apah? kau menjualnya? kau pikir Sevilla itu barang hah?"Seru Verrel marah.Terlihat wajahnya memerah, tanda ia tengah marah besar pada Alona."Lalu sejak kapan kau mengenal Yusha?"Ucap Johny."Aku
Kenangan tentangmu, terngiang-ngiang selalu dipikiran ku~Sevilla...Amsterdam, Belanda.Keesokan harinya, Sevilla tengah duduk bersama penonton yang lain. Hari ini, Kevin dan Edward akan mengikuti pertandingan bola basket antar sekolah, dan Elisa sudah berada di pinggir lapangan bersama tim pemandu soraknya."Aku kok jadi keinget Verrel yah? dulu kan Verrel juga pernah ikut main basket di sekolah!"Ucap Sevilla."Aish kenapa aku mikirin Verrel mulu sih, inget Vil dia itu saudara tiri kamu, dia bahkan udah nyakitin keluarga kamu selama ini, harusnya kamu benci sama dia!"Ucap Sevilla.Para pemain pun mulai memasuki lapangan."Verrel?"Ucap Sevilla yang berhalusinasi sehingga, ia menganggap salah satu pemain itu adalah Verrel."Verrel!!!Teriak Sevilla.Lamunan Sevilla membuyar, kala sosok Verrel yang ia halukan, tiba-tiba menghilang
~We start our new life without meet each other~ Sevilla flovie...Amsterdam, BelandaTerlihat Sevilla tengah menyiapkan buku nya di dalam kamar, dan Kevin yang duduk di tepi kasurnya, menunggu nya selesai."Kamu masih lama?"Ucap Kevin."Udah, yuk berangkat!"Ucap Sevilla."Kenapa gak dari semalem di siapin nya sih?"Ucap Kevin."Aku gak sempet, aku ketiduran semalem!"Ucap Sevilla."Bohong, aku denger kamu nangis-nangis di kamar semalem!"Ucap Kevin."Kamu denger?"Ucap Sevilla." Kenapa? masih berat ninggalin Verrel?"Ucap Kevin yang membuat Sevilla terkejut."Kamu tahu soal Verrel?"Ucap Sevilla."Aku tahu semuanya, kamu sebenarnya pacaran kan sama anak keluarga delard itu, mommy udah cerita semuanya sama aku!"Ucap Kevin."Maaf kemarin aku bohong
~Kita berada di belahan dunia yang berbeda, tapi aku sangat merindukan mu, Sevilla~ Verrelio delard...Vancouver, Canada.Terlihat Verrel tengah duduk di sebuah ayunan, ditaman tempat yang dulu pernah menjadi kenangan masa kecilnya."Vil, kenapa kamu pergi tanpa pamit, kenapa kamu menggantungkan hubungan ini, kenapa?"Ucap Verrel kecewa."Verrel, What's wrong with you?"Celetuk Alona yang muncul di belakangnya dan memeluknya."No, I am just talk to myself!"Ucap Verrel."Ohh!"Ucap Alona."Ah btw are you okay now? Your head still hurt?"Ucap Verrel."I am okay, thank you for your attention!"Ucap Alona sembari tersenyum."It's okay, I am your cousin of course I am care about you!"Ucap Verrel."Sial, dia masih menganggap ku sepupu!"batin Alona."Are you miss her?" Ucap Alona.