~Keluarga kaya tak membutuhkan ruang lain yang tak layak untuk anaknya.tapi, mengapa ia membutuhkan nya?~ Sevilla flovie.
Hari weekend ini, sevilla sangat antusias untuk bangun di pagi hari. ia senang karena bisa berangkat bekerja tepat waktu. segera ia langkahkan kakinya menuju tempat pencucian mobil, tempat kerjanya yang selalu buka awal pagi.
"Hai bos selamat pagi!" ucap Sevilla pada bosnya sembari tersenyum.
"Pagi sevilla, wah kau bersemangat sekali hari ini!" ucap bosnya.
"Tentu saja, hari ini kan weekend
jadi, aku bisa bekerja penuh hari ini!" ucap Sevilla.
"Aku beruntung memiliki karyawati yang punya semangat bekerja seperti mu!" ucap bos.
"Ah bos ini bisa saja, ya sudah aku ganti pakaian ku dulu yah!" ucap Sevilla.
"Baiklah kalau begitu!" ucap bos.
Selesai mengganti pakaiannya, sevilla segera keluar dan bersiap untuk pelanggan pertama nya hari ini. tapi, terlihat sang bos tengah memarahi seorang pria berjaket hitam, karena penasaran ia pun memutuskan untuk menghampiri mereka.
"Ada apa sih bos?" ucap Sevilla.
"Ini karyawan baru, udah dua kali dia gak berangkat kerja ke sini, gimana gak marah coba?" ucap bos pada sevilla sambil menatap tajam pria berjaket hitam yang memakai masker itu.
"Udahlah bos yang penting hari ini dia berangkat!" ucap Sevilla berusaha menenangkan sang bos.
"Beruntung hari ini kamu tidak saya pecat, lain kali kalau kamu terlambat lagi, saya akan pecat kamu dari pekerjaan ini!" ucap bos.
Bos nya itu, langsung pergi meninggalkan mereka berdua di sana.
"Aku kok kek gak asing liat kamu, apa kita pernah ketemu sebelumnya?" ucap Sevilla.
"Ya pasti pernah cewek cupu!" ucap pria itu yang ternyata adalah Verrel.
"Verrel?" ucap Sevilla yang masih bingung.
Verrel pun membuka masker nya , terlihat jelas wajah yang sehari-hari mengganggu hidupnya.
"Wah aku gak nyangka, ternyata kamu mau kerja beginian juga!" ucap Sevilla
"Kenapa emangnya? emang orang kek gue gak boleh kerja beginian?" ucap Verrel.
"Yaa... boleh sih? cuman aku gak nyangka ajah kamu mau kerja kek ginian!" ucap Sevilla
"Eh tapi lu jangan bilang ke siapa-siapa yah, kalo gue kerja kek gini?" ucap Verrel sambil menunjuk wajah sevilla.
"Hahaha kenapa? kamu malu ya? dasar cowok sok keren!" ucap Sevilla
"Ah terserah lu dah, kagak peduli gue!" ucap Verrel yang langsung pergi meninggalkan sevilla.
Mobil pertama pun datang, sevilla langsung datang dan menyapa sang pelanggan.
"Halo Pak! selamat datang ditempat pencucian kami, silahkan tunggu sejenak, kami akan segera membersihkan mobil anda!" ucap Sevilla sembari tersenyum ramah.
Verrel lewat di hadapan sevilla, ia hanya tersenyum remeh melihatnya.
"Cih sok ramah lu!" ucap Verrel yang berlalu begitu saja.
Sevilla hanya mengabaikannya, dan mulai bekerja.
"Lho kok sevilla kerja sendiri? kamu gak bantu ver?" ucap bos mereka yang tengah mengawasi mereka.
"Dia aja gak butuh bantuan saya bos, jadi, buat apa saya bantu dia?" ucap Verrel.
"Dasar cowok gak peka, Masa masalah kek gitu aja harus disuruh dulu!" ucap bos.
"Udah bos gak papa, aku kuat kok kerja sendiri!" ucap Sevilla.
"Beneran kamu gak papa? kamu pertama kali nya loh kerja cuci mobil sendiri kek gini?" ucap bos.
"Iya bos gak papa, nanti juga kan aku ganti shift sama kak Fahri!" ucap Sevilla.
"Ohh ya udah deh!” ucap bos yang meninggalkan mereka.
Setelah selesai membersihkan mobil, sevilla segera memanggil pelanggan.
"Mobil anda sudah saya bersihkan, terimakasih silahkan urus
pembayarannya dikasir terlebih dahulu!" ucap Sevilla ramah.
"Tapi sebelum itu, saya boleh dong minta no hape mba nya?” ucap pelanggan itu dengan genitnya memegang tangan sevilla.
Sevilla yang merasa risih, segera melepaskan tangannya.
"Maaf pak saya gak punya handphone!" ucap Sevilla.
"Ah masa sih? masa cewek secantik mba gak punya handphone?" ucap Pelanggan itu dengan beraninya merangkul pundak sevilla.
"Pak maaf bisa lepas rangkulannya gak?" ucap Sevilla risih.
"Kenapa sih mba? gak ada yang cemburu juga?" ucap Pelanggan itu.
"Ada kok!"ucap Verrel yang langsung menghampiri mereka.
"Siapa kamu? pacarnya? Ih gak cocok banget jadi pacarnya!" ucap Pelanggan itu.
"Kalau sama gue aja gak cocok, apalagi sama cowok tua kek lo, hah!" ucap Verrel.
"Apah kamu bilang? gak seharusnya ya kamu bilang kek gitu sama saya!" ucap Pelanggan itu.
"Lu tuh disini hanya sebagai pelanggan, tujuan lo cuman buat bersihin mobil kuno lo ini ajah, jadi jangan ganggu pacar gue!" ucap Verrel sembari menarik sevilla dari rangkulan pelanggan itu, ia memegang tangan nya erat.
Deg...
"Ya ampun kok jantung gue berdebar gini sih?" batin Verrel.
"Verrel apaan sih? sok kenal banget pegang tanganku!" batin Sevilla.
"Eh eh ada apa ini?"ucap bos datang menghampiri mereka.
"Mereka sudah berbuat hal buruk pada saya, saya minta anda untuk memecat mereka berdua!" ucap Pelanggan itu.
"Hah? bener itu sevilla?" ucap bos.
"Dasar orang yang suka memutarbalikkan fakta, bukannya lu yang mau nglecehin sevilla, kenapa lu yang jadi korban?" ucap Verrel.
"Iya bos verrel bener, hampir aja saya di lecehkan tadi!" ucap Sevilla.
"Bohong mereka bohong, saya tidak mau tahu anda harus memecat mereka berdua hari ini juga!" ucap Pelanggan itu.
"Hmm... sebaiknya anda pergi dari sini tuan, sebelum saya berpikir untuk melaporkan anda ke polisi!" ucap bos.
"Ohh, jadi anda tidak percaya sama saya? anda lebih percaya sama anak ingusan seperti mereka? okeh justru saya yang akan laporkan mereka lebih dahulu!" ucap Pelanggan itu.
"Silahkan saja, anda berhak melakukan itu,bahkan saya mempunyai bukti atas perbuatan anda, silahkan melaporkan mereka berdua!" ucap bos.
"Dasarr bodoh, lu kagak liat ada CCTV di situ?" ucap Verrel.
"Awas ya kalian!" ucap Pelanggan itu yang langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan tempat pencucian itu.
"Sebenarnya lebih bodoh kamu sih rel!" ucap Sevilla yang membuat verrel marah.
"Baru kali ini ada yang nyebut gue bodoh, lo gak ngaca ya? lo aja kalah dari gue pas lomba matematika, berani banget lo bilang gue bodoh, sedangkan lo sendiri juga bodoh!" ucap Verrel.
"Kamu salah mengartikan rel!" ucap bos
"Apa sih maksudnya?" ucap Verrel
"Kamu itu bodoh dalam bertindak, gak seharusnya kamu berlagak kasar kek gitu, kamu gak stabilin emosi mu ke orang lain!" ucap Sevilla.
"Yaa... gue marah aja sama dia!" ucap Verrel.
"Lah terus, kalau kamu mukul dia? siapa yang kena imbasnya? hah?" ucap bos.
"Iya iya maaf!" ucap Verrel.
"Jangan diulangi!" ucap bos.
~ Sebuah keluarga mengaku dekat dengan ayahku dan berniat membawaku dan ibu ke rumahnya~Sevilla.*****Senin, hari dimulainya kembali kehidupan sekolah, setelah berakhirnya masa weekend. tak terasa ujian sudah mendekat, tinggal 2 minggu lagi kesempatan mereka untuk belajar.Waktu istirahat pun tiba, sevilla menuju kantin untuk mengisi perut yang dari tadi memang sudah keroncongan."Dasar cewek cupu gak tau diri, berani-beraninya dia deketin pangeran sekolah kita!" ucap salah satu siswi yang tak jauh dari tempat duduk sevilla berada."Sabar vill, anggep aja sebagai pengurang dosa!" batin Sevilla.Tiba-tiba datang yusha sang dewi sekolah disusul dua orang temannya.BrakkkSeketika sevilla terdiam, kala yusha memukul keras mejanya. ia hanya menatapnya bingung. sebenarnya sevilla dan yusha adalah teman dekat saat mereka pertama kali berada di seko
~Bagaimana bisa manusia normal tinggal serumah dengan manusia salju sepertinya~Sevilla flovie.*****Rumah besar nan luas dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, membuat sevilla seakan terperangkap dalam mimpi. ia tak menyangka bahwa ia akan menjadi seorang putri untuk kedua kalinya. ia dan keluarga verrel kini sudah terhenti didepan pintu istana mereka yang cukup besar."Welcome to Delard family's my future daughter!" ucap Bibi sarah pada sevilla.Sungguh ini seperti istana negeri dongeng, bahkan didepan pintu mereka terdapat penjaga yang membukakan pintunya untuk mereka. rasanya seperti menjadi putri negeri dongeng. namun, di satu sisi ia harus menerima takdirnya untuk serumah dengan manusia salju yang selalu mengganggu hidupnya. ia adalah verrelio delard, laki-laki yang satu tahun lebih muda dari sevilla."Mulai sekarang kamu manggil kita mommy sama daddy yah!" ucap Bibi sarah."Tapi kan.
~So weird and I am so confuse about My feel~ Verrelio delard.*****Semenjak kejadian kemarin, sevilla menjadi bahan perbincangan semua teman-temannya.bahkan saat ini, dia sedang di gerumuni teman sekelasnya."Eh vil lo beneran pacaran sama verrel? kok lo gak bilang-bilang sih? kita kan kepo?" ucap Rani teman sekelas sevilla."Eumm... emangnya harus yah?" ucap Sevilla"Ya haruslah, kita ini kan temen sekelas lo, ya kita harus tau lah!" ucap Lia."Aduh vil lo bener-bener cari mati deh sekarang, gue pastiin tuh si nenek lampir kagak bakal ngdiemin lo kek gitu aja!" ucap Lisa."Iyaa vil, lo tau gak? semenjak verrel beberin semua tentang yusha, dia sekarang jadi diem mulu!" ucap Lia."Yes dan temen-temen segengnya ajah udah ngejauh dari dia!" ucap Rani."Tapi, gue yakin dibalik sikap pendiam itu, tersimpan rencana jahat buat nyingkirin lo, gue yak
~Ada seseorang yang selalu ikut dalam urusan ku, dan sangat mengganggu ku~Verrel.*****Hari ini, seperti biasa verrel dan sevilla pergi ke sekolah bersama. bahkan saat mereka berpisah pun, verrel membelai halus rambutnya."Dia kenapa sih? kok jadi kek gitu?" pikir Sevilla.Tiba-tiba datang lia dan rani yang langsung menghampiri nya dari belakang."Ciee sang putri berangkat bareng sama pangeran!" goda Lia."Enggak kok, cuman kebetulan ketemu ajah dijalan!" ucap Sevilla bohong."Alah alesan, paling udah janji mau jemput!" goda Rani."Ya udahlah terserah kalian aja, aku mau masuk ke kelas!" ucap Sevilla yang langsung meninggalkan rani dan lia.*****Waktu istirahat pun tiba, sevilla dan ketiga temannya makan siang bersama.Tiba- tiba datang verrel dan ketiga temannya."Eh bisa ikut gu
~Banyak wanita yang berekspektasi menjalin hubungan dengannya~ Verrelio delard.*****Dari mobil sport itu, keluarlah sosok pria dengan rambut blonde, hidung mancung serta kulitnya yang putih. pria itu membuka kacamata hitamnya dan menghampiri sevilla yang tengah bermain bersama audrey."Hai, kamu baby sister nya audrey yah?" ucap pria itu."Tampang gak sesuai sama kelakuan, gak beda jauh sama verrel!" batin Sevilla kesal."Maaf om, saya ini anak temannya paman alvian dan bibi sarah!" ucap Sevilla."Om? aku setua itu ya? ya udahlah gak papa terserah kamu aja mau panggil aku apa, yang jelas maaf banget udah salah paham sama kamu!" ucap pria itu."Eh? kok berubah jadi ramah gini?" batin Sevilla."Iya gak papa!" ucap Sevilla sembari tersenyum."Oh iya, di rumah ada orang kan?" ucap pria itu."Ada kok, masuk aja kak!" u
~Aku hanya menguji adikku, apa itu salah?~ Allenio delard.*****Di sekolah...Rani, lia, lisa dan sevilla tengah menikmati waktu istirahat mereka di kantin. tiba-tiba datang verrel yang langsung duduk di samping sevilla."Kamu lagi ngapain sih?" ucap Sevilla."Aku lagi duduk di samping kamu lah!" ucap Verrel."Ciee sevilla!" ucap Rani."Eh, kita ke kelas yuk!" ucap Lia."Yuk!" ucap Sevilla."Kamu di sini aja vil, temenin pacarmu itu!" ucap Lisa.Sevilla pun hanya bisa terdiam kesal, saat verrel tersenyum penuh kemenangan di depannya."Kamu mau ngapain sih? liat, gara-gara kamu temenku jadi ke kelas semua!" ucap Sevilla kesal."Kamu nanti ikut jam tambahan kan?" ucap Verrel."Gak tau, liat aja nanti!" ucap Sevilla.
~Yang benar saja mana mungkin pria setampan aku bisa cemburu pada gadis cupu sepertinya~ Verrelio delard. ***** Kelas tambahan pun berakhir, verrel sangat kesal pada sevilla. "Dasar cewek sok pinter, berani-beraninya dia ninggalin les gitu aja!" ucap Verrel yang masih duduk di tempat duduknya. "Udah gak usah dipikirin de, kita pulang yuk!" ucap Mark yang tiba-tiba masuk ke kelasnya. "Eh kak mark? udah pulang dari itali?" ucap Rangga. "Udah nih ga, kalian semua gimana kabarnya?" ucap Mark. "Alhamdulillah kak, kita semua baik-baik aja!" ucap Brian. "Syukur deh, kalau gitu!" ucap Mark. "Verrel lu lagi nglamunin apa dah?" ucap Hedy. "Rel?" ucap Rangga. "Verrellll!!!" teriak Hedy di telinga verrel. karena terkejut, verrel langsung menjitak dahi hedy.
******Kediaman keluarga delardPagi itu, allen dan kedua orangtuanya tengah menuju bandara. sementara verrel, mark dan sevilla tengah fokus dengan sarapan mereka."Rel, kamu kenal bu willan kan?" ucap Mark."Kenal, kenapa emangnya?" ucap Verrel."Gak cuman tanya!" ucap Mark."Kenapa? kakak naksir?" ucap Verrel."Wah kebetulan bu willan singel tuh kak!" ucap Sevilla yang tiba-tiba ikut dalam pembicaraan."Berisik loh, gak usah ikut-ikutan!" ucap Verrel."Dih kamu kali ya berisik, berisik banget kek burung beo!" ucap Sevilla."Udah cepetan makannya, nanti kalian telat lho!" ucap Mark.Setelah selesai menghabiskan sarapannya, mereka bergegas masuk ke dalam mobil. sedangkan mark mengendarai mobil BMW nya sendiri."Kita dah telat nih pak,
~ Ambillah sesuatu yang mungkin ingin kamu kuasai, nikmatilah segalanya. Karena kesenangan mu tidak akan bertahan lama, masa lalu akan terkuak, dan semuanya akan aku ambil kembali~ Viona Patricia.*Rumah sakit jiwa peduli bangsa, Jakarta."Mam, ini Sevilla anak mamah!" Ucap Sevilla yang duduk di sebelah mamanya yang kini tengah bingung menatapnya." anak apanya? Anak saya itu laki-laki bukan perempuan seperti kamu?" Ucap Mamanya."Laki-laki apa sih mah? Kenapa setiap sevilla dateng, mama selalu bilang kalo anak mama itu laki-laki bukan perempuan?" Ucap Sevilla."Ma!" Panggil mark yang tiba-tiba datang dari arah belakangnya."Sean kaukah itu?" Ucap Mamanya yang membuat Sevilla terkejut."Iya mah ini Sean anak mama!" Ucap Mark yang semakin membuat Sevilla bingung."Kak Mark kok ngomong gitu?" Ucap Sevilla."Vill, ada yang mau aku ngomongin sama kamu, kita keluar bentar ya?" Tanya Mark yang di jawab dengan anggukan pelan Sevilla."Mah, aku keluar bentar yah sama Sevilla, mama baik-baik
~Kami kembali untuk menagih janji, masa lalu yang kelam tidak selamanya bisa di pendam~ Viona."Hello everyone!" Sapa seorang wanita paruh baya sembari membuka kacamata hitamnya."Viona?" Ucap Alfian.Mereka menghampiri keluarga delard yang terkejut akan kedatangan mereka."Why? Kok kamu kek supprised banget gitu, kakak ipar?" Ucap Viona."Kakak ipar?" Ucap Verrel penasaran."Kalian have fun aja ya sama pestanya, mommy sama daddy mau ngobrol sama tante Viona okay?" Ucap Sarah."Yuk de!" Ajak Mark pada Verrel.Mereka pun meninggalkan orang tua mereka, termasuk Sevilla dan Kevin."Sevilla, its that you?" Ucap Verrel yang menahan lengan Sevilla yang hendak menghindar darinya."Let go your hand from my fiancee hand!" Ucap Kevin sembari menghempas tangan Verrel dari lengan Sevilla."Fiancee? Kamu ... udah tunangan?" Ucap Verrel tak percaya."Hello Verrel, long time no see!" Ucap Sevilla mencoba mengalihkan pembicaraan."Udah ya vil, jangan coba kamu alihin pembicaraan ini, aku tanya sama k
~Di tahun baru ini, aku dan kevin serta keluarganya, berencana pulang ke indonesia. Negara dimana dia yang harus ku lupakan, masih menetap tinggal di sana~Sevilla Flovie.Jakarta, indonesia 1 Januari 2021 *Kediaman keluarga DelardMalam itu, keluarga delard mengadakan pesta ulang tahun Allen, kakak Verrel yang baru saja pulang dari studinya di California."Kamu kenapa masih di kamar rel? ayo bantu mommy sambut tamu di bawah!" Ucap Sarah dari luar kamar Verrel."I am not interested mom, you can leave me alone!" Ucap Verrel KrieetSarah membuka pelan pintu kamar anak bungsunya itu, terlihat Verrel tengah duduk sambil menatap pemandangan di luar jendela kamarnya."Kamu kenapa rel?" Ucap Sarah."Verrel lelah mom!" Ucap Verrel."Kamu sakit nak?" Ucap Sarah menghampiri Verrel dan memegang dahi anak nya."Aku lelah hidup seperti ini mom, Verrel kayak gak menemukan kebahagiaan Verrel selama ini!" Ucap Verrel."Hush kamu jangan ngomong gitu nak, gak baik!" Ucap Sarah."Sayang!" Ucap seorang
~Bagas menyukai ku, dia ingin aku membuka hatiku untuknya, tapi apa bisa aku menghapus nama Verrel dari hatiku begitu saja?~ Sevilla flovie.Amsterdam, BelandaTerlihat seorang wanita dan seorang pria tengah duduk di taman kota pagi itu."Tumben kamu ngajakin aku ketemuan, ada apa nih?" Ucap Sevilla."Aku mau omong sesuatu sama kamu!" Ucap Bagas."Sesuatu apa?" Ucap Sevilla penasaran."Vill... Kamu masih mikirin mantanmu itu yah?" Ucap Bagas."Dia yang sulit ku perjuangkan ya? Mungkin saja jika kau tak membahasnya, aku takkan pernah mengingatnya lagi!" Ucap Sevilla."Maaf... Tapi apa kau tidak ingin membuka hatimu pada orang lain?" Ucap Bagas."Sulit bagiku untuk membuka hati, apalagi jika hal itu terjadi kembali!" Ucap Sevilla."Jadi, pria seperti ku juga tidak dapat mengisi ruang hatimu ya?" Ucap Bagas yang membuat Sevilla kaget mendengarnya."Maksudmu?" Ucap Sevilla."Jujur saja sejak pertama kali bertemu aku sudah tertarik padamu, aku memang suka menggoda wanita-wanita cantik di s
..Waktu istirahat pun tiba, Verrel dan juga Johny pergi ke kantin bersama."Lo mau pesen apa rel?" Ucap Johny."Es teh aja deh, lagi gerah hati gue!" Ucap Verrel."Sabar ya rel, emang si Yusha itu cewek laknat yang patut di kasih pelajaran!" Ucap Johny."Gak patut patut lagi, emang wajib!" Ucap Verrel.*Flashback On"Ya hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan masuk!" Ucap Pak Jerome, guru wali kelas.Yusha pun masuk, di sertai tatapan laki-laki yang terpesona akan kecantikannya. Berbeda dengan Verrel yang menatapnya tajam dan membuang muka padanya."Hai semuanya namaku Yusha Agra Renata Panggil aja aku Yusha!" Ucap Yusha."Hai Yusha , udah punya pacar belum nih?" Ucap salah satu siswa."Punya dong, makanya nyusulin dia ke sini!" Ucap Yusha sembari menatapa Verrel yang justru memandang ke luar jendela."Wih siapa tuh? beruntung banget yah?" Bisik siswa-siswi di sana."Ya sudah, silahkan Yusha duduk di bangku yang
~Biang masa lalu, kembali dan jadi siswi baru di sini~ Verrel.*****Setelah semalaman, Verrel dan Johny menemaninya, akhirnya Alona sadarkan diri di pagi harinya."Bagaimana dengan keadaan mu sekarang sudah agak baikan?"Ucap Johny khawatir."Aku sudah agak baikan!"Ucap Alona."Rahasia apalagi yang kamu sembunyikan?"Ucap Verrel."Rel dia baru sadar, jangan dulu membicarakan hal itu!"Ucap Johny."Aku tidak peduli, aku ingin tahu sekarang!"Ucap Verrel."Sebenarnya a...aku yang nyulik Sevilla!"Ucap Alona yang membuat Johny dan Verrel kaget."Apah?"Ucap Verrel."Aku bekerjasama dengan Yusha, aku hanya ingin menculiknya, Namun Yusha mengancam ku untuk menjual nya di situs online!"Ucap Alona."Apah? kau menjualnya? kau pikir Sevilla itu barang hah?"Seru Verrel marah.Terlihat wajahnya memerah, tanda ia tengah marah besar pada Alona."Lalu sejak kapan kau mengenal Yusha?"Ucap Johny."Aku
Kenangan tentangmu, terngiang-ngiang selalu dipikiran ku~Sevilla...Amsterdam, Belanda.Keesokan harinya, Sevilla tengah duduk bersama penonton yang lain. Hari ini, Kevin dan Edward akan mengikuti pertandingan bola basket antar sekolah, dan Elisa sudah berada di pinggir lapangan bersama tim pemandu soraknya."Aku kok jadi keinget Verrel yah? dulu kan Verrel juga pernah ikut main basket di sekolah!"Ucap Sevilla."Aish kenapa aku mikirin Verrel mulu sih, inget Vil dia itu saudara tiri kamu, dia bahkan udah nyakitin keluarga kamu selama ini, harusnya kamu benci sama dia!"Ucap Sevilla.Para pemain pun mulai memasuki lapangan."Verrel?"Ucap Sevilla yang berhalusinasi sehingga, ia menganggap salah satu pemain itu adalah Verrel."Verrel!!!Teriak Sevilla.Lamunan Sevilla membuyar, kala sosok Verrel yang ia halukan, tiba-tiba menghilang
~We start our new life without meet each other~ Sevilla flovie...Amsterdam, BelandaTerlihat Sevilla tengah menyiapkan buku nya di dalam kamar, dan Kevin yang duduk di tepi kasurnya, menunggu nya selesai."Kamu masih lama?"Ucap Kevin."Udah, yuk berangkat!"Ucap Sevilla."Kenapa gak dari semalem di siapin nya sih?"Ucap Kevin."Aku gak sempet, aku ketiduran semalem!"Ucap Sevilla."Bohong, aku denger kamu nangis-nangis di kamar semalem!"Ucap Kevin."Kamu denger?"Ucap Sevilla." Kenapa? masih berat ninggalin Verrel?"Ucap Kevin yang membuat Sevilla terkejut."Kamu tahu soal Verrel?"Ucap Sevilla."Aku tahu semuanya, kamu sebenarnya pacaran kan sama anak keluarga delard itu, mommy udah cerita semuanya sama aku!"Ucap Kevin."Maaf kemarin aku bohong
~Kita berada di belahan dunia yang berbeda, tapi aku sangat merindukan mu, Sevilla~ Verrelio delard...Vancouver, Canada.Terlihat Verrel tengah duduk di sebuah ayunan, ditaman tempat yang dulu pernah menjadi kenangan masa kecilnya."Vil, kenapa kamu pergi tanpa pamit, kenapa kamu menggantungkan hubungan ini, kenapa?"Ucap Verrel kecewa."Verrel, What's wrong with you?"Celetuk Alona yang muncul di belakangnya dan memeluknya."No, I am just talk to myself!"Ucap Verrel."Ohh!"Ucap Alona."Ah btw are you okay now? Your head still hurt?"Ucap Verrel."I am okay, thank you for your attention!"Ucap Alona sembari tersenyum."It's okay, I am your cousin of course I am care about you!"Ucap Verrel."Sial, dia masih menganggap ku sepupu!"batin Alona."Are you miss her?" Ucap Alona.