Share

40. Gara-gara Sambal

Arvin memasuki ruang Aldo seperti biasa pagi itu. Pria berkacamata tersebut baru saja menemui presdir dari perusahaan lain demi mengadakan kerja sama dalam beberapa waktu sesuai kontrak.

Arvin berjalan gontai lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa tamu di ruangan itu. Ia mengamati Aldo yang masih sibuk mencatat dan memperhatikan layar laptop di hadapannya.

Arvin kemudian mengedarkan pandang ke sekitarnya. Ia mengernyit sewaktu tak mendapati Nayra di tempatnya.

"Pak, Mbak Nayra dimana? Kok tidak ada." Arvin akhirnya melempar pertanyaan ke Aldo.

Aldo tak menghentikan gerakan tangannya sewaktu menjawab dengan mimik tak acuh. "Masih kusuruh."

"Kemana?"

"Kenapa kamu peduli?"

Arvin menegakkan tubuh sambil melipat dahi. "Bukannya selama ini saya selalu tanya keberadaan Mbak Nayra, Pak? Pak Aldo yang aneh," decaknya disertai gelengan kepala beberapa kali.

Aldo mendongak, lantas menatap Arvin tajam. "Kamu bisa diam tidak?"

"Ampun, Pak. Ampun. Saya cuma bercanda." Arvin langsung menyatukan kedua t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status