Share

Bab 47. Terpesona

last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-23 16:12:47

“Jagoan, kenapa gak tidur di kamarmu sendiri? Bukankah kamu sudah terbiasa tidur sendiri? Ada Tante Gendhis yang akan ajak kamu main.”

“Enim pengen Nda. Mbuk sama Nda,” ucap Denim dengan suara cedal menggemaskan.

“Mas, apa-apaan sih. Kasihan Denim. Kan ingin tidur sama papa dan bundanya.” Celine menidurkan Denim, lalu menggelitik tubuh kecil itu, sehingga suara tawa riang terdengar dari bibir kecil pewaris perusahaan Aksara.

***

“Selamat pagi, Mas Aksara. Selamat pagi, Dek Denim,” ucap Celine ketika kedua pria kesayangannya itu bangun. Celine mencium kedua pipi anaknya. Sedangkan Aksara, tengah antri untuk menerima perlakuan yang sama.

“Sayang, pipi saya di sini,” ucap Aksara menunjukkan organ yang dimaksud.

Celine tersenyum kecil dan ikut membubuhkan kecupan ke kedua pipi suaminya.

“Hari ini saya agak free. Jadi ke salon?”

“Potong rambut, Mas?”

“Iya. Jadi gak? Katanya sudah bosan rambut panjang. Susah merapikannya. Sekalian saya juga mau ikut potong rambut.”

“Iya, iya, boleh deh, Mas
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 48. Tentang Cincin

    “Rasanya saya ingin pulang setelah ini.”“Kenapa, Mas?”“Ya karena kamu.”“Mau nganterin Celine pulang ya?”“Mau nidurin kamu.”“Apa, Mas?” tanya Celine dengan mata yang melotot. “Celine bukan Denim yang harus ditidurin.”“Sayang, kamu paham maksud saya gak sih?”“Iya-iya, paham! Tapi kan, ini masih siang.”“Memangnya kenapa kalau siang. Itu boleh dilakukan di jam kapan pun. Kamu halal untuk saya.”“Mas Aksara jangan bahas itu lah, Celine malu.” Wanita dengan make up minimalis itu tersipu. Blush on tipis yang dikenakannya semakin memerah lantaran pewarna alami dari pipinya.“Sudah, Mas. Katanya mau meeting! Nanti terlambat. Bisa dimarahin bosnya.” Celine sengaja mengalihkan pembicaraan.“Saya bosnya, Sayang,” ucap Aksara geregetan.“Iya-iya. Celine juga tahu. Hanya bercanda saja. Segera ikut meeting gih, Mas. Ngga enak kan kalau terlambat. Yang namanya pimpinan itu harus menjadi teladan untuk para stafnya. Bagaimana staf akan disiplin jika pemimpinnya saja tidak disiplin.”“Iya-iya.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-24
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 49. Proses Pembuahan

    “Sayang, itu cincin buat kamu. Hadiah ulang bulan pernikahan kita. Saya yang meminta petugas pizza itu untuk menyematkan cincin di dalam adonan.”“Kenapa Mas Aksara gak bilang?” tanya Celine dengan mata membulat sempurna.“Namanya juga kejutan, Sayang. Masa saya harus bilang.”“Terus bagaimana? Celine minta lagi cincin itu?”“Ya sudah biarkan saja. Mungkin memang rezekinya staf baru tadi. Lagian, kamu ceroboh amat. Biasanya selisih seribu dua ribu sajadi perhitungkan. Lah ini, cincin emas diberikan orang begitu saja.”“Ya kan Celine gak tahu kalau cincin itu dibeli. Celine pikir ada undian berhadiah gitu.”Aksara tersenyum. Ia mencubit hidung istrinya hingga wanita kecil itu mengaduh. “Maaf, apa sakit?”“Iya. Sakit hatiku, Mas. Cincinku yang mahal hilang.”“Memangnya tahu kalau cincinnya mahal?”“Mas Aksara kan selalu memberikan yang terbaik untuk Celine. Jadi sudah pasti, cincin itu mahal kan?”Aksara tersenyum. “Ya sudah, nanti kita beli lagi. Sekarang kita cari makan dulu!”“Tapi,

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 50. Perubahan Sikap

    “Heh, babu. Kamu ....”Belum juga Tanisa menyelesaikan kalimatnya, Celine menoleh. Tanisa membuka mulutnya tidak percaya, melihat penampilan wanita itu yang berubah drastis. Satu polesan saja, membuat wanita udik itu terlihat cantik dan berkelas.“Kamu ....”“Saya Celine, Mbak,” ucap Celine santun.“Iya. Saya juga tahu. Kenapa kamu mendadak bisa seperti ini?”“Seperti ini bagaimana?” tanya Celine bingung.“Cantik.”Celine tersenyum, “Terima kasih, Mbak.”“Bukan. Aku salah ngomong saja. Mas Aksara mana? Aku mau pamit. Beberapa hari di sini rasanya membosankan. Apalagi kalau harus lihat wanita udik sepertimu setiap hari.”“Maaf, Mbak. Tapi ini rumah Mas Aksara. Rumah suami saya. Jadi sudah pasti mbak akan lihat saya setiap hari di sini.”“Ih, pede amat bilang Mas Aksara itu suamimu,” ucap Tanisa sedikit tidak terima.“Tapi, itu memang benar, Mbak. Celine punya bukti kalau Celine istri sah nya Mas Aksara.”“Tidak penting,” ucap Tanisa kesal. “Koper saya bawa turun!”perintah wanita itu sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 51. Ingin Cantik

    “Sepertinya dari kemarin saya gak lihat Tanisa?” tanya Aksara ketika mereka duduk di meja makan. Biasanya, Tanisa akan meminta jatahkursi di sebelah Aksara dan merecoki makannya. Mengganggu selera makan denganterus meminta tolong diambilkan ini dan itu. Sebagai pria dewasa, Aksara memahami kalau Tanisa melakukan itu hanya untuk mencari perhatian.“Mbak Tanisa pulang, Mas, kemarin siang. Apa tidak mengabariMas Aksara lagi?” tanya Celine takut. Ia lupa menyampaikan berita itu.“Tidak. Mungkin ke ponselku yang satunya. Belum sempat akubuka,” ucap enteng Aksara yang kini menyuapkan makanan yang telah diambilkanistrinya.“Mas, maaf, sebelumnya. Kemarin Celine bantah perintah MbakTanisa sebelum pergi,” ucap Celine ragu. Ia merasa bersalah.“Mbak Tanisa meminta Celine untuk membawa kopernya turun.Sedangkan Celine saat itu harus menidurkan Denim.” Celine menundukkan pandangandan memilin ujung pakaiannya.“Nggak apa-apa, Sayang. Itu malah bagus.”“Malah bagus, Mas?”“Iya. Supaya dia tahu kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 52. Siklus Mentruasi

    Celine membuka paketnya dengan semangat. Sebuah kotak makeup lengkap dengan brand tidak terkenal. Dengan harga di bawah 100ribu, ia bisa mendapat apa yang diingin. Wanita itu memang mengambil harga termurah diaplikasi belanja online tersebut.Celine mulai mengaplikasi make-up yang baru dibelinya.Dimulai dari foundation, dan ditebali dengan bedak taburnya.“Kenapa kayak ondel-ondel gini ya? Kemarin pas lihatmbak-mbak perias itu kelihatan mudah,” ucapnya bermonolog sambil menatap cermindi depannya.Celine ke kamar mandi, menghapus make up di wajahnya.Mengelap dengan handuk dan kembali memainkan barang tersebut.Ternyata, tidak semudah dengan apa yang dilihat. Ia bahkanharus menyetel tutorial-tutorial make up yang ada di YouTube untuk dapat mengaplikasikanbenda tersebut. Tentang cara pemakaian foundation yang ditepuk-tepuk ke wajahsaat pemakaian bukan malah dioles. Cara memakai eye shadow dengan pilihan warnayang pas, juga pengaplikasian make-up yang lainnya. Beberapa jam ia habiskan did

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 53. Hasil Tes

    Pagi ini, Aksara mondar-mandir di depan pintu kamar mandibak setrikaan kusut. Istrinya berada di dalam beberapa saat lalu dengan membawatespeck yang dibelinya semalam. Tangannya mengepal, hendak mengetuk pintutersebut. Tapi, ia mengurungkan. Aksara takut jika Celine tidak enak hatikarena ia menanti hasil itu. Meskipun ia sangat berharap istrinya hamil, akantapi, ia pasrah. Apa pun hasilnya tidak akan mengurangi kadar cinta dan sayanguntuk Celine.Suara pintu berderit. Bergegas ia berjalan dan duduk dibibir ranjang seolah tidak menantikan sesuatu. Juga dengan tangannya yangmemegang ponselnya, seakan sibuk dengan benda pintar tersebut.“Mas Aksara ....” Celine mendekat dengan wajah yangmenunduk.“Hm ... Apa, Sayang?” tanya pria itu yang kini meletakkanponsel ke sebelahnya.“Maafkan Celine ya,” ucap wanita cantik dengan muka bantalitu.Aksara tersenyum. Ia menarik kedua tangan istrinya danmenyentuhkan ke pipinya. “Tidak apa kalau belum berbuah. Kan kita bisa bercocoktanam lagi,” ucapnya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 54. Ngidam Makanan Bule

    “Sendirian?” tanya Aksara.“Nganter nona rumah belanja,” ucap Arkash. “Kebetulan dompetsaya ketinggalan di mobil. Jadi mau ambil dulu,” timpal Arkash kembali.Aksara tersenyum, “Nona rumah memang paling berkuasa.”Arkash terkekeh, “Seperti Pak Aksara bukan?”“Sebelas, dua belas.”“Baiklah, saya permisi dulu ya, Pak. Takut Nona rumah marahkalau kelamaan.” Arkash menepuk punggung Aksara dan berlalu.“Kenapa harus bilang kalau Celine itu istri kecil?” protesCeline ketika Arkash telah berlalu.“Apa saya salah? Bukankah kamu memang masih kecil? Tubuhkamu saja gak ada sebahu saya.”“Tapi ....”“Tapi apa?”“Celine tengah mengandung, itu artinya Celine sudah dewasa.Mana ada anak kecil yang bisa mengandung?”Aksara terkekeh. ”Iya-iya, saya yang salah. Maafkan saya,Sayang.”Ketika Aksara hendak mendaratkan kecupan di pipi istrinya.Celine menghindar. Seperti biasa, wanita cantik dengan rambut sebahu itu tidakingin kemesraannya disuguhkan di tempat umum.“Maaf, saya tidak bisa menahan rasa suka s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 55. Mual

    “Total semuanya -.”“Langsung bayar saja,” ucap Aksara sambil menampakkan kartu debit miliknya. Ia tidak ingin Celine mendengar nominal yang tertera dalammesin kasir itu. Istri kecilnya yang super hemat itu pasti akan menyayangkan nominalnya jika tahu berapa total harganya.“Baik, Pak,” ucap kasir tersebut sambil menerima benda plastik dari Aksara.Celine terdiam. Ia hanya menundukkan pandangan. Sampai saat ini, ia hanya merasa menjadi beban untuk Aksara.Aksara berjalan dengan menenteng 2 paper bag besar ditangannya. Celine tidak diizinkan untuk membawa karena tidak ingin istrinya kenapa-kenapa. Cukup fokus dengan kesehatannya dan kehamilannya.Usai memasukkan benda itu ke dalam mobil, Aksara membuka kanpintu untuk istrinya. Baru, ia duduk di belakang kemudi, menjalankan kendaraan mewahnya.Ponsel berdering membuat Celine ikut menoleh ke arah bendamilik Aksara.“Dari siapa?” tanya Aksara.“Pak Baskoro, Mas.”“Angkat saja, aktifkan speakernya,” ucap Aksara.Pria itu memang sengaja, bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-01

Bab terbaru

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Tamat

    “Itu tadi lihatin saya.” Aksara tersenyum smirk, “Kamu itutidak pandai berdusta, Sayang. Terlihat dari matau,” ucapnya kembali.“Iya-iya, Mas. Celine ngaku kalau lihatin Mas Aksara.”Wanita itu masih menunduk tidak berani menatap. Diingatkan tentang hal sepertiini membuatnya malu.“Kenapa tidak jujur dari awal? Lagian, gak ada masalah kankalau kamu pandangin saya. Saya juga sering melakukan itu ke kamu. Karena sayasayang sama kamu.” Aksara memegang kedua pipi istriya dan mendongakkan wajahitu untuk menatapnya, “Kita sudah menikah, Sayang. Untuk apa harus malumengakuinya? Kita seorang suami istri, bukan masa pacaran lagi.”Celine tersenyum. Wajahnya masih memerak bak buah tomatlayak panen.“Ini tuh yang buat saya semakin sayang sama kamu. Wajahmulangsung memerah ketika tersipu.”“Tuh kan digodain mulu.”“Saya tampan kan sampai kamu lihatin terud tadi?”“Iya-iya mas Aksara itu tampan.”Pria itu puas dengan jawaban istrinya. Lalu melepas bajukerja dan celana yang dipakainya. Terlihat tela

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 77. Mengagumi

    “Kenapa sayang? Sah-sah saja kan, sepasang suami istri beli baju dinas seperti itu?”“Mas Aksara emang agak lain, kalau Denim bertanya tentang baju kurang bahan itu bagaimana?”“Saya berniat hanya makan berdua bersama kamu. Sekalian kita kencan. Kamu tahu, kita sudah lama sekali tidak berjalan berdua.”“Ngak-nggak, Celine gak setuju. Denim dan Danisa harus ikut, Mas.”“Sayang ... Danisa masih terlalu kecil. Gak bagus terkena angin malam.”“Ya sudah, kalau begitu Denim saja yang ikut.”“Ok lah. Dari pada kamu menolak makan malam bersama saya.”“Mas Aksara tuh yang aneh-aneh. Di rumah saja, makanan dan lauk banyak, tapi tetap saja ingin makan di luar.”“Ganti suasana saja, Sayang.” Aksara membubuhkan kecupan di dahi istrinya. Tak lupa di kedua pipi berisi yang terasa candu untuk pria bertubuh kekar itu. “See you, Baby. I love you.”“I lop you too, Mas,” ucap Celine dengan logatnya yang terasa kaku berbicara bahasa Inggris. *** Celine kembali berjibaku dengan aktifitasnya seperti biasa

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 76. Baju Dinas

    “Kenapa diam saja, Sayang? Kenapa pernyataan cinta saya tidak dibalas.”“Memang wajib dijawab kah, Mas? Bukankah itu bukan pertanyaan.”“Ya terserah.” Aksara mengacak rambut istrinya. Mendaratkan kecupan di pipi tembem itu dan bergegas masuk ke kamar mandi. Tidak selang lamasuara nyanyian dengan suara fals terdengar di ruangan tersebut. Seakanmenyiratkan betapa bahagianya Aksara saat ini. Lirik-lirik nyanyian cinta keluar dari bibirnya dengan semangat.Sementara itu, Celine terus tersenyum kala mengingatmalamnya bersama suami. Ia seperti orang tidak waras yang kadang kala berbicarasendiri. Umur pernikahan yang tidak dibilang muda lagi, nyatanya tidakmengurangi kadar cinta keduanya. Celine menyiapkan pakaian untuk Aksarabekerja. Ia memilah puluhan pakaian yang menggantung di almari.“Ambil yang mana ya?’ tanyanya bermonolog sambil menyibaksatu persatu pakaian itu.Hingga tiba-tiba, ia dikejutkan dengan lengan yang melingkardi perutnya dari belakang. Aksara memeluknya dengan kepala yang

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 75. Anggaran

    “Papa mau main?”“Mas Aksara mau main?” tanya Celine dan Denim dalam waktu bersamaan.“Iya. Kenapa?” tanya Aksara menoleh ke arah istri dan anaknya bergantian.Wanita berambut pendek itu pun tertawa lebar. Begitu pun dengan anak prianya yang tengah memegang pistol mainan. “Door ... door ... door ... kejar aku papa! Papa jadi Pak Ladushing.” Denim mengarahkan pistolnya ke arah Aksara lalu berlari menjauh. Sedangkan Aksara menoleh ke arah istrinya dengan menaikkan alis hitamnya. Paham dengan maksud Aksara, Celine tersenyum dan memberikan pistol yang dipegangnya. “Pak Ladushing itu polisi India. Tokoh di serial Shiva. Orangnya gendut, hitam, kumisnya tebal.”Aksara memegang kumisnya yang tumbuh tipis. “Apa saya seburuk itu?”Celine meringis.“Apa maksud senyummu adalah iya?’ tanyanya kembali.“Ya gak lah, Mas. Mas Aksara itu ganteng.”“Apa? saya tidak mendengarnya, Sayang. Sepertinya indra pendengaran saya kembali bermasalah,” ucap aksara yang memang sengaja menggoda. Kalimat yang teru

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 74. Jadi Bocil

    “Mas, jangan yang itu. Untuk apa?” protes Celine ketika suaminya mengambil sebuah boneka besar berwarna merah muda.“Ya untuk main Danisa lah, Sayang.”Celine menggeleng. Ia mengembalikan boneka yang dipegang suaminya ke tempat semula.“Kenapa sih, Sayang? Apa karena harganya? Uang saya lebih dari cukup untuk membeli boneka itu bersama pabriknya.”“Mas, Danisa itu baru berumur beberapa hari. Belum pahamboneka sebesar itu. Mending ini saja,” ucap Celine sambil memperlihatkan sebuahmainan bayi dengan pegangan dan suara gemerincing.“Suara ini untuk menstimulus indra pendengarannya.” Celinemembunyikan suara mainan itu dengan menggerakkan ke kanan dan kiri.“Pegangan ini untuk menstimulus indra perabanya, Mas. Bonekajuga bisa. Tapi, gak sebesar itu.” Celine tersenyum. “Bukan karena Mas Aksarapunya banyak uang, terus membeli sesuatu yang tidak penting. Itu namanyamemubadzirkan sesuatu, Mas. Bisa menghambat rejeki.”Aksara tersenyum tipis. Kalimat dari istrinya yang panjangkali lebar dan te

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 73. Cokelat

    “Pak, ini tidak mungkin,” ucap Celine masih tidak percaya.Ia mencubit lengannya sendiri berharap apa yang terjadi saat ini adalah mimpi.“Mbak Celine ada apa?” tanya Asih- babysitternya Danisa. Iamendapati wajah nonanya seputih susu.“Mbak Asih, tolong panggilkan Pak Baskoro,” ucap Celinedengan pandangan kosong. Wanita cantik itu dihantui rasa bersalah. Semua jauhdari apa yang dimimpikan. Semalam Aksara menelfon kalau ia hendak memberikejutan. Nyatanya, kejutan itu berhasil membuat Celine terperangah. Kejutanyang menggoreskan luka yang menganga.Seorang pria berlari menuju kamar Danisa. Baskoroterengah-engah. Ia menatap sendu ke arah majikannya, “Bu, Pak Aksarakecelakaan.”Entah, kabar itu didengar Baskoro oleh siapa. Meyakinkantentang kabar buruk yang tidak ingin didengar oleh Celine.Wanita itu masih tidak merespon. Hanya butiran air beningyang ke luar dari sudut matanya.Hening. Semua dalam kebisuan. Terkecuali Danisa yang kinimenangis dengan suara yang melengking.“Saya ijin ke lo

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 72. Tragedi

    Dua hari berlalu, di mana koper Aksara telah dipersiapkan oleh Celine. Sedang pria itu masih terjaga dalam mimpinya. Tidak seperti hari biasa yang akan bangun pagi di tiap jam kerja. Sudah beberapa kali Celine membangunkan. Aksara tidak beranjak. Hanya menyaut “iya” tapi dengan mata tertutup. “Mas Aksara, nanti ketinggalan pesawat, Mas. Baju Mas sudah Celine siapkan, juga dengan perlengkapan lain di dalam koper.” Untuk kesekian kali, wanita cantik itu menggoyang lengan suaminya. “HM ....” Sautnya dengan mata yang enggan membuka.“Mas, jangan ham-hem aja. Ayo bangun!” Kali ini, Celine mengelus lembut pipi Aksara. Sedikit jambang yang membuat pria itu terlihat mempesona di mata wanita. Celine akui, terlalu banyak perempuan yang menginginkan suaminya. Saat ia berada di kantor Aksara, selentingan wanita yang mengagumi sosok Aksara terus terdengar di indranya. Sebagai wanita sederhana dan kolot, ia yakin sekali kalau perempuan di sana banyak yang luar biasa cantiknya dan kecerdasannya. M

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   bab 71. Asi

    “Ada-ada aja deh. Lagian, mana mungkin saya tega gigit MasAksara.”“Mencakar sampai berdarah saja biasa, Sayang. Apalagi hanyasekedar menggigit.”“Mas Aksara.” Wanita cantik itu mendelik.“Saya serius. Lihat saja lengan saya,” ucap Aksara sambilmemperhatikan tangan yang dimaksud. Beberapa bekas cakaran masih membekas.“Kenapa harus bahas itu lagi? Kan Celine gak sengajamelakukannya. Celine juga sudah minta maaf.” Celine merasa bersalah.“Iya, iya, Sayang. Maaf. Saya hanya bercanda.”“Nggak mau maafin.” Celine pura-pura marah. Ia melipattangannya di dada, sambil sedikit menghindar dari wajah suaminya.“Kamu itu gak pandai berbohong, Sayang. Kamu gak pandaimarah.” Aksara terkekeh dan mendaratkan ciuman di pipi istrinya. Seketika,wajah Celine memerah layaknya buah tomat layak panen. “Tuh kan, wajahnyalangsung memerah.”“Mas ...” Celine berucap manja sambil memegang keduapipinya. Menutup warna merah alami yang ke luar ketika ia tersipu.“Buka mulutnya! Kamu nanti gak bisa tidur kalau belu

  • Celine (Babysitter Kesayangan Tuan Aksara)   Bab 70. Gigitan

    Celine meminta Babysitter Danisa untuk ke luar kamar. Ia merasa risih jika harus menyusui dengan orang lain berada di sebelahnya. Celine menatap wajah Danisa dan membelai rambutnya yang tebal. Celine tidak menyadari ada sepasang mata yang tengah memerhatikan di ambang pintu.“Mas Aksara,” ucap Celine kaget ketika ekor matanya menangkap seorang pria berdiri bersandar di pintu.Ia sedikit bergeser. Supaya posisinya yang tengah menyusuitidak terlihat.“Kenapa harus ditutupi, Sayang? Saya kan sudah tahu.” Aksaratersenyum dan mendekat ke arah istrinya.“Mas Aksara tuh sedang haus. Celine takut kalau Mas Aksaratergoda.”Pria itu terkekeh. “Hm, seburuk itu saya di mata kamu?”“Kok buruk? Itu bukan buruk, Mas. Hanya saja, Celine belumbisa menuruti keinginan Mas Aksara.”“Saya juga tahu, Sayang. Mana mungkin saya meminta itu,sedangkan kamu baru saja melahirkan. Saya bukan jalang.” Pria itu turut dudukdi sebelah Celine dan membelai rambut anaknya. “Danisa cantik sekali ya.”“Ya. Bundanya kalah,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status