Home / Fantasi / Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan / [GUIDE] Baca ini sebelum mulai baca!

Share

[GUIDE] Baca ini sebelum mulai baca!

Author: aoillies
last update Last Updated: 2022-05-03 20:00:37

Catatan untuk pembaca sebelum memutuskan membaca cerita ini:

Akhirnya 30k kata tercapai juga… Karena itu aku buat catatan ini sebagai panduan dalam bentuk QnA untuk pembaca, cerita macam apa sih “Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan” (CBMGSB) ini.

_______________

Q: Kenapa judulnya CBMGSB padahal sampai bab 40an lebih ML-nya aja masih belum ketahuan?!

A: Aku gak bisa kasih tau ‘kenapa’ karena itu spoiler di chapter mendatang tapi CBMGSB itu dikutip dari plot yang akan datang yang aku gak yakin kalian masih sanggup nunggunya karena romansanya baru mulai muncul di chapter … sangat jauh. Jadi kalian yang mau baca cerita ini karena tertarik romansa ringan, mikir-mikir dulu deh.

Q: Ini kenapa tiap mau menyentuh konflik cerita, MC-nya malah pindah dan ganti konflik lagi? Cerita macam apa ini?!

A: Gimana ya ngejelasinnya… Anggap aja cerita yang biasa kalian baca itu kaya garis lurus dengan dua titik, awal dan akhir. Dari awal perkenalan atau langsung konflik lalu bergerak menuju akhir untuk menyelesaikan konflik itu. Tapi cerita ini gak gitu, ini bukan garis lurus tapi lingkaran dengan dua titik di keliling lingkaran sebagai awal dan pusat lingkaran sebagai akhir. Kita bisa keliling lingkaran dan kembali ke awal tapi gak ada jalan untuk ke (pusat) akhir. Kenapa? Karena jalan yang sudah diputuskan adalah keliling bukan luas.

Bahasa singkatnya, MC kita ini bukan protagonis dalam konflik yang diperkenalkan dalam cerita. Dia gak punya peran lebih banyak dari protagonis tapi … dia punya pov paling banyak makanya dia kelihatan kaya protagonis di mata kita, karena dia MC.

Q: Latar dan bg cerita ini campur aduk, aku pusing! Kenapa banyak banget elemen mitologinya dari Eropa, kenapa gak dari Indonesia atau Asia Tenggara kek minimal?

A: Ini aku bukannya gak cinta budaya Indonesia atau gimana ya tapi aku gak berniat cuma nulis satu cerita ini doang. Walau bukan seri berlanjut, tapi setiap cerita itu punya latar dan bg yang sama, Bumiuntuk saat ini, hanya beda pulau atau kontinen atau negara atau kota. Jadi aku gak bisa matok konsep ceritanya hanya di Indonesia atau ASEAN karena ‘masalah’ ceritanya jadi terkesan stuck di situ-situ aja. 

Omong-omong cerita ini termasuk seri ‘Stage Play’ dan akuentah kapan, akan mulai seri ‘Off Stage’ di mana MC-nya menyentuh ‘masalah’ dari tempat gelap.

Q: Oh… Apa itu Stage Play dan Off Stage?

A: Literally, cerita yang menceritakan sebuah pertunjukkan (masalah) dari bangku penonton dan cerita yang menceritakan cerita di belakang panggung kenapa sebuah pertunjukkan (masalah) bisa sukses (diselesaikan).

Q: Cerita yang aneh… Kenapa penulis menulis cerita berbelit-belit begini?

A: Karena aku suka lah. Aku gak maksa kalian buat baca, karena cerita ini sama sekali bukan cerita ringan yang biasanya dibaca cuma saat waktu lenggang. Cerita ini konsepnya berat walau implisit, kalian yang udah baca seenggaknya 10 chapter pasti ngerasain itu. Dari blurb malahan kalian ngerasain, ‘Oh, kedengerannya bukan cerita romansa biasa!’ Bagi kalian yang gak suka menguras otak saat membaca, kusarankan jangan baca ini.

Q: Kenapa penulis gak menjadikan MC sebagai protagonis? Kupikir dia fine-fine aja kok…

A: Yang nentuin seseorang protagonis atau nggak itu karena tampangnya, kecerdasannya, dan nilai moral yang dia percayatentu aja itu syarat protagonis kebanyakan.  Kalau aku cuma perlu satu, kemampuan seseorang untuk nyelesein konflik dalam cerita. Jadi apa MC kita punya kemampuan itu? Nope. Dia gak punya.

Q: Jadi kenapa penulis gak milih protagonisnya sebagai MC juga?

A: Gak asik dong. Aku kan maunya cerita tentang seorang bystander (penonton yang menyaksikan konflik) dan dari awal sampai akhir tetap bystander. Sadar gak sih, cerita yang protagonisnya juga MC yang awalnya juga bystander, lama kelamaan dia bukan lagi bystander yang nonton tapi aktor yang melakon … karena perlu menyelesaikan tugas protagonis. Apa tugas protagonis? Tentu aja, menyelesaikan konflik yang muncul!

Q: Siapa tadi protagonisnya?

A: Hahaha. Haha. Ha… No comment.

Q: Konflik, bystander, aktor… Apaan itu semua? Aku gak ngerti!

A: Kita contohin deh misalnya ada orang kuat yang berubah jadi kucing karena dia terluka parah, dia ketemu anak bau kencur yang kagok makai kekuatannya sendiri terus dia tinggal sama anak bau kencur itu dan mengajarkan cara makai kekuatannya selagi dia memulihkan diri. Lalu orang-orang yang mengejar orang kuat itu muncul dan mereka berdua menghadapi orang-orang itu dan semacamnya. Jadi, apa konfliknya di sini? 

Apa ‘orang kuat yang akan balas dendam karena ada orang yang mencelakai dia’ atau ‘mereka yang terus-terusan diganggu cannon fodder dan cara mengatasinya’ atau ‘hubungan mereka sebagai guru-murid dan bagaimana itu berlanjut’ yang kusebut sebagai konflik di sini?

Bisa jadi iya bisa jadi enggak, tergantung penulisnya lah! Selama itu konflik yang perlu diselesaikan protagonisbukan MC, berarti itu konflik yang kumaksud.

Bystander dan aktor itu gampang ngejelasinnya. Dia menyelesaikan konflik gak? Kalau iya dia aktor, kalau enggak dia bystander.

Q: MC dalam cerita penulis itu kaya gimana orangnya? Kenapa pilih dia?

A: MC kita itu bukan narator terpercaya jadi informasi yang kita terima dari dia itu gak bisa ditelan mentah-mentah. Kita harus memilah mana yang benar mana yang salah, makanya aku bilang bagi yang gak suka menguras otak jangan baca cerita ini. Yang ada kalian malah pusing sendiri gara-gara narasi MC yang gak konsisten, semacam forced logic. Misal dia di awal bilang jago mtk tapi pas disuruh menghitung dia kagok, lalu dia merasionalkan dirinya sendiri bahwa dia kehilangan kemampuan buat menghitung karena trauma. Kita gak tahu apa dia itu bohong jago mtk atau dia malah percaya dia punya trauma karena tindak-tanduknya terlalu nyata. Paham kan force logic? Jati diri MC sendiri itu masih abu-abu, ingat, dari blurb udah dibilang dia gak punya memori setara beberapa tahun. Apa kita bisa percaya informasi dari seseorang yang gak bisa ingat masa lalunya?

Omong-omong, info yang bisa dipercaya sepenuhnya itu hanya dari glosarium, jadi jangan lupa baca glosarium minimal sekali agar enggak terlalu bingung.

Alasan pilih dia… Karena dia netral?

Q: Apa maksudnya netral?

A: No comment.

Q: Masa sih dia gak punya kemampuan nyelesein konflik? Di tag kan MC-nya dikategorikan cerdas.

A: Mmm… Apa orang yang ahli bahasa asing berarti dia bisa semua bahasa asing? Bahasa asing itu punya banyak lingkupan, Inggris, Perancis, Spanyol, Yunani, India, dll. Cerdas itu juga punya cakupan yang luas, cepat menghitung dalam pikiran, punya memori kuat, mudah memahami emosi orang-orang, dsb.

MC kita itu cerdas, dia bisa menemukan hubungan berbagai insiden yang terlihat tidak ada kaitannya dengan cepat dan tepat tapi apa itu cukup untuk nyelesein konflik di cerita ini? Nggak, dia gak punya kekuatan atau kemampuan untuk merealisasikan solusi yang dia pikirkan itu. Itu sebabnya dia cuma MC, dia bisa membuat kalian pembaca paham apa yang sedang terjadi tanpa perlu jadi protagonis. Jadi protagonis itu artinya dia harus bisa merealisasikan solusi, tapi apa protagonis juga harus memikirkan solusi itu sendiri? Enggak juga. Ingat aja cerita-cerita yang protagonisnya OP sedari awal atau dari bastard jadi hebat, mereka punya kekuatan yang mampu merealisasikan solusikebanyakan malah, force their way seolah ingin menghancurkan dunia dengan ke-OP-an mereka. Intinya mereka bisa menyelesaikan masalah, itu aja.

Q: Aku gak peduli yang lain cuma… SIAPA ML-NYA??

A: Ah… klu-nya ini bukan reverse harem. Dan lagi, dia itu MC bukan protagonis … jadi, apa hukum protagonis menemukan cinta bisa diberlakukan ke MC bystander? Coba pikir lagi.

Q: Penulis punya catatan buat pembaca gak? Misalnya kasih tau kelebihan cerita ini biar banyak yang baca.

A: Hmm… Cerita dengan tema mirip yang kutulis ini masih sedikit jadi gak tau target pembacanya yang mana. Tapi bagi yang mau baca cerita romansa ringan karena melihat judul… Aku minta maaf karena tag cerita ini sudah menggambarkan segalanya. Cerdas, pemeran utama wanita cantik, romansa, remaja, sekolah, superpower, fantasi gelap. Dari kiri ke kanan, semakin besar pengaruh tag-nya dalam cerita. Tapi aku juga gak bisa rekomendasiin ini buat pencinta fantasi gelap atau superpower karena yang kalian baca itu cuma lapisan terluar doang dan aku gak punya niat untuk membuka lapis demi lapis di cerita ini.

Q: Apa uniknya cerita ini? Kasih tau dong, siapa tau aku nanti tertarik baca.

A: Cerita ini gak menyentuh konflik utama secara buka-bukaan, jadi gak ada yang namanya perkelahian adu kekuatan antar penjelajah (baca glosarium) atau perang antar alam dan dunia (baca glosarium) karenasekali lagi, MC cuma bystander. Memang, MC punya konfliknya sendiri yaitu menelurusi ingatannya yang gak konsistensemua orang punya, tentu saja. Tapi konflik utama cerita ini adalah invasi dunia lain sedangkan MC, sebagai bystander, cuma sekedar kena cipratan dan ikut terseret karena tinggal di tempat yang sama dengan protagonis. Tapi hanya karena dia kena cipratan dan ikut terseret, bukan berarti dia bisa ikut andil menyelesaikan konflik utama. Segampang itu.

_______________

P.s. Gak tau kenapa huruf tebal dan miringnya gak berfungsi. Jadinya nanti huruf miring biar kuganti 'petik satu' dan huruf tebal... gak ada kan, ya? Oh, glosarium. Kuganti .Pake titik aja kaya gini; Spasi tunggal juga langsung ke reset jadi spasi dobel padahal kemaren masih bisa T_T

Related chapters

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [4] 52 - Ke tempat terbuka

    Lagi, aku melamun tanpa memikirkan apa-apa setelah Nanda pergi dengan alasan menemui pasiennya. Entah berapa lama, saat ponselku berbunyi barulah aku berhenti melamun.Telepon dari nomor tak dikenal.Aku mengangkatnya sambil bersandar ke sandaran kasur. “Ini Cath.”‘Juff Catherine Brunner?’“Benar.”‘Apa Juffrouw terhalang sesuatu sehingga tak bisa ke sekolah?’“Ah…” Aku baru ingat itu. “Maaf, saya lupa mengabari sekolah.”‘Tidak apa-apa. Juffrouw bisa mengabari secara formal maksimal seminggu setelah hari yang tak bisa Juffrrouw hadiri. Telepon ini hanya pengingat secara informal saja.’“Begitu ya… Saya saat ini sedang berada di rumah sakit. Berkas pembuktiannya akan saya kirimkan ke sekolah dalam beberapa jam.”Aku mematikan telepon beberapa saat setelah itu. Intinya aku perlu memberitahu ketika tak bisa ke sekolah agar tak mempengaruhi rapor akhirku.Sekolah yang aneh… Itulah pendapat jujurku karena mendapat telepon seperti ini hanya karena sehari bolos. Aku tak tahu apa itu

    Last Updated : 2022-05-04
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 53 - Bukan lokasi strategis

    [BAB V] BERALUR DEMI MENELUSURI RUANG_______________“Hei, Juffrouw! Apa yang kau lakukan di sini? Ini kawasan terlarang.”Seseorang yang kuyakini adalah satpam menepuk bahuku sambil menunjuk papan tanda peringatan. Aku yang sedari tadi fokus mencari fluktuasi gelombang gerbang sambil mengeluh dalam hati menoleh pada satpam itu. Aku tak suka diganggu jika sedang fokus.“Aku tak melihatnya… Kunci kendaraanku terjatuh di sekitar sini. Meneer bisa membantu saya mencarinya juga supaya saya bisa keluar secepatnya?”Kemampuan bicara omong kosong sepertinya ada di dalam darahku. Tapi aku tak peduli. Aku merasakan gerbang yang kucari ada di sekitar sini, hanya tak tahu posisi tepatnya di mana.Dan aku sedang tergesa-gesa karena Brian mungkin saja menemukanku. Tadi saja aku keluar dari rumah sakit diam-diam dan berjalan agak lari menuju stasiun pusat.“Benarkah? Apa ada gantungannya? Deskripsikan seperti apa.” Tapi intuisiku mengatakan yang sedang mencariku bukan Brian. Mau tak mau aku

    Last Updated : 2022-05-06
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 54 - Kebiasaan membuang napas

    Tahoka merengut. Dia mengamatiku dari atas sampai ke bawah sebelum bertanya yang terdengar seperti menuduh.“Apa yang kau lakukan, hng … hingga tubuhmu, hng … kacau begini?”Aku mengangkat bahu. Dia masih sama, kebiasaannya membuang napas nyaring di tengah-tengah kalimat. Kupikir dia sudah berhenti melakukan itu, ternyata tidak. “Kita bicara di bahteramu saja.”Tahoka membawaku ke kapalnya sambil mengomel. “Berapa kali kubilang, hng … namanya Vila, hng … bukan bahtera.”Aku pura-pura tak dengar, mengikuti di belakangnya sambil mengamati kapal yang sekarang sudah berubah eksterior lagi. Lupakan vila, melihat kapal yang besarnya keterlaluan ini, lebih baik namanya istana saja sekalian. Lihatlah kilauan perak di dindingnya.Saat pertama kali aku masuk ke dalam kapal ini, kupikir interiornya akan serupa dengan kapal pesiar mewah yang sering kulihat dalam iklan. Tapi kenyataan itu kejam.Selain ruang pribadinya yang memakan tempat sekitar seperempat kapal, sisanya merupakan tempat

    Last Updated : 2022-05-07
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 55 - Seperti rahasia umum

    Tahoka menepuk meja pelan sambil mengunyah kue kering yang saat ini tinggal setengah. “Ayahku, hng … bilang dunia berwujud, hng … segalanya. Aku tak paham, hng … apa, hng … kau paham?” Aku menggumam mengulang perkataan Tahoka. “Berwujud segalanya…” Mataku berkilat saat bertanya, “Bagaimana orang tuamu bisa tersesat masuk Pseudotopia?” “Katanya, hng … mencari pintu masuk, hng … Shangri-La.” “Pintu masuk? Bukannya satu-satunya cara menyebrang ke Shangri-La itu melalui gerbang dimensi di Lemuria?” “Bukan itu, Cath. Hng … Tapi pintu yang, hng … mengabaikan aturan, hng … hukum Shangri-La.” “Pintu seperti itu benaran ada?” Aku tak percaya. Mengabaikan aturan hukum dunia itu sama saja seperti pencipta semesta dan pencipta semesta itu adalah mitos. Itu sudah seperti rahasia umum. Aku tak paham kenapa orang tua Tahoka senang sekali bepergian dan meninggalkan anak kesayangannya jadi tukang pungut mayat begini. Yang membuatku tak bisa berkata-kata, Tahoka menyukai kegiatannya i

    Last Updated : 2022-05-18
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 56 - Bicara enam mata

    “Kenapa malah kau yang marah?” Aku tertawa, berpikir bahwa pria bersisik di hadapanku saat ini terlihat sangat menggemaskan. Ah, membuatku teringat pada Cindy… Jadinya aku tertawa sambil merengut. “Aku tak suka, hng … valkeri.” Tahoka menatapku curiga. “Kenapa ekspresimu, hng … begitu?” “...Kau terlihat menakutkan saat marah.” “Tentu saja, hng … keturunan hidra harus, hng … terlihat menakutkan!” Tapi kau terlihat menggemaskan? Nyaris saja aku keceplosan mengatakannya melihat mata

    Last Updated : 2022-05-19
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 57 - Tak tahan melihatnya

    Aku duduk tegak seperti murid teladan. Sambil menjelaskan apa-apa saja yang kuingat pada dua orang yang terdiam semenjak aku mengutarakan kecurigaan yang sebelumnya kubahas dengan Tahoka. Mereka tahu sekarang separah apa masalah yang sedang aku hadapi—bukan, kita hadapi. “…Karena itu, meski pun ingatanku kacau balau. Jangan beritahu aku, jangan koreksi ingatanku yang salah. Sepertinya ‘aku’ berpikir kemampuanku tak boleh dipakai, setidaknya sampai Ragnarök berakhir.” “Kau pikir mungkin ada seseorang yang memakai visi untuk menebak semua tindakanmu.” Aku mengangguk setuju pada komentar Brian ketika Archer sekali lagi menusukku dengan pertanyaan tajamnya yang sama sekali tak kusangka.

    Last Updated : 2022-05-20
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 58 - Tragedi keruntuhan langit

    “Apa kau pikir kami akan mengikuti keinginanmu begitu saja?” “…Tidak.” Tentu saja tidak, dia pikir aku gila? Aku tak pernah sekali pun punya niat begitu! Yang terakhir kuingat tentang mereka itu aku hanya kelahi dari mereka dan mereka menjauhiku! …Atau begitu adanya dari ingatanku. Brian menimpali sambil melirikku. “Dia bahkan berani mengambinghitamkan Uriel.” Aku ingin membantah tapi instingku berteriak keras untuk tidak melakukannya, jadi aku menutup mulutku rapat-rapat bahkan ketika Archer mengalihkan topik dan mulai membahas tentang Pseudotopia. “Kau sama sekali tak mau cerita?” Aku mau… Tidak! Aku tak mau. Meskipun aku tahu mereka tahu apa yang terjadi secara garis besar, mendengarnya langsung dariku tetap saja… Aku tak mau mereka tahu. Beberapa helai rambutku tertiup angin dan nyaris menyakiti mataku, untung saja aku segera merapikannya sambil menatap Archer lurus. Ini pertama kalinya aku benar-benar melihat wajahnya semenjak dari rumah sakit beberapa bulan lal

    Last Updated : 2022-06-01
  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 59 - Seperti bisikan

    Yang memenuhi pandanganku hanyalah baju biru polos yang menutupi punggung bidang Brian. Aku bisa mendengar mereka berdebat dengan kalimat memutar-mutar karena Brian yang terus-terusan mengalihkan topik. Bukan berarti Archer tak paham maksud Brian, mereka berteman bertahun-tahun, mustahil jika Archer tak mengenal Brian dengan baik.“Kita tak memerlukan itu.”“Kau tak pernah dengar tentang darling, Arsh?”“Tidak ada makhluk yang omnipoten, menyingkirlah.”“Sepertinya—”Brian berhenti bicara saat aku mengetuk punggungnya dengan telunjukku yang tak berdarah beberapa kali. Dia memalingkan wajahnya dari Archer dan melihat ke arahku. Mata kami bertemu.“Tak perlu melakukan itu.”Brian mengangkat sebelah alis sesaat, jika aku tak sedang mengamatinya aku akan kelewatan detail itu. Dia diam beberapa sebelum bergeser dari hadapanku sambil berujar, “Kau yang bilang.” Aku tak lagi menanggapinya karena sibuk mengelap mulutku yang berdarah dengan ujung lengan bajuku. Entah kenapa bau amis yan

    Last Updated : 2022-06-10

Latest chapter

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 59 - Seperti bisikan

    Yang memenuhi pandanganku hanyalah baju biru polos yang menutupi punggung bidang Brian. Aku bisa mendengar mereka berdebat dengan kalimat memutar-mutar karena Brian yang terus-terusan mengalihkan topik. Bukan berarti Archer tak paham maksud Brian, mereka berteman bertahun-tahun, mustahil jika Archer tak mengenal Brian dengan baik.“Kita tak memerlukan itu.”“Kau tak pernah dengar tentang darling, Arsh?”“Tidak ada makhluk yang omnipoten, menyingkirlah.”“Sepertinya—”Brian berhenti bicara saat aku mengetuk punggungnya dengan telunjukku yang tak berdarah beberapa kali. Dia memalingkan wajahnya dari Archer dan melihat ke arahku. Mata kami bertemu.“Tak perlu melakukan itu.”Brian mengangkat sebelah alis sesaat, jika aku tak sedang mengamatinya aku akan kelewatan detail itu. Dia diam beberapa sebelum bergeser dari hadapanku sambil berujar, “Kau yang bilang.” Aku tak lagi menanggapinya karena sibuk mengelap mulutku yang berdarah dengan ujung lengan bajuku. Entah kenapa bau amis yan

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 58 - Tragedi keruntuhan langit

    “Apa kau pikir kami akan mengikuti keinginanmu begitu saja?” “…Tidak.” Tentu saja tidak, dia pikir aku gila? Aku tak pernah sekali pun punya niat begitu! Yang terakhir kuingat tentang mereka itu aku hanya kelahi dari mereka dan mereka menjauhiku! …Atau begitu adanya dari ingatanku. Brian menimpali sambil melirikku. “Dia bahkan berani mengambinghitamkan Uriel.” Aku ingin membantah tapi instingku berteriak keras untuk tidak melakukannya, jadi aku menutup mulutku rapat-rapat bahkan ketika Archer mengalihkan topik dan mulai membahas tentang Pseudotopia. “Kau sama sekali tak mau cerita?” Aku mau… Tidak! Aku tak mau. Meskipun aku tahu mereka tahu apa yang terjadi secara garis besar, mendengarnya langsung dariku tetap saja… Aku tak mau mereka tahu. Beberapa helai rambutku tertiup angin dan nyaris menyakiti mataku, untung saja aku segera merapikannya sambil menatap Archer lurus. Ini pertama kalinya aku benar-benar melihat wajahnya semenjak dari rumah sakit beberapa bulan lal

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 57 - Tak tahan melihatnya

    Aku duduk tegak seperti murid teladan. Sambil menjelaskan apa-apa saja yang kuingat pada dua orang yang terdiam semenjak aku mengutarakan kecurigaan yang sebelumnya kubahas dengan Tahoka. Mereka tahu sekarang separah apa masalah yang sedang aku hadapi—bukan, kita hadapi. “…Karena itu, meski pun ingatanku kacau balau. Jangan beritahu aku, jangan koreksi ingatanku yang salah. Sepertinya ‘aku’ berpikir kemampuanku tak boleh dipakai, setidaknya sampai Ragnarök berakhir.” “Kau pikir mungkin ada seseorang yang memakai visi untuk menebak semua tindakanmu.” Aku mengangguk setuju pada komentar Brian ketika Archer sekali lagi menusukku dengan pertanyaan tajamnya yang sama sekali tak kusangka.

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 56 - Bicara enam mata

    “Kenapa malah kau yang marah?” Aku tertawa, berpikir bahwa pria bersisik di hadapanku saat ini terlihat sangat menggemaskan. Ah, membuatku teringat pada Cindy… Jadinya aku tertawa sambil merengut. “Aku tak suka, hng … valkeri.” Tahoka menatapku curiga. “Kenapa ekspresimu, hng … begitu?” “...Kau terlihat menakutkan saat marah.” “Tentu saja, hng … keturunan hidra harus, hng … terlihat menakutkan!” Tapi kau terlihat menggemaskan? Nyaris saja aku keceplosan mengatakannya melihat mata

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 55 - Seperti rahasia umum

    Tahoka menepuk meja pelan sambil mengunyah kue kering yang saat ini tinggal setengah. “Ayahku, hng … bilang dunia berwujud, hng … segalanya. Aku tak paham, hng … apa, hng … kau paham?” Aku menggumam mengulang perkataan Tahoka. “Berwujud segalanya…” Mataku berkilat saat bertanya, “Bagaimana orang tuamu bisa tersesat masuk Pseudotopia?” “Katanya, hng … mencari pintu masuk, hng … Shangri-La.” “Pintu masuk? Bukannya satu-satunya cara menyebrang ke Shangri-La itu melalui gerbang dimensi di Lemuria?” “Bukan itu, Cath. Hng … Tapi pintu yang, hng … mengabaikan aturan, hng … hukum Shangri-La.” “Pintu seperti itu benaran ada?” Aku tak percaya. Mengabaikan aturan hukum dunia itu sama saja seperti pencipta semesta dan pencipta semesta itu adalah mitos. Itu sudah seperti rahasia umum. Aku tak paham kenapa orang tua Tahoka senang sekali bepergian dan meninggalkan anak kesayangannya jadi tukang pungut mayat begini. Yang membuatku tak bisa berkata-kata, Tahoka menyukai kegiatannya i

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 54 - Kebiasaan membuang napas

    Tahoka merengut. Dia mengamatiku dari atas sampai ke bawah sebelum bertanya yang terdengar seperti menuduh.“Apa yang kau lakukan, hng … hingga tubuhmu, hng … kacau begini?”Aku mengangkat bahu. Dia masih sama, kebiasaannya membuang napas nyaring di tengah-tengah kalimat. Kupikir dia sudah berhenti melakukan itu, ternyata tidak. “Kita bicara di bahteramu saja.”Tahoka membawaku ke kapalnya sambil mengomel. “Berapa kali kubilang, hng … namanya Vila, hng … bukan bahtera.”Aku pura-pura tak dengar, mengikuti di belakangnya sambil mengamati kapal yang sekarang sudah berubah eksterior lagi. Lupakan vila, melihat kapal yang besarnya keterlaluan ini, lebih baik namanya istana saja sekalian. Lihatlah kilauan perak di dindingnya.Saat pertama kali aku masuk ke dalam kapal ini, kupikir interiornya akan serupa dengan kapal pesiar mewah yang sering kulihat dalam iklan. Tapi kenyataan itu kejam.Selain ruang pribadinya yang memakan tempat sekitar seperempat kapal, sisanya merupakan tempat

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [5] 53 - Bukan lokasi strategis

    [BAB V] BERALUR DEMI MENELUSURI RUANG_______________“Hei, Juffrouw! Apa yang kau lakukan di sini? Ini kawasan terlarang.”Seseorang yang kuyakini adalah satpam menepuk bahuku sambil menunjuk papan tanda peringatan. Aku yang sedari tadi fokus mencari fluktuasi gelombang gerbang sambil mengeluh dalam hati menoleh pada satpam itu. Aku tak suka diganggu jika sedang fokus.“Aku tak melihatnya… Kunci kendaraanku terjatuh di sekitar sini. Meneer bisa membantu saya mencarinya juga supaya saya bisa keluar secepatnya?”Kemampuan bicara omong kosong sepertinya ada di dalam darahku. Tapi aku tak peduli. Aku merasakan gerbang yang kucari ada di sekitar sini, hanya tak tahu posisi tepatnya di mana.Dan aku sedang tergesa-gesa karena Brian mungkin saja menemukanku. Tadi saja aku keluar dari rumah sakit diam-diam dan berjalan agak lari menuju stasiun pusat.“Benarkah? Apa ada gantungannya? Deskripsikan seperti apa.” Tapi intuisiku mengatakan yang sedang mencariku bukan Brian. Mau tak mau aku

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [4] 52 - Ke tempat terbuka

    Lagi, aku melamun tanpa memikirkan apa-apa setelah Nanda pergi dengan alasan menemui pasiennya. Entah berapa lama, saat ponselku berbunyi barulah aku berhenti melamun.Telepon dari nomor tak dikenal.Aku mengangkatnya sambil bersandar ke sandaran kasur. “Ini Cath.”‘Juff Catherine Brunner?’“Benar.”‘Apa Juffrouw terhalang sesuatu sehingga tak bisa ke sekolah?’“Ah…” Aku baru ingat itu. “Maaf, saya lupa mengabari sekolah.”‘Tidak apa-apa. Juffrouw bisa mengabari secara formal maksimal seminggu setelah hari yang tak bisa Juffrrouw hadiri. Telepon ini hanya pengingat secara informal saja.’“Begitu ya… Saya saat ini sedang berada di rumah sakit. Berkas pembuktiannya akan saya kirimkan ke sekolah dalam beberapa jam.”Aku mematikan telepon beberapa saat setelah itu. Intinya aku perlu memberitahu ketika tak bisa ke sekolah agar tak mempengaruhi rapor akhirku.Sekolah yang aneh… Itulah pendapat jujurku karena mendapat telepon seperti ini hanya karena sehari bolos. Aku tak tahu apa itu

  • Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan   [GUIDE] Baca ini sebelum mulai baca!

    Catatan untuk pembaca sebelum memutuskan membaca cerita ini: Akhirnya 30k kata tercapai juga… Karena itu aku buat catatan ini sebagai panduan dalam bentuk QnA untuk pembaca, cerita macam apa sih “Cara Berhenti Menyukai Gebetan dalam 1 Bulan” (CBMGSB) ini. _______________ Q: Kenapa judulnya CBMGSB padahal sampai bab 40an lebih ML-nya aja masih belum ketahuan?! A: Aku gak bisa kasih tau ‘kenapa’ karena itu spoiler di chapter mendatang tapi CBMGSB itu dikutip dari plot yang akan datang yang aku gak yakin kalian masih sanggup nunggunya karena romansanya baru mulai muncul di chapter … sangat jauh. Jadi kalian yang mau baca cerita ini karena tertarik romansa ringan, mikir-mikir dulu deh. Q: Ini kenapa tiap mau menyentuh konflik cerita, MC-nya malah pindah dan ganti konflik lagi? Cerita macam apa ini?! A: Gimana ya ngejelasinnya… Anggap aja cerita yang biasa kalian baca itu kaya garis lurus dengan dua titik, awal dan akhir. Dari awal perkenalan atau langsung konflik lalu bergerak menuju

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status