Share

CHAPTER 36 SAPU TANGAN AJAIB

Author: Kata Pena
last update Last Updated: 2025-01-13 09:57:35

Sepanjang perjalanan dari rumah Alyaa, suasana di mobil benar-benar sangat sunyi. Rendi bingung harus memulai percakapan. Syila sedang tak baik-baik saja, itu yang diketahuinya. Namun, ia tak mau terkekang oleh situasi canggung ini.

Akhirnya, Rendi memecah keheningan. “Boleh saya bicara jujur?” tanyanya dengan nada hati-hati.

Syila melirik sekilas, kemudian menjawab dengan suara datar, “Apa lagi sekarang, Mas?” Jelas sekali, ia sedang tidak ingin diganggu.

“Jadi, ada apa sebenarnya?” Rendi malah balik bertanya. Syila memandangnya dengan alis terangkat, sedikit heran. Bukankah tadi dia yang ingin mengatakan sesuatu? Kenapa malah berubah menjadi pertanyaan? Apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan?

“Saya serius, kamu lebih cantik hari ini,” ucap Rendi, memuji dengan nada lembut.

“Apa sih, Mas? Nggak jelas banget!” ketus Syila karena merasa Rendi terdengar aneh.

“Kenapa nggak dari dulu aja kamu berkerudung?” Rendi tak bisa berhenti melirik Syila sambil terus fokus berkendara.

“Nggak usah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 37 PETAKA DI ATAS LARA

    Langit sore di Cilacap memancarkan warna keemasan yang memudar, seiring suara riuh kendaraan di kejauhan yang terdengar samar di tepi taman kota. Di bangku kayu yang sedikit usang, Rendi dan Syila duduk bersebelahan, namun seolah ada jarak tak kasatmata yang memisahkan mereka. Daun-daun berguguran, sesekali terbawa angin kecil yang terasa lembut tetapi menggigit di kulit.Sunyi mengisi celah di antara mereka. Rendi sesekali memandangi taman yang dipenuhi keluarga, pasangan muda, dan anak-anak bermain. Namun, matanya terus melirik Syila di sudut pandangnya. Botol minum di tangan Syila—pemberian Rendi siang tadi—sudah kosong setengah. Gadis itu tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri, matanya menerawang jauh seakan mencari jawaban yang tak kunjung ia temukan.Rendi menghela napas, memecah kesunyian. “Udah berapa lama kamu simpan rasa cemburu itu?” tanyanya pelan, namun nadanya menusuk seperti belati.Syila tersentak, tapi ia segera menyembunyikan kegelisahannya. Dengan pandangan koson

    Last Updated : 2025-01-14
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 38 SATU JAM, DUA LUKA

    Langit sore samar-samar mulai menampakkan semburat jingganya. Jarum pendek jam menunjuk angka empat. Artinya, sudah satu jam Rendi dan Syila duduk bersampingan di taman kota. Satu jam pula mereka telah saling meluapkan emosi. Meskipun keduanya sempat bergelut dalam perdebatan menyesakkan. Kini mereka telah tenggelam dalam cerita masing-masing.Akan tetapi, situasi mencekam mendadak dirasakan oleh keduanya, terutama Rendi. Shinta, kekasih Rendi, muncul tanpa aba-aba di hadapan mereka. Sorot matanya mengandung badai—amarah yang tak mungkin disembunyikan.“Rendi!” gertaknya, suaranya memotong udara sore seperti pisau tajam.Rendi terlonjak. Ia berdiri spontan, seolah punggungnya ditarik oleh kawat tak terlihat. “Shinta?!”“Jadi, ini alasan kamu selalu menghindar dariku?” Shinta melontarkan tuduhan, nadanya dingin namun tajam.Syila, yang hingga detik itu hanya menjadi pendengar cerita Rendi, ikut bangkit dengan raut bingung. Tatapannya bergantian antara Shinta dan Rendi, seolah mencari

    Last Updated : 2025-01-15
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 39 CINTA TAK BERLABUH

    Di sore yang kian menampakkan sinar jingganya, Rendi masih berupaya menahan risih terus-menerus berada di sisi Shinta. Kekasihnya tak memberi ruang sekecil apa pun untuknya menjauh. Kepulan sesak telah memenuhi rongga dadanya—hampir meledak. Deru napas berangsur diembuskannya secara tak beraturan.Rendi tak tahu, apakah niat dalam hatinya dapat dibenarkan atau tidak? Akan tetapi, ia tak bisa menahan pertanyaan di benaknya lebih lama lagi. “Shin,” Rendi akhirnya memanggil, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya.Shinta menoleh cepat, matanya berbinar meski Rendi tak dapat menangkap ketulusannya. “Iya, sayang?” sahutnya lembut, namun sikap manjanya tak mampu menyembunyikan rasa ingin tahu.Rendi menggigit bibirnya sejenak, mencari keberanian untuk mengucapkan apa yang selama ini menyesakkan pikirannya. “Apa kamu benar-benar mencintai aku? Atau... kamu cuma ingin memuaskan ego kamu?”Shinta terdiam. Jemarinya perlahan melonggar dari lengan Rendi, seperti tersengat oleh pertanyaan

    Last Updated : 2025-01-16
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 40 BISIKAN MALAM TENANG

    Sementara itu, Syila telah meninggalkan taman kota sejak lima belas menit yang lalu. Kini ia sudah berada di kompleks perumahannya dan baru saja menyelesaikan transaksi dengan ojek online. Saat motor ojol menjauh, ia menarik napas panjang, lalu mengusap wajah—memastikan tak ada jejak sembab di sekitar matanya. Di teras kecil rumahnya, Syila berhenti sejenak. Ia mengatur napas, mencoba menghapus segala jejak kekesalan dari wajahnya. Ia tidak ingin menimbulkan pertanyaan dari keluarganya. Setelah merasa cukup tenang, ia mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.“Assalamualaikum,” suaranya bergetar sedikit.“Waalaikumsalam, masuk, Sayang!” terdengar suara lembut ibunya dari dalam.Syila membuka pintu dengan hati-hati. Namun, begitu pintu terbuka lebar, langkahnya terhenti. Matanya membelalak, terkejut melihat meja tamu yang dihiasi tumpeng nasi kuning mungil dengan lauk-pauk tersusun rapi di sekitarnya. Lilin kecil menyala di tengahnya, menciptakan suasana hangat di ruang tamu."Happy gr

    Last Updated : 2025-01-17
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 41 RENCANA YANG GAGAL TOTAL

    Keesokan harinya, mentari cerah menyelusup di antara sela-sela bingkai jendela kamar Rendi. Lelaki itu sedang merapikan selimut dan bantal tidurnya. Jam dinding kamarnya baru menunjukkan pukul 05.45 WIB. Akan tetapi, ia sudah wangi dengan kaos hitam polos dan celana warna senada melekat di tubuhnya. Rambut yang tersisir rapi menambah kesan tampannya.Slerk!Rendi menyingkap gorden jendela kamar dan mempersilakan cahaya mentari menerangi kamarnya. Tak lupa ia juga membuka jendela agar udara pagi yang menyegarkan menyelinap ke kamarnya.“Hufftt… pagi yang indah,” gumam Rendi sambil menghirup udara dingin yang masih beraroma embun.“Joging pagi enak kali, ya?” pikirnya seraya merentangkan tangan di sisi jendela.Ia mengecek ponsel yang sudah digenggam sejak tadi. Pandangannya tertuju pada salah satu kontak yang semalam dihubunginya. Tanpa pikir panjang, ia mengetik pesan, [“Selamat pagi.”] Tak lama kemudian, sebuah balasan muncul.[“Dih!”]Rendi terkekeh pelan membaca respons itu. Ia kem

    Last Updated : 2025-01-18
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 42 TAUTAN RASA

    Sinar mentari semakin meninggi pagi itu. Minggu pagi yang melelahkan bagi Syila, yang kini duduk di tepi ranjang sambil mengatur napas. Sejak subuh, ia sudah mengurus semua pekerjaan rumah: memasak sarapan, menyajikan dan makan bersama keluarganya, membersihkan lantai dan halaman, hingga mencuci pakaian yang menumpuk. Kini, tinggal kamar pribadinya yang perlu dirapikan. “Hufftt, capek juga ya,” gumam Syila sembari menyeka keringat di pelipisnya. Ia meraih ponsel yang tergeletak di ranjang dan mengetuk layarnya. Tidak ada notifikasi apa pun dari aplikasi hijaunya. Artinya, Rendi tak lagi melanjutkan percakapan pagi tadi.“Oke, Syila, saatnya merapikan kamar,” ujarnya, mencoba menyemangati diri. Ia mulai menata hadiah, bunga segar, dan bunga buatan yang diterimanya saat wisuda kemarin, menyusun semuanya di meja dekat kaca rias. Namun, pergerakannya terhenti ketika matanya tertuju pada kotak kecil di sudut meja. Diambilnya kotak itu dan mengutip lagi isinya. Dengan langkah pelan, ia me

    Last Updated : 2025-01-19
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 43 PERCAKAPAN TENGAH MALAM

    Larut malam, udara semakin dingin hingga menusuk kulit. Suhu yang begitu menusuk membuat bahkan nyamuk pun enggan berlama-lama terbang.Pada pukul sepuluh malam, David baru saja meninggalkan rumah Rendi. Di ambang pintu, Rendi mengawasi temannya hingga sosok David menghilang di balik gelapnya jalan. Setelah itu, ia menutup dan mengunci gerbang, lalu kembali masuk ke rumah, membiarkan malam merayap dalam kesunyiannya.Tiba di ruang tamu, Rendi menggelandangkan pandangannya ke penjuru ruangan. Hanya sepi. Pintu kamar adiknya dan Bi Sumi tertutup rapat. Mungkin mereka sudah tidur lelap, pikirnya. Ia menghela napas panjang, seolah melepaskan beban yang tertahan di dadanya. Dengan langkah perlahan, ia menuju dapur sambil membawa nampan berisi gelas dan piring bekas jamuan tadi. Usai mencuci dan menaruh perkakas ke tempatnya, Rendi berdiri sejenak, memikirkan sesuatu. Setelah mempertimbangkan beberapa saat, ia beranjak menuju kamar Lisa.Ketika pintu kamar terbuka, ia tertegun. Lisa ternya

    Last Updated : 2025-01-20
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 44 AYAH SAKIT

    Hari baru dimulai. Mentari pagi menyapa hangat, mengiringi aktivitas Syila. Seharusnya, pagi ini bisa menjadi awal langkah baru mimpinya. Utamanya setelah ia dinyatakan sebagai freshgraduate sejak Sabtu kemarin. Ia mulai benar-benar serius menata langkahnya untuk meraih cita-citanya menjadi guru Bahasa Inggris.Akan tetapi, pagi ini ia harus menelan pepatah bahwa manusia hanya bisa berencana. Segala takdir tetaplah hak prerogatif Sang Ilahi. Rencana indah itu mendadak terhenti. Dari kamarnya, ia dikejutkan oleh suara teriakan panik.“Syilaaa! Haniiif!” panggil Bu Sukma dengan nada cemas.Syila yang baru selesai mandi segera bergegas keluar. Hanif, yang tengah menyemir sepatu kerjanya, ikut menghentikan kegiatannya dan berlari menuju sumber suara.Betapa terkejutnya saat mereka mendapati ayah mereka sudah tergeletak di lantai kamar. "Ayah!" pekik Syila dan Hanif serentak. “Ayah kenapa, Bu?” tanya Hanif sambil bergegas membantu ibunya memindahkan tubuh Pak Abdul ke posisi yang lebih n

    Last Updated : 2025-01-22

Latest chapter

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 70 ANTARA MAAF & KECEWA

    Sore yang sempat diselipi hawa ketegangan—perlahan mereda oleh obrolan-obrolan receh antara Rendi dan Syila. Keduanya masih duduk bersisian di trotoar persis sebelah rumah Rendi. Mereka bersamaan menghirup udara sore yang menenangkan di tengah lalu lalang kendaraan yang memadati jalan. “Jadi? Masih mau diam atau udah bersedia cerita?” anya Syila pelan, suaranya setenang mungkin, meski matanya tak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya.Rendi menggeleng, ia tak ingin membahas apa pun yang berkaitan dengan foto di jaket tadi. Syila pun mengangguk, mencoba memakluminya.“Udah semakin sore, kamu mau saya antar pulang?” tawar Rendi mengalihkan pembicaraan.Syila menerawang langit—sedang berpikir. Namun, belum selesai menimbang, sebuah mobil hitam membunyikan klakson dan berhenti tepat di hadapannya. Wajahnya seketika tegang lagi. Terpancar raut kegugupan dan ketidaknyamanan di wajahnya.Tak salah lagi, Syila tak keliru mengenali mobil itu. Pengemudi mobil itu menurunkan kaca jendela mobil

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 69 FOTO DI JAKET

    Hari ini Syila membantu Lisa mengerjakan PR-PR bahasa Inggrisnya yang lumayan banyak. Ada dua puluh lima soal esai yang harus dikerjakan Lisa. Tapi itu tak jadi masalah baginya selama ada Syila yang menuntunnya mengartikan kata demi kata yang tidak ia mengerti. Syila juga amat santai memberikan tuntunan materi bahasa Inggris kepada gadis kecil yang sudah seperti adiknya sendiri. Sesekali tugas terhenti karena Lisa harus mencari kosakata yang tidak ia ketahui lewat kamus. Selain itu, mereka juga mengisi pembelajaran dengan bercakap-cakap agar suasana tidak jenuh. Tiba-tiba ponsel Syila bergetar di sampingnya. Ia melirik sejenak—nama Arfan tertera di layar. Ia terpaku sesaat, jempolnya nyaris bergerak untuk menerima telepon tersebut. Namun, niatnya diurungkan. Ia hanya mengecilkan volume dering dan membiarkan ponselnya tergeletak begitu saja.“Maaf, Kak, aku masih perlu sedikit waktu,” batin Syila sebelum melanjutkan pembelajaran. Disela pembelajaran, Syila mengeluarkan buku hasil me

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 68 GELAK TAWA SORE

    Menjelang sore hari, Syila duduk di kursi ruang tamu rumahnya. Tangannya berkutat dengan ponselnya. Ia sedang mencari berita terbaru terkait tes CPNS yang pendaftarannya dibuka dua minggu lagi. Ia masih menyimpan harapan bisa berangkat ke Solo. Setelah bekerja di rumah Rendi selama satu minggu, ia merasa uang tabungannya sudah bisa mencukupi kebutuhannya di Solo kelak. Terlebih Rendi membayar jasanya setiap pertemuan yang hanya berlangsung dua jam dengan harga seratus ribu rupiah. Angka yang cukup besar. Ia pun sempat menolak digaji setinggi itu. Namun, Rendi paham dengan kebutuhan dirinya sehingga dia memberikannya upah sebesar itu. Dikalikan dengan lima hari, uang itu sudah cukup bagi ia bertahan hidup dua hari di Solo. "Pendaftaran dua minggu lagi dibuka. Kira-kira formasi apa aja yang bakal tersedia ya?" pikir Syila mengamati layar ponselnya. "Semoga aja ada formasi yang nggak jauh dari Cilacap," harap Syila. Saat tengah asyik bermain ponsel, Bu Sukma datang menghampiri Syila.

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 67 MENERKA RASA

    Malam penuh bintang kembali menyapa. Angin malam menyejukkan badan yang penat. Tubuh yang terasa lemah kini lebih bergairah tersebab menatap keramaian langit. Sekarang, Syila baru saja memasuki kamarnya. Ia menata kasurnya sebelum ia tiduri. Sesekali, ia mengembuskan napas panjang, membiarkan pikirannya berkelana bersama gemintang yang berserakan di langit.Saat berbenah kamar, matanya tak sengaja melihat jaket hijau milik Rendi yang tergantung di balik pintu. Jaket itu sudah lumayan lama ada di sana sejak terakhir ia mencucinya. Setelah beberapa waktu, jaket itu berhasil menarik perhatian dan ingatannya. Ia pun meraih jaket itu, mengelus permukaannya sejenak, lalu bergumam lirih, "Besok aku harus kembalikan jaket Mas Rendi. Sekalian sama sapu tangan yang dulu juga."Tangan Syila refleks merogoh saku kanan dan kiri jaket itu. Ia menemukan sebuah foto ukuran 6x8 cm yang sudah lusuh karena terlipat. Dengan alis mengernyit, ia membuka lipatannya dan menatap foto tersebut. Ada seorang an

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 66 SAMPAI JUMPA, ALYAA

    Perjalanan menuju terminal sore ini cukup bersahabat. Suasana jalanan belum terlalu ramai oleh orang-orang pulang bekerja. Rendi pun menikmati momen bersama Alyaa dengan lebih santai. Keduanya terlibat obrolan yang menyenangkan dan berusaha menghindari topik yang mengundang kesedihan.Rendi baru saja menceritakan kronologi kakinya yang pincang. Ia menyelamatkan Syila dari kecelakaan yang hampir merenggut keselamatan gadis itu. Karena aksinya itu, kakinya terserempet sehingga pincang.Alyaa tertegun mendengar cerita tersebut. Raut cemas jelas terpampang di wajahnya. Namun, ada perasaan lain yang mendadak timbul di benaknya. Hawa hangat tiba-tiba menjalar ke setiap anggota badannya kala mendengar nama Syila. Cerita Rendi menegaskan bahwa lelaki di sampingnya bertemu Syila Sabtu lalu. Alyaa masih sangat ingat, Syila mendadak pergi dari kedai. Sahabatnya bilang bahwa dirinya diminta pulang. Akan tetapi, hari ini ia mendengar fakta bahwa sahabatnya justru menemui Rendi di kantornya.“Jadi

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 65 PERPISAHAN TERMANIS

    Beberapa hari berlalu dengan suasana yang lebih baru. Hari ini cuaca cerah, langit membentang biru dengan awan tipis mengambang tenang. Namun, di balik keindahannya, ada nuansa sendu yang menggantung di hati Syila dan Marsya. Hari ini adalah hari keberangkatan Alyaa ke Jakarta, meninggalkan kota kecil tempat mereka bertiga tumbuh bersama.Di selasar rumah Alyaa, Syila dan Marsya duduk berdampingan, bersandar pada tiang kayu sambil menikmati semilir angin sore. Suasana sederhana, jauh dari hingar-bingar pesta perpisahan, namun penuh dengan kehangatan. Mereka berbagi cerita—tentang masa-masa kuliah dan hal-hal random yang pernah mereka lakukan, serta rencana masa depan yang tak mereka tahu apakah bisa dijalani bersama lagi.Sesekali tawa kecil mengiringi percakapan mereka, meskipun di sela-sela itu, ada kesadaran bahwa perpisahan semakin dekat. Syila menyodorkan sebuah bingkisan kecil ke arah Alyaa, matanya berbinar meski bibirnya sedikit gemetar menahan emosi."Kamu baik-baik di sana y

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 64 SHINTA MENYERAH

    Usai mengantar Syila ke rumahnya, David segera kembali ke kantor. Tak lupa ia mampir ke kedai makan untuk membeli dua porsi ayam geprek—lengkap dengan es teh. Setibanya di halaman kantor, ia melangkah cepat ke ruang kerjanya. Di sana tersisa seorang karyawan yang tak lain ialah Rendi—sahabatnya yang sedang bermain ponsel. “Sepi banget kantor,” ujar David seraya melangkah ke kursi kerjanya. “Iya, masih pada di luar. Baru setengah satu juga,” jawab Rendi. Matanya menggelandang mengikuti gerakan sahabatnya.“Nih!” David meletakkan satu paket makan siangnya di meja Rendi. Sahabatnya itu pun mengulas senyum puas.“Thank you, Dav. Bagaimana? Syila udah sampai rumah?” tanya Rendi sambil menggeletakkan ponselnya di meja.David menggeleng. “Dia minta turun di pertigaan dekat rumahnya. Aku mau antar dia langsung ke rumah, eh, dianya menolak.” Ia menggedikan bahunya lalu duduk manis di kursinya.Rendi menghela napas lalu bergumam, “Kebiasaan.”“Padahal ya, kalau aku bisa tahu rumahnya, aku kan

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 63 DI ANTARA DUA LELAKI

    Satu jam berlalu, tepat pukul 12.00 WIB. Kini Syila sedang duduk bersisian dengan David di mobil Mercedez merah milik Rendi. Ia menyandarkan kepala ke jendela, membiarkan kaca dingin menyentuh pelipisnya. Sejujurnya, ia berharap bisa pulang sendiri menggunakan angkutan umum atau ojek online. Akan tetapi, ia tak bergairah menanggapi keras kepalanya Rendi. Lagipula baginya, lelaki itu ada benarnya juga. Ia hampir celaka oleh ulah mantan kekasih Rendi. Artinya, tidak menutup kemungkinan Shinta masih mengintainya dari kejauhan. Apalagi dengan kondisi Rendi yang justru menjadi korban paling parah. Tentu saja Shinta berpotensi kian geram dan semakin nekad.“Mas Rendi itu sebenarnya baik, cuma kadang menyebalkan aja,” batin Syila, matanya menerawang kejadian di unit kesehatan kantor tadi. Sekali lagi, Rendi berhasil menyentuh hatinya dengan caranya sendiri.Selama perjalanan, keheningan menghinggapi suasana di mobil. Hanya suara deru mesin dan decitan halus ban yang bersinggungan dengan asp

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 62 OBROLAN PANAS CRUSH

    Sementara itu, di ruangan lain David mendapat kabar dari rekan satu divisinya bahwa Rendi mengalami kecelakaan. “Hah? Rendi kecelakaan?” David spontan berdiri, alisnya bertaut. Anggukan rekannya menyuarkan ketegangan di wajahnya.“Sekarang dia di mana?” tanya David.“Dia di ruang unit kesehatan kantor,” jawab rekannya.David mendesah pelan, gurat kecemasan terpancar jelas di mukanya. Ia pun berlomba dengan waktu menyelesaikan pekerjaannya. Setelah siap, ia bergegas menemui Rendi di unit kesehatan kantor. Setiba di sana, ia menepuk dahi. Ia merasa telah menyambangi sahabatnya di waktu yang salah. “Astaga, salah kamar!” celetuk David seraya menepuk dahi. Ia hampir menarik kakinya dari batas daun pintu. Akan tetapi, Rendi yang terlanjur menoleh ke arah pintu langsung memanggilnya.“Woi! Balik nggak?!” seru Rendi, menatapnya tajam. Sambil meringis, David pun masuk ke ruangan—menyebelahi Rendi. Rendi menyipitkan sebelah matanya dan menampilkan gurat sinis ke arah David. “Nggak ada ist

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status