Home / Young Adult / COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi / CHAPTER 41 RENCANA YANG GAGAL TOTAL

Share

CHAPTER 41 RENCANA YANG GAGAL TOTAL

Author: Kata Pena
last update Huling Na-update: 2025-01-18 20:50:36

Keesokan harinya, mentari cerah menyelusup di antara sela-sela bingkai jendela kamar Rendi. Lelaki itu sedang merapikan selimut dan bantal tidurnya. Jam dinding kamarnya baru menunjukkan pukul 05.45 WIB. Akan tetapi, ia sudah wangi dengan kaos hitam polos dan celana warna senada melekat di tubuhnya. Rambut yang tersisir rapi menambah kesan tampannya.

Slerk!

Rendi menyingkap gorden jendela kamar dan mempersilakan cahaya mentari menerangi kamarnya. Tak lupa ia juga membuka jendela agar udara pagi yang menyegarkan menyelinap ke kamarnya.

“Hufftt… pagi yang indah,” gumam Rendi sambil menghirup udara dingin yang masih beraroma embun.

“Joging pagi enak kali, ya?” pikirnya seraya merentangkan tangan di sisi jendela.

Ia mengecek ponsel yang sudah digenggam sejak tadi. Pandangannya tertuju pada salah satu kontak yang semalam dihubunginya. Tanpa pikir panjang, ia mengetik pesan, [“Selamat pagi.”] Tak lama kemudian, sebuah balasan muncul.

[“Dih!”]

Rendi terkekeh pelan membaca respons itu. Ia kem
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 42 TAUTAN RASA

    Sinar mentari semakin meninggi pagi itu. Minggu pagi yang melelahkan bagi Syila, yang kini duduk di tepi ranjang sambil mengatur napas. Sejak subuh, ia sudah mengurus semua pekerjaan rumah: memasak sarapan, menyajikan dan makan bersama keluarganya, membersihkan lantai dan halaman, hingga mencuci pakaian yang menumpuk. Kini, tinggal kamar pribadinya yang perlu dirapikan. “Hufftt, capek juga ya,” gumam Syila sembari menyeka keringat di pelipisnya. Ia meraih ponsel yang tergeletak di ranjang dan mengetuk layarnya. Tidak ada notifikasi apa pun dari aplikasi hijaunya. Artinya, Rendi tak lagi melanjutkan percakapan pagi tadi.“Oke, Syila, saatnya merapikan kamar,” ujarnya, mencoba menyemangati diri. Ia mulai menata hadiah, bunga segar, dan bunga buatan yang diterimanya saat wisuda kemarin, menyusun semuanya di meja dekat kaca rias. Namun, pergerakannya terhenti ketika matanya tertuju pada kotak kecil di sudut meja. Diambilnya kotak itu dan mengutip lagi isinya. Dengan langkah pelan, ia me

    Huling Na-update : 2025-01-19
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 43 PERCAKAPAN TENGAH MALAM

    Larut malam, udara semakin dingin hingga menusuk kulit. Suhu yang begitu menusuk membuat bahkan nyamuk pun enggan berlama-lama terbang.Pada pukul sepuluh malam, David baru saja meninggalkan rumah Rendi. Di ambang pintu, Rendi mengawasi temannya hingga sosok David menghilang di balik gelapnya jalan. Setelah itu, ia menutup dan mengunci gerbang, lalu kembali masuk ke rumah, membiarkan malam merayap dalam kesunyiannya.Tiba di ruang tamu, Rendi menggelandangkan pandangannya ke penjuru ruangan. Hanya sepi. Pintu kamar adiknya dan Bi Sumi tertutup rapat. Mungkin mereka sudah tidur lelap, pikirnya. Ia menghela napas panjang, seolah melepaskan beban yang tertahan di dadanya. Dengan langkah perlahan, ia menuju dapur sambil membawa nampan berisi gelas dan piring bekas jamuan tadi. Usai mencuci dan menaruh perkakas ke tempatnya, Rendi berdiri sejenak, memikirkan sesuatu. Setelah mempertimbangkan beberapa saat, ia beranjak menuju kamar Lisa.Ketika pintu kamar terbuka, ia tertegun. Lisa ternya

    Huling Na-update : 2025-01-20
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 44 AYAH SAKIT

    Hari baru dimulai. Mentari pagi menyapa hangat, mengiringi aktivitas Syila. Seharusnya, pagi ini bisa menjadi awal langkah baru mimpinya. Utamanya setelah ia dinyatakan sebagai freshgraduate sejak Sabtu kemarin. Ia mulai benar-benar serius menata langkahnya untuk meraih cita-citanya menjadi guru Bahasa Inggris.Akan tetapi, pagi ini ia harus menelan pepatah bahwa manusia hanya bisa berencana. Segala takdir tetaplah hak prerogatif Sang Ilahi. Rencana indah itu mendadak terhenti. Dari kamarnya, ia dikejutkan oleh suara teriakan panik.“Syilaaa! Haniiif!” panggil Bu Sukma dengan nada cemas.Syila yang baru selesai mandi segera bergegas keluar. Hanif, yang tengah menyemir sepatu kerjanya, ikut menghentikan kegiatannya dan berlari menuju sumber suara.Betapa terkejutnya saat mereka mendapati ayah mereka sudah tergeletak di lantai kamar. "Ayah!" pekik Syila dan Hanif serentak. “Ayah kenapa, Bu?” tanya Hanif sambil bergegas membantu ibunya memindahkan tubuh Pak Abdul ke posisi yang lebih n

    Huling Na-update : 2025-01-22
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 45 RENDI DI AMBANG PERPISAHAN

    Jam dua siang. Sesuai rencana, Rendi melajukan mobilnya meninggalkan kantor. Ia sengaja tak mengambil istirahat makan siang agar bisa meluangkan waktu pulang lebih awal. Tentu saja setelah bersekongkol dengan teman-teman di divisinya dan ia sudah menyelesaikan bagian kerjanya. Sekarang Rendi sudah berhadapan dengan kekasih yang tak dicintainya, Shinta. Mereka duduk di salah satu kafe yang panoramanya langsung bertatapan dengan Pantai Teluk Penyu Cilacap. Bukan tanpa alasan ia memilih tempat ini. Suara ombak dan suasana pantai akan menjadi latar sempurna untuk percakapan yang berat namun harus ia sampaikan.Rendi mengulas senyum kecil saat memandang kekasihnya yang berdandan lebih cantik hari ini. Shinta, seperti biasa, penuh energi dan ceria, tampak tak menyadari awan gelap yang menggantung di pikiran Rendi.Degup jantung Rendi perlahan kian kencang. Sudah pasti ketegangan menyelimuti dirinya yang hendak mengambil langkah besar. Namun, menunda pengutaraan isi hatinya ibarat menunda p

    Huling Na-update : 2025-01-24
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 46 OPERASI AYAH

    Pukul 14.00, suasana di rumah sakit terasa mencekam. Di dalam ruang operasi, dokter dan tim medis berjuang tanpa lelah demi kesembuhan Pak Abdul. Di luar ruangan, waktu seakan berjalan lambat, membawa keluarga ke dalam jurang kecemasan yang tak bertepi.Hanif memeluk tubuh ibunya erat-erat. Air mata Bu Sukma terus mengalir tanpa suara, membasahi jilbab yang dikenakannya. Meski suaranya tertahan, kesedihan di wajahnya begitu kentara, mengguratkan luka yang memilukan di hati siapa pun yang menyaksikannya."Bu, tenang ya. Ayah pasti kuat, insyaallah Ayah bisa melewati ini," bisik Hanif, suaranya pelan namun tegas. Ia ingin ibunya merasakan ketenangan meski hatinya sendiri bergolak.Di sisi lain, Syila terduduk di bangku panjang di lorong rumah sakit. Matanya sembab, pandangannya kosong menatap lantai yang dingin. Arfan duduk di sebelahnya, tangannya merangkul bahu Syila dengan lembut. Sementara itu, kedua sahabat Syila, Marsya dan Alyaa, berada tak jauh dari mereka, memberikan dukungan

    Huling Na-update : 2025-01-25
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 47 MASALAH BARU

    “Non Shinta kecelakaan.” Suara itu masih menggema di telinga Rendi yang baru saja tiba di teras rumahnya. Kabar itu seolah petasan yang memekakkan telinganya. “Shinta celaka? Hah?” Rendi masih terperangah, tak percaya. Sore ini ia baru saja melepas kepergiannya dengan hati yang dipenuhi amarah, dan kini mendengar kabar bahwa Shinta kecelakaan—sesingkat itu? Sekujur tubuhnya mendadak memanas. Bi Sumi berdiri di hadapannya, wajahnya cemas. “Dia ada di Rumah Sakit Azzahro. Keluarganya bilang, Non Shinta sakit gara-gara Nak Rendi.” Guncangan menghantam dada Rendi, membuatnya terdiam sesaat. "Gara-gara Rendi? Kok bisa?" tanyanya, masih kebingungan. Tangannya otomatis mulai melepas kancing lengan kemeja panjangnya. Bi Sumi menggeleng, matanya tak lepas dari wajah Rendi yang mulai tampak tertekan. “Bibi juga nggak tahu pasti. Mungkin Nak Rendi lebih baik ke rumah sakit sekarang.” Rendi menatap Bi Sumi dengan tajam, berusaha menenangkan dirinya yang bergejolak. Tanpa berkata banyak, ia

    Huling Na-update : 2025-01-28
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 48 PERCAKAPAN INTIM

    Kini Rendi dan Syila sudah duduk bersisian di bangku taman rumah sakit. Bangku yang baru saja ditempati Syila beberapa saat lalu. Saat ini Rendi duduk di sebelahnya, dengan pandangan kosong yang tak beranjak dari lorong lobi rumah sakit. Ia terlihat gelisah, jemarinya terus mengusap-usap telapak tangannya sendiri, seolah mencari ketenangan dari kegelisahan yang tak terlihat.Syila meliriknya sekilas, tapi tak berkata apa-apa. Ia tahu ada yang ingin disampaikan Rendi, tapi lelaki itu tampaknya masih ragu untuk memulai. Suasana di sekitar mereka terasa sunyi meskipun di kejauhan terdengar sesekali suara langkah orang-orang yang berlalu lalang di lobi.“Saya nggak tahu, Syil,” akhirnya Rendi membuka suara, pelan dan berat. “Apakah langkah saya hari ini sudah bijak atau justru ceroboh.”Syila tak segera menanggapi. Ia memilih diam, membiarkan Rendi mengutarakan apa yang mengganjal di pikirannya tanpa tergesa-gesa.“Saya bertengkar hebat dengan pacar saya siang tadi,” lanjut Rendi, masih d

    Huling Na-update : 2025-01-29
  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 49 DASAR TAK PEKA

    Arfan terus mengikuti langkah Syila menuju tempat mobilnya terparkir. Dia tak hanya menemani, tetapi juga memastikan sahabatnya sampai di sisi pintu dengan aman. Sesampainya di sana, dia menyerahkan tas selempang kecil milik Syila.“Terima kasih ya, Kak,” ucap Syila seraya menerima tasnya.“Ayo pulang!” titah Arfan singkat. Ekspresinya dingin, tetapi menyimpan kesan protektif yang hanya bisa diterka oleh Syila.Saat Arfan hendak membuka pintu untuknya, Syila buru-buru menahan gerakan tangannya. “Aku bisa buka sendiri, Kak,” tegur Syila dengan ramah.Arfan tidak memberi jawaban—hanya mengangguk singkat sebelum berbalik menuju sisi kemudinya. Namun, langkahnya terhenti begitu melihat Syila merogoh tas dan mengambil ponselnya. Seketika, gadis itu tersenyum kecil saat membaca pesan di layar.Arfan menyipitkan mata, rasa penasaran berkelebat dalam benaknya. Siapa yang mengirimi Syila pesan sampai membuatnya tersenyum seperti itu?Sementara itu, Syila masih terpaku pada layar ponselnya. Sen

    Huling Na-update : 2025-01-30

Pinakabagong kabanata

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 70 ANTARA MAAF & KECEWA

    Sore yang sempat diselipi hawa ketegangan—perlahan mereda oleh obrolan-obrolan receh antara Rendi dan Syila. Keduanya masih duduk bersisian di trotoar persis sebelah rumah Rendi. Mereka bersamaan menghirup udara sore yang menenangkan di tengah lalu lalang kendaraan yang memadati jalan. “Jadi? Masih mau diam atau udah bersedia cerita?” anya Syila pelan, suaranya setenang mungkin, meski matanya tak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya.Rendi menggeleng, ia tak ingin membahas apa pun yang berkaitan dengan foto di jaket tadi. Syila pun mengangguk, mencoba memakluminya.“Udah semakin sore, kamu mau saya antar pulang?” tawar Rendi mengalihkan pembicaraan.Syila menerawang langit—sedang berpikir. Namun, belum selesai menimbang, sebuah mobil hitam membunyikan klakson dan berhenti tepat di hadapannya. Wajahnya seketika tegang lagi. Terpancar raut kegugupan dan ketidaknyamanan di wajahnya.Tak salah lagi, Syila tak keliru mengenali mobil itu. Pengemudi mobil itu menurunkan kaca jendela mobil

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 69 FOTO DI JAKET

    Hari ini Syila membantu Lisa mengerjakan PR-PR bahasa Inggrisnya yang lumayan banyak. Ada dua puluh lima soal esai yang harus dikerjakan Lisa. Tapi itu tak jadi masalah baginya selama ada Syila yang menuntunnya mengartikan kata demi kata yang tidak ia mengerti. Syila juga amat santai memberikan tuntunan materi bahasa Inggris kepada gadis kecil yang sudah seperti adiknya sendiri. Sesekali tugas terhenti karena Lisa harus mencari kosakata yang tidak ia ketahui lewat kamus. Selain itu, mereka juga mengisi pembelajaran dengan bercakap-cakap agar suasana tidak jenuh. Tiba-tiba ponsel Syila bergetar di sampingnya. Ia melirik sejenak—nama Arfan tertera di layar. Ia terpaku sesaat, jempolnya nyaris bergerak untuk menerima telepon tersebut. Namun, niatnya diurungkan. Ia hanya mengecilkan volume dering dan membiarkan ponselnya tergeletak begitu saja.“Maaf, Kak, aku masih perlu sedikit waktu,” batin Syila sebelum melanjutkan pembelajaran. Disela pembelajaran, Syila mengeluarkan buku hasil me

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 68 GELAK TAWA SORE

    Menjelang sore hari, Syila duduk di kursi ruang tamu rumahnya. Tangannya berkutat dengan ponselnya. Ia sedang mencari berita terbaru terkait tes CPNS yang pendaftarannya dibuka dua minggu lagi. Ia masih menyimpan harapan bisa berangkat ke Solo. Setelah bekerja di rumah Rendi selama satu minggu, ia merasa uang tabungannya sudah bisa mencukupi kebutuhannya di Solo kelak. Terlebih Rendi membayar jasanya setiap pertemuan yang hanya berlangsung dua jam dengan harga seratus ribu rupiah. Angka yang cukup besar. Ia pun sempat menolak digaji setinggi itu. Namun, Rendi paham dengan kebutuhan dirinya sehingga dia memberikannya upah sebesar itu. Dikalikan dengan lima hari, uang itu sudah cukup bagi ia bertahan hidup dua hari di Solo. "Pendaftaran dua minggu lagi dibuka. Kira-kira formasi apa aja yang bakal tersedia ya?" pikir Syila mengamati layar ponselnya. "Semoga aja ada formasi yang nggak jauh dari Cilacap," harap Syila. Saat tengah asyik bermain ponsel, Bu Sukma datang menghampiri Syila.

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 67 MENERKA RASA

    Malam penuh bintang kembali menyapa. Angin malam menyejukkan badan yang penat. Tubuh yang terasa lemah kini lebih bergairah tersebab menatap keramaian langit. Sekarang, Syila baru saja memasuki kamarnya. Ia menata kasurnya sebelum ia tiduri. Sesekali, ia mengembuskan napas panjang, membiarkan pikirannya berkelana bersama gemintang yang berserakan di langit.Saat berbenah kamar, matanya tak sengaja melihat jaket hijau milik Rendi yang tergantung di balik pintu. Jaket itu sudah lumayan lama ada di sana sejak terakhir ia mencucinya. Setelah beberapa waktu, jaket itu berhasil menarik perhatian dan ingatannya. Ia pun meraih jaket itu, mengelus permukaannya sejenak, lalu bergumam lirih, "Besok aku harus kembalikan jaket Mas Rendi. Sekalian sama sapu tangan yang dulu juga."Tangan Syila refleks merogoh saku kanan dan kiri jaket itu. Ia menemukan sebuah foto ukuran 6x8 cm yang sudah lusuh karena terlipat. Dengan alis mengernyit, ia membuka lipatannya dan menatap foto tersebut. Ada seorang an

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 66 SAMPAI JUMPA, ALYAA

    Perjalanan menuju terminal sore ini cukup bersahabat. Suasana jalanan belum terlalu ramai oleh orang-orang pulang bekerja. Rendi pun menikmati momen bersama Alyaa dengan lebih santai. Keduanya terlibat obrolan yang menyenangkan dan berusaha menghindari topik yang mengundang kesedihan.Rendi baru saja menceritakan kronologi kakinya yang pincang. Ia menyelamatkan Syila dari kecelakaan yang hampir merenggut keselamatan gadis itu. Karena aksinya itu, kakinya terserempet sehingga pincang.Alyaa tertegun mendengar cerita tersebut. Raut cemas jelas terpampang di wajahnya. Namun, ada perasaan lain yang mendadak timbul di benaknya. Hawa hangat tiba-tiba menjalar ke setiap anggota badannya kala mendengar nama Syila. Cerita Rendi menegaskan bahwa lelaki di sampingnya bertemu Syila Sabtu lalu. Alyaa masih sangat ingat, Syila mendadak pergi dari kedai. Sahabatnya bilang bahwa dirinya diminta pulang. Akan tetapi, hari ini ia mendengar fakta bahwa sahabatnya justru menemui Rendi di kantornya.“Jadi

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 65 PERPISAHAN TERMANIS

    Beberapa hari berlalu dengan suasana yang lebih baru. Hari ini cuaca cerah, langit membentang biru dengan awan tipis mengambang tenang. Namun, di balik keindahannya, ada nuansa sendu yang menggantung di hati Syila dan Marsya. Hari ini adalah hari keberangkatan Alyaa ke Jakarta, meninggalkan kota kecil tempat mereka bertiga tumbuh bersama.Di selasar rumah Alyaa, Syila dan Marsya duduk berdampingan, bersandar pada tiang kayu sambil menikmati semilir angin sore. Suasana sederhana, jauh dari hingar-bingar pesta perpisahan, namun penuh dengan kehangatan. Mereka berbagi cerita—tentang masa-masa kuliah dan hal-hal random yang pernah mereka lakukan, serta rencana masa depan yang tak mereka tahu apakah bisa dijalani bersama lagi.Sesekali tawa kecil mengiringi percakapan mereka, meskipun di sela-sela itu, ada kesadaran bahwa perpisahan semakin dekat. Syila menyodorkan sebuah bingkisan kecil ke arah Alyaa, matanya berbinar meski bibirnya sedikit gemetar menahan emosi."Kamu baik-baik di sana y

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 64 SHINTA MENYERAH

    Usai mengantar Syila ke rumahnya, David segera kembali ke kantor. Tak lupa ia mampir ke kedai makan untuk membeli dua porsi ayam geprek—lengkap dengan es teh. Setibanya di halaman kantor, ia melangkah cepat ke ruang kerjanya. Di sana tersisa seorang karyawan yang tak lain ialah Rendi—sahabatnya yang sedang bermain ponsel. “Sepi banget kantor,” ujar David seraya melangkah ke kursi kerjanya. “Iya, masih pada di luar. Baru setengah satu juga,” jawab Rendi. Matanya menggelandang mengikuti gerakan sahabatnya.“Nih!” David meletakkan satu paket makan siangnya di meja Rendi. Sahabatnya itu pun mengulas senyum puas.“Thank you, Dav. Bagaimana? Syila udah sampai rumah?” tanya Rendi sambil menggeletakkan ponselnya di meja.David menggeleng. “Dia minta turun di pertigaan dekat rumahnya. Aku mau antar dia langsung ke rumah, eh, dianya menolak.” Ia menggedikan bahunya lalu duduk manis di kursinya.Rendi menghela napas lalu bergumam, “Kebiasaan.”“Padahal ya, kalau aku bisa tahu rumahnya, aku kan

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 63 DI ANTARA DUA LELAKI

    Satu jam berlalu, tepat pukul 12.00 WIB. Kini Syila sedang duduk bersisian dengan David di mobil Mercedez merah milik Rendi. Ia menyandarkan kepala ke jendela, membiarkan kaca dingin menyentuh pelipisnya. Sejujurnya, ia berharap bisa pulang sendiri menggunakan angkutan umum atau ojek online. Akan tetapi, ia tak bergairah menanggapi keras kepalanya Rendi. Lagipula baginya, lelaki itu ada benarnya juga. Ia hampir celaka oleh ulah mantan kekasih Rendi. Artinya, tidak menutup kemungkinan Shinta masih mengintainya dari kejauhan. Apalagi dengan kondisi Rendi yang justru menjadi korban paling parah. Tentu saja Shinta berpotensi kian geram dan semakin nekad.“Mas Rendi itu sebenarnya baik, cuma kadang menyebalkan aja,” batin Syila, matanya menerawang kejadian di unit kesehatan kantor tadi. Sekali lagi, Rendi berhasil menyentuh hatinya dengan caranya sendiri.Selama perjalanan, keheningan menghinggapi suasana di mobil. Hanya suara deru mesin dan decitan halus ban yang bersinggungan dengan asp

  • COMPLICATED LOVE; Gadis Sejengkal Mimpi    CHAPTER 62 OBROLAN PANAS CRUSH

    Sementara itu, di ruangan lain David mendapat kabar dari rekan satu divisinya bahwa Rendi mengalami kecelakaan. “Hah? Rendi kecelakaan?” David spontan berdiri, alisnya bertaut. Anggukan rekannya menyuarkan ketegangan di wajahnya.“Sekarang dia di mana?” tanya David.“Dia di ruang unit kesehatan kantor,” jawab rekannya.David mendesah pelan, gurat kecemasan terpancar jelas di mukanya. Ia pun berlomba dengan waktu menyelesaikan pekerjaannya. Setelah siap, ia bergegas menemui Rendi di unit kesehatan kantor. Setiba di sana, ia menepuk dahi. Ia merasa telah menyambangi sahabatnya di waktu yang salah. “Astaga, salah kamar!” celetuk David seraya menepuk dahi. Ia hampir menarik kakinya dari batas daun pintu. Akan tetapi, Rendi yang terlanjur menoleh ke arah pintu langsung memanggilnya.“Woi! Balik nggak?!” seru Rendi, menatapnya tajam. Sambil meringis, David pun masuk ke ruangan—menyebelahi Rendi. Rendi menyipitkan sebelah matanya dan menampilkan gurat sinis ke arah David. “Nggak ada ist

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status