Share

7.

Author: Irma
last update Last Updated: 2021-07-31 21:51:12

" aku sudah tidak kuat lagi … Leysa kamu jaga diri baik baik ya …ingat selalu pesan ibu ya Leysa … " ucap Alina lalu menutup kedua matanya.

" ibu… ibu… " Leysa menguncang lengan ibunya semakin menangis histeris.

" Alina …!! " teriak Alina tak kalah histeris.

" biar saya periksa dulu !! " Dokter yang baru datang langsung memeeiksa keadaan Alina lalu menggelengkan kepalanya kepada semua orang yang ada di ruangan itu dan berlalu meninggalkan mereka semua , membari ruang untuk berusaha melepaskan dan mengiklaskan orang yang di cintai nya itu pergi.

Leysa yang mengerti arti gelengan itu, langsung menangis sejadi jadinya , membuat seisi ruangan itu semakin dramatis.

Aswindra memeluk tubuh Qanita dengan lembut, Aswindra ikut merasakan kesedihan yang terjadi di hadapannya itu. begitu pun dengan Veno, Vinia serta Lee.

" ibu… ibu…ibu… " Leysa memeluk tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa itu.

Brukkk...

Leysa yang sudah kehabisan tenaga dan tubuh nya yang tidak bisa menerima kenyataan yang sekarang menimpanya jatuh pingsan, membuat Qanita langsung berlari menghampiri Leysa.

" Leysa… nak " Qanita menepuk nepuk pipi Leysa.

" pa bagaimana ini " Qanita mulai panik .

" Veno … gendong Leysa ke ruangan lain untuk istirahat " Aswindra menyuruh Veno.

" iya paa " Veno langsung menggendong tubuh Leysa dan membawanya keluar dari ruangan ibunya.

Veno membawa Leysa ke luar ruangan dan mendudukkanya di kursi tunggu , Veno berusaha menyadarkan Leysa.

" kak Leysa , bangun kak " ucap Vinia yang keluar dan lengsung duduk di dekat Leysa bersama dengan Lee.

" ibu…ibu… saya " tangis pecah Leysa setelah sadar.

" kamu tenang dulu--- " Veno membawa Leysa ke dalam pelukannya, entah mengapa Veno tidak tega melihat Leysa seperti itu.

" bagaimana saya bisa tenang , ibu saya sudah pergi … ibu saya … "  Leysa berusaha melepaskan pelukan Veno , namun usaha nya sia sia , Veno memeluk Leysa dengan sangat erat. tangis Leysa pun semakin menjadi jadi. di dalam pelukan Veno.

" mungkin tuhan lebih menyanyangi ibu mu , makanya dia di panggil duluan… " Ucap Veno mengelus kepala Leysa dengan sangat lembut dan melepaskan pelukannya menatap intens Leysa yang masih terisak pilu.

" iya kak … kak Leysa harus sabar dan mengikhlas kan ibu Leysa " ujar Vinia memeluk Leysa.

____

" sebaiknya sekarang kita urus pemakaman ibu mu " Veno berkata setelah melihat Leysa yang sudah lebih tenang dari sebelumnya.

" iya " Leysa mengangguk menanggapi pertanyaam Veno.

Veno dan Lee segera mengurus pemakaman Alina.

***

esok pagi…

Leysa masih menangis di atas makam ibunya yang baru saja di kubur dengan tanah , tampak pelayat satu persatu meninggalkan tempat pemakaman.

" Leysa … yang sabar ya Ley " ucap Hawla mengelus punggung Leysa.

" iya Ley … kamu harus kuat " tambah Sarla.

" terimah kasih Hawla , Sarla " Ucap Leysa memeluk kedua sahabatnya itu.

" Leysa … turut berduka cita… semoga amal ibadah tante Alina di terima dan di berikan tempat yang terbaik  di sisi Tuhan  " Ucap Bara pada Leysa.

" iya Leysa… semangat " ujar Ray menyemangati Leysa .

" terima kasih Bara, Ray " ucap Leysa melepas pelukannya dari Hawla dan Sarla.

" ya sudah kita pulang ya Ley " ujar Qanita yang sedari tadi berdiri di belakang Leysa bersama Aswindra , Veno ,Vinia dan Lee.

" iya… " Ucap Leysa masih sesegukan.

Hawla , Sarla , Bara dan Ray tidak ikut pulang mengantar Leysa , karena harus kembali lagi ke sekolah bersama dengan teman teman nya yang lain serta guru yang datang melayat.

***

Di rumah Leysa…

Leysa masuk ke dalam kamar nya di temani oleh Vinia untuk membereskan pakaian nya,

Di dalam kamar Leysa memasukkan satu persatu pakaian nya ke dalam koper di bantu dengan Vinia.

" kak Leysa !!! " panggil Vinia setelah Leysa selesai memasukkan semua baju nya ke dalam koper.

" iya… kenapa ? " tanya Leysa menatap ke arah Vinia.

" kamu anak tunggal ? " tanya Vinia penasaran.

" aku bukan anak tunggal…aku punya kakak perempuan " jawab Leysa.

" owhh … lalu di mana dia ? " tanya Vinia lagi.

" kakak saya ikut dengan ayah saya…" jawab Leysa mengingat sosok kakak nya , sosok kakak yang sangat sayang dengan Leysa , selalu melindungi Leysa.

Leysa kembali menitikkan air mata nya mengenang sosok kakak nya itu , yang sudah 1 tahun lalu tidak ada kabar nya lagi , begitu pun dengan Ayahnya Adianto. Nomornya tidak bisa di hubungi.

" kakak kenapa ? " tanya Vinia dengan panik melihat Leysa yang kembali menitikkan air mata.

" saya gak kenapa napa " jawab Leysa.

" lalu kenapa kakak menangis lagi ? " tanya Vinia lagi , namun Leysa tidak menjawab pertanyaan nya.

" sudah selesai ? " tanya Qanita yang baru saja masuk ke dalam kamar Leysa.

" sudah tante… " jawab Leysa.

" ya sudah kita berangkat ya … " ucap Qanita mendapat anggukan dari Leysa dan Vinia.

Setelah memasukkan barang barang Leysa ke dalam mobil  , Aswindra ,Qanita , Vinia serta Leysa berada satu mobil menuju mansion Lacerta , sedangkan Veno dan Lee menuju ke perusahaan nya untuk mengurus beberapa pekerjaan yang tertunda.

Di dalam mobil , Leysa menatap ke arah keluar jendela dengan pikiran nya sendiri. Leysa merasa sangat sedih saat ini karena kehilangan orang yang sangat dia cintai. mengingat semua kenangan yang tercipta di rumahnya bersama ibunya , yaa walaupun kecil , tapi itu sebuah surga bagi Leysa. Leysa pun tidak rela meninggalkan rumah yang penuh dengan kenangan itu, tapi karena di desak oleh Qanita, yang ingin menjaga Leysa seperti permintaan Alina, pada akhirnya Leysa pun mengiyakannya.

" mama… kakak … " rintih Leysa dalam hati menjatuhkan air mata yang tak dapat di bendung lagi.

" kakak di mana , kenapa kakak tidak dapat di hubungi selama ini … apa yang terjadi dengan kakak … mama sudah tidak ada kak… Leysa sekarang sendirian kak di sini… cepatlah pulang kak… " batin Leysa mulai terisak.

" yang sabar sayang … jangan nangis terus… mama kamu nanti sedih di sana melihat kamu sedih terus " Qanita yang duduk di kursi penumpang memeluk Leysa.

" yang kuat ya sayang " Qanita menyemangati Leysa yang berada di pelukan nya.

" iya tante… " ucap Leysa menghapus air mata nya.

" jangan panggil tante … panggil mama saja ya, sekarang Anggap saja saya mama kamu yaa " ucap Qanita mengelus rambut Leysa dengan lembut.

" iya mama " ucap Leysa berusaha tersenyum. walau lidahnya masih kaku oleh panggilan itu. di hatinya Alina lah ibu yang terbaik di dunia ini yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun.

Related chapters

  • CINTA   7. Part 7

    sesampainya di mansion Lecerta , Vinia menemani Leysa ke kamar nya yang sudah di bersihkan sebelumnya. Di bantu oleh pelayan , Leysa membawa koper nya masuk ke dalam kamar di temani Vinia.Di dalam kamar, Leysa memasukkan pakaian nya ke dalam lemari di bantu Vinia." Vinia… sebaiknya kamu istirahat dulu , kamu pasti lelah dari semalam kamu juga kurang tidur " ucap Leysa pada Vinia." ya udah deh kak … aku ke kamar dulu ya …" pamit Vinia di jawab anggukan oleh Leysa.Vinia lalu keluar dari kamar Leysa. Setelah Vinia pergi kekamar nya , Leysa kembali melanjutkan memasukkan pakaian nya ke dalam lemari .Setelah selesai merapikan pakaian nya, beralih pada koper yang berisi buku dan perlengkapan lainnya serta beberapa bingkai foto Leysa bersama ibu nya.Leysa meletakkan buku nya di meja belajar yang terdapat di kamar itu serta bingkai foto ibunya. Pan

    Last Updated : 2021-07-31
  • CINTA   9.

    " ada nona Anggelia " ujar Lee ." mau apa dia kemari ? " tanya Veno dengan nada tidak suka." Anggelia bilang ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan anda tuan " ujar Lee." bilang saya lagi sibuk " veno kembali pada pekerjaan nya." baik tuan " Lee hendak keluar namun, langkah nya terhenti saat seseorang membuka pintu dengan kasar yang di cegal oleh penjaga yang berjaga di luar." maaf tuan … perempuan ini memaksa untuk masuk tuan " tutur penjaga itu." iya gak apa apa … kau boleh kembali " ucap Veno pada penjaga itu .setelah penjaga itu pergi Veno beralih pada sosok wanita cantik yang ada di depan nya sekarang." ada apa kau kemari ? " tanya Veno menatap wanita yang berdiri di depan nya." aku hanya ingin bicara padamu … sebentar " jawav Anggelia." kau ingin bicara apa … katakan " Veno berkata dengan suara datar nya." aku hanya ingin bicara berdua saja dengan mu " A

    Last Updated : 2021-08-19
  • CINTA   10.

    Veno saat ini sedang berada di meja makan seorang diri, menunggu kedatangan Vinia dan Leysa untuk makan malam." maaf tuan … nona Leysa tidak membuka pintu kamar nya tuan … dan tidak ada jawaban dari dalam kamar tuan " ucap Bi Mia salah satu asisten rumah tangga di Mansion Lacerta yang di suruh oleh Veno memanggil Vinia dan Leysa untuk makan malam."Biar aku periksa… " Veno berkata sambil berjalan menuju kamar Leysa di ikuti oleh Bi Mia.Di depan pintu kamar Leysa , terlihat Vinia yang srdang mengetuk pintu kamar Leysa sembari memanggil nama Leysa dengan wajah khwatir dengan keadaan Leysa." Bagaimana ? " tanya Veno pada Vinia." kak Veno… Leysa belum juga menjawab panggilan Vinia kak " ujar Vinia menatap Veno dengan cemas.Veno pun merasa cemas dan panik, apalagi Veno harus bertanggung jawab atas Vinia dan Leysa selama Aswindra dan Qanita tinggal di paris." tenang dulu Vinia … biar kakak coba

    Last Updated : 2021-08-19
  • CINTA   Eps.11

    Di dalam kamar Veno masuk ke dalam ruangan favorit nya yang tersimpan banyak foto kenangan indah dengan Casandra. Veno mengambil salah satu foto Casandra dan duduk di sofa ruangan itu." mata kamu mirip sekali dengan mata Leysa… Casandra " ujar Veno memerhatikan foto Casandra yang di pengang nya dan mengingat mata Leysa yang sangat mirip dengan mata Casandra." apa sebenarnya yang terjadi padamu … Casandra " Veno mengusap foto Casandra dengan wajah sedih nya.***ke esokan hari nyaVeno yang duduk di meja makan memakan sarapan nya bersama dengan Vinia , Leysa dan Lee yang di perintahkan oleh Veno untuk sarapan di mansion Lecerta selama Aswindra dan Qanita berada di paris." apa kau nyakin ingin masuk sekolah hari ini ? " tanya Veno pada Leysa." kau bicara dengan aku ? " tanya balik Leysa saat diri nya di tatap oleh Veno, Vinia serta Lee. di jawab anggukan oleh Veno." iya aku yakin " jawab Leysa melanjutkan memes

    Last Updated : 2021-09-20
  • CINTA   Eps.12

    Sesampai nya di mansion Lacerta, Veno , Vinia serta Leysa masuk ke dalam Mansion. Leysa langsung masuk ke dalam kamar nya. sementara Veno dan Vinia tampak duduk berbincang di sofa keluarga." kak … akhir pekan kita liburan ke pantai ya kak " pinta Vinia kepada Veno." kak… Veno ! " teriak Vinia pada Veno karena tidak merespon ucapan nya." Apa " ucap Veno menatap Vinia." akhir pekan ini kita liburan di pantai kak … please " ucap Vinia memasang muka memelas." kita ? " tanya Veno." iya kita… aku ,kak Veno dan kak Leysa " ucap Vinia." saya gak bisa " jawab Veno bermain dengan ponsel nya." ayolah kak … sekali kali kita pergi ke pantai kak… ajak kak Leysa juga… kasihan kak Leysa kak… dia masih berduka… mudah mudahan kalau kita ajak dia liburan bisa sedikit menghilangkan rasa sedih nya kak…, tadi di sekolah kata Hawla dan Sarla , Leysa tidak semangat belajar k

    Last Updated : 2021-09-20
  • CINTA   Eps.13

    " kalau jalan itu pake mata dong " ujar seorang yang menabrak Leysa yang ternyata seorang perempuan." main nabrak nabrak orang aja " sambung wanita itu dengan kesal menatap tajam ke arah Leysa." bukan nya yang nabrak saya itu kamu yaa , kenapa malah kamu yang marah , seharusnya saya yang marah " balas Leysa dengan datar tanpa ekspresi kepada wanita cantik di depan nya yang menggunakan pakaian yang melekat di butuhnya hingga memperlihatkan lekuk tubuh nya yang seksi ." ada apa ini " ucap Veno menghentikan perdebatan Leysa dan Perempuan itu." Veno… ! " pekik perempuan itu yang ternyata mengenal Veno dan sebaliknya.Veno hanya diam dengan ekspresi datar nya melihat kepada perempuan yang menabrak Leysa yang ternyata adalah Kirana , perempuan yang selama ini selalu mengejar Veno selama Casandra pergi yang keberadaan nya tidak di ketahui sampai sekarang , namun Veno tidak pernah meladeni Kirana , karena Veno tahu , Kirana hanya

    Last Updated : 2021-09-22
  • CINTA   Eps.14

    Di lain negara lebih tepatnya di negara paris, dua orang yang berstatuskan sebagai suami istri itu sedang menghabiskan waktu menonton acara televisi.Dring !Sebuah pesan masuk di ponsel sang istri, Qanita mengecek ponselnya, senyum mengembang di wajahnya setelah melihat pesan yang masuk dari ananknya bungsunya." paa… lihat ini ! " Qanita memperlihatkan rekaman video kepada Aswindra." itu benar Veno maa ? " tanya Aswindra tidak percaya dengan apa yang di lihat nya yang di jawab anggukan oleh Qanita." papa senang , akhirnya Veno bisa kembali tersenyum maa " ujar Aswindra pada Qanita." iya paa , semenjak kepergian Casandra , mama baru lihat Veno tertawa riang , semoga Leysa membawa kebaikan bagi Veno " Ucap Qanita di jawab anggukan oleh Aswindra.Aswindra dan Qanita merasa bersyukur atas kehadiran Leysa di hidup mereka, yang bisa mengembalikan Veno yang dulu sebelum Casandra pergi dari Veno.***Setelah lelah be

    Last Updated : 2021-09-22
  • CINTA   Eps.15

    Mobil Veno memasuki kawasan perumahan elit dan berhenti di salah rumah megah berlantai 3 yang menjulang tinggi. Veno dan Leysa turun dari mobil."Ini rumah siapa ? "Tanya Leysa. Namun lagi lagi tidak di jawab oleh Veno.Veno berjalan masuk kedalam rumah itu yang di ikuti oleh Leysa di belakangnya. Veno dan Leysa berhenti setelah berada di sebuah pintu kamar yang berada di lantai 3.Veno membuka kamar itu dan menyuruh Leysa masuk ,namun mendapat penolakan dari Leysa. Mendapat penolakan dari Leysa membuat amarah Veno memuncak. Ia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi sekarang.Sebenarnya saat Leysa berada di taman bersama Bara . Saat itu Veno sedang mengendarai mobilnya menyusuruh jalan, tiba tiba pandangan mata Veno menangkap sosok yang dicarinya sedang duduk di sebuah taman bersama dengan seorang laki laki yang Veno sudah menebak jika laki laki itu adalah Bara.Veno ada di sana melihat sem

    Last Updated : 2021-09-26

Latest chapter

  • CINTA   Eps.20

    Setelah makan malam, Leysa kembali ke kamarnya belajar untuk menghadapi ujian akhir sekolah yang akan di adakan minggu depan. Sesekali ia melirik bingkai foto dirinya serta ibunya yang tersenyum lebar di sebuah taman hiburan, sebuah kebersamaan antara dirinya dan ibunya yang tidak dapat lagi ia rasakan di kehidupan."Mama, hari ini status Sasa (nama panggilan Alina untuk Leysa) bertambah maa, yang semulanya hanya anak perempuan mama kini bertambah menjadi seorang istri dari anak yang katanya teman mama" batinnya memilin cincin bermatakan berlian yang melingkar di jarinya sembari mengedip ngedipkan matanya yang terasa perih, menahan agar air matanya tidak keluar. "Mama gak marah kan? Karena melanggar janji Sasa untuk menikah muda sebelum Sasa sukses dan ngebanggain Mama" Ia mengingat saat ia mengucapkan janji itu di hadapan Alina.Cekklekk!!!Leysa mengalihkan pandangan dari bingkai foto itu ke arah pintu kamar yang di buka oleh se

  • CINTA   Eps.19

    Sebulan kemudian...Di kediaman keluarga Lacerta, tepatnya di dalam mansion Lacerta sebuah acara pernikahan di gelar, acara itu tidak begitu mewah dalam kurung sederhana.Pernikahan itu hanya menghadirkan Kedua orang tua Veno, Vinia yang hanya duduk dengan segala pertanyaan di benaknya, Ada apa ini?Dan juga Lee si asisten pribadi Veno serta seorang penghulu dan beberapa orang saksi dari KUA untuk melaksanakan jalannya pernikahan.Orang tua Aswindra tidak dapat hadir di karenakan ibunya sedang sakit dan dirawat di sebuah rumah sakit di paris hingga ayahnya juga berhalangan untuk datang. Sedangkan untuk Qanita, ia yatim piatu sejak berusia 10 tahun bersamaan dengan Alina saat itu, kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan berutun.Dan untuk ayahnya Leysa sendiri, mereka hanya tau kedua orang tua Leysa berpisah, dan saat di tanya oleh Veno di mana keberadaan ayahnya untuk di jadikan wali nikah buat Leysa, Leysa hanya men

  • CINTA   Eps.18

    "Kamu setuju tidak!"Leysa terdiam sedang memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Apakah menikah dengan Veno? Tapi ia tidak mencintainya, taukah tidak menikah dengannya? Tapi kalai ia hamil gimana. Hingga beberapa detik berlalu, masih belum sepatah kata apapun yang keluar dari mulut Leysa membuat Veno jengah dengan situasi yang ia hadapi saat ini."Diam mu saya anggap setuju!" Titah Veno."Tapi-""Usshh" Veno menempelkan jari telunjuknya di bibirnya." Jangan banyak protes"."Siapa juga yang protes! Hanya saja saya punya satu permintaan" ucap Leysa."Permintaan apa?""Kita tidur di kamar yang berbeda, kamu di kamar mu dan aku disini" Veno tampak berpikir menimbang nimbang permintaan yang diajukan Leysa. Ini memang akan sulit bagi Leysa untuk menjalani pernikahan ini, apalagi mengingat usianya yang masih terbilang belia untuk menjalin s

  • CINTA   Eps.17

    ke esokan harinya.Leysa yang sudah terbangun dari tidurnya, ia duduk di atas kasur dengan memeluk kedua kakinya, menenggelamkan wajahnya di atas lutut di iringi oleh suara isak tangis sesegukan. Ia meratapi nasib yang tengah menimpanya.Beberapa waktu lalu ia baru saja kehilangan ibunya, orang yang paling berjasa, berarti, dan yang paling ia sayangi serta jangan lupakan, ibunya lah orang yang ia punyai satu satunya di dunia ini, setelah perginya saudari serta ayahnya yang menghilang tanpa jejak, tapi itu sudah tidak berlaku sekarang, karena ibunya telah meninggalkannya di dunia ini seorang diri dan menitipkannya pada sebuah keluarga yang ia kenal ibu dari keluarga itu adalah sahabat ibunya.Dimana anak dari keluarga itu telah mengambil kesucian dirinya. Sungguh sebuah takdir yang sangat tragis."kenapa harus aku! Kenapa harus aku!" Batin Leysa terisak pilu.Tokkk!! tokkk!!Leysa

  • CINTA   Eps.16

    Setelah Veno membersihkan diri, Veno menuju di ruang kerjanya dimana Aswindra berada. Sementara Leysa dan Qanita masih berada di dalam kamar Veno.Di ruang kerja Veno, Aswindra duduk di sofa yang terdapat di ruangan itu dengan tatapan kosong menatap kedepan memikirkan apa yang baru saja di lakukan oleh putra satu satunya.Cleeekkk !"Paa " panggil Veno setelah masuk ke dalam ruang kerja miliknya, Veno berjalan menghampiri Aswindra dan ikut duduk di samping papanya."Veno…! apa yang kau pikirkan… kenapa kau tega melakukan hal itu kepada Leysa yang masih duduk di bangku SMA hah " Aswindra berbicara penuh emosi, mengeluarkan emosi yang sudah mendidih di tahannya sejak tadi di kamar Veno."Paa… Veno tahu apa yang Veno lakukan saat ini salah … tapi Veno terpaksa melakukan ini paa " Lirih Veno menunduk tidak berani menatap ayahnya.

  • CINTA   Eps.15

    Mobil Veno memasuki kawasan perumahan elit dan berhenti di salah rumah megah berlantai 3 yang menjulang tinggi. Veno dan Leysa turun dari mobil."Ini rumah siapa ? "Tanya Leysa. Namun lagi lagi tidak di jawab oleh Veno.Veno berjalan masuk kedalam rumah itu yang di ikuti oleh Leysa di belakangnya. Veno dan Leysa berhenti setelah berada di sebuah pintu kamar yang berada di lantai 3.Veno membuka kamar itu dan menyuruh Leysa masuk ,namun mendapat penolakan dari Leysa. Mendapat penolakan dari Leysa membuat amarah Veno memuncak. Ia sudah tidak bisa berpikir jernih lagi sekarang.Sebenarnya saat Leysa berada di taman bersama Bara . Saat itu Veno sedang mengendarai mobilnya menyusuruh jalan, tiba tiba pandangan mata Veno menangkap sosok yang dicarinya sedang duduk di sebuah taman bersama dengan seorang laki laki yang Veno sudah menebak jika laki laki itu adalah Bara.Veno ada di sana melihat sem

  • CINTA   Eps.14

    Di lain negara lebih tepatnya di negara paris, dua orang yang berstatuskan sebagai suami istri itu sedang menghabiskan waktu menonton acara televisi.Dring !Sebuah pesan masuk di ponsel sang istri, Qanita mengecek ponselnya, senyum mengembang di wajahnya setelah melihat pesan yang masuk dari ananknya bungsunya." paa… lihat ini ! " Qanita memperlihatkan rekaman video kepada Aswindra." itu benar Veno maa ? " tanya Aswindra tidak percaya dengan apa yang di lihat nya yang di jawab anggukan oleh Qanita." papa senang , akhirnya Veno bisa kembali tersenyum maa " ujar Aswindra pada Qanita." iya paa , semenjak kepergian Casandra , mama baru lihat Veno tertawa riang , semoga Leysa membawa kebaikan bagi Veno " Ucap Qanita di jawab anggukan oleh Aswindra.Aswindra dan Qanita merasa bersyukur atas kehadiran Leysa di hidup mereka, yang bisa mengembalikan Veno yang dulu sebelum Casandra pergi dari Veno.***Setelah lelah be

  • CINTA   Eps.13

    " kalau jalan itu pake mata dong " ujar seorang yang menabrak Leysa yang ternyata seorang perempuan." main nabrak nabrak orang aja " sambung wanita itu dengan kesal menatap tajam ke arah Leysa." bukan nya yang nabrak saya itu kamu yaa , kenapa malah kamu yang marah , seharusnya saya yang marah " balas Leysa dengan datar tanpa ekspresi kepada wanita cantik di depan nya yang menggunakan pakaian yang melekat di butuhnya hingga memperlihatkan lekuk tubuh nya yang seksi ." ada apa ini " ucap Veno menghentikan perdebatan Leysa dan Perempuan itu." Veno… ! " pekik perempuan itu yang ternyata mengenal Veno dan sebaliknya.Veno hanya diam dengan ekspresi datar nya melihat kepada perempuan yang menabrak Leysa yang ternyata adalah Kirana , perempuan yang selama ini selalu mengejar Veno selama Casandra pergi yang keberadaan nya tidak di ketahui sampai sekarang , namun Veno tidak pernah meladeni Kirana , karena Veno tahu , Kirana hanya

  • CINTA   Eps.12

    Sesampai nya di mansion Lacerta, Veno , Vinia serta Leysa masuk ke dalam Mansion. Leysa langsung masuk ke dalam kamar nya. sementara Veno dan Vinia tampak duduk berbincang di sofa keluarga." kak … akhir pekan kita liburan ke pantai ya kak " pinta Vinia kepada Veno." kak… Veno ! " teriak Vinia pada Veno karena tidak merespon ucapan nya." Apa " ucap Veno menatap Vinia." akhir pekan ini kita liburan di pantai kak … please " ucap Vinia memasang muka memelas." kita ? " tanya Veno." iya kita… aku ,kak Veno dan kak Leysa " ucap Vinia." saya gak bisa " jawab Veno bermain dengan ponsel nya." ayolah kak … sekali kali kita pergi ke pantai kak… ajak kak Leysa juga… kasihan kak Leysa kak… dia masih berduka… mudah mudahan kalau kita ajak dia liburan bisa sedikit menghilangkan rasa sedih nya kak…, tadi di sekolah kata Hawla dan Sarla , Leysa tidak semangat belajar k

DMCA.com Protection Status