Setelah satu bulan berlalu membuat Afkar semakin tidak mengerti dengan mimpi-mimpi yang selalu hadir dalam tidurnya.
Hari ini Afkar ingin menemui Dokter untuk memeriksa kesehatan dirinya. Mungkin ia hanya kelelahan pikir Afkar.
Afkar beranjak mengambil kunci mobil di atas nakas.kemudian merapihkan pakain nya.
Tok tok
Suara Pintu membuatnya mengalihkan pandanganya kemudian berjalan menuju pintu. Afkar mendengus saat melihat seseorang di balik pintu yang menunjukan cengiran has nya.
"Ngapain Lo Yan? Pagi-pagi udah di sini?" Tanya Afkar saat melihat Radian di depan Pintu Rumahnya. Afkar berjalan kembali memasuki rumahnya yang di ikuti Radian di belakangnya.
"Lo mau kemana udah rapih aja?" Tanya Radian saat melihat Afkar yang rapih.
Keduanya duduk di ruang tamu. Radian mengambil makanan di atas meja lalu memakannya.
" Gue mau ke dokter,"
Radian mengernyit Bingung mendengar jawaban Afkar.
"Ngapain ?" Tanya lagi
"Mau periksa kesehatan "
" Lo sakit ?" Radian melihat Afkar memastikan pernyataanya tapi yang ia lihat sekarang, sahabtnya itu baik-baik saja tidak pucat seperti orang sakit.
Afkar mengangkat satu alisnya melihat Radian menatapnya seperti itu " Gue periksa kesehatan setiap bulan sekali. Dan hari ini jadwalnya" mendengar itu Radian mengangguk saja.
"Terus Lo ngapain kesini?" Tanya Afkar
" Gue mau ajak Lo pergi, temenin Gue kesuatu tempat " Afakar mengernyit Bingung.
"Mau kemana?"
"Ada deh. Lo mau kan nemenin Gue?" Kata Radian sambil memakan cemilannya.
"Sesekali Kar nemenin sahabat Lo yang jomblo ini.masa Gue kesana sendiri mulu" jelasnya lagi
Afkar memutar Bola matanya malas mendengar kata-kata memelas sahabatnya itu.
"Cari pacar makanya" cibir Afkar
"Males Gue cari-cari nanti juga kalo jodoh dateng sendiri"
"Lo tu Cowok begek bukan Cewek.Tugasnya mencari bukan dicari"
"Eleh sekrang itu kan sama, cewek sama cowok itu gak ada bedanya" dengus Radian " banyak tu yang cewek nembak cowok duluan" lanjutnya
Memang benar bukan, kebanyakan sekarang perempuan yang mengejar laki-laki buktinya satu minggu yang lalu teman kelasnya yang bernama Reno mendapatkan pernyataan Cinta dari adik tingakat mereka yang memang sudah menyukai laki-laki itu selama satu tahun.
"Terserah Lo aja Yan"
Afkar beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar rumah nya.
"Woy Kar tungguin Gue" teriak Radian saat melihat Afkar yang meninggalkannya.
***
Radian dan Afkar menaiki mobil milik Radian. Afkar memutuskan menemani Radian saat teman nya itu sejak tadi memasang muka melas yang ingin membuat Afkar memukul kepala Radian.
Grup Misi
Radian
Gue lagi di jalan ni sama Afkar mau ke sana.
Liham
Bagus
Afif
Bagus
Keenan
đ
Imam
Lah ini grup Apaan?
Liham
Kemana aja Lo Mang??
Imam
Habis Boker
Afif
Najis
Radian
Jis
Liham
Wow pentes bau tahi
Imam
Hahaha lagian Gue tanya mala balik tanya.terus kenapa si Afkar gak ada ?
Liham
Grup ini untuk bantuin si Afkar balikin ingatanya.
Kalo ada tu anak kan Aneh.
Imam
Gak papa kalo ingatannya balik lagi?
Afif
Gue gak tau.tapi kata si Ken itu lebih baik buat dia.Kasian juga sama dia selalu dapet mimpi buruk.
Imam
Terus sekrang kalian bedua mau kemana yan?
Radian
Ketempat yang dulu sering Afkar datengin. Ya udah Gue udah mau sampe tempatnya lanjut tar.
Afkar dan Radian turun dari mobilnya.
Kening Afkar mengernyit bingung saat melihat bangunan di depannya.
Untuk apa Radian membawanya ke tempat Panti ini? Pikir Afkar kemudian mengalihkan pandanganya ke arah Radian yang tersenyum penuh makna pada nya
"Ayok masuk" ajak Radian
"Lo ngapain kesini?" Tanya Afkar. Ia tidak pernah tau jika seorang Radian sering mendatangi tempat seperti ini.
"Ada keperluan" jawab Radian
Mereka berjalan memasuki area panti. Terlihat banyak anak-anak kecil yang sedang bermain-main.
"Assalamu'alaikum" salam Radian membuat para penghuni panti memandangnya.
"Wa'alaikumsalam " jawab mereka.
Seorang wanita parubaya datang menyambut keduanya dengan senyum ramah.kemudian terkejud saat melihat salah satu dari mereka yang ia kenal.
"Silahkan masuk nak Af.." belum sempat wanita itu melanjutkan perkataanya perkataan Radian membuatnya bingung " Eh Ibu, Udah lama ya gak ketemu" kata Radian dan ternyum manis
Wanita parubaya itu adalah pemilik Panti. Ibu Rosmi namanya.walaupun dalam kebingungan Ibu Rosmi mempersilahkan keduanya masuk dan duduk.
"Emm ada apa ya nak?" Tanyanya yang masih menatap Afkar yang menatap dirinya juga seperti orang Asing.
"Ah silahkan diminum dulu" lanjutnya
Afkar dan Radian menganggukan kepalanya saat menerima tawaran ibu panti itu.
"Begini Bu, Ada sesuatu yang mau saya sampaikan pada ibu" kata Radian.
Radian mengalihkan pandangan kearah Afkar yang juga sedang melihat kearahnya.
"Lo bisa keluar bentar?" Yang di anggukan oleh Afkar.
Afkar beranjak dari duduknya kemudian berjalan keluar meninggalkan Radian dan Ibu panti, mungkin memang sesuatu yang penting pikir Afkar .ia berjalan melihat-lihat sekeliling banyak anak kecil yang sedang bermain.
"Kakak " seorang anak kecil memanggilnya
Afkar melihat anak perempuan memakai kerudung sekitar umur 4 tahun.
Afkar merundukan badanya menyamai tinggi anak kecil itu.
"Kenapa dek?" Tanyanya.
Gadis kecil itu menatap Afkar ragu, seperti adayang ingin disampaikan.
"Emmm kakak Besal bisa bantu Abel?" Kata nya Ragu
Afkar tersenyum mendengarnya.
"Iya tentu.Abel mau minta bantuan apa ?" Tanya
"Kakak besal bisa ambilin sendal Abel di atas genteng?" Gadis kecil itu menundukan kepala
Afkar melihat itu mengelus kepala Abel yang tertutup jilbab.kemudian melihat Kaki Abel yang memakai satu sendal.
"Ayok kita Ambil sendal nya Abel" ajak Afkar kemudian mengangkat tubuh Abel dalam gendonganya.
Mendengat itu Abel tersenyum senang.
Kemudian Berjalan menuju tempat sendal Abel yang tersangkut di atas genteng.
"Kok bisa sendal nya di atas genteng?" Tanya Afkar
"Tadi Abel lagi main telus kak Liko ambil sendal Abel telus sendal Abel di Lempal ke atas" adu nya
"Terus sekrang kakak Liko nya mana?" Tanya Afkar lagi
"Kakak Liko lagi di malahin Kakak Cantik" Abel menunjuk kearah sosok seorang gadis yang sedang menjewer seorang anak laki-laki.
Afkar mengikuti tunjuk Abel.disana seorang gadis memakai jelbab sedang mengomeli seorang anak laki-laki dengan marah.
Afkar tidak begitu jelas melihatnya posisi nya jauh dari gadis itu membuat nya tidak melihat wajah gadis itu.
"Permisi" tanya Afkar saat dirinya sudah dekat dengan gadis itu.
Gadis itu mengalihkan pandanganya ke arah Afkar membuat Afkar terpaku melihat Wajah Gadis itu.
Degg
Detak jantungnya berdetak kencang
Shareen dan Bian turun dari mobil saat sampai di Panti, dengan senyum mengembang Shareen berjalan memasuki area Panti itu, dulu sebelum kakak kedua nya meninggal mereka bertiga akan datang membawa berbagai mainan untuk anak-anak panti. Salah satu Anak panti yang melihat Shareen berlari mengampiri dirinya."Kak Rere" seru seorang gadis cantik menghampirinya, melihat itu Shareen sedikit merendahkan badanya kemudian merentangkan kedua tanganya untuk memeluk gadis kecil itu."Keke Rindu kak Rere " seru Keke setelah didalam dekapannya.Shareen tersenyum mendengarnya.Bian yang melihat itu tersenyum kemudian melangkah meninggalkan adiknya untuk menemui ibu panti."Kak Rere juga Rindu sama keke" katanya kemudian membawa gadis kecil itu dalam gendonganya."Kalo Rindu kenapa kak Rere gak kesini kemarin-kemarin? ""Kak Rere lagi banyak tugas Ke, makanya gak main kesini"
Seorang gadis berjalan begitu cepat dengan langkah lebar membawa nya ketengah jalan tanpa menghiraukan kendaraan yang berlalu lalang, ia menangis membengkap mulut nya dengan kedua tangannya.Hingga suara klakson menyadarkan nya. Ia linglung kaki nya berat untuk melangkah hingga terdengar suara memanggilnya.ia melihat nya laki-laki itu di sebrang kanan jalan berlari memanggil-manggil namanya sekali lagi kaki nya berat untuk melangkah sehingga suara klakson mobil itu semakin keras di telinganya."Sudah semuanya berakhir" batin gadis itu. Kemudian ia melihat laki-laki itu lagi kemudian tersenyum manis seakan melihatkan pada laki-laki itu bahwa ia baik-baik saja.Tiiinnn TiiinnnBrakkkTubuhnya terhempas dengan keras semua nya sudah berakhir benar-benar berakhir" Eren " teriakan itu masih ia dengar dengan senyum manisnya, ia melihatnya laki-laki yang ia Cintai menuju ke arahnya dengan cepat kemudian memangku kepalanya"Erenn bang
"Dek. bangun"Seorang laki-laki menemenepuk kedua pipi seorang gadis yang masih terlelap tidur dengan guling dalam pelukan sekali Gadis itu menggeliatkan badannya."Hmmm" gumam Gadis itu."Ya ampun susah banget bangunin kamu, Dek" keluarnya saat melihat gadis itu masih enggan untuk bangun."Ay, bangun. Subuhan dulu nanti telat sholat subuh nya." Belajarnya sekali lagi dengan menepuk-nepuk bahu gadis itu.Brelahan kedua mata Gadis itu terbuka mengerjapkan matanya pelan kemudian melihat seseorang yang berada di hadapannya. Sesekali badannya menggeliat kemudian tak sadar ia menguap.Gadis itu masih mengantuk setelah bergadang semalaman menyelesaikan tugas yang menumpuk karena libur panjang lupa tadi malam, Ia tidur jam 2 pagi sangat melelahkan pikirnya.."Eh malah ngelamun. Sana sholat dulu" tegur seorang itu padanya.Biian Alvino Saputra laki-laki yang membangunkannya itu adalah kakak pertamanya.Bian panggilannya."S
Afkar tersentuh mendengarkan lantunan ayat suci al-qur'an yang begitu merdu ia terdiam mendengarkan nya dengan khusu.ia menundukan kepala dengan mata terpejam menikmati setiap lantunan ayat yang dibacakan dengan indah."Kar, balik Yuk" Afkar tersentakRadian duduk disampingnya kemudian berdiri Radian menunduk menatap Afkar yang belum bergerak dalam duduk nya.kemudian tangan nya menepuk bahu sahabatnya nya itu pelan.Afkar mendongakkan kepalanya melihat kearah Radian dengan kerutan keningnya seperti menanyakan Apa?"Balik yuk, Sekarang udah gak ada kelas kita" katanyaAfkar mengangguk kemudian berdiri yang dibantu Radian.Mereka berdua beranjak meninggalkan mushola."Kita Balik apa gimana nih?" Tanya Radian saat di parkiran yang ingin mengeluarkan motornyaAfkar yang berdiri disampingnya sedang mengenakan helmn
Lantunan ayat suci al-qur'an yang begitu indah dan menyejukkan hati membuat siapa pun saat mendengarnya akan merasa damai.begitupun yang dirasakan Sahira saat ini ia duduk dan mendengarkan Shareen melantunkan ayat demi ayat al-qur'an.suara merdu sahabat nya itu menambah nilai plus dari diri Shareen tidak hanya baik namun juga cantik.terkadang Sahira merasa iri saat melihat bagaimana Sahabatnya itu begitu di puja dan disanjung orang-orang sekitarnya."Ra, ayo ini sebentar lagi kita ada kelas loh" Tegur Shareen saat melihat sahabatnya itu diam dan terus menatap dirinya dalam.Sahira tersentak dalam lamunan nya saat mendengar Suara Shareen."Ah iya yuk Ren" Sahira melipat mukenanyadan Shareen menyimpan Al-qur'an kecil itu kedalam Tas. kemudian berdiri membatu Sahira berdiri untuk meninggalkan mushola."seharusnya kita tu libur ya Ren,eh karna tugas gur
PlakLiam tersentak mendapat pukulan dari seseorang membuat nya langsung menatap tajam sang pelaku"Sorry, Gue kelabasan " Afif menahan tawa saat melihat tatapan tajam Liam pada Radian.Sahabatnya itu jarang sekali menatap tajam seperti itu Liam biasanya akan tersenyum manis bukan seperti sekrang.Sedangkan Radian hanya nyengir mendapat tatapan tajam Sahabatnya itu.Liam mendengus mendengar perkataan Radian dan melihat Afif menahan tawa kemudian melihat Keenan di sampingnya dengan muka datar Liam melihatnya hanya memutar matanya malas."Apa yang mau lo omongin?" Tanya Keenan di samping LiamRadian dan Afif yang duduk dihadapan Keenan langsung mengalihkan pandangan dan langsung menatapnya to the point sekali pikir Radian sedangkan Liam dan Afif tersenyum mendengar sahabatnya itu lalu mengangguk kepala kemudian menatap Radian.
Assalamualaikum"Shareen membuka pintu rumahnya"Waalaikumsalam" jawab seseorangDegShareen terpaku mendengar suara itu**Shareen melihat dua orang yang selalu dirindukanya itu.sudah dua tahun mereka tidak bertemu."Ayah..Bunda" Teriak Shareen dan kemudian langsung berlari menghampiri keduanya dengan senyum lebarKetiga orang di ruang tengah itu mentap Shareen dengan tersenyum"Aduh anak gadis Ayah Kangen banget ya? " Tanya laki-laki paruhbaya itu saat mendapat pelukan anak gadis nyaShareen mendongak dalam pelukan Ayah nya kemudian ia mengangguk atas pertanyaan Ayahnya.dirinya sungguh Rindu pada Ayah dan ibu nya.Peria parubaya itu hanya tersenyum melihat kemanjaan anak gadisnya"Ay,gak kangen sama Bunda? Masa Ayah aja yang dipeluk?" Kata Bunda nya dengan nada yang merajuk
Bab 7Butuh kesabaran untuk membuat seorang Radian mengerti. Sejak tadi mereka menjelaskan Tugas atau misi untuk seorang Radian dalam membantu ingatan Afkar kembali namun hanya Radian yang banyak protes dan tidak paham saat Afif menjelaskannya.Afif bedecak kesal " Yan, sekali lagi Gue jelasin tapi Lo gak ngerti-ngerti Gue pukul Lo" Sedangkan Radian menyengir mendengar perkataan kesal temanya itu. Keenan dan Liham yang duduk di depan mereka hanya memutar bola matanya malas.Afif mulai menjelaskan. Kurang dari 30 menit kemudian Radian baru mengerti dan memahami penjelasan temannya itu."Oke, jadi Gue bakal ngajakin si Afkar ke sana ?" Radian menatap ke tiga temanya itu."Iya, Gue sama yang lain bakal nyusul " Radian mengalihkan pandanganya pada Keenan saat mendengar perkataan laki-laki itu."Tapi kan Gue mana tau tempatnya " keluhRadian
Shareen dan Bian turun dari mobil saat sampai di Panti, dengan senyum mengembang Shareen berjalan memasuki area Panti itu, dulu sebelum kakak kedua nya meninggal mereka bertiga akan datang membawa berbagai mainan untuk anak-anak panti. Salah satu Anak panti yang melihat Shareen berlari mengampiri dirinya."Kak Rere" seru seorang gadis cantik menghampirinya, melihat itu Shareen sedikit merendahkan badanya kemudian merentangkan kedua tanganya untuk memeluk gadis kecil itu."Keke Rindu kak Rere " seru Keke setelah didalam dekapannya.Shareen tersenyum mendengarnya.Bian yang melihat itu tersenyum kemudian melangkah meninggalkan adiknya untuk menemui ibu panti."Kak Rere juga Rindu sama keke" katanya kemudian membawa gadis kecil itu dalam gendonganya."Kalo Rindu kenapa kak Rere gak kesini kemarin-kemarin? ""Kak Rere lagi banyak tugas Ke, makanya gak main kesini"
Setelah satu bulan berlalu membuat Afkar semakin tidak mengerti dengan mimpi-mimpi yang selalu hadir dalam tidurnya.Hari ini Afkar ingin menemui Dokter untuk memeriksa kesehatan dirinya. Mungkin ia hanya kelelahan pikir Afkar.Afkar beranjak mengambil kunci mobil di atas nakas.kemudian merapihkan pakain nya.Tok tokSuara Pintu membuatnya mengalihkan pandanganya kemudian berjalan menuju pintu. Afkar mendengus saat melihat seseorang di balik pintu yang menunjukan cengiran has nya."Ngapain Lo Yan? Pagi-pagi udah di sini?" Tanya Afkar saat melihat Radian di depan Pintu Rumahnya. Afkar berjalan kembali memasuki rumahnya yang di ikuti Radian di belakangnya."Lo mau kemana udah rapih aja?" Tanya Radian saat melihat Afkar yang rapih.Keduanya duduk di ruang tamu. Radian mengambil makanan di atas meja lalu memakannya." Gue
Bab 7Butuh kesabaran untuk membuat seorang Radian mengerti. Sejak tadi mereka menjelaskan Tugas atau misi untuk seorang Radian dalam membantu ingatan Afkar kembali namun hanya Radian yang banyak protes dan tidak paham saat Afif menjelaskannya.Afif bedecak kesal " Yan, sekali lagi Gue jelasin tapi Lo gak ngerti-ngerti Gue pukul Lo" Sedangkan Radian menyengir mendengar perkataan kesal temanya itu. Keenan dan Liham yang duduk di depan mereka hanya memutar bola matanya malas.Afif mulai menjelaskan. Kurang dari 30 menit kemudian Radian baru mengerti dan memahami penjelasan temannya itu."Oke, jadi Gue bakal ngajakin si Afkar ke sana ?" Radian menatap ke tiga temanya itu."Iya, Gue sama yang lain bakal nyusul " Radian mengalihkan pandanganya pada Keenan saat mendengar perkataan laki-laki itu."Tapi kan Gue mana tau tempatnya " keluhRadian
Assalamualaikum"Shareen membuka pintu rumahnya"Waalaikumsalam" jawab seseorangDegShareen terpaku mendengar suara itu**Shareen melihat dua orang yang selalu dirindukanya itu.sudah dua tahun mereka tidak bertemu."Ayah..Bunda" Teriak Shareen dan kemudian langsung berlari menghampiri keduanya dengan senyum lebarKetiga orang di ruang tengah itu mentap Shareen dengan tersenyum"Aduh anak gadis Ayah Kangen banget ya? " Tanya laki-laki paruhbaya itu saat mendapat pelukan anak gadis nyaShareen mendongak dalam pelukan Ayah nya kemudian ia mengangguk atas pertanyaan Ayahnya.dirinya sungguh Rindu pada Ayah dan ibu nya.Peria parubaya itu hanya tersenyum melihat kemanjaan anak gadisnya"Ay,gak kangen sama Bunda? Masa Ayah aja yang dipeluk?" Kata Bunda nya dengan nada yang merajuk
PlakLiam tersentak mendapat pukulan dari seseorang membuat nya langsung menatap tajam sang pelaku"Sorry, Gue kelabasan " Afif menahan tawa saat melihat tatapan tajam Liam pada Radian.Sahabatnya itu jarang sekali menatap tajam seperti itu Liam biasanya akan tersenyum manis bukan seperti sekrang.Sedangkan Radian hanya nyengir mendapat tatapan tajam Sahabatnya itu.Liam mendengus mendengar perkataan Radian dan melihat Afif menahan tawa kemudian melihat Keenan di sampingnya dengan muka datar Liam melihatnya hanya memutar matanya malas."Apa yang mau lo omongin?" Tanya Keenan di samping LiamRadian dan Afif yang duduk dihadapan Keenan langsung mengalihkan pandangan dan langsung menatapnya to the point sekali pikir Radian sedangkan Liam dan Afif tersenyum mendengar sahabatnya itu lalu mengangguk kepala kemudian menatap Radian.
Lantunan ayat suci al-qur'an yang begitu indah dan menyejukkan hati membuat siapa pun saat mendengarnya akan merasa damai.begitupun yang dirasakan Sahira saat ini ia duduk dan mendengarkan Shareen melantunkan ayat demi ayat al-qur'an.suara merdu sahabat nya itu menambah nilai plus dari diri Shareen tidak hanya baik namun juga cantik.terkadang Sahira merasa iri saat melihat bagaimana Sahabatnya itu begitu di puja dan disanjung orang-orang sekitarnya."Ra, ayo ini sebentar lagi kita ada kelas loh" Tegur Shareen saat melihat sahabatnya itu diam dan terus menatap dirinya dalam.Sahira tersentak dalam lamunan nya saat mendengar Suara Shareen."Ah iya yuk Ren" Sahira melipat mukenanyadan Shareen menyimpan Al-qur'an kecil itu kedalam Tas. kemudian berdiri membatu Sahira berdiri untuk meninggalkan mushola."seharusnya kita tu libur ya Ren,eh karna tugas gur
Afkar tersentuh mendengarkan lantunan ayat suci al-qur'an yang begitu merdu ia terdiam mendengarkan nya dengan khusu.ia menundukan kepala dengan mata terpejam menikmati setiap lantunan ayat yang dibacakan dengan indah."Kar, balik Yuk" Afkar tersentakRadian duduk disampingnya kemudian berdiri Radian menunduk menatap Afkar yang belum bergerak dalam duduk nya.kemudian tangan nya menepuk bahu sahabatnya nya itu pelan.Afkar mendongakkan kepalanya melihat kearah Radian dengan kerutan keningnya seperti menanyakan Apa?"Balik yuk, Sekarang udah gak ada kelas kita" katanyaAfkar mengangguk kemudian berdiri yang dibantu Radian.Mereka berdua beranjak meninggalkan mushola."Kita Balik apa gimana nih?" Tanya Radian saat di parkiran yang ingin mengeluarkan motornyaAfkar yang berdiri disampingnya sedang mengenakan helmn
"Dek. bangun"Seorang laki-laki menemenepuk kedua pipi seorang gadis yang masih terlelap tidur dengan guling dalam pelukan sekali Gadis itu menggeliatkan badannya."Hmmm" gumam Gadis itu."Ya ampun susah banget bangunin kamu, Dek" keluarnya saat melihat gadis itu masih enggan untuk bangun."Ay, bangun. Subuhan dulu nanti telat sholat subuh nya." Belajarnya sekali lagi dengan menepuk-nepuk bahu gadis itu.Brelahan kedua mata Gadis itu terbuka mengerjapkan matanya pelan kemudian melihat seseorang yang berada di hadapannya. Sesekali badannya menggeliat kemudian tak sadar ia menguap.Gadis itu masih mengantuk setelah bergadang semalaman menyelesaikan tugas yang menumpuk karena libur panjang lupa tadi malam, Ia tidur jam 2 pagi sangat melelahkan pikirnya.."Eh malah ngelamun. Sana sholat dulu" tegur seorang itu padanya.Biian Alvino Saputra laki-laki yang membangunkannya itu adalah kakak pertamanya.Bian panggilannya."S
Seorang gadis berjalan begitu cepat dengan langkah lebar membawa nya ketengah jalan tanpa menghiraukan kendaraan yang berlalu lalang, ia menangis membengkap mulut nya dengan kedua tangannya.Hingga suara klakson menyadarkan nya. Ia linglung kaki nya berat untuk melangkah hingga terdengar suara memanggilnya.ia melihat nya laki-laki itu di sebrang kanan jalan berlari memanggil-manggil namanya sekali lagi kaki nya berat untuk melangkah sehingga suara klakson mobil itu semakin keras di telinganya."Sudah semuanya berakhir" batin gadis itu. Kemudian ia melihat laki-laki itu lagi kemudian tersenyum manis seakan melihatkan pada laki-laki itu bahwa ia baik-baik saja.Tiiinnn TiiinnnBrakkkTubuhnya terhempas dengan keras semua nya sudah berakhir benar-benar berakhir" Eren " teriakan itu masih ia dengar dengan senyum manisnya, ia melihatnya laki-laki yang ia Cintai menuju ke arahnya dengan cepat kemudian memangku kepalanya"Erenn bang