Share

MEMULAI HARI HARI BARU

Penulis: Pizza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bu ida,juru masak dan pengurus di rumah utama perkebunan Bumi,sedang sibuk dengan urusan dapur saat citra ke lantai bawah sekitar pukul enam esokan paginya.

"Kenapa kamu baru bangun,sayangku citra?"

Si wanita yang lebih tua itu mengecup pipi Citra dengan lembut. Sebagai orang yang mengenal orangtua citra,ia telah mengenal citra lebih lama.

citra mengusap wajahnya,kulitnya tergelitik karena air dingin yang ia gunakan untuk membasuh wajahnya.

citra menoleh ke arah meja makan."Apa Anggara tidak sarapan?" Citra mencoba tidak memikirkan sikap kasar yang di tunjukkan Anggara atas kelemahannya terhadap pria itu semalam.seharusnya ia tidak kaget.Dalam bisnis,Anggara mempunyai reputasi sebagai lawan yang berkemauan keras dan kompetetif.Mengapa ia harus berharap sikap pria itu akan berbeda sebagai suaminya.

"Tuan anggara pergi pagi pagi sekali bersama pak Tomi untuk memeriksa peternakan sapi."Jawab bu ida sambil mengamati raut wajah citra.

"Kelihatannya tuan Anggara tidak sadar bahwa hari ini adalah hari pernikahannya,seharusnya ia sedikit lebih gugup."

Citra nyaris tersedak membayangkan anggara gugup tentang apapun dan memberi sedikit perhatian kepada pernikahannya.

"Ada yang bisa ku bantu bu?"Citra mencoba mencari topik lain untuk menghindari pembicaraan apa pun tentang Anggara.

Mungkin kesibukan akan menghentikan pikiran pikiran yang berputar di benaknya.

Bu ida mengibaskan tangan menanggapi tawaran itu."nona cukup duduk dan sarapan.kemudian nona bebas melakukan kegiatan nona."

Citra melahap makanan yang ada di hadapannya,tetapi jika ada yang bertanya apa yang ia makan,ia tidak akan bisa menjawab.Pikirannya di penuhi oleh hal hal lain.Hatinya,bagian dulu yang sejak dulu mencintai Andi,terus mengatakan bahwa ia membuat kesalahan besar,bahwa ia seharusnya tidak menjalani pernikahan ini.mungkin Andi...

Tidak.

Rosie hamil.Citra tidak akan mampu memaafkan diri sendiri jika sesuatu terjadi baik pada si ibu maupun bayi itu akibat tindakannya.

Dan kenyataannya, Andi sudah memiliki waktu hampir lima belas tahun untuk jatuh cinta pada Citra.Pria itu hanya mencintai Citra seorang sejak mereka remaja.

Bagaimana dengan tindakan itu,saat andi meneleponnya?kegilaan dalam dirinya berbisik lagi.

"tidakkah kamu ingat apa yang dia.... hentikan!"sambil memarahi dirinya sendiri ,Citra menyingkirkan piring kosongnya."kurasa aku mau berjalan jalan dulu di sekitar perkebunan untuk menjernihkan pikiranku."

Bu ida mengangguk."Kelihatannya tuan anggara berada di perkebunan sebelah timur."

Sambil tersenyum,citra berterima kasih pada wanita itu,berjalan keluar menuju ke arah barat.setelah kejadian semalam,ia sama sekali tidak ingin menemui calon suaminya itu dulu,Anggara telah merusak semua hal yang citra kira ia tahu tentang dirinya sendiri.Gadis macam apa dia ini yang bisa mencintai satu pria tapi bisa mencium pria lain dengan kebutuhan penuh hasrat seperti itu?

Seekor kupu kupu berwarna putih terbang melewati citra,kemudian kembali dan mengitari nya sebelum memutuskan berterbangan di sekitar kuntum mawar merah yang merekah.selingan seperti inilah yang anin butuhkan saat ini.sambil menarik napas panjang sambil menikmati udara pagi yang segar,citra memfokuskan perhatian pada keindahan bunga bunga alami di perkebunan teh milik anggara itu.

Mawar mawar merah dan putih yang bermekaran ,ada juga kolam ikan yang di sekitarnya terdapat batuan batuan alam yang terlihat alami,serta langit biru yang tidak terbatas.

Pikiran dan tubuhnya perlahan mulai tenang.ini benar.di sinilah seharusnya ia berada ....segala sesuatu dalam dirinya menginginkan hal seperti ini.

Kupu kupu berterbangan kembali,citra mengikutinya dengan langkah santai,menaiki tangga besi menuju ke atas balkon,matanya melihat dari kejauhan sekitaran perkebunan hijau yang terhampar di depan matanya

Setelah sampai diatas citra memutuskan mendorong pintunya sampai terbuka dan melihat lihat,tetapi itu sebelum ia melihat siapa yang ada di dalamnya ."Bu ida bilang kamu sedang berada di sebelah timur?"

Anggara membanting karung karung yang berisi daun daun teh ke bagian atas karung lainnya menyebabkan debu debu berterbangan di tengah cahaya mentari yang menyusup masuk ke gudang."sangat ingin bertemu denganku ya?"sambil menarik lepas sarung tangan kerja yang di pakainya,kemudian memasukkannya ke saku celana jins yang ia kenakan.

Citra tidak akan membiarkan Anggara melihat betapa besar pengaruh pria itu padanya."apa yang kamu lakukan disini?"dan mengapa mataku terus menatap otot lengannya yang licin dan berkeringat,yang tersingkap dari lengan pendek kemejanya?pikir Citra.

"Kita harus membersihkan ruangan kosong ini."

"Oh."Citra menggosok gosok lantai dengan sandalnya.

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

Jawabannya adalah gumaman selagi anggara mengenakan jaket kulit yang sebelumnya di lepas pria itu.Menganggap itu sebagai "YA",anin melanjutkan."setelah kita menikah,mungkin besok atau lusa....apakah kamu keberatan jika aku untuk mengunjungi kediaman orangtuaku?"

"Tentu saja aku tidak keberatan."wajah anggara tampak sangat maskulin ketika menatap citra,tetapi ada nada ketidaktulusan terdengar samar.

Anggara mungkin tidak akan menyetujui permintaan citra selanjutnya ,tetapi ia ingin menjalani pernikahan ini dengan caranya...ia tidak akan membiarkan Anggara Dobson menghancurkan pikiran maupun jiwanya.

"Aku ingin mengunjungi keluarga kamu juga."

Hening.

"Baik."suaranya datar,tapi setidaknya anggara setuju.

"Aku telah selesai disini?"anggara mengangguk ke arah pintu.

citra menyentakkan pintu itu sampai terbuka,telapak tangannya berkeringat walaupun udara pagi ini terasa dingin.

Begitu melangkah keluar ,mereka mulai berjalan menuju rumah utama.

"Kita tidak punya waktu untuk berbulan madu."

"Aku mengerti.tidak apa apa." bukan kebohongan .membayangkan dirinya bersama anggara dua puluh empat jam selama seminggu di tempat peristirahatan romantis membuat perut citra terasa mual.

citra hampir mengatakan hal lain ketika perhatiannya teralihkan sedan hitam tua yang di tarik menuju rumah.mobil itu di ikuti kendaraan yang nyaris sama tapi berwarna biru tua."apakah kamu mengundang tamu ke rumah ini?"

"Itu Ryan smith,kuasa hukumku." anggara meneruskan langkah ."mobil satunya milik david susanto kuasa hukummu."

"Kuasa hukumku?"citra nyaris berlari kecil kecil untuk mengikuti langkah kaki tuan anggara.

"Kalau kamu menandatangi perjanjian pernikahan tanpa penasihat hukum independen,kamu dapat mengingkarinya kelak."

"Oh."

Mereka tidak berbicara lagi sepanjang sisa perjalanan itu.sekilas,kedua pengacara itu cukup menyenangkan dan ketika david mengajak citra berbicara secara pribadi ,ternyata pria itu sangat pintar.tentu saja itu benar...tuan evan tidak akan menyisakan celah untuk kesalahan apa pun.

"Jika anda dan tuan anggara dobson bercerai,anda tidak akan mendapatkan harta ataupun aset apapun darinya."jelas david singkat.

"Tapi anda tetap akan memperoleh tunjangan finansial yang besarnya tergantung dari lamanya waktu pernikahan.kesepakatan ini luar biasa bagus.suami anda sangat baik hati."

Ini bukan tentang uang.ini tentang kasih sayangku kepada keluargaku.tentang janji,loyalitas."dimana aku harus tanda tangan?"

Sesudahnya,citra pergi ke kamar ,hatinya terasa luar biasa berat dan sakit.

Rasanya benar benar keliru,Pernikahan yang ia jalani harus seperti ini,dengan diskusi, dengan harta.Tapi apalagi yang ia harapkan ?harta dan kekuasaan yang bergelimangan adalah segalanya bagi anggara..sebagai istri lewat perjanjian,citra merasa ia berada jauh,di bawah dalam daftar prioritas pria itu.

"Kamu tahu situasinya memang akan begini."ia berbisik pada diri sendiri ,tangannya mengusap pada gaun pengantin yang terbuat dari satin putih.jadi mengapa tiba tiba ia merasa begitu yakin dirinya hampir membuat kesalahan terburuk dalam hidup?

"Aku merindukanmu citra.seharusnya aku tidak membiarkanmu pergi .kembalilah padaku..."

Dengan gemetar,citra mengangkat telepon.nyaris tidak menyadari apa yang telah ia lakukan dan mulai menekan serangkaian nomor yang tersimpan di memorinya.Rasanya mudah sekali menekan sebelas digit pertama ,tapi setetes air mata membasahi wajahnya saat jarinya menyentuh nomor terakhir.

tidak.

sambil menggeleng,ia menutup telepon itu sebelum mengorbankan tanah milik ayahnya dan harga diri sendiri dalam upaya mengejar cinta yang mustahil.

Bab terkait

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   PERNIKAHAN YANG SESUNGGUHNYA

    Beberapa jam kemudian.Citra menatap wajahnya didepan cermin,"nona terlihat sangat cantik,calon suami nona pasti sangat beruntung memiliki istri seperti nona,saya saja sebagai seorang wanita sangat menyukai nona",ucap seorang perias wajah yang merias wajah citra."apa kecantikan ini bisa membuat seseorang bahagia?"tanya citra dengan senyum tipisnya.citra berjalan menurunin tangga dengan gaun pengantin putih yang sangat cantik ,bu ida terlihat berjalan dibelakangnya sembari memegangi ekor gaun yang menjuntai panjang kebelakang.citra memeluk bu ida .itu satu satunya cara yang terpikir olehnya untuk menyembunyikan wajah sedihnya.Karena,kali ini ,ia tak mungkin bisa berpura pura tersenyumKakinya mulai memasuki mobil yang sudah disediakan oleh anggara,mobil rolls royce tersebut sudah terparkir sejak subuh didepan halaman,sopir bergegas menuju ke gereja tempat berlangsungnya pernikahan.di sepanjang perjalanan tidak banyak hal yang dipikirkan citra,dia hanya berharap hari ini berjalan d

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   GAIRAH YANG TIDAK DI INGINKAN

    Acara pemberkatan telah selesai,citra terlihat kebingungan untuk memutuskan apa yang harus di pakainya saat ini.Hanya mengenakan pakaian dalamnya yang berenda,satu satunya penyokong yang bisa ia temukan untuk di kenakan di balik gaun berbahan tipis jelas tidak mungkin.Begitu juga dengan gaun malam yang terlalu terbuka yang menurut citra di hadiahkan padanya dari bu ida yang tersenyum senang penuh arti padanya.Tetapi jika ia hanya mengenakan kaos putih lusuh favoritnya,Anggara mungkin akan berfikir ia sengaja mencoba memancing pertengkaran,mengingkari Anggara maupun peraturan yang secara jelas di nyatakan dalam perjanjian mereka bukanlah ide yang bagus.Citra tidak ragu Anggara cukup kejam hingga akan membatalkan keseluruhan kesepakatan jika citra tidak menjalankan kewajibannya.Karena itulah ia masih berdiri di depan lemari pakaian sambil mempertimbangkan ratusan kali apa yang akan di kenakannya malam ini untuk beristirahat.Akhirnya, citra sama sekali tidak siap ketika mendengar sua

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   MALAM PANAS

    Malam semakin panas Ketika Anggara menciumnya lagi,tangan Citra masih berada di antara tubuh mereka dan terimpit dada Anggara.Kejutan atas sentuhan antara kulit dengan kulit membuatnya tubuhnya bergetar.Tidak ada yang lembut pada diri seorang Anggara Dobson.Pria itu seperti sebuah mesin kokoh yang ramping dan sisi kewanitaan dalam diri Citra hanya dapat memuja pria itu sembunyi dalam hatinya.Ketika Anggara meluncurkan tangan dari rambut ke sepanjang bahu citra,secara naluriah citra memahami permintaan tanpa suara itu.Sambil menurunkan tangannya dari dada anggara ,citra membiarkan pria itu melepaskan jubah kimononya melalui lengannya.Yang membuatnya heran ,Anggara berhenti pada garis dada jubah itu tepat di atas payudaranya.Tangan citra naik responsif,menahan bahan satin itu ke dadanya.Mata anggara berkilat karena penuh gairah ,sama sekali tidak ingin sembunyikannya."Lakukan untukku,citra."Tidak ada yang dapat di lakukan citra saat ini kecuali mengikuti alur permintaan anggara. De

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   BUKAN DIRIKU LAGI

    Citra terbangun dari tidurnya,ia merasa sangat malu mendapati dirinya telanjang di balik selimut yang menjadi pelindungnya pada saat ini.Anggara telah menghancurkannya,memuaskan hasratnya dan meninggalkannya tanpa daya.Dan tanpa sadar ia telah memperbolehkan Anggara dengan mudah menguasai tubuhnya.Ia bahkan memohon kepada pria itu.Setelah kabut gairah memudar dan menyingkap realitas,Citra tidak dapat lagi memahami penyerahan dirinya yang begitu lemah.Seharusnya bukan Anggara yang membuatnya merasakan hal ini!Seolah Citra menyerahkan semua hidupnya di tempat tidur itu....menyerah atas cintanya pada Andi pria yang saat ini masih mendiami hatinya.Setiap kali Citra merasakan kenikmatan,seriap kali ia menjerit,Ia telah mengkhianati cinta yang telah hidup di hatinya seumur hidupnya.Dan ia tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi.Anggara bukanlah pria yang akan bisa dicintainya.Ia bahkan tidak yakin apakah ia menyukai pria itu.Selagi meluncur turun dari tempat tidur, Citra menarik benda

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   CINTA LAMA

    Beberapa jam kemudian Citra sudah berada di depan Perkebunan teh keluarga Dobson,dan melihat sekitar lokasi itu dari dalam mobil.Ia yang memaksa berkunjung,tetapi ketika mereka sampai,Citra tidak lagi yakin itu keputusan yang tepat.Jelas sekali dari raut wajah Anggara tidak ingin berada di tempat ini."Apa kamu mau ikut?" Citra bertanya sambil membuka pintu mobil.Anggara membuatnya terkejut dengan menemaninya mengunjungi makam Orangtuanya.Citra tidak tahu harus mengharapkan apa saat ini,terutama karena Anggara telah bersikap begitu diam dan dingin sepanjang perjalanan kembali ke perkebunan Brakseng.Anggara melepaskan sabuk pengaman dan keluar,tanpa sepatah kata pun selagi Citra membuka pintu belakang dan mengeluarkan botol air dan bunga bunga yang ia petik sendiri dari taman belakang rumah.Kemudian Anggara melangkah ke sisinya ketika Citra melangkah menuju sebuah bangunan berpilar tempat peristirahatan terakhir Keluarga Nugroho.Selagi berhenti di depan makam ayahnya citra menawark

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   SITUASI YANG TIDAK DI INGINKAN

    Tulang kaki citra terasa lumpuh seketika,ia terduduk di kursi menutupi wajahnya yang dengan kedua telapak tangan.Tetapi itu tidak menghentikan kekacauan pikirannya.Ancaman Anggara membuatnya kaget dan shock,jelas sekali suami barunya itu tidak mempercayai dirinya.Namun Citra masih tidak percaya jika Anggara akan mengancamnya dengan kelemahan terbesarnya.Lahan perkebunan peninggalan ayahnya.Citra tidak akan mampu melihat lahan perkebunan itu akan di jual kepada para pengembang yang mungkin akan merusak semua kenangan yang tersisa di lahan sekaligus rumah orangtuanya.Bagi Anggara mungkin lahan itu tidak sebanding dengan hartanya yang lain,tetapi bagi Citra itu adalah segalanya."Citra...?"Suara bu ida mengejutkannya sehingga citra menurunkan tangannya."Ada apa bu?"Si wanita yang lebih tua itu menatap ekspresi Citra dengan sorot mata khawatir,tetapi tidak memiliki keberanian bertanya apa apa lagi."Ada telepon untuk nak Citra."sambil mengulurkan telepon portable."Terima kasih,bu."Ci

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   BERTEMU TEMAN BARU

    Citra menutup pintu mobil dengan keras sehingga mungkin cukup untuk membuat pintu itu terlepas dari rangkanya.Yang di lakukannya bukan berarti dia sedang cemburu.Ia hanya merasa kesal yang ia sendiri tidak tahu penyebabnya.Setelah mengambil keranjang kue yang telah mereka persiapkan,mereka berjalan masuk ke dalam rumah bercat putih yang terlihat mengusung konsep minimalis itu.Setengah jalan menuju kesana Anggara merangkul citra dan mencondongkan tubuh ke arahnya begitu dekat sehingga napasnya mengibaskan rambut citra setiap kali Anggara berbicara."Tersenyumlah Citra,kita seharusnya masih dalam masa bulan madu."Citra tidak tahu apa yang membuatnya mau melakukan itu.Sambil merangkul pinggang Anggara ,Citra memberi senyum yang sangat manis ketika mereka tiba di tempat berlangsungnya acara."Oh,Citra,betapa cantiknya dirimu!"Peringatan pelan Anggara terdengar sayup.Beberapa tamu mendengar dan sekarang menggoda Anggara karena berubah menjadi selembut itu.Anggara menyambut gurauan tersebu

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   CEMBURU

    Lilie bangkit berdiri,dengan senyum puas di wajahnya. "Selesai," ia mengumumkan sambil menunjukkam hasil karyanya. "Memang tidak sebagus hasil jahitan awalnya, tapi ini tidak akan terlihat buruk oleh siapa pun malam ini."Citra menunduk melihat kancing bajunya. Lilie terlihat terlalu percaya diri pada dirinya sendiri. Jahitannya terlihat berantakan."Aku memang tidak pernah berbakat dalam hal menjahit," kata Lilie sambil mengangkat bahu tidak peduli. Citra bangkit berdiri,menarik napasnya pelan untuk bersikap tetap tenang."Kamu seharusnya memberitahuku tadi," gerutunya.Bibir lilie perlahan menyunggingkan senyum licik. "Wah,wah," katanya, "apakah sekarang kamu kesal padaku?"Citra lalu dengan tanpa berpikir berkata,"Kamu terlihat sengaja membuatku kesal.""Mungkin," jawab Lilie,terdengar seolah tidak terlalu peduli. Ia berpaling ke pintu dengan ekspresi bingung. "Kenapa dia belum juga datang?"Jantung Citra berdebar aneh. "Siapa yang kamu tunggu?"Kemudian engsel pintu terlihat b

Bab terbaru

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   ANGGARA MENGETAHUI KABAR KEHAMILAN

    "Maksudmu, ini bukan pertama kalinya?" seru Anggara dengan wajah panik, membuka ponsel untuk menghubungi dokter Mila dan gusar karena selama ini tidak diberitahu. "Kenapa kamu tidak cerita padaku?""Oh, pergilah dan jangan ribut, Anggara," erang Citra sambil mendekati wastafel untuk mencuci wajah sehabis muntah-muntah yang tadi membuatnya melompat dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi. Saat ini, ia betul-betul tak butuh penonton. "Ini hanya gangguan perut biasa... mungkin karena menu makananku berubah. Aku terlalu banyak makan makanan pedas."ujar Citra yang terus menahan rasa mualnya"Aku akan mempekerjakan koki baru jika begini akibatnya. Sudah berapa kali ini terjadi?" desak Anggara, bicara cepat dalam bahasa inggris kepada seorang pelayan yang berdiri di dekat mereka. Kemudian, ia mengangguk dan mengatupkan bibir sensualnya saat mendengar jawaban yang membenarkan kecurigaan terburuknya. Wajah tampannya berubah suram mengiringi suasana hatinya. "Kamu harus kembali ke tem

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   HATI DEMI HATI

    Anggara masuk ke kamar setelah larut malam dan berbaring di sisi tempat tidurnya sementara Citra berpura-pura terlelap. Ia malu atas kenyataan yang Anggara sodorkan ke hadapannya dan amat menyesali pilihannya sekarang. Pagi hari saat ia terjaga, Anggara sudah pergi, dan itulah awal dari tiga minggu yang amat sepi ketika Citra jarang sekali melihatnya. Anggara makan pagi sebelum Citra turun dari tempat tidur, yang justru membuat wanita itu lega karena pada minggu ketiga ia merasa perutnya tidak nyaman, yang ia duga akibat kehamilan yang masih ia sembunyikan. Ia terkadang mual pada pagi hari, bahkan muntah beberapa kali, tetapi kemudian baik-baik saja saat siang dan malam.Tanpa menyadari penderitaan Citra pada pagi hari, Anggara kerap muncul saat makan siang, mengajaknya berbincang dengan amat sopan, tetapi Citra hanya menerima tanggapan dingin. Anggara kembali pada kebiasaannya makan malam bersama Citra. Dan suatu pagi, pria itu mengumumkan sekilas akan terbang ke Singapura untuk men

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   ANCAMAN ANDI

    Citra masih tersenyum-senyum sendiri saat kembali masuk ke tempat tidurnya. Ia tidak sabar memberitahu kepada Anggara tentang kabar bahagia ini. Dengan tatapan penuh harap ia mengeluarkan ponsel dan membaca pesan masuk pada ponselnya.Pesan itu dari Andi. AKU KEHABISAN UANG. BUTUH UANG 500 JUTA. Citra membaca pesan itu dengan mata membelalak kecewa serta mulut mengatup. Ada apa dengan Andi?Ia betul-betul tidak tahu malu. Ia bergegas mengetik pesan balasan. AKU TIDAK AKAN MEMBERIMU UANG UANG SEBANYAK ITU. DIA HARUS MEMBERIKU UANG JIKA TIDAK INGIN FOTO FOTONYA BERSAMA GADIS GADIS DI SURABAYA TEREKSPOS KE MEDIA. Dengan perasaan terpukul bercampur ngeri, Citra duduk tertegun sambil menatap layar ponsel. Mereka telah tiba di pusat kota saat akhirnya ia bisa menenangkan perasaan yang campur aduk. Ia mengangkat telepon untuk bicara dengan Lilir yang duduk di samping sopir. "Aku ingin pulang ke rumah. Aku terlalu capek untuk belanja sore ini," ujarnya. Gadis-gadis? Di Surabaya? Perutnya

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   KEHAMILAN

    Selama beberapa hari ini Laurel lebih terbuka dibandingkan yang terjadi selama pernikahan mereka, namun Anggara tidak akan tertipu. Ketika Citra merasa terancam, dia menutup diri. Itulah cara wanita itu melindungi dirinya sendiri. Di sini, Anggarq tidak bersedia membiarkan Citra bersembunyi tapi ia cukup realistis untuk tahu bahwa ketika mereka kembali ke dunia sibuk tempat mereka tinggal, segalanya akan berubah. "Seminggu," janjinya di bibir Citra, "kita akan kembali selama seminggu. Dan kita akan bersama-sama pada awal dan akhir setiap hari. Sarapan setiap pagi dan makan malam setiap malam. Sendang tidak jauh dari Brakseng. Aku takkan pergi lama. Aku berjanji." Citra mengawasi saat Anggara mengirimkan e-mail dengan satu tangan sambil mengikat simpul dasi sutranya dengan tangan yang satu lagi. Secangkir kopi dingin tergeletak tak tersentuh di meja karena ia tak sempat meminumnya. Sejak mereka tiba kembali di Brakseng, rumah yang dimiliki keluarga Anggara selama beberapa generasi,A

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   SALING MEMAHAMI

    Anggara mendekatkan wajahnya menatap wajah Citra,Matanya menyipit . "Kamu tak mau aku melakukannya?" Citra bisa saja berbohong. Ia bisa saja membiarkan hubungan mereka berjalan tanpa memberitahu Anggara hal sebenarnya, tapi mereka sudah menghadapi cukup banyak hambatan dalam pernikahan mereka tanpa ia menciptakan hambatan baru. "Tidak." Citra menggeleng perlahan, tahu bahwa apa yang akan ia katakan bisa menghancurkan masa depan mereka. "Tidak, aku tidak mau. Ada sesuatu yang belum kuberitahukan padamu. Sesuatu yang belum kukatakan dengan sejujurnya." Anggara terdiam, wajahnya dibayangi cahaya yang semakin temaram. "Katakanlah." Bagaimana Citra bisa menjelaskannya? Dari mana ia memulainya? "Kehilangan bayi kita adalah hal terburuk yang pernah kualami. Ketika merasakan rasa sakit pertama itu aku berpikir, Jangan, tolonglah, jangan sampai ini terjadi. Aku panik. Tak ada, benar-benar tak ada, yang paling kuinginkan di dunia ini seperti aku menginginkan anak kita." Mata Citra basah k

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   KEJUTAN

    Citra sangat gemetar sehingga tak yakin kedua kakinya mampu menopang tubuh. "Kupikir aku tak boleh melihat rumah." "Tidak lagi. Aku punya kejutan untukmu. Hadiah." Saat mereka menuruni tangga taman itu, Anggara memegang tangan Citra dengan erat dan mengernyit. "Tanganmu dingin. Apa kamu baik-baik saja?" "Aku tak apa-apa." Citra ingin memberitahu Anggara bahwa ia tak membutuhkan hadiah-hadiah besar dari pria itu, bahwa hadiah-hadiah bukanlah alasan ia bersama Anggara. Tapi satu-satunya yang bisa ia pikiran adalah kenyataan bahwa Anggara akan membuat janji untuk menemui dokter padahal itulah hal terakhir yang ia inginkan.Anggara memperpanjang langkah-langkahnya. "Aku tak sabar menunggumu melihatnya." "Dokter itu?" Anggara melirik lembut. "Aku sedang membicarakan hadiahku untukmu." "Oh. Aku yakin aku akan menyukainya," ucap Citra parau, tahu ia harus mengatakan yang sebenarnya pada Anggara.Mereka tiba kembali di rumah dan Anggata segera melangkah menuju ruang kerja, salah sat

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   HARI HARI BERSAMANYA

    "Jika kita melakukan ini..." Citra membiarkan kata itu menggantung "...bagaimana dengan anak yang selalu kamu impikan?" "Kamulah keluarga yang kuimpikan dan untuk yang lainnya..." Anggara mengabaikan anjing-anjing itu, mencondongkan tubuh ke depan, menyingkirkan kuas dari tangan Citra dan menarik wanita itu berdiri "...kita akan menemukan cara untuk mengatasinya. Tapi kita akan menemukannya bersama-sama, bukan sendiri-sendiri. Apa pun yang kamu pikirkan, kamu harus memberitahuku dan kali ini aku akan mendengarkan dengan teliti. Aku mencintaimu. Aku mencintaimu." Anggara menangkup wajah Citra dengan kedua tangan, merasakan kelembutan kulit Citra di telapak tangannya. "Pada saat aku selesai membuktikan padamu tidak akan ada ruang bagi keraguan dalam benakmu." Keheningan mencekam dan Anggara menyadari makna sebenarnya dari kata ketegangan. Ia bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan jika Citra menjauhkan diri karena ia tahu ia tidak akan pernah menerima kata tidak. Kedua mata hit

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   MEMAHAMINYA

    Citra berharap bisa menerimanya dengan mudah dan bagi jutaan wanita lain mungkin demikian. Mendengarkan Anggara Dobson mengatakan "Aku mencintaimu" telah menjadi puncak ambisi banyak wanita. Untuk Citra, itu sekadar ucapan biasa. Citra frustrasi dengan dirinya sendiri, turun dari ranjang, mengenakan jubah kamar dan melangkah menuju teras. Kenyataan bahwa Anggara membiarkannya pergi dengan begitu mudah memberitahunya banyak hal tentang perasaan pria itu sekarang, saat sedalam apa perasaan tidak amannya yang terungkap. Ketakutan dalam bentuk sensasi dingin merayap di sekujur tubuhnya yang panas ketika akhirnya ia menyadari masa depan pernikahan mereka bukan bergantung pada kemampuannya untuk memiliki anak, tapi kemampuannya untuk memercayai Anggara supaya tidak melukainya. Apa maksud Citra, ia tidak pernah memberi wanita itu tanda apa pun? Anggara berbaring telentang di ranjang, kedua tangannya diletakkan di belakang kepala, memikirkan kembali pernikahan mereka selama dua tah

  • CINTA TERSEMBUNYI TUAN TANAH   HATI KE HATI

    Anggara menginginkan Citra menceritakan kegundahannya . Dan dia layak mendapatkannya. "Dari kecil aku menginginkan seorang saudara,baik itu laki laki maupun perempuan. Aku selalu kesepian saat ayahku bekerja.Aku tidak punya siapa siapa yang dapat di ajak bicara. Dan ketika ayahku meninggal aku benar benar menjadi sendiri dan merasa sebatang kara. Ini membuat aku mengalami gangguan kecemasan yang akut.Citra berbaring telentang, menjauhkan diri dari Anggara. Citra mengubah suaranya menjadi santai sambil menoleh memandang Anggara. "Jadi sekarang kamu tahu mengapa aku benar- benar kacau." Dan tak ada keluarga, tapi Citra tidak menyebutkan bagian itu. Tidak menyebutkan mengenai kesedihan dan perasaan di sendiri yang mengikuti pengalaman traumatis tersebut. "Mungkin jika aku membaca beberapa cerita dongeng, aku tidak akan menjadi separah ini. Masalahnya, aku tidak akan tahu akhir yang bahagia bahkan jika aku mengalaminya sendiri." Keheningan terasa di antara mereka dan Aggara bersandar d

DMCA.com Protection Status