Beranda / Romansa / CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN / Siapa yang Sebenarnya Egois? (2)

Share

Siapa yang Sebenarnya Egois? (2)

Penulis: lasminuryani92
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-02 18:19:31

Pagi-pagi Sindi membangunkanku, aku segera membuka mata dan terjaga. Malu sekali jika aku bangun kesiangan di rumah mertua.

"Mbak ...," sapa Sindi, mengelus pelan.

"Ini sudah siang kah?" jawabku segera terbangun.

Jam masih menunjukkan pukul 02.00 malam, aku mengucek mata takut salah lihat.

"Ini masih malam Mbak," jawab Sindi pelan.

"Ada apa?" tanyaku setelah sadar kalau Sindi membangunkanku malam-malam seperti ini.

"Mas Rian belum pulang, apakah Mbak tahu kemana dia?" tanyanya.

"Belum pulang? Mbak kira Mas Rian hanya keluar dari kamar dan ada di rumah," jawabku sembari beringsut.

"Tidak Mbak. Semenjak keluar dari kamar, Mas Rian pergi dan belum kembali. Sindi takut kalau ...." Ucapan Sindi terjeda.

"Kalau apa?" tanyaku penasaran.

Sesaat Sindi menerawang dan bergidik ngeri.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rumiati Tampi
aneh laki laki ko mau bunuh diri biasanya perempuan yg mau bunuh diri ... sakit
goodnovel comment avatar
Yunie Hindarsih
menarik bikin pemgen lanjut trs bcanya sayangnya suka d kunci bikin males
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Enyahlah dari Hidupku!

    "Mah, Papah kemana?" Lamunanku tiba-tiba pudar saat Bian berjalan lugu sambil mengucek kedua matanya.Aku menghampiri dan memeluknya, menyugar rambutnya yang lepek karena keringat."Papah ...," ucapku terjeda, aku berpikir bagaimana cara menjelaskan agar Bian mengerti."Papah sakit sayang, tanganya terluka," jawabku terbata."Apakah Papah tidak hati-hati saat main pisau?" tanyanya lagi polos."Ya, sepertinya seperti itu.""Mamah nggak bohong kan?" Wajah Bian sudah menatap wajahku penuh selidik. Aku sampai canggung dibuatnya."Nggak sayang, nanti kita tengok ayah ya," ucapku lagi meyakinkan. Pertengkaran kami kemarin pasti membuatnya trauma. Apalagi saat bangun ia tidak melihat Papahnya.Tepat pukul 10.00 pagi, aku, Bian, Ibu dan Sindi pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk Mas Rian.Di sana sudah ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Enyahlah dari Hidupku! (2)

    Aku duduk di sampingnya, memandang setiap inci wajah itu. Apakah dia pantas kuberi kesempatan?"Mas," ucapku lirih.Sebagian orang bilang, saat seseorang tidak sadarkan diri seperti ini, ia tetap bisa mendengar kita yang berbicara di sampingnya, dalam hati dan mimpinya tetap ada orang-orang yang ia cintai.Lama, aku menjeda perkataan itu sampai ada keberanian lagi untuk melanjutkan."Sekali saja Mas berkata mencintaiku, mungkin bisa menghapus semua luka ini.Mas ...," panggilku lagi lebih lirih. Air mata yang terbendung menetes dengan sendirinya."Riana ...." Bibirnya bergerak perlahan. Air mataku tumpah seketika. Kugenggam tangannya sekali lagi, kucium lekat dan kuhujani dengan air mata."Terimakasih atas 8 tahun terindah bersamamu, meski luka yang tergores di akhir kisah kita. Aku dan Bian sangat bahagia."

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-02
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Biarkan Aku Tenang

    "Halwa ...," panggilnya lagi membuyarkan lamunanku."Kamu baik-baik saja kan?" tanyanya lagi."Ya, aku hanya kurang enak hati saat ini," jawabku pelan setelah berimajinasi memakinya."Mungkin kamu lelah, kenapa harus kerja kalau masih sakit," ujar Riana memapahku untuk ke masuk ke ruangan."Duduklah, biar aku mintakan minum pada pegawaimu," ucapnya lagi. Aku memperhatikan perempuan itu, tidak ada yang salah dari dirinya. Mana mungkin aku bisa memakinya telah merebut Mas Rian dari kehidupanku, sedangkan sebenarnya dialah yang datang lebih dulu dalam hati laki-laki itu."Minumlah, tenangkan dirimu." Riana duduk di sampingku, memberikan air minum, dan mengelus punggungku perlahan.Aku menyesapnya sedikit, lalu Riana membantu untuk menyimpannya di atas meja."Ceritakanlah sedikit kegusaran hatimu, barangkali aku bisa membantu meringankannya," tawarnya lembut.Aku berbalik, menatap bola matanya yang terpancar indah, sungguh mata yang bisa memberi kenyamanan pada orang yang menatapnya."Ri

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Dibuntuti

    "Maaf ya Mas, malam-malam begini saya ganggu," ucapku pada penjual apartemen."Tidak apa-apa Mbak. Karena Mbak temannya Rini jadi dengan senang hati saya bantu," jawabnya sembari melirik perawan tua di sampingku."Euheum ...." Aku menyikut Rini yang pura-pura tuli dan malah melihat kesembarang arah.Kami berkeliling dan melihat isi apartemen, kebetulan aku memesan apartemen yang ull furnished artinya sudah lengkap fornitur dan perabotan. Aku hanya tinggal menempati saja."Gimana Mbak?" tanyanya setelah kami berkeliling."Saya suka Mas, pembayarannya saya lunasi sekarang," jawabku.Kami pun melakukan transaksi, aku mentrasfer uang pelunasan setelah semua administrasi selesai.Tepat pukul 23.30 semua proses selesai, Rini mengantar lelaki itu ke depan sedangkan Bian sudah tertidur lebih dulu.Aku memindahkan Bian ke kamar tidurnya, menyelimuti dan mengelusnya dengan iba."Maaf ya sayang, kamu harus menjadi korban keegoisan kami," ucapku lirih. "Kita akan saling menguatkan, tidak pernah

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Album Foto di Rumah Riana

    "Mamah, itu Zain ....". Sorak Bian menggedor-gedor jendela kaca mobil.Aku menoleh, Zain sedang dikerumuni anak seusianya, aku kira mereka sedang bermain."Mah, aku ingin bertemu Zain," rengek Bian."Iya sayang sebentar, Mamah parkir dulu.""Ayo Mah ..." rengek Bian lagi tak sabar.Aku segera memarkirkan mobil di samping jalan, Bian berlari menghampiri Zain."Bian, hati-hati Nak," teriakku segera mematikan mesin untuk menyusulnya."Zain anak haram ... Zain anak haram ...," umpat anak-anak itu."Apa yang kalian lakukan?" serbu Bian menghalangi anak-anak yang merundung Zain.Aku ikut menyerbu ke kumpulan mereka."Ada apa ini?" Kulihat Zain hampir menangis dikelilingi anak seusianya."Dasar anak haram ... jangan harap mau berteman dengan kami!" cercanya lagi."Bubar ... bubar ... kecil-kecil kalian sudah belajar merundung orang," umpatku membubarkan mereka.Dari kejauhan kulihat Riana berlari menghampiri kami, Bian mencoba menguatkan temannya, ia mengusap air mata Zain yang terjatuh dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Makan Malam Bersama

    "Aku pulang duluan ya Rin, pastikan kompor dan listrik dalam keadaan mati, ruang penyimpanan aman dan kunci semua pintu," tekanku sebelum pulang."Siap Bu Bos, laksanakan!" jawabnya cepat, "siapkan saja untuk acara nanti malam. Aku mungkin datang telat," lanjutnya sembari mendorongku ke luar."Kok telat?" aku mengangkat satu alis sembari berbalik."Pokoknya acara nanti malam harus jadi," tukasnya kembali mendorong tubuhku untuk segera pulang.'Kenapa juga ni anak?' tanyaku menggelengkan kepala, tangannya masih saja melambai-lambai riang memintaku untuk segera pulang dan menyiapkan acara untuk nanti malam.Sekitar pukul 16.00 aku dan Bian sudah sampai ke apartemen. Sebelum masuk aku mengetuk pintu apartemen Radit untuk memberitahunya."Hai ..." Radit terlihat canggung saat aku sudah berdiri di depan pintu.Aku tersenyum untuk menghilangkan kecanggungan, "Nanti malam ada acara makan-makan di apartemenku, kamu datang ya.""Ah ....""Ajak juga temanmu Haris," lanjutku."Ouh ... oke, aku a

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Aku Wanita Bukan Hanya Seorang Ibu

    Sepanjang malam aku tidak bisa tidur memikirkan kebenaran tentang status Zain, jika Zain adalah benar-benar anaknya Mas Rian, kemungkinan besar mereka kembali adalah kenyataan yang harus aku terima. Aku tidak bisa bayangkan perasaanku dan Bian saat itu. Aku akan kehilangan Mas Rian dan Bian ... Bian akan kehilangan Papahnya. Bagaimana pun kalau itu benar terjadi cinta Mas Rian akan terbagi. Apalagi selama ini Zain tidak pernah menerima cinta ayah kandungnya, Mas Rian pasti akan lebih condong mencintai Zain daripada Bian sebagai pengganti waktu yang terlewati tanpa dirinya.Otakku sudah sangat terasa sakit dan berat memikirkan hal itu semalaman. Hingga tak terasa saat mata begitu berat adzan subuh berkumandang. Aku terperanjat saat menemukan jarum jam menunjukkan pukul 05.00 pagi.Aku bangkit dan terduduk di kursi, cincin pernikahan kami yang masih tersemat perlahan kubuka. Aku berjanji untuk tidak memakainya lagi sebelum akhir dari kisah pernikahanku dan Mas Rian menemukan solusi ata

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06
  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pertemuan Rian dan Riana

    Genap hampir dua minggu, Mas Rian sudah tidak pernah menggangguku dan Bian. Ada rasa kehilangan dan sesak yang membuat kami sulit beradaptasi.Kami terbiasa 8 tahun bersama kini harus menjalani hidup bertiga saja, bersama janin yang kukandung."Mah, makan dulu yuk ...," ajak Bian menarik jemariku."Bian aja ya sayang, Mamah lagi nggak mau makan," keluhku lemah. Rasa mual yang menjejal dada membuatku enggan untuk makan apalagi mencium bau nasi."Tapi, Mamah sudah 3 hari nggak makan," protes Bian lagi."Iya sayang, Mamah belum bisa makan nasi.""Dede bayi kok begitu ya Mah, jahat," keluh Bian."Nggak kok sayang, ini bukan karena dedek bayi jahat. Tapi, karena proses seseorang yang sedang hamil itu ya begini," jelasku pelan mencoba membuatnya mengerti dan tidak membenci adiknya.Bian merengut, selama aku sakit karena kehamilan ini ia jarang sekali keluar apartemen, jenuh dan bosan pasti dirasakannya."Sayang, bagaimana kalau Bian mengantar Mamah ke dokter untuk melihat dedek bayi?" tanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-06

Bab terbaru

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Berdamai dengan Masa Lalu

    "Sudah bersih aja nih pengantin baru," goda Ibu saat aku menghampirinya di dapur.Aku hanya tersenyum kecut alias asem. Malam pertama yang gagal maning itu membuatku sedikit kurang mood."Ibu, pagi-pagi udah sibuk di dapur, nggak lelah?" tanyaku, sembari mengambil apel dan memotongnya dadu."Sudah biasa ibu menyiapkan makan sendiri, Hal," jawabnya sembari menyodorkan hasil masakannya pagi ini.Aku melihat banyak makanan yang sudah ibu siapkan, menunya persis sama seperti yang sering dimasak Radit. Buah kelapa jatuh tidak jauh dari pohonnya, keahlian memasak Radit sudah pasti di turunkan dari Ibu."Pagi semua?" sapa Radit bersama anak laki-lakinya.Aku dan ibu saling melirik dan menyipitkan mata. Lihatlah mereka, dari mulai gaya rambut sampai gaya pakaian hampir sama, udah kaya kembar beda usia."Berdoa nggak keramasnya?" tanya ibu tiba-tiba.Aku yang masih memotong buah-buahan hampir saja terpeleset pisau. Lalu, berbalik ke arah ibu.Ibu berdiri di depan Radit sekarang, saat kuperhat

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Gagal Maning

    Brugh! Aku menoleh, Bian menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, tangan dan kakinya terlentang berusaha memenuhi ranjang."Bian mau bobo di sini," ujarnya.Aku menyipitkan mata, entah apa maksudnya karena dari pertama pindah ke rumah ini, tidak pernah sekali pun Bian meminta tidur di kamar ini.Tanganku yang sedang mengganti popok Khawla segera berhenti, meminta suster untuk meneruskannya."Apakah Bian lelah?" tanyaku.Dia mengangguk. Ini sudah pukul 21.00 namun tamu yang datang ke pernikahan kami masih saja ada. Radit bahkan belum terlihat, ia masih sibuk melayani tamu."Kenapa Bian mau tidur di kamar Mamah?" tanyaku penasaran."Papah, pasti tidur di sini kan Mah? jadi Bian mau tidur sama Papah," jawabnya polos."Ouh ...." Aku mengangguk.Ikut duduk di samping ranjang dan menatap bola mata Bian yang memandangku tanpa berkedip."Jadi, bukan mau tidur sama Mamah ya?" tanyaku lagi.Wajahnya menggeleng cepat."Baiklah," ucapku, hendak beranjak.Brugh! Suara itu membuatku terkejut.Saat meno

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hari Bahagia2

    Ayah menatap kami sesaat, lalu berjalan mendekat.Hatiku sudah tidak karuan, keringat dingin menjalar ke tangan. Radit memegang tanganku yang bergetar."Tenanglah," ucapnya pelan.Ayah berhenti di hadapanku sekarang, berdiri dan menatap. Aku dan Radit ikut berdiri untuk menghormatinya. Mata itu menatap lekat, mencoba menyelami perasaanku saat ini."Nak," sapanya.Hatiku bergemuruh, entah kapan sapaan itu terucap dari bibirnya. Bahkan ketika aku terpukul akan kepergian ibu, ayah tidak pernah menyapaku sehangat ini."Selama kamu ada, entah kapan aku pernah menjadi seorang ayah untukmu.Keterpaksaan ayah menikahi ibumu membuatku terpaksa harus menerimamu juga. Ayah tidak pernah berencana untuk memiliki anak dari ibumu karena pernikahan kami hanya untuk sementata. Namun takdir berkata lain, kamu tiba-tiba lahir dan membuatku terpaksa bertahan dengan pernikahan itu.Kebaikan dan ketulusan Dinda yang diturunkannya padamu, tidak membuatku lantas bisa menerima kalian, hingga aku benar-benar p

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Hari Bahagia

    "Dit.""Heum."Radit yang sedang memegang ponsel berbalik melihatku, matanya seolah terpesona dan takjub. Aku berjalan anggun memakai gaun putih mendekatinya."Bagaimana?" tanyaku malu-malu. Pipi terasa panas, bisa kuperkirakan ia memerah saat ini. Aku segera menundukkan wajah saat tatapan Radit membuatnya semakin merona."Eits."Ponsel yang dipegang Radit hampir saja jatuh, ia tersenyum kecut dan segera mengantonginya.Tatapannya begitu beda, ia nampak seperti orang yang baru saja melihatku setelah begitu lama kami tidak bertemu, entah apa yang ada dalam pandangannya saat ini.Wajahku semakin tertunduk malu, kenapa dia memandangku seperti itu?Radit menghela napas bahagia hingga terdengar suara yang tidak bisa disembunyikannya.Ia berdiri kikuk menghampiri. Mengangkat wajahku lembut."Bagaimana kamu bisa secantik ini Halwa?" ucapnya dengan mata berkaca-kaca."Aku serasa menemukan Halwa 8 tahun yang lalu, saat jiwaku remuk karena mimpi menikahimu lenyap tergerus penyesalan.Tidak ada

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pasca Dirumahkan

    "Kenapa kamu sudah pulang, Mas?" Suara Sarah_istri Bagus yang dinikahinya 13 tahun yang lalu terdengar menggema dari ruangan tv.Melihat suaminya yang hanya menundukkan kepala tanpa merespon membuat Sarah geram."Mas, kau jangan coba-coba mulai males ya bekerja!" sentaknya.Ia bangkit dari duduk, meninggalka film kesukaannya dan menghentakkan kaki di lantai. Menghampiri Bagus yang masih berjalan menunduk tanpa merespon."Mas!" Tangannya membalikan tubuh Bagus kasar.Bagus berbalik, wajahnya sayu dan lelah, dasi di kemejanya sudah melonggar dan berantakan."Ada apa Mas?"Mata Sarah mulai menyelidik, melihat wajah suaminya yang tak biasa."Ada apa Mas, katakan!"Sarah menggoncang-goncangkan tubuh suaminya kasar.Mata Bagus mendelik melihat istrinya. "Hentikan Sarah! ini semua salahmu!"Bagus melempar sebuah amplop surat yang sudah dibuka. Sarah yang melihat itu segera memungutnya.'Surat Pemberhentian Kerja?' gumam Sarah."Bagaimana bisa Mas? Kamu melakukam kesalahan apa?" sentak Sara

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Sentilan untuk Ayah

    [Kamu tidak bisa menikah tanpa wali, Halwa,] teriak ayah.[Orang yang mati tidak bisa menjadi wali. Ayahku sudah mati. Raganya yang dirasuki iblis tidak bisa menjadi wali!]Tubuhku bergetar dengan tangan yang terjuntai, Radit bergeming dari depan pintu.Braakk! ponsel yang kupegang jatuh dengan sendirinya.Tubuhku seperti batu yang berjalan, kaku dan dingin. Berjalan perlahan menuju balkon. Sebenarnya aku ingin meraung-raung saat ini, menumpahkan marah yang tak terbendung, tapi mengingat ada orang lain di kamar, aku malu melakukannya."Suster, bisa tolong bawa Khawla ke kamar Bian sebentar," pinta Radit."Iya Pak."Aku mendengar pintu kamar tertutup bersama dengan suara langkah kaki yang mendekat."Masuklah, Hal."Tangan Radit menelukup di pundak, air mataku sudah jatuh dalam diam, hanya pundak yang terasa naik turun. Pegangannya melebar hingga merangkul dari belakang, mengajakku untuk masuk."Banyak orang yang melihatmu di sini," lirihnya.Aku menurut dan mengikutinya masuk, menjatuh

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Pesan dari Ayah

    Mataku menerawang jauh keluar, melihat pepohonan yang nampak bergerak padahal mobil kami lah yang meluncur di aspal.Semenjak kapan ayah berubah begitu dingin? Sebelumnya, saat ibu masih ada meski jarang berbicara ayah tidak sedingin dan secuek itu padaku, tapi semenjak ibu pergi dan ia memutuskan untuk menikah lagi. Mulailah hubungan kami menjadi renggang, apalagi saat aku menikah, kami seperti orang asing di belahan dunia yang berbeda."Ibu punya tabungan, simpanlah ini," ucapnya sembari menyodorkan sebuah amplop."Hubungi orang yang ada di kartu itu, ia adalah teman Ibu di sana. Kamu bisa belajar usaha dan membiayai hidup sendiri. Mungkin saja setelah ini ayah ....""Kenapa ayah, Bu?"Sesaat ibu diam, lalu menggeleng pelan."Kamu harus jadi wanita mandiri, ibu tidak bisa memberi apapun hanya ini sebagai bekalmu. Jangan sampai kamu menjualnya, sebisa mungkin tetap bisa menghasilkan uang sendiri meski kamu menikah nanti," paparnya.Aku ingat betul kesedihan itu, setelah ibu benar-ben

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Bertemu Ayahku

    Kami sangat bahagia setelah menceritakan semua pada ibu. Beliau sungguh luar biasa. Wanita yang begitu tangguh di luar dan lembut di dalam. Membesarkan anak laki-lakinya sendirian hingga menjadi seorang pria bertanggung jawab dan penyayang. Itu tidak mudah, kebanyakan anak korban perceraian akan menjadi brutal dan haus kasih sayang hingga melampiskannya di jalanan.Aku akan mengikuti jejaknya, bagaimana beliau memperlakukan dan membimbing anaknya hingga seperti Radit sekarang. Bian harus seperti Papahnya meski tidak ada darah yang mengalir ketubuh itu, cinta Radit akan membentuk karakternya menjadi laki-laki yang kuat, bertanggung jawab dan berani, serta memiliki jiwa lembut dan penyayang di dalam hatinya."Sudah siap?"Radit menjegal di pintu, memperhatikan aku yang masih ragu untuk pergi."Hei ... kita harus pergi. Tanpa ayah kita tidak bisa menikah."Lelaki itu berjalan masuk dan menghampiriku yang masih duduk di meja rias. Tangannya menelukungkup di pundak menatap wajahku melalui

  • CINTA SUAMIKU UNTUK WANITA LAIN   Restu Ibu

    Aku berjalan perlahan mengelilingi kamar besar yang Radit sediakan untukku dan Khawla, semuanya nampak baru dan tertata rapih. Begitu sempat ia menyiapkan ini semua. Pria itu benar-benar telah memikirkannya dengan matang, menyambut kedatangan kami dengan hangat.Sesekali aku melihat Khawla mengeliat, menangis sebentar kemudian terlelap. Nampaknya ia sangat senang dengan kamarnya, semenjak datang Khawla selalu menyamankan dirinya dan tertidur lelap. Hanya terbangun saat lapar, atau pun saat popoknya basah.Bayi empat hari itu sungguh sudah tahu di mana ia merasa nyaman dengan lingkungannya."Mamah ...."Bian mengucek matanya di depan pintu."Sayang, kok belum tidur sih?"Anak lelaki itu berjalan masuk dan duduk di atas ranjang. Bibirnya mengkerucut nampak kesal."Ada apa sih jagoan Mamah?" Usapku pada rambutnya. Wajahnya semakin dibuat merengut.Tidak biasanya Bian merajuk seperti ini, pasti ada sesuatu."Hei, Mamah kan nggak paham kalau Bian tidak berbicara," pancingku menatap wajahn

DMCA.com Protection Status