Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 9. Cerita Tentang Alex

Share

9. Cerita Tentang Alex

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-01-30 12:24:36

Restoran yang Aldric pilih adalah restoran mewah dengan fasilitas pengamanan yang cukup baik. Manager restoran sendiri bahkan yang menyambut lelaki tampan itu dan memberikan ruang VIP. Satu pengawal duduk tak jauh dari meja Tuannya. Sementara pengawal lain berjaga di dekat pintu masuk restoran.

“Kapan Alex lahir?” tanya Aldric memulai kembali perbincangan mereka yang tertunda.

Sandra menyebutkan tanggal yang membuat dahi Aldric berkerut. Otaknya langsung berhitung. Pria itu lalu menyimpulkan Alex lahir lebih cepat dari perkiraannya.

“Alex lahir prematur?”

Sandra mengangguk pelan. “Alex lahir satu bulan lebih cepat dari perkiraan dokter.”

“Apa masalahnya?”

“Saat itu aku sedang sibuk di kampus. Aku masih menjadi asisten dosen. Sering naik turun tangga. Saat sedang bertugas, air ketubanku pecah. Hari itu juga aku langsung dioperasi.”

“Ya Tuhan,” gumam Aldric.

Setelah itu, meluncurlah cerita wanita cantik di depan Aldric tentang hari di saat Alex lahir. Keluarga mengira putri bungsu merek
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   10. Merencanakan Sesuatu

    “Lalu, mengapa kamu belum menikah?”Sandra menatap Aldric. Laki-laki bermata hijau itu menatapnya datar. Ia segera menundukkan pandangan.“Aku masih ingin fokus mengurus Alex.”Mendengar jawaban Sandra, Aldric semakin merasa bersalah. Selama ini ia sama sekali tidak berkontribusi apapun pada perkembangan putranya. Tetapi itu semua bukan salahnya 'kan? Ia sama sekali tidak tau sebelumnya bahwa ia dan Sandra memiliki seorang putra.Aldric mengantar Sandra di depan pintu apartemennya. Mereka berpisah dengan saling menundukkan kepala. Tanpa menoleh lagi, Aldric segera berjalan cepat menjauhi gedung yang ditinggali Ibu dari putranya.***Sementara itu, Luke dan Alex telah berada di Inggris. Mereka menyewa salah satu apartemen dekat dengan apartemen Leah, sahabat Sandra yang bekerja di London. Saat ini mereka berjanji temu di sebuah mall terdekat.“Auntie Leah,” seru Alex bersemangat.“Alex,” balas Leah yang segera mengangkat tubuh Alex dan mendekapnya erat. “Duh, kamu tambah berat. Auntie

    Last Updated : 2023-01-31
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   11. Bertemu Alex

    "Dukungan untukmu terus bertambah, Aldric." Daddy Alonso berkata kepada putranya dengan bangga.Pujian juga terlontar dari sahabat-sahabat Alonso yang mendukung pencalonan Aldric sebagai gubernur. Tentu saja mereka akan mendapat banyak keuntungan jika calon mereka berhasil. Selain lebih terkenal, pengusaha-pengusaha senior itu akan semakin mudah mendapatkan proyek-proyek besar.Marvin memperhatikan interaksi Tuannya dengan Ayah serta sahabat-sahabatnya yang juga merupakan rekan bisnis. Sejak Alonso pensiun tujuh tahun yang lalu, lelaki itu langsung menyerahkan tampuk pimpinan perusahaan keluarga Osborn kepada putra satu-satunya. Namun begitu, beliau masih berperan penting dalam semua perusahaan terutama pada keuangan dan aset keluarga.Asisten pribadi Aldric beranjak ke pojok ruangan saat merasakan getaran dari ponselnya di saku celana. Ia meraih ponsel dan menatap layarnya. Panggilan telepon dari nomer tak dikenal."Hello?" Marvin menjawab telepon dengan nada resmi."Tuan Aldric?"De

    Last Updated : 2023-02-01
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   12. Jauhi Mommyku

    “Namaku Alexe Ravano Javier, bukan Alex sayang.”Aldric mengembuskan napas panjang mendengar sambutan dingin sang putra. Seumur hidup, ia tidak pernah sekalipun harus berupaya membuat orang menyukai dirinya. Tetapi kali ini, ia ternyata harus membuat dirinya diperhatikan oleh seorang anak kecil.Tanpa membalas perkataan putranya, Aldric memperhatikan gerakan Alex yang sedang berusaha menyatukan kepingan puzzle yang dipegangnya. “Boleh aku ikut bermain?” tanyanya.Anak lelaki tampan itu mengangguk. Ia meletakkan kepingan puzzlenya dan tersenyum melihat kepingan itu masuk pada tempat yang tepat. Kemudian, ia mengambil satu kepingan lain lagi.“Semalam kamu bilang mau bertemu denganku. Ada apa?” Aldric berusaha berbicara dengan nada akrab.Sekilas, Alex memandang ke depan, menatap sepasang mata hijau yang sama seperti matanya. “Aku ingin Anda menjauhi Mommyku.”“Kenapa begitu?” Dengan suara tertahan Aldric menjawab.“Setelah bertemu dengan Anda, Mommy sering menangis,” balas Alex.Setela

    Last Updated : 2023-02-01
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   13. Misi Balas Dendam

    “Bagaimana pertemuannya dengan Tuan Muda Alex, Tuan?” tanya Marvin pada bosnya saat mereka telah di dalam mobil.“Gagal total,” keluh Aldric.“Gagal bagaimana maksud Anda?”Aldric mendengus kasar sebelum menjawab. “Ibu dan anak sama-sama keras kepala. Mereka meminta aku menjauh dari kehidupan mereka.”“Alex mengatakan begitu?” Marvin menggeleng takjub. “Putra Anda memang benar-benar jenius, Tuan. Aku perhatikan ia bisa memetakan masalah yang ada di depannya.”“Bagaimana pendapatmu, Marv? Aku ingin bisa ikut merawat Alex. Menyayangi putraku itu, bahkan tadi aku sangat ingin memeluk dan menciumnya.”Asisten pribadi Aldric seolah ikut merasakan kesedihan Tuannya. Ia melihat sendiri bagaimana pengusaha yang tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil tersebut tiba-tiba sangat antusias setelah mengetahui ia memiliki seorang putra. Walaupun anak tersebut lahir dari sebuah kesalahan.“Jika Ibu dan anaknya sulit Tuan dekati, mungkin kita bisa mencoba mendekati orang yang juga berpengaruh dala

    Last Updated : 2023-02-02
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   14. Demi Sandra

    Luke dan Deniz memasuki gedung pertemuan pers. Luke mendapat kabar bahwa tim sukses Aldric akan mengumumkan perencanaan program calon gubernur Inggris. Mereka bergabung dengan para pemburu berita lainnya.Gedung pertemuan itu cukup luas dengan interior mewah. Kursi-kursi berwana putih dengan ornamen emas mendominasi bagian dalam gedung. Pada bagian depan, terdapat panggung rendah dengan meja panjang dan beberapa kursi mewah.“Alex memang benar-benar mirip dengannya ya,” ucap Deniz sambil mengendikkan dagunya pada foto banner Aldric yang terpampang di depan mereka.“Aku pun baru menyadarinya saat Alex mengatakan si keparat ini mendatanginya di sekolah.”“Dan aku sangat kagum pada sikap Alex dalam menyikapi kehadiran orang yang mirip dengannya itu.”“Betul. Aku sampai tidak bisa berkata-kata mendengar anak kecil yang jenius itu bercerita.”Luke dan Deniz berbincang-bincang pelan. Para wartawan lain pun melakukan hal yang sama. Mereka tampak telah terbiasa menunggu berita tanpa kejelasan

    Last Updated : 2023-02-02
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   15. Pertemuan Panas

    Marvin segera mendorong Deniz hingga tubuh lelaki tinggi itu tersentak ke belakang. Namun dengan cepat, Deniz meraih lengan Marvin dan kembali menahannya. Terjadi saling dorong antara Deniz dan Marvin.“Aku akan menyuruh pengawal yang membuntuti Nyonya Sandra untuk menangkap Nyonya jika kalian terus menyiksa Tuan Aldric,” ancam Marvin dengan kesal. Ia mengangkat ponselnya dan mengaktifkan speaker.“Tuan?” suara di seberang sana menyahut.“Di mana Nyonya Sandra?”Satu pesan masuk ke ponsel Marvin. Ia menekan tombol membuka dan memperlihatkan tangkapan layarnya. Video live Sandra yang sedang mengajar di kelas terpampang jelas di sana.“Bangsat! Kau juga membuntuti adikku?” Deniz segera memelintir lengan Marvin yang sejak tadi ia pegang, namun asisten pribadi Aldric tersebut ternyata lebih kuat. Sekali hentak, ia dapat melepaskan lengannya.“Cukup! Kami tau, kalian mau berbicara dengan Tuan Aldric hingga menyamar menjadi wartawan. Kalau caranya kalian berbicara seperti ini, aku akan mema

    Last Updated : 2023-02-03
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   16. Menjauhi atau Menikahi

    Aldric kemudian menoleh pada asisten di sampingnya dan memberikan kode untuk memperkenalkan diri.“Saya, Marvin. Asisten pribadi Tuan Aldric,” ucap Marvin dengan nada yang masih terdengar kesal.Deniz menghela napas panjang sebelum membalas. Saya, Deniz. Anak sulung Keluarga Javier.”“Saya, Luke. Kakak Sandra dan … Daddynya Alex,” ejek Luke.Aldric tersenyum setengah bibir mendengar salam perkenalan dari Luke. Di antara kedua kakak Sandra, jelas Luke lah yang paling emosi. Di samping itu, Luke juga lah yang paling dekat dengan Sandra dan Alex.Bel di pintu ruang kerja pribadi Aldric berbunyi. Marvin menuju pintu dan membukanya. Seorang wanita cantik dengan rambut pirang dan pakaian resmi yang ketat masuk membawa baki. Ia tersenyum sebelum meletakkan cangkir-cangkir berisi teh hangat di meja.Setelah wanita tersebut keluar, Aldric mempersilahkan Luke dan Deniz minum terlebih dahulu. Aldric mengambil cangkirnya dan dengan gerakan tertata mengesap tehnya tanpa suara. Kedua kakak kandung

    Last Updated : 2023-02-03
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   17. Kasta, Budaya dan Agama

    “Yang aku inginkan hanyalah mengembalikan Sandra ke Indonesia, Luke. Cukup sudah adik kita itu berjuang sendiri di luar negeri. Sementara kita pun sudah kewalahan menemaninya. Teutama aku. Aku sangat bersalah karena akhir-akhir ini sangat jarang mengunjunginya.”“Sandra mengerti bahwa kamu telah memiliki keluarga, Kak.”“Kamu tau papa akan menjodohkan Sandra dengan seorang anak kenalannya? Semua demi Sandra bisa pulang. Tetap saja Mama khawatir karena Alex memiliki rupa yang sangat unik. Keluarga besar akan curiga saat melihat Alex tidak mirip dengan orang yang dijodohkan untuk Sandra.”Luke mendengus kasar. “Betul. Hanya satu orang di dunia ini yang mirip dengan Alex.” Luke memberikan tatapan sinis pada Aldric.Demi apapun, Aldric tersentuh mendengar percakapan adik kakak di depannya ini. Sungguh ia tidak paham, mengapa mereka sangat takut pada omongan orang. Apa mereka tidak bisa mengatakan bahwa Sandra telah memiliki anak dan berpisah dengan ayah dari anaknya?“Alex bisa tinggal be

    Last Updated : 2023-02-04

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status