Share

Bab 8

Penulis: Zayba Almira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-11 22:12:50

Setelah pengakuan Raka, Lia semakin sulit berkonsentrasi. Setiap kali mereka bertemu di sekolah, pandangan Raka selalu terlihat penuh harap. Meski begitu, Lia tidak bisa membohongi dirinya sendiriโ€”perasaannya pada Raka tidak sekuat itu.

Suatu sore, Lia duduk di balkon kamarnya, memandang langit yang mulai berubah warna. Ia meraih buku harian di atas meja dan mulai menulis:

๐˜™๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ. ๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜จ๐˜ข๐˜ช. ๐˜›๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช, ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข? ๐˜‹๐˜ช ๐˜ด๐˜ช๐˜ด๐˜ช ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ, ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜‹๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜‹๐˜ช๐˜ข... ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ต. ๐˜’๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข. ๐˜ˆ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ถ?"

Selesai menulis, Lia menutup bukunya dengan keras. Ia merasa lelah dengan kebingungan ini.

---

Sementara itu, Dean juga tidak tenang. Setelah konfrontasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 9

    Langit mendung menggelayut di atas lapangan sekolah. Angin sore yang dingin menerpa wajah Lia saat ia berdiri di dekat tribun, memandang sekelompok siswa yang sedang latihan voli. Namun, pikirannya tidak berada di sana. Pikirannya penuh oleh suara Dean dan tatapan Raka yang seakan mengikutinya ke mana pun ia pergi. โ€œLia!โ€ Suara Lila membuyarkan lamunannya. Sahabatnya mendekat dengan napas terengah, membawa dua kaleng minuman. โ€œThanks,โ€ gumam Lia, mengambil kaleng itu tanpa menatap Lila. โ€œKamu oke? Sejak kapan sih kamu jadi suka merenung gini?โ€ Lila mencondongkan tubuhnya, memandangi wajah Lia dengan tatapan menyelidik. โ€œAku nggak apa-apa,โ€ balas Lia singkat. โ€œTapi kamu jelas kelihatan nggak baik.โ€ Lila meneguk minumannya, lalu melanjutkan dengan suara lebih pelan. โ€œIni gara-gara Dean, ya? Atau... Raka?โ€ Lia terdiam. Angin yang menerpa rambutnya seakan membawa beban yang tak kasatmata. Akhirnya ia mengangguk perlahan. โ€œAku nggak tahu, Lil. Semua ini terlalu rumit.โ€ Suar

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 10

    Hujan deras kembali mengguyur kota sore itu. Lia duduk di dekat jendela kamarnya, memandangi tetesan air yang berlarian di kaca seperti pikirannya yang berkejaran tanpa henti. Tangannya gemetar memegang secarik kertas berisi tulisan yang baru saja ia buat. โ€œRaka, aku nggak pernah bermaksud menyakitimu. Tapi aku harus jujur pada diriku sendiri.โ€ Dia berhenti membaca, membuang napas berat. Kertas itu diremasnya, dilempar ke lantai bersama beberapa lembar lainnya. Tidak ada kata-kata yang terasa cukup untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. โ€œLia!โ€ suara ibunya dari lantai bawah menyadarkannya. โ€œSebentar!โ€ jawabnya dengan nada tergesa. Dia menghapus air mata yang mulai membasahi pipinya dan berjalan menuruni tangga. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seseorang berdiri di depan pintu rumahnyaโ€”Dean, dengan wajah basah kuyup, membawa payung yang sudah setengah rusak. โ€œDean?โ€ Lia menatapnya dengan mata membelalak. โ€œAku harus bicara,โ€ katanya langsung, tanpa basa-basi. Dean me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 11

    Hujan turun perlahan di pagi itu, membasahi jalan-jalan kecil di sekitar taman tempat keputusan Lia diutarakan beberapa hari lalu. Lia duduk di bangku panjang di halaman belakang rumahnya, ditemani secangkir teh hangat yang hampir dingin. Matanya menatap kosong pada bunga mawar yang bergoyang lembut dihembus angin. Ponselnya tergeletak di samping, layar yang menyala hanya menampilkan notifikasi biasaโ€”tidak ada pesan dari Dean, tidak ada kabar dari Raka. Sejak hari itu, keduanya menghilang dari hidup Lia seperti daun yang gugur dihembus badai. Hatinya berusaha menerima keheningan ini sebagai konsekuensi dari keputusannya, tetapi bagian kecil dalam dirinya masih merindukan kehadiran mereka. Kehilangan dua pria yang begitu berarti membuat dunianya terasa kosong. Di sudut lain kota, Raka berdiri di depan rak-rak tinggi di perpustakaan sekolah. Dia memegang buku yang belum ia baca sama sekali, hanya memutar halaman tanpa benar-benar memperhatikan. โ€œRaka,โ€ suara seorang teman meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 12

    Pagi di sekolah terasa berbeda tanpa kehadiran Raka. Tidak ada lagi suara sepatu basketnya yang biasa terdengar di lorong, atau senyumnya yang sering ia lemparkan tanpa alasan jelas. Lia duduk di kursinya dengan tatapan kosong. Buku catatan di mejanya tetap tertutup, sementara teman-teman sekelasnya sibuk berbincang tentang ujian mendatang.โ€œLia.โ€Suara Hana, sahabatnya, membuat Lia tersadar. Lia menoleh, mencoba tersenyum meski lemah.โ€œLo nggak apa-apa?โ€ tanya Hana, duduk di sampingnya dengan raut khawatir.Lia mengangguk kecil. โ€œAku... cuma nggak konsen.โ€Hana mendesah, menatap Lia dengan pandangan penuh simpati. โ€œGue tau ini berat buat lo. Tapi Raka pasti punya alasan kenapa dia pergi.โ€โ€œGue ngerti,โ€ jawab Lia, menundukkan kepala. โ€œTapi kenapa rasanya kayak gue yang salah?โ€Hana tidak langsung menjawab. Ia hanya meraih tangan Lia, memberikan dukungan dalam diam. Lia tahu Hana mencoba membantu, tetapi perasaan bersalah itu tetap menghantui.Malam itu, Lia mencoba menghubungi Raka. T

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 13

    Seminggu setelah pertandingan persahabatan itu, hidup Lia kembali terasa seperti berjalan di atas pasir bergerak. Ia mencoba fokus pada pelajaran, tetapi pikirannya selalu terlempar ke momen saat bertemu Raka. Ucapannya masih terngiang: โ€œKadang, kita harus kehilangan sesuatu buat ngerti apa yang benar-benar penting.โ€Namun, pagi itu, sesuatu yang tak terduga terjadi. Ketika Lia membuka loker, ia menemukan sebuah surat terlipat rapi di dalamnya. Tidak ada nama pengirim, tetapi tulisan tangan yang familier membuat jantung Lia berdebar.Dengan tangan gemetar, Lia membuka surat itu.*โ€œLia,Aku nggak tahu apakah aku benar-benar siap menulis ini. Tapi setelah pertandingan kemarin, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan.Aku tahu aku bilang kita butuh waktu untuk masing-masing, dan aku masih percaya itu. Tapi aku juga nggak bisa menyangkal kalau aku kangen. Aku kangen semua obrolan kita, tawa kita, dan cara kamu selalu bikin hari-hari aku terasa lebih berarti.Mungkin aku bodoh karena menul

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 1

    Lia duduk di kursi belakang mobil tua keluarganya, memandangi jalan yang tampak asing melalui jendela berdebu. Tangannya menggenggam erat tas ransel yang sudah usang, sementara suara kedua orang tuanya bergema samar di telinganya. Mereka berbicara tentang keuangan keluarga, tentang โ€œpeluang baruโ€ di sekolah unggulan, tetapi Lia tidak mendengar. Yang ada di pikirannya hanya satu hal: Kenapa aku harus pergi dari semua yang aku kenal? Sekolah lamanya mungkin tidak megah, tetapi di sanalah ia merasa aman. Ia punya teman-teman yang tulus, guru yang ramah, dan lingkungan yang mendukung. Sekarang, ia harus menghadapi tempat baru, di mana semua orang tampaknya jauh lebih pintar, lebih kaya, dan lebih baik darinya. Saat mobil berhenti di depan gerbang besar dengan logo SMA Bina Cendekia yang berkilau keemasan, Lia merasa seperti memasuki dunia yang bukan miliknya. Tangannya bergetar saat ia meraih gagang pintu mobil. โ€œSemangat ya, Lia,โ€ kata ibunya, berusaha terdengar optimis. Lia ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 2

    Dean memandangi papan jadwal kegiatan OSIS di ruangannya. Ruangan itu sepi, hanya ditemani suara jam dinding yang berdetak. Wajahnya tetap tenang, tapi tangannya yang menggenggam pena tampak sedikit gemetar. Ia menghela napas panjang. โ€œSemua harus berjalan sempurna,โ€ gumamnya pelan. Piala yang dijatuhkan Lia kemarin terus terbayang di pikirannya. Itu bukan sekadar benda bagi Dean. Piala itu adalah simbol kerja kerasnya selama bertahun-tahunโ€”sesuatu yang ia perjuangkan mati-matian untuk membuktikan dirinya kepada ayahnya. Ayah Dean selalu menuntut kesempurnaan. Bagi beliau, sebuah kesalahan kecil adalah tanda kelemahan. Jadi, ketika piala itu rusak, Dean merasa seolah-olah ia sendiri yang gagal menjaganya. Tapi, saat wajah Lia terlintas di pikirannya, ia mengerutkan dahi. โ€œKenapa aku harus peduli? Dia cuma anak baru yang ceroboh,โ€ katanya keras, seolah untuk meyakinkan dirinya sendiri. Namun, jauh di dalam hatinya, ia tahu bahwa ada sesuatu tentang Lia yang membuatnya sulit untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 3

    Minggu ketiga di sekolah baru, Lia dan Dean kembali dipaksa bekerja sama untuk proyek besar OSIS: merencanakan acara perpisahan tahunan. Semuanya berjalan dengan cepat, namun ketegangan di antara mereka tidak pernah surut. Setiap kali mereka bertemu, baik di kelas, di ruang OSIS, atau di luar, Dean selalu tampak begitu dingin dan perfeksionis, sedangkan Lia berjuang untuk tetap bertahan, menepis rasa frustasi yang kian menumpuk. Di ruang OSIS, Dean menjelaskan dengan serius rincian acara dan pembagian tugas. Lia mencoba mengikuti, namun ia bisa merasakan ketegangan di udara. Dean sepertinya hanya melihatnya sebagai bagian dari tim yang harus dia kendalikan, bukan sebagai rekan sejajar. โ€œKamu harus lebih fokus pada detail ini. Jangan membuat kesalahan seperti yang terakhir,โ€ kata Dean, suaranya tegas, namun ada sedikit kelelahan yang tersirat. Lia menahan napas, berusaha menenangkan dirinya. Ia tahu kata-kata itu bukan hanya tentang poster yang salah kemarin, tetapi tentang dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 13

    Seminggu setelah pertandingan persahabatan itu, hidup Lia kembali terasa seperti berjalan di atas pasir bergerak. Ia mencoba fokus pada pelajaran, tetapi pikirannya selalu terlempar ke momen saat bertemu Raka. Ucapannya masih terngiang: โ€œKadang, kita harus kehilangan sesuatu buat ngerti apa yang benar-benar penting.โ€Namun, pagi itu, sesuatu yang tak terduga terjadi. Ketika Lia membuka loker, ia menemukan sebuah surat terlipat rapi di dalamnya. Tidak ada nama pengirim, tetapi tulisan tangan yang familier membuat jantung Lia berdebar.Dengan tangan gemetar, Lia membuka surat itu.*โ€œLia,Aku nggak tahu apakah aku benar-benar siap menulis ini. Tapi setelah pertandingan kemarin, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan.Aku tahu aku bilang kita butuh waktu untuk masing-masing, dan aku masih percaya itu. Tapi aku juga nggak bisa menyangkal kalau aku kangen. Aku kangen semua obrolan kita, tawa kita, dan cara kamu selalu bikin hari-hari aku terasa lebih berarti.Mungkin aku bodoh karena menul

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 12

    Pagi di sekolah terasa berbeda tanpa kehadiran Raka. Tidak ada lagi suara sepatu basketnya yang biasa terdengar di lorong, atau senyumnya yang sering ia lemparkan tanpa alasan jelas. Lia duduk di kursinya dengan tatapan kosong. Buku catatan di mejanya tetap tertutup, sementara teman-teman sekelasnya sibuk berbincang tentang ujian mendatang.โ€œLia.โ€Suara Hana, sahabatnya, membuat Lia tersadar. Lia menoleh, mencoba tersenyum meski lemah.โ€œLo nggak apa-apa?โ€ tanya Hana, duduk di sampingnya dengan raut khawatir.Lia mengangguk kecil. โ€œAku... cuma nggak konsen.โ€Hana mendesah, menatap Lia dengan pandangan penuh simpati. โ€œGue tau ini berat buat lo. Tapi Raka pasti punya alasan kenapa dia pergi.โ€โ€œGue ngerti,โ€ jawab Lia, menundukkan kepala. โ€œTapi kenapa rasanya kayak gue yang salah?โ€Hana tidak langsung menjawab. Ia hanya meraih tangan Lia, memberikan dukungan dalam diam. Lia tahu Hana mencoba membantu, tetapi perasaan bersalah itu tetap menghantui.Malam itu, Lia mencoba menghubungi Raka. T

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 11

    Hujan turun perlahan di pagi itu, membasahi jalan-jalan kecil di sekitar taman tempat keputusan Lia diutarakan beberapa hari lalu. Lia duduk di bangku panjang di halaman belakang rumahnya, ditemani secangkir teh hangat yang hampir dingin. Matanya menatap kosong pada bunga mawar yang bergoyang lembut dihembus angin. Ponselnya tergeletak di samping, layar yang menyala hanya menampilkan notifikasi biasaโ€”tidak ada pesan dari Dean, tidak ada kabar dari Raka. Sejak hari itu, keduanya menghilang dari hidup Lia seperti daun yang gugur dihembus badai. Hatinya berusaha menerima keheningan ini sebagai konsekuensi dari keputusannya, tetapi bagian kecil dalam dirinya masih merindukan kehadiran mereka. Kehilangan dua pria yang begitu berarti membuat dunianya terasa kosong. Di sudut lain kota, Raka berdiri di depan rak-rak tinggi di perpustakaan sekolah. Dia memegang buku yang belum ia baca sama sekali, hanya memutar halaman tanpa benar-benar memperhatikan. โ€œRaka,โ€ suara seorang teman meng

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 10

    Hujan deras kembali mengguyur kota sore itu. Lia duduk di dekat jendela kamarnya, memandangi tetesan air yang berlarian di kaca seperti pikirannya yang berkejaran tanpa henti. Tangannya gemetar memegang secarik kertas berisi tulisan yang baru saja ia buat. โ€œRaka, aku nggak pernah bermaksud menyakitimu. Tapi aku harus jujur pada diriku sendiri.โ€ Dia berhenti membaca, membuang napas berat. Kertas itu diremasnya, dilempar ke lantai bersama beberapa lembar lainnya. Tidak ada kata-kata yang terasa cukup untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. โ€œLia!โ€ suara ibunya dari lantai bawah menyadarkannya. โ€œSebentar!โ€ jawabnya dengan nada tergesa. Dia menghapus air mata yang mulai membasahi pipinya dan berjalan menuruni tangga. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat seseorang berdiri di depan pintu rumahnyaโ€”Dean, dengan wajah basah kuyup, membawa payung yang sudah setengah rusak. โ€œDean?โ€ Lia menatapnya dengan mata membelalak. โ€œAku harus bicara,โ€ katanya langsung, tanpa basa-basi. Dean me

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 9

    Langit mendung menggelayut di atas lapangan sekolah. Angin sore yang dingin menerpa wajah Lia saat ia berdiri di dekat tribun, memandang sekelompok siswa yang sedang latihan voli. Namun, pikirannya tidak berada di sana. Pikirannya penuh oleh suara Dean dan tatapan Raka yang seakan mengikutinya ke mana pun ia pergi. โ€œLia!โ€ Suara Lila membuyarkan lamunannya. Sahabatnya mendekat dengan napas terengah, membawa dua kaleng minuman. โ€œThanks,โ€ gumam Lia, mengambil kaleng itu tanpa menatap Lila. โ€œKamu oke? Sejak kapan sih kamu jadi suka merenung gini?โ€ Lila mencondongkan tubuhnya, memandangi wajah Lia dengan tatapan menyelidik. โ€œAku nggak apa-apa,โ€ balas Lia singkat. โ€œTapi kamu jelas kelihatan nggak baik.โ€ Lila meneguk minumannya, lalu melanjutkan dengan suara lebih pelan. โ€œIni gara-gara Dean, ya? Atau... Raka?โ€ Lia terdiam. Angin yang menerpa rambutnya seakan membawa beban yang tak kasatmata. Akhirnya ia mengangguk perlahan. โ€œAku nggak tahu, Lil. Semua ini terlalu rumit.โ€ Suar

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 8

    Setelah pengakuan Raka, Lia semakin sulit berkonsentrasi. Setiap kali mereka bertemu di sekolah, pandangan Raka selalu terlihat penuh harap. Meski begitu, Lia tidak bisa membohongi dirinya sendiriโ€”perasaannya pada Raka tidak sekuat itu. Suatu sore, Lia duduk di balkon kamarnya, memandang langit yang mulai berubah warna. Ia meraih buku harian di atas meja dan mulai menulis:๐˜™๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ. ๐˜‹๐˜ช๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฉ๐˜ข๐˜ณ๐˜จ๐˜ข๐˜ช. ๐˜›๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช, ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ด๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ญ ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข? ๐˜‹๐˜ช ๐˜ด๐˜ช๐˜ด๐˜ช ๐˜ญ๐˜ข๐˜ช๐˜ฏ, ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜‹๐˜ฆ๐˜ข๐˜ฏ. ๐˜‹๐˜ช๐˜ข... ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ต. ๐˜’๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ญ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ, ๐˜ต๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ, ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ด๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข. ๐˜ˆ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฌ๐˜ถ?" Selesai menulis, Lia menutup bukunya dengan keras. Ia merasa lelah dengan kebingungan ini. --- Sementara itu, Dean juga tidak tenang. Setelah konfrontasi

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 7

    Setelah beberapa minggu, kedekatan antara Lia dan Raka semakin terlihat. Raka selalu ada di sekitar Lia, menawarkan bantuan kecil seperti membawa buku atau sekadar menemani di kantin. Perhatian ini tidak luput dari perhatian orang-orang di sekolah, termasuk Dean. Namun, tidak semua orang percaya bahwa perhatian Raka sepenuhnya tulus. Beberapa teman dekat Lia mulai berbicara, meskipun hanya di belakangnya. โ€œRaka itu kayaknya nggak cuma sekadar teman deh,โ€ kata Lila, salah satu sahabat Lia. โ€œKamu sadar nggak, Li? Cara dia ngelihat kamu tuh beda.โ€ Lia tertegun. Ia menatap Lila, lalu tertawa kecil. โ€œKamu terlalu berlebihan. Raka cuma baik, itu saja.โ€ Tapi jauh di dalam hati, Lia mulai merasa ragu. Perhatian Raka memang kadang terasa lebih dari sekadar teman, tetapi ia tidak ingin menyimpulkan terlalu cepat. Di sisi lain, Dean semakin sulit menyembunyikan rasa tidak sukanya terhadap kedekatan Lia dan Raka. Suatu hari, saat rapat OSIS berlangsung, Dean melontarkan komentar yang membua

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 6

    Sejak acara perpisahan selesai, Raka semakin sering mendekati Lia. Bukan hanya sekadar mengobrol, tetapi juga memberikan perhatian kecil yang mulai menarik perhatian orang-orang di sekitarnya, termasuk Dean. Pagi itu, di ruang kelas, Raka menunggu Lia di meja depan dengan sebuah kotak kecil di tangannya. Ketika Lia datang, ia tersenyum lebar. โ€œLia, aku ada sesuatu untukmu,โ€ katanya, menyerahkan kotak itu. Lia membuka kotaknya dan menemukan gelang kecil dari anyaman kain berwarna biru. โ€œIni lucu sekali. Terima kasih, Raka,โ€ kata Lia tulus, tanpa menyadari tatapan siswa lain yang mulai berbisik-bisik. Dean, yang kebetulan lewat di depan kelas, berhenti sejenak. Ia melihat momen itu dengan ekspresi datar, tetapi ada api kecil yang berkobar di dalam dadanya. Ia tidak suka apa yang ia lihatโ€”dan lebih dari itu, ia tidak tahu mengapa ia merasa terganggu. Saat istirahat, Lia masuk ke ruang OSIS untuk mengambil beberapa dokumen. Ia tidak menyangka menemukan Dean di sana, duduk di kursi s

  • CINTA DI BALIK BENCIย ย ย Bab 5

    Hari perpisahan tahunan yang direncanakan dengan susah payah akhirnya tiba. Semua orang sibuk mempersiapkan detail terakhir. Lia dan Dean juga berada di tengah kesibukan, mencoba memastikan tidak ada hal yang terlewat. Namun, situasi mendadak berubah ketika salah satu panitia melaporkan bahwa dekorasi utama, yang seharusnya menjadi daya tarik acara, belum tiba. Vendor yang bertanggung jawab mengirimkan barang itu tidak dapat dihubungi sejak semalam. โ€œIni tidak mungkin terjadi sekarang!โ€ Dean membanting ponselnya ke meja. Wajahnya menunjukkan perpaduan antara marah dan panik. Lia yang ada di sampingnya mencoba tetap tenang. โ€œKita masih punya waktu. Mungkin kita bisa cari solusi lain.โ€ Dean menatapnya tajam. โ€œKamu bilang gampang, tapi dekorasi itu adalah pusat dari semua tema acara kita. Tanpanya, ini akan terlihat seperti acara biasa!โ€ Lia merasakan dadanya sesak mendengar nada Dean, tapi ia tahu bukan waktunya untuk bertengkar. โ€œKalau begitu, kita cari alternatif. Aku bisa minta

DMCA.com Protection Status