Share

KEBEBASAN RAINA

Pagi hari cuaca sangat cerah. Setelah semalaman hujan turun dengan deras. Embun pagi masih membasahi jendela sehingga kaca masih tertutup embun. Meskipun cerah dingin nya pagi masih menusuk kalbu. Seorang perempuan masih bermalas-malasan di kasur empuknya dengan berbekal selimut tebal warna putih.

“Hem …” Perempuan itu mendesah kecil seolah tidak mau bangun dari tidurnya. Suara burung camar terdengar jelas namun dia enggan untuk beranjak.

Perempuan itu terbangun ketika mendengar suara ketukan di pintu depan. Perlahan dia bangun sambil merentangkan kedua tangan di atas. Sesekali dia mengusap. Kedua matanya menyipit karena silau cahaya matahari masuk melalui jendela kamar. Pertanda malam yang dingin sudah usai. Ketukan pintu masih terdengar terus menerus.

“Siapa pagi-pagi datang? Tidak tahu hari ini aku ingin istirahat sejenak.” Dua kaki jenjangnya turun dan kasur dan memakai sandal bulu. Tubuhnya sedikit malas untuk bergerak.

“Masih tidur?” Tanya seseorang lelaki saat dirinya membuka p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status