Aku lebih memilih menjadi single flower. Menjadi bunga yang mekar sendiri itu jauh lebih cantik ketimbang menjadi bunga bergerombol. Single flower punya kesan mahal dan elegan ketimbang saat digabung dengan bunga lain dalam rangkaian bouquet.
Ada banyak yang tentunya Marlin tidak tahu di perusahaan ini. Salah satunya adalah kebiasaan karyawan disini. Jika di tempat bekerja Marlin dulu, karyawan lebih seru dan selalu menghabiskan waktu bersama di kantor baru Marlin ruangan antar Karyawan saja dibuat dengan penuh privasi.
Marlin berjalan dengan cepat mengikuti langkah Adi. Ini gue mau diajak kemana sih? Pagi-pagi gue udah berkeringan, kantor nya gede banget pula. Bisa-bisa gue nyasar di kantor ini, lagian kalaupun dikenalin satu persatu sama karyawan disini, kayanya gue gak akan inget deh. Banyak banget gila. Marlin berseru dalam hati sambil mengikuti langkah Adi.
“Kamu jangan heran ya kalau ritme kerja di kantor ini cukup padat. Salah satu alasan atasan milih kamu tentu saja karena sepatu yang kamu pakai saat interview. Pak Mark menilai kamu bisa bekerja dengan cepat karena pakai sepatu kets, jadi standarnya harus dipertahankan ya.” Tukas Adi saat mengajak Marlin berkeliling.
“Hmm, karyawannya di sini juga pada cepat-cepat jalannya, pasti kerjaannya juga harus cepat tanggap kayak lomba cerdas cermat ya Pak.” tukas Merlin secara halus ketika berpapasan dengan beberapa karyawan lainnya. Marlin bicara dengan nada pelan tapi tetap saja Adi bisa mendengar apa yang Marlin katakan.
Mereka tampak sibuk dengan kerjaan masing-masing, ada yang berjalan cepat tanpa menegok kiri dan kanan, ada yang sibuk berbicara lewat ponselnya, ada juga yang memandang sinis ke Merlin ketika diumumkan Merlinlah asisten baru Mark. Merlin sih gak begitu merespon negatif, Merlin tetap melengkungkan senyumnya ke karyawan yang berpapasan dengannya. Maklum, Merlin selalu ingat kata-kata mutiara emaknya yang bilang kalau senyum itu ibadah kok.
Ya namanya dunia kerja, pasti ada yang suka dan tidak suka. Tapi, Merlin yakin kok dengan pengalamannya yang minim dan kemampuan otak seperlunya, Merlin bisa menyelesaikan tugasnya dengan hasil terbaik. Marlin memang belum berpengalaman tapi setidaknya Marlin cepat tanggap dalam mempelajari hal baru.
“Pak Adi, ternyata di perusahaan ini banyak juga ya karyawan dan ruangannya yang besar-besar,” seru Merlin yang dari tadi tidak sampai-sampai ke ruangan yang dituju. “Sebenarnya kita mau ke mana sih, Pak?” tanya Merlin.
Merlin sudah merasa capek berjalan mengitari koridor luas itu, namun ia bingung keringatnya tidak bercucuran. Kenapa bisa? Ya jelas dong, karena kantor itu full AC, tidak akan membiarkan karyawan dan orang-orang di dalamnya berkeringat apalagi sampai bau matahari. Duh, Merlin merasa bersyukur banget nih!
Adi memberhentikan langkahnya dan menengok Merlin yang berada di belakangnya, “Kan tadi saya sudah bilang, saya akan mengantarkan ke ruang kerja kamu,” kata Adi dengan nada lembut. Padahal tuh ya di dalam hati Adi udah gedeg banget, baru aja hitungan jam memasuki kantor ini, Merlin udah main lupa-lupaan segala. Gimana dengan tugas lainnya tuh? Semoga ini gak menjadi mimpi buruk bagi Adi.
“Ah iya, maaf lupa, Pak,” balas Merlin sambil menggaruk rambutnya.
Duh, gimana sih lo Mer! Perkara ke ruangan kerja aja lo udah menampilkan sisi kelemotan lo. Ayo dong Mer, kontrol diri lo yang sekarang menjadi asisten pribadi direktur. Tegas, cerdas, anggun, dan berwibawa. Gitu lo Mer!
Merlin berusaha mengubah sikap dirinya menjadi lebih bernilai. Merlin tidak mau membuat orang-orang yang sudah percaya pada dirinya menjadi ragu. Walaupun saat memilih Merlin adalah pilihan yang meragukan sih, hehehe.
“Nah, ini ruangan kamu yang berada di sebelah kiri sana. Ayo saya antarkan masuk,” tukas Adi dengan perasaan suka cita setengah khawatir. Pasalnya, di ruangan inilah beberapa mantan karyawan dihadapkan dengan pekerjaan yang membuat mental mereka terpontang-panting karena Mark.
Merlin diperlihatkan ruang kerjanya yang serba abu-abu. Ruang kerja yang ada sofa, kulkas, AC, dan kursi pijat. “Waw ini serius ruangan saya Pak? Serius ada kursi pijatnya? Ini beneran bisa saya pakai?” Marlin berseru melihat kursi pijat dengan model terbaru di ruangannya. Marlin terlihat sangat antusias berada di ruangan kerja yang cukup mewah untuk ukuran sekretaris.
“Jadi pekerjaan sebagai sekretaris di perusahaan kami sangat penting, hampir semua alur pekerjaan di kantor ini berjalan melalui sekretaris. Kursi pijat ini tentu saja nanti akan ada gunanya, kamu mungkin juga akan sering menggunakannya karena tubuh kamu bisa saja lelah setiap hari.” Adi tersenyum, Marlin mulai berpikir.
Iya juga sih, gak mungkin di ruangan ini ada barang yang begitu saja dan gak perfungsi. Jangan-jangan ini kursi pijat ada disini karena pekerjaan sekretaris memang sangat melelahkan seperti yang Pak Adi bilang. Ternyata selain mental gue juga harus menyiapkan fisik. Marlin mengegrutu dalam hati.
Ruangan kerja Marlin sangat modern dilengkapi dengan furniture rasa ke-katro-an. Merlin menganga lebar memandang ruang kerja yang berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dari tempat kerjanya sebelumnya. Pemandangan di ruang kerja Marlin juga sangat indah, melambangkan persaingan dunia yang ketat. Yups, pemandangan kota Jakarta dengan gedung-gedung menjulang tinggi. Menambah jiwa kompetisi Marlin.
“Wah, besar sekali. Pasti saya betah banget di sini,” ungkap Merlin tak kuasa memandang tempat semegah itu. Dan mulai sekarang ia akan bekerja di situ dengan fasilitas hotel bintang lima.
“Semoga saja kamu betah, kerjaannya gampang kok, malah banyak banget orang-orang ngantri ingin menduduki posisi ini,” balas Adi memberikan sedikit angin kesegaran sebelum Merlin memulai misi kerja yang begitu mencekam. “Kalau kerjanya mudah kenapa Pak Mark sering sekali ganti sekretaris?”
Marlin menatap Adi saat bertanya tentang Mark. Sudah menjadi rahasia umum kalau Mark sering gonta ganti sekretaris. “Nah itu dia, kerjaan kantornya mudah tapi menaklukan hati tyrex yang susah. Jadi rata-rata gak pada betah, karena di kandang tyrex yang berada di samping ruangan kamu, tyrex nya sering ngamuk!” Adi menjelaskan namun Marlin tidak begitu mengerti.
“Tyrex? Maksudnya gimana Pak? Di samping ruangan saya benar-benar ada tyrex? Bukannya tyrex atau dinosaurus lainnya sudah punah ya?” Marlin bertanya dengan nada dan mimic muka yang sangat serius. “Iya, tyrex nya emang udah punah. Tapi masih ada sisa satu di samping ruangan kamu, berdoa saja semoga pas kamu kerja disini tuh tyrex jarang ngamuk.”Adi kembali menjelaskan dengan sangat ambigu, Marlin hanya berpura-pura mengerti dengan menganggukan kepala ragu.
“Syukurlah … oh ya tolong jelaskan bagaimana job desk saya di sini, Pak,” Merlin yang sudah tidak sabar menempati ruangan dan mengerjakan tugas barunya, sesegera mungkin meminta Adi membeberkan tugasnya.
Adi tersenyum dalam hati karena melihat antusias Merlin yang begitu luar biasa. Adi juga mendapatkan sinyal positif karena Merlin termasuk orang yang berambisi dan bisa diandalkan ketika ditumpangi banyak tanggung jawab. Hal itu terlihat sih dari raut wajah Merlin yang semringah dari tadi.
“Kamu excited sekali, ya?” tanya Adi yang melihat Merlin tak henti-hentinya tersenyum lebar menampakan gigi.
“Banget, Pak! Karena ini sebuah kesempatan emas bagi saya yang masih berpengalaman minim, juga sekolah yang tidak sampai sarjana, hehe,” jawab Merlin.
“Oh begitu,” kata Adi angguk-angguk. “Baguslah, kamu jaga terus ya semangat kerja kamu disini. Jangan kendor, jangan hiraukan tyrek yang ada di samping ruangan kamu.” Lagi-lagi Adi membahas tentang tyrex dan Marlin masih tidak mengerti.
“Ruangan kamu berada di samping ruangan tyrex dan tiga orang asisten. Jadi kamu punya tiga orang asisten yang akan membantu tugas kamu. Tugas kamu yang utama adalah memenuhi apapun yang tyrex mau dalam konteks pekerjaan ya. Kamu jangan mikir ke arah yang lain. Kamu bisa duduk dulu dan melihat-lihat meja kamu, saya akan panggilkan tiga orang asisten kamu.”
Adi memberitahu Marlin. Setelah memberitahu Marlin, Adi langsung ke luar ruangan untuk menuju ruangan asisten Marlin yang tepat berada di samping kiri ruangan Marlin. Setelah Adi pergi, Marlin mengeluarkan HP. Marlin penasaran dengan arti yang sebenarnya dari tyrex. Marlin membuka pencarian di internet untuk mencari tahu pengertian tyrex.
Tyrannosaurus adalah sebuah genus dinosaurus teropoda yang tergolong ke dalam klad Coelurosauria. Spesies Tyrannosaurus rex (sering dijuluki T. rex atau T-Rex; "rex" berarti "raja" dalam bahasa Latin) adalah salah satu teropoda besar yang paling dikenal oleh khalayak luas. Tyrannosaurus hidup di sebuah benua yang dikenal dengan nama Laramidia, yang kini telah berubah menjadi Amerika Utara bagian barat. Tyrannosaurus jauh lebih tersebar daripada hewan-hewan Tyrannosauridae lainnya. Fosil-fosil Tyrannosaurus telah ditemukan di berbagai formasi geologi dari zaman Kapur Akhir sekitar 68 hingga 66 juta tahun yang lalu.[2]
Tyrannosaurus merupakan salah satu dinosaurus nonburung terakhir sebelum terjadinya peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen. Seperti hewan-hewan Tyrannosauridae lainnya, Tyrannosaurus adalah seekor karnivora bipedal dengan tengkorak besar yang diseimbangkan oleh ekornya yang berat dan panjang. Tyrannosaurus memiliki tungkai belakang yang kuat dan besar, sementara tungkai depannya pendek dan hanya memiliki dua jari.
Spesimen Tyrannosaurus yang paling lengkap memiliki panjang 12,3 m, tinggi 3,66 m di bagian panggul (titik tertinggi Tyrannosaurus karena hewan ini tidak dapat berdiri tegak), dan menurut perkiraan yang paling modern mempunyai massa antara 8,4 hingga 14 ton. Meskipun terdapat teropoda-teropoda lain dengan besar tubuh yang dapat menyaingi atau bahkan melebihi Tyrannosaurus rex, Tyrannosaurus masih menjadi salah satu predator darat terbesar yang pernah ditemukan dan diperkirakan memiliki gigitan terkuat di antara semua hewan yang hidup di darat.
Di lingkungannya, Tyrannosaurus rex merupakan karnivora terbesar, sehingga kemungkinan besar mereka adalah predator puncak yang memangsa Hadrosauridae, herbivora-herbivora seperti Ceratopsia dan Ankylosauria, dan mungkin juga Sauropoda. Terdapat beberapa ahli yang meyakini bahwa Tyrannosaurus murni adalah seekor pemakan bangkai.
Perdebatan mengenai jati diri Tyrannosaurus sebagai predator puncak atau pemakan bangkai merupakan salah satu perdebatan terpanjang dalam ilmu paleontologi. Sebagian besar ahli paleontologi saat ini berpegang pada kesimpulan bahwa Tyrannosaurus adalah seekor predator yang juga memakan bangkai.
Sejauh ini telah ditemukan lebih dari 50 spesimen Tyrannosaurus rex, dan beberapa di antaranya hampir lengkap. Jaringan lunak dan protein telah didapati pada paling tidak satu spesimen. Berkat jumlah fosil yang berlimpah, peneliti dapat menyelidiki berbagai aspek biologisnya, termasuk sejarah kehidupan dan biomekanikanya.
Perilaku makan, fisiologi, dan kecepatan potensial Tyrannosaurus rex merupakan beberapa subjek yang masih diperdebatkan. Taksonominya juga kontroversial, karena beberapa ilmuwan menganggap Tarbosaurus bataar dari Asia sebagai spesies Tyrannosaurus yang kedua, sementara yang lainnya menganggap Tarbosaurus sebagai genus yang terpisah. Beberapa genera Tyrannosauridae yang lain dari Amerika Utara juga telah disinonimkan dengan Tyrannosaurus.
Marlin membaca dengan sangat cepat karena takut Adi keburu balik ke ruangan. “Buset deh, ternayat tyrex itu sejenis dinosaurus yang paling galak di dunia dan pemangsa yang ulung. Jadi dengan kata lain Pak Mark galak banget gitu? sampai-sampai Pak Adi ngasih julukan tyrex? Sial banget gue dulu waktu sekolah gak belajar cara menaklukan tyrex. Kalau gitu sekarang gue harus tahu cara menaklukan tyrex.” Marlin berbicara sendiri sambil menatap bengong.
Marlin menganggap semua yang Adi katakan serius. Marlin sudah bertekad untuk bekerja di perusahaan ini minimal tiga bulan. Marlin tentu saja tidak mau tiga bulan kedepan menjadi terasa sangat berat. Marlin harus mencari cara supaya Marlin bisa menaklukan Mark dengan bekerja dan mencoba memahami Marlin.
Berharap cerita yang saya tulis bisa membuat kalian nyaman membaca....
Satu hal yang harus diwaspadai ketika mulai bekerja di perusahaan baru. Yaitu harus bisa membedakan mana lawan dan mana kawan. Keduanya kadang sulit dibedakan, banyak lawan yang berselimut kebaikan dan banyak kawan yang menampilkan sikap apa adanya.Elsa, Lila dan Finda tahu bahwa hari ini ada sekretaris utama yang baru. Elsa, Lila dan Finda menempelkan kuping ke arah ruangan Marlin berharap bisa mendengar percakapan Marlin dan Adi. “Gue lega banget udah ada gantinya tuh sekretaris utama, kalau belum ada gantinya kita terus yang harus menghadap masuk ke kandang tyrex.” Elsa mulai berbicara.“Yah, paling yang sekarang juga gak jauh beda sama yang udah-udah. Kayanya cuma tahan tiga bulan aja habis itu cabut deh.” Lila menjawab apa yang Elsa katakan. “Gak masalah meski cuma tiga bulan, setidaknya selama tiga bulan kita bertiga bisa bernafas lega dan hanya fokus ke kerjaan kantor gak harus ikut campur urusan pribadi b
Ada saja yang bisa mendekatkan aku dan kamu, jalannya bisa lewat kesengajaan atau tidak disengaja. Apapun itu jalannya yang penting aku bisa membekas dihati kamu dan begitupun kamu dihati aku. semoga!Ketiga asisten Merlin sudah menempati posisi kerjanya masing-masing, dan mengerjakan tugas yang sudah diamanahkan dari bosnya, Mark. Namun, ada hal yang mengusik ulu hati Merlin, astaga kenapa ulu hati dibawa-bawa segala Mer.Duh gue harus gimana ya pas nanti menghadap Pak Mark, apa yang harus gue bilang pertama kali? Hi, Hallo, Kenalkan nama saya Merlin? Duh apa ya? kenapa jug ague jadi bingung dan dag dig dug gini. Busyet deh deg deg an nya berasa kaya mau sidang skripsi. Eh nggak deh, deg deg an kali ini lebih hebat. Merlin terlihat bengong sambil melihat layar computer dan mengetik beberapa pekerjaan yang sudah mulai Merlin tahu.“Gue gak bebas keluar masuk ruangan Pak Mark, gue juga bebas membersihkan dan menata file ya
Pertemuan aku dan kamu adalah pertemuan yang tidak bisa dielakan lagi meskipun aku ingin. Tuhan mengatur pertemuan kita untuk menyelesaikan semua partikel-partikel yang menjadi misteri diantara kita. Aku dan kamu adalah dua orang yang selalu disemogakan dalam doa bisa menyatu.Meerlin bingung apa yang harus dilakukan ketika Mark datang. Tersenyum, diam saja atau bagaimana? Merlin belum tahu apa yang harus dilakukan seorang sekretaris saat atasan datang. Apakah diam di samping Mark atau menjauh dan hanya menunggu dipanggil saja?Merlin belum sempat berpikir telpon sudah bordering. Merlin terperanjat. Perasaan Merlin dag dig dug karena tahu kalau telpon yang sekarang bunyi pasti pemberitahuan dari receptionis kalau Mark sudah tiba. Dengan ragu Merlin mengangkat telpon.Hallo Bu Merlin, Pak Mark sudah jalan menuju ruangan. Sekarang sedang menuju lift. Suara receptionis menggelegar ke hati Merlin. Baik, terima kasih. Merli
Apa harus ada tragedi dulu agar kamu bisa memberikan sedikit perhatian? Apa harus ada tragedi dulu agar kamu dan aku bisa menyatu? Sulit ya ternyata untuk bisa dekat dengan kamu. Aku harus berdarah dulu.Merlin tersungkur dibawah kaki Mark. Merlin menutup mulut dengan sangat erat berharap darah yang keluar dari mulut Merlin tidak begitu banyak. Merlin berusaha berdiri tapi bintang yang ada di kepala Merlin terlalu banyak. Merlin merasa tubuhnya akan ambruk tapi masih tetap berusaha berdiri.Merlin sudah berhasil berdiri, Finda, Mark, Elsa dan Lila hanha diam saja melihay ke arah Merlin. Merlin memaksakan diri untuk tersenyum. Tidak lama Merlin jatuh pinsan. Mata Mark langsung terbelalak melihat Merlin jatuh pinsan. "Adi, CEPAT PANGGIL ADI!" Mark berteriak.Elsa, Finda dan Lila gelagapan dan saling dorong. Elsa menuju meja Mark sementara Finda dan Lila menuju ke arah Merlin. Finda dan Lila berusaha membangunkan Merlin. "Pak Adi diminta ke ruangan RI 1
Dalam diamnya, sebenarnya Mark menyimpan khawatir yang besar kepada Merlin. Matanya menatap ke laptop tetapi, pikirannya memikirkan Merlin. Bagaimana kondisinya, apakah sudah sadar atau belum, semua pertanyaan itu menggunung di kepala Mark. Namun, bukan Mark jika tidak mengedepankan gengsinya. Jawaban dari Adi tidak membuatnya tenang, tetapi, Mark tidak mau untuk kembali menanyakan keadaan Merlin. “Baru hari pertama masuk kerja, tapi udah bikin masalah aja sih,” Mark menggumam sendirian. "Tapi masa iya gue harus ganti sekretaris baru lagi, gue malu juga kalau sekretaris hanya bertahan satu atau dua hari padahal gak gue juga yang salah. Gue mana tahu kalau bakal ada kejadian kaya gini." Mark kembali menggumam sendiri.Merlin sudah sadar dan keadaannya pun sudah lebih baik dari pertama saat dibawa ke UGD. Merlin sangat merasa bersalah, karena ini adalah hari pertamanya bekerja. Namun, malah menimbulkan banyak masalah di kantor. Sekarang, Merlin membuat s
Bab Merlin Mau Menulis Surat ResignKadang untuk menemukan cinta sejtai perlu berlbuh dulu di orang yang tidak tepat agar sadar bahwa tidak ada manusia yang tidak lepas dari kekurangan dan kelebihan.Merlin sudah berada di kostan diantar oleh taxi online. Merlin menolak diantar oleh Adi dan sopir kantor. Kostan Merlin masih jauh dari layak, Merlin malu jika kondisinya saat ini diketahui oleh orng lain. Sesampainya di kostan Merlin memikirkan kejadian tadi pagi. Merlin justru malah memikirkan ekpresi Mark yang masih bisa santai dalam kondisi yang genting. “Emang si Mark bener-bener ya, gue udah penuh darah dan bibir gue jontro dia masih bisa tenang. Benar ternyata apa kata karyawan lain, Mark dingin banget kaya kutub utara. Tapi kutub utara juga masih jauh lebih baik, kutub utara bisa mencair sementara hati Mark kayanya batu banget.” Merlin menggerutu gak jelas.Merlin memegang bibir yang masih jontor, Merlin me
Merlin sengaja tidak pesan makan atau mencari makan di luar karena Gea bilang akan mengirim makanan, tapi sudah hampir malam kok makanan yang Gea kirim belum juga datang. Merlin langsung mengirim pesan kepada Gea. Sumpah gue laper banget ini, kenapa makanannya belum juga datang? Merlin mengirim pesan beberapa kali kepada Gea diiringi dengan telpon tapi belum Gea balas dan angkat. Tidak lama pesan balasan dari Gea masuk ke HP Merlin. Lo sabar aja udah, Lp udah biasakan puasa dan nahan lapar. Lo tunggu saja sebentar lagi, makanan pasti datang.Merlin mengerutkan dahi, Merlin hanya bisa pasrah menunggu makanan yang akan Gea kirim. Merlin menunggu sambil menahan lapar dan melihat berta tentang Mark di media. Citra Mark sangat baik di media, Mark dikenal dengan sebutan the magic hand. Tangan Mark dinilai ajaib karena selalu menolong banyak orang. Mark juga dinilai CEO yang mengayomi karyawn di pabrik. Mark juga punya beberapa yayasan sosial. Citra Mark d
Pagi hari Merlin kira keadaannya akan lebih baik seperti yang dia kira, ternyata masih sama saja. Sakit yang kemarin Merlin dera belum sembuh total. Merlin masih di tempat tidurnya, memikirkan bagaimana nasibnya hari ini. Hari kedua kerja, jika Merlin tidak masuk kerja maka berita tentang Mark yang jahat kepada sekretaris baru menjadi semakin liar. Tapi kalau Merlin memaksakan kerja, bengkak yang Merlin makin kerasa. Kebasnya sudah hilang dan suhu tubuh Merlin juga mulai panas.Merlin benar-benar dilema hari itu. Bangun dari tidur bukannya merasa segar, nyaman, dan tenang, Merlin justru merasa gelisah dan dilema. Merlin berpikir keras, bagiamana sebaiknya hari ini. Tidak lama HP Merlin ramai sekali, Merlin dimasukan oleh Adi ke beberapa grup WA. Dari mulai grup ini sampai grup pekerja umum dan sopir. Merlin langsung menatap layar HP dengan terkesima dan menghitung jumlah Grup baru. “Gila, gue masuk di tiga puluh satu grup. HP gue mana kuat, nah kan baru juga gue ngomong
Gea dan Merlin melongo melihat nominal yang Mark transfer untuk Merlin. “Ini gila sih, gigi gue copot bawa rezeki atau gimana? Ini duit yang Pak Mark kirim gak akan diminta lagi kan?” Merlin melihat ke arah Gea, Gea menggelengkan kepala bengong.“Kalau tau bakalan dikasih seratus juta, gue aja sih yang kehilangan gigi. Sumpah gue rela pakai gigi palsu demi seratus juta. Seratus juta itu gede banget lo Mer.” Gea melihat ke arah Merlin . Merlin masih memegang HP dengan tangan gemetar.“Ini kayanya sih Pak Mark pas transfer buru-buru dan kelebihan nol nya. Gue mintain rekening Pak Mark dan transfer balik kali ya. Gue gak tenang nerima duitnya.” Merlin bertanya kepada Gea. Gea menggelengkan kepala dengan cepat.“Kalau lo gak mau, lo transfer saja ke rekening gue. Gak usah dibalikin ke rekening Pak Mark.” Gea tersenyum menyeringai ke arah Merlin. Merlin langsung mengkerut.“Eh, itu sih maunya lo aja. Gue yang hidupnya kagak tenang. Lihat aja gue belum pernah tuh duit seratus juta. Di
Setelah pulang dari makan bersama dengan Gea, Merlin duduk dan mengingat kejadian hari pertama kerja. Ada yang menahan Merlin untuk tidak resign. Merlin terpaksa bungkam karena Mark mengirim saldo seratus juta untuk Merlin.Sesungguhnya yang Merlin inginkan bukan uang, Merlin sempat merasa terhinakan dengan uang itu. Tapi kemudian Merlin menerima dengan lapang dada, mungkin hanya itu yang bisa dilakukan oleh Mark. Merlin juga bahagia karena setelah Mark pulang dari Singapore, Mark menyempatkan waktu untuk datang ke kostan Merlin.***Mark sedang diperjalanan menuju Bandara, perjalanan Mark sama sekali tidak tenang. Mark merasa ada dosa karena sudah mendorong Merlin saat Merlin jatuh ke pelukan Rey. Mark selama ini gak pernah dekat dengan wanita meskipun banyak sekali wanita yang mendekati Rey, luka masa lalu Mark masih belum sembuh. Mark masih belum mengijinkan dirinya disentuh oleh wanita lain selain mantan pacarnya dulu. Mark ingin menjaga kesetiaan pada mantan pacarnya.“Sial, pag
Merlin sudah jauh lebih baik, akhir pekan ditutup dengan senyuman manis dari Merlin . Merlin bahagia karena musibah yang terjadi membuat dirinya semakin dekat dengan Mark. Merlin sudah mengatur janji untuk bertemu dengan Gea.Gea ingin mentraktir Merlin makan setelah musibah yang Merlin dapatkan di kantor. Tapi saat sedang makan, Merlin dan Gea kaget karena melihat Iwan dengan tampilan yang berbeda. Merlin dan Gea memperhatikan Iwan dari jauh.***“Kalian bisa langsung pulang, maaf sudah ganggu waktunya diakhir pekan. Salam buat keluarga dan tolong untuk rahasiakan apa yang terjadi barusan. Kalian mengerti?” Iwan memberikan intruksi kepada dua pegawainya. Iwan melihat ke arah Gea dan Merlin yang masih fokus melihat ke arah meja Iwan.“Oiya, boleh minta tolong lagi. Kita bertiga berdiri dan bersalaman seperti rekan kerja pada umunya?” Iwan kembali bertanya kepada kedua pegawainya. Kedua pegawai Iwan setuju, kedua pegawai Iwan mengikuti semua perintah Iwan.Merlin dan Gea melih
Pagi hari Merlin kira keadaannya akan lebih baik seperti yang dia kira, ternyata masih sama saja. Sakit yang kemarin Merlin dera belum sembuh total. Merlin masih di tempat tidurnya, memikirkan bagaimana nasibnya hari ini. Hari kedua kerja, jika Merlin tidak masuk kerja maka berita tentang Mark yang jahat kepada sekretaris baru menjadi semakin liar. Tapi kalau Merlin memaksakan kerja, bengkak yang Merlin makin kerasa. Kebasnya sudah hilang dan suhu tubuh Merlin juga mulai panas.Merlin benar-benar dilema hari itu. Bangun dari tidur bukannya merasa segar, nyaman, dan tenang, Merlin justru merasa gelisah dan dilema. Merlin berpikir keras, bagiamana sebaiknya hari ini. Tidak lama HP Merlin ramai sekali, Merlin dimasukan oleh Adi ke beberapa grup WA. Dari mulai grup ini sampai grup pekerja umum dan sopir. Merlin langsung menatap layar HP dengan terkesima dan menghitung jumlah Grup baru. “Gila, gue masuk di tiga puluh satu grup. HP gue mana kuat, nah kan baru juga gue ngomong
Merlin sengaja tidak pesan makan atau mencari makan di luar karena Gea bilang akan mengirim makanan, tapi sudah hampir malam kok makanan yang Gea kirim belum juga datang. Merlin langsung mengirim pesan kepada Gea. Sumpah gue laper banget ini, kenapa makanannya belum juga datang? Merlin mengirim pesan beberapa kali kepada Gea diiringi dengan telpon tapi belum Gea balas dan angkat. Tidak lama pesan balasan dari Gea masuk ke HP Merlin. Lo sabar aja udah, Lp udah biasakan puasa dan nahan lapar. Lo tunggu saja sebentar lagi, makanan pasti datang.Merlin mengerutkan dahi, Merlin hanya bisa pasrah menunggu makanan yang akan Gea kirim. Merlin menunggu sambil menahan lapar dan melihat berta tentang Mark di media. Citra Mark sangat baik di media, Mark dikenal dengan sebutan the magic hand. Tangan Mark dinilai ajaib karena selalu menolong banyak orang. Mark juga dinilai CEO yang mengayomi karyawn di pabrik. Mark juga punya beberapa yayasan sosial. Citra Mark d
Bab Merlin Mau Menulis Surat ResignKadang untuk menemukan cinta sejtai perlu berlbuh dulu di orang yang tidak tepat agar sadar bahwa tidak ada manusia yang tidak lepas dari kekurangan dan kelebihan.Merlin sudah berada di kostan diantar oleh taxi online. Merlin menolak diantar oleh Adi dan sopir kantor. Kostan Merlin masih jauh dari layak, Merlin malu jika kondisinya saat ini diketahui oleh orng lain. Sesampainya di kostan Merlin memikirkan kejadian tadi pagi. Merlin justru malah memikirkan ekpresi Mark yang masih bisa santai dalam kondisi yang genting. “Emang si Mark bener-bener ya, gue udah penuh darah dan bibir gue jontro dia masih bisa tenang. Benar ternyata apa kata karyawan lain, Mark dingin banget kaya kutub utara. Tapi kutub utara juga masih jauh lebih baik, kutub utara bisa mencair sementara hati Mark kayanya batu banget.” Merlin menggerutu gak jelas.Merlin memegang bibir yang masih jontor, Merlin me
Dalam diamnya, sebenarnya Mark menyimpan khawatir yang besar kepada Merlin. Matanya menatap ke laptop tetapi, pikirannya memikirkan Merlin. Bagaimana kondisinya, apakah sudah sadar atau belum, semua pertanyaan itu menggunung di kepala Mark. Namun, bukan Mark jika tidak mengedepankan gengsinya. Jawaban dari Adi tidak membuatnya tenang, tetapi, Mark tidak mau untuk kembali menanyakan keadaan Merlin. “Baru hari pertama masuk kerja, tapi udah bikin masalah aja sih,” Mark menggumam sendirian. "Tapi masa iya gue harus ganti sekretaris baru lagi, gue malu juga kalau sekretaris hanya bertahan satu atau dua hari padahal gak gue juga yang salah. Gue mana tahu kalau bakal ada kejadian kaya gini." Mark kembali menggumam sendiri.Merlin sudah sadar dan keadaannya pun sudah lebih baik dari pertama saat dibawa ke UGD. Merlin sangat merasa bersalah, karena ini adalah hari pertamanya bekerja. Namun, malah menimbulkan banyak masalah di kantor. Sekarang, Merlin membuat s
Apa harus ada tragedi dulu agar kamu bisa memberikan sedikit perhatian? Apa harus ada tragedi dulu agar kamu dan aku bisa menyatu? Sulit ya ternyata untuk bisa dekat dengan kamu. Aku harus berdarah dulu.Merlin tersungkur dibawah kaki Mark. Merlin menutup mulut dengan sangat erat berharap darah yang keluar dari mulut Merlin tidak begitu banyak. Merlin berusaha berdiri tapi bintang yang ada di kepala Merlin terlalu banyak. Merlin merasa tubuhnya akan ambruk tapi masih tetap berusaha berdiri.Merlin sudah berhasil berdiri, Finda, Mark, Elsa dan Lila hanha diam saja melihay ke arah Merlin. Merlin memaksakan diri untuk tersenyum. Tidak lama Merlin jatuh pinsan. Mata Mark langsung terbelalak melihat Merlin jatuh pinsan. "Adi, CEPAT PANGGIL ADI!" Mark berteriak.Elsa, Finda dan Lila gelagapan dan saling dorong. Elsa menuju meja Mark sementara Finda dan Lila menuju ke arah Merlin. Finda dan Lila berusaha membangunkan Merlin. "Pak Adi diminta ke ruangan RI 1
Pertemuan aku dan kamu adalah pertemuan yang tidak bisa dielakan lagi meskipun aku ingin. Tuhan mengatur pertemuan kita untuk menyelesaikan semua partikel-partikel yang menjadi misteri diantara kita. Aku dan kamu adalah dua orang yang selalu disemogakan dalam doa bisa menyatu.Meerlin bingung apa yang harus dilakukan ketika Mark datang. Tersenyum, diam saja atau bagaimana? Merlin belum tahu apa yang harus dilakukan seorang sekretaris saat atasan datang. Apakah diam di samping Mark atau menjauh dan hanya menunggu dipanggil saja?Merlin belum sempat berpikir telpon sudah bordering. Merlin terperanjat. Perasaan Merlin dag dig dug karena tahu kalau telpon yang sekarang bunyi pasti pemberitahuan dari receptionis kalau Mark sudah tiba. Dengan ragu Merlin mengangkat telpon.Hallo Bu Merlin, Pak Mark sudah jalan menuju ruangan. Sekarang sedang menuju lift. Suara receptionis menggelegar ke hati Merlin. Baik, terima kasih. Merli