Share

197. Musuh Dalam Selimut.

Secepat apa aku berusaha berjalan. Kakiku kalah langkah dari Wulan. Saat aku sampai di depan lobby universitas dia sudah tak terlihat lagi. 

"Kemana aku harus mencarimu lagi, Wulan?"

Aku menoleh ke kiri dan kanan. Tiap mahasiswi yang lewat kuperhatikan dengan seksama. Namun, itu bukan Wulan. 

"Cepat sekali larinya," gumamku. 

Ada rasa ngilu mulai menjalar di kaki. Aku segera mencari tempat duduk, beristirahat. Bukankah kata dokter banyak berjalan melancarkan peredaran darah juga baik melatih otot-otot tulang. Apa aku terlalu lelah? 

Merogoh ponsel, mencoba menghubungi nomor Wulan. 'Nomor yang anda tuju di luar jangkauan.' Sial! 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status