Share

118. Hadiah dari Keluarga Hartono.

Aku dan Wulan segera berjalan ke arah meja mama. Ruang tamu nenek dipenuhi para tamu. Aku harus sedikit sabar saat berjalan. Beberapa kali berdesakan dengan tamu lainnya.

"Argh …." Wulan terjatuh. Ia tengkurap di lantai.

"Kamu kenapa? Benar-benar ceroboh, memalukan jatuh di tempat ini?" gerutuku lalu segera membangunkannya.

Sepasang sepatu berwarna hitam berdiri di samping kami. Aku segera mendongak. Pantas saja aku merasa janggal.

Wulan segera berdiri. Dia melepas tanganku, "Heh, kamu! Kenapa sengaja menjulurkan kaki saat aku lewat, tadi?"

Wulan membelalak lebar pada si pemilik sepatu hitam tadi. Si pemilik

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status