Share

116. Bersiap ke Pesta Nenek.

"Ali!" Mama memelototiku, "Wulan cantik pake baju ini. Kalau gak cantik kenapa kamu memandang Wulan tanpa berkedip?!"

Tak sadar aku segera berkedip. Merapatkan bibir yang sedari tadi menampakkan sederet gigi, "Jelek dia Ma," kilahku. 

Kedua alis tebal Wulan kian merapat, tampak seperti akan menyatu. Hei … apa aku mengatakan sesuatu yang salah?

Kenapa mama dan Wulan menatapku dengan aneh?

Wulan berjalan pelan ke sisi ranjang. Ia duduk dengan lemas, wajahnya hanya menunduk, "Wulan, gak ikut aja ya, Tante? Wulan malu. Toh, gak ada yang Wulan kenal di sana nanti."

Wajah Wulan terlihat putus asa. Apa karena aku mengatakan dia jelek?

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status