Happy ReadingEnam bulan setelah kelahiran si kecil, Delia merasakan kepadatan waktu yang tak terduga. Hari-harinya dipenuhi dengan tugas kuliah yang menantang, menggabungkan antara peran sebagai mahasiswi dan ibu. Gara, meskipun berada di Amerika, tetap aktif mendukung Delia di tengah kesibukannya.Delia bangun pagi-pagi untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya, sesekali diiringi oleh tangisan lembut si kecil yang membuatnya tersenyum. Dia belajar dengan buku-buku kuliahnya sambil sesekali memberi perhatian kepada bayinya yang diletakkan di sebelahnya.Di antara jadwal kuliah dan tugas, Delia berusaha memberikan waktu berkualitas untuk si kecil, membuat setiap momen menjadi berharga dan berarti.Gara, meskipun berjarak, tetap berperan aktif dalam keluarga kecil ini. Melalui panggilan video dan pesan, dia memberikan dukungan moral untuk Delia. Kedua pasangan ini menjalani peran sebagai orang tua dan pasangan jarak jauh dengan kekompakan dan kerja sama yang baik.Laki-laki yang memban
Happy ReadingSuatu pagi, Gara memberi tahu Delia bahwa dia harus kembali sebentar ke Indonesia untuk menangani urusan pekerjaan yang mendesak. Delia merasa sedih mendengar kabar tersebut, tapi Gara meyakinkannya bahwa dia akan kembali dalam waktu yang singkat."Dia tidak akan pergi lama, sayang. Ini urusan pekerjaan mendesak, dan aku janji akan kembali secepat mungkin," ucap Gara dengan wajah yang penuh penyesalan.Gara dan Delia bekerja sama menyiapkan segala hal sebelum keberangkatan Gara. Mereka membuat jadwal harian yang rinci untuk memastikan bahwa Delia akan mendapatkan dukungan yang cukup selama kepergian Gara.Gara dengan lembut mencium kening Delia, "Aku akan merindukanmu, sayang. Tapi aku akan selalu ada di sini untukmu, meskipun dari jauh."Saat Gara pergi, Delia merasa campur aduk. Rasa cemas dan ketidaknyamanan menyelinap ke hatinya. Bagaimana jika sesuatu terjadi selama Gara tidak ada di sini? Meski memiliki dukungan dari laki-laki yang membantu mereka, Delia merasa seo
Happy ReadingSetelah beberapa waktu menjalani kehidupan yang terpisah, Delia merasa bahwa saatnya memberikan kesempatan kedua untuk Gara. Meskipun luka batin masih ada, Delia merasa bahwa cinta mereka layak untuk diperjuangkan.Mereka duduk bersama di ruang tamu, suasana hati yang tegang melayang di antara mereka. Delia memulai percakapan, "Gara, aku pikir kita perlu memberikan kesempatan kedua untuk hubungan kita."Gara menatap Delia dengan mata penuh penyesalan. "Aku menyadari kesalahan-kesalahanku dan bagaimana aku menyakitimu, Delia. Aku berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki semuanya."Delia mengangguk, "Aku tahu kamu mencoba, Gara. Dan aku ingin percaya bahwa kita bisa melalui ini bersama-sama. Tapi kita harus memulai dari awal dan membangun kepercayaan satu sama lain."Gara bersedia untuk melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memperbaiki hubungan mereka. Dia membuka hatinya secara jujur, berbicara tentang perasaannya, dan mengekspresikan penyesalann
Happy ReadingDelia menghirup udara segar pagi saat dia melangkah menuju kampus Harvard University. Cahaya matahari yang hangat menyambutnya, memantulkan semangat baru setelah melewati perjalanan panjang kehidupan. Delia kini bukan hanya mahasiswi, tetapi juga seorang ibu muda yang mengejar impian dan tanggung jawabnya.Di kelas, dia duduk dengan tekun, membuka buku dan laptopnya. Pada setiap halaman yang dia pelajari, pikirannya tidak hanya terpaku pada materi kuliah, tetapi juga pada bayi laki-laki kecil yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya.Kehidupan Delia menjadi keseimbangan antara tugas kuliah, tugas sebagai ibu, dan waktu untuk dirinya sendiri. Dia menemukan solusi kreatif untuk menyusun jadwal yang efisien, sehingga bisa memberikan perhatian maksimal pada putranya sambil tetap berprestasi di kampus.Di antara pertemuan dan diskusi kelas, Delia selalu menyempatkan diri untuk menyusui dan memberikan perhatian penuh pada bayinya. Rekan-rekannya di kampus pun
Happy ReadingSaat matahari mulai tenggelam, Gara dan Delia meninggalkan bayi mereka di bawah pengawasan baby sister yang telah mereka percayai sepenuhnya. Rencana untuk membeli seprai menjadi momen romantis yang mereka nantikan. Namun, takdir mempertemukan mereka dengan kenyataan yang pahit.Ketika mereka kembali ke apartemen, hati mereka berdua terasa hancur saat melihat tempat tidur bayi kosong. Bayi mereka, Daniel, telah diculik.Ketakutan melanda hati Gara dan Delia saat mereka menyadari kepergian Daniel. Mereka mencari setiap ruangan, memeriksa setiap sudut apartemen, namun tak ada tanda bayi kecil mereka. Keduanya mencoba untuk tidak kehilangan harapan, memanggil nama Daniel berkali-kali."Dia pasti ada di sini. Kita harus menemukannya," ucap Gara dengan mata penuh kekhawatiran.Dalam kepanikan, Gara segera menghubungi polisi sementara Delia memeriksa rekaman kamera pengawas di sekitar apartemen. Tangisan dan kecemasan memenuhi ruangan, membuat atmosfer semakin tegang.Mereka b
Chapter 239: Keputusan BersamaGara, yakin bahwa cintanya terhadap Delia tak akan goyah, mengajaknya untuk mengambil langkah serius. Mereka duduk bersama di ruang tamu yang penuh kenangan, membicarakan masa depan yang mereka inginkan."Dia, bagaimana jika kita melangkah lebih jauh? Menjadikan hubungan kita lebih resmi?" ucap Gara dengan tatapan tulus.Delia, yang merasakan kestabilan dan cinta dari Gara, tersenyum setuju. "Aku ingin itu, Gara. Kita sudah melewati begitu banyak bersama, mengapa tidak?"Dengan tekad dan cinta yang kuat, Gara dan Delia mulai mempersiapkan pernikahan mereka. Meskipun tanah air mereka terpisah, mereka memutuskan untuk menyelenggarakan pernikahan di Amerika, tempat di mana mereka membangun cerita cinta mereka.Rencana pernikahan mengalir dengan cinta dan kegembiraan. Mereka mencari tempat yang indah, memilih dekorasi yang mencerminkan kepribadian mereka, dan menyusun daftar tamu dengan hati-hati.Hari pernikahan tiba dengan sinar matahari yang cerah. Delia
Happy ReadingDion dan Tania, sepasang suami istri yang selama ini berada di belahan dunia yang berbeda dengan Delia dan Gara, merasa sangat merindukan momen bersama keluarga kecil tersebut. Tak ingin ketinggalan detik-detik bahagia, mereka memutuskan untuk menyusul perjalanan Delia dan Gara ke Jerman dengan bayi kecil mereka, untuk berbagi kebahagiaan yang begitu tulus.Setelah beberapa jam perjalanan udara, Dion dan Tania tiba di Bandara Internasional Frankfurt. Mereka begitu bersemangat menyusuri jejak keluarga kecil teman mereka, memutuskan untuk langsung menuju Rothenburg ob der Tauber, kota tua yang dipenuhi keajaiban.Begitu mereka tiba di kota tua itu, Dion dan Tania disambut oleh salju yang turun dengan lebat, mengubah Rothenburg menjadi dunia dongeng putih yang indah. Mereka melangkah di jalan-jalan berbatu yang tertutup salju, membagikan tawa dan kegembiraan sambil menghirup udara dingin yang segar.Tak ingin melewatkan momen berharga, Dion dan Tania mengajak Delia, Gara, d
Happy ReadingSaat bayi Daniel berusia dua tahun, Gara dan Delia menemukan diri mereka benar-benar betah di Amerika. Meskipun perjalanan mereka dimulai dari Jerman, tempat itu seolah menjadi rumah kedua mereka. Gara, sebagai pengusaha yang aktif, tetap sibuk mengurus perusahaannya, bahkan dalam jarak jauh. Di sisi lain, Delia menjadi juru bicara yang hebat dan sekaligus ibu yang penuh cinta untuk bayi Daniel.Gara hampir jarang sekali pulang ke Indonesia, karena tuntutan bisnis yang semakin berkembang di Amerika. Perjalanan bisnis yang kerap kali terjadi membuatnya harus menjadi ahli dalam mengelola waktu, menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Meskipun demikian, komunikasi yang baik dan dukungan penuh dari Delia membuat segalanya menjadi lebih mudah.Sementara itu, Delia menemukan panggilan barunya sebagai juru bicara yang bekerja dari rumah. Dengan kemajuan teknologi, ia dapat terhubung dengan berbagai pihak melalui konferensi video, memberikan wawasan, dan memastik
Happy ReadingSetelah beberapa bulan berlalu, keluarga Delia dan Gara memutuskan untuk merencanakan liburan keluarga yang istimewa. Destinasi yang mereka pilih adalah kota yang penuh keajaiban, kekayaan budaya, dan kemegahan arsitektur modern—Dubai.Pesawat mereka mendarat dengan nyaman di Bandara Internasional Dubai, mengawali petualangan yang tak terlupakan. Delia, Gara, Daniel, Tania, Dion, dan tentu saja, Chiya, mengeksplorasi setiap sudut kota dengan penuh semangat.Pertama-tama, mereka mengunjungi Burj Khalifa, menara tertinggi di dunia. Melihat keindahan kota Dubai dari ketinggian, mereka merasa terpana oleh keajaiban arsitektur modern. Chiya memandangi gemerlap lampu kota dengan mata yang berbinar-binar."Dubai benar-benar luar biasa, Tante Delia! Semuanya begitu indah," ujar Chiya penuh kagum.Delia tersenyum, "Iya, sayang. Ini adalah pengalaman yang luar biasa, dan aku senang kita bisa berbagi momen ini bersama-sama."Mereka juga menjelajahi kawasan The Palm Jumeirah, pulau
Happy ReadingBulan itu, keluarga Delia dan Gara bersiap untuk merayakan momen yang luar biasa. Daniel, sang anak yang pernah bandel, kini akan melangkah di atas panggung untuk menerima gelar lulusan suma cum laude di Amerika. Keberhasilannya ini tak hanya menjadi kado istimewa untuk Daniel, tetapi juga menjadi buah dari perjalanan panjang keluarga ini.Seiring berjalannya waktu, Daniel telah menemukan arah hidupnya. Setiap tugas dan ujian yang dihadapinya membentuknya menjadi seorang mahasiswa yang berdedikasi dan berprestasi. Meskipun pernah melewati masa-masa sulit, tetapi kegigihan dan dukungan dari keluarganya, terutama Delia dan Gara, membantu Daniel tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berprestasi.Pada pagi hari kelulusannya, keluarga ini berkumpul dengan penuh semangat. Delia dan Gara, dengan penuh kebanggaan, memandang putra mereka yang telah melewati serangkaian ujian akademis. Mereka tahu bahwa momen ini tidak hanya tentang prestasi Daniel, tetapi juga tentang perjalan
Happy ReadingGara, seorang CEO perusahaan ternama, menjalani kehidupannya di puncak kesuksesan bersama Delia, istrinya yang cantik dan cerdas. Mereka adalah pasangan yang tak hanya memiliki kecintaan satu sama lain, tetapi juga saling mendukung dalam mencapai ambisi dan tujuan hidup mereka.Pagi itu, Gara dan Delia tiba di kantor dengan senyuman yang memancar keberhasilan. Kedua pasangan ini tidak hanya memiliki karier cemerlang, tetapi juga membangun fondasi pernikahan yang kokoh. Kehadiran Delia selalu menarik perhatian, bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga kepintarannya dan karismanya yang menghiasi setiap langkahnya.Ketika mereka melangkah masuk ke kantor, para pegawai tidak bisa menyembunyikan keterpesonaan mereka melihat kehadiran Delia. Sebagai seorang wanita yang tangguh dan inspiratif, Delia telah menjadi panutan banyak orang di kantor. Beliau tidak hanya menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam karier dan bisnis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menjaga keseimba
Happy ReadingSuatu pagi, Gara datang dengan senyum cerah di wajahnya. Dia duduk di ruang keluarga, bersama Delia yang sedang menikmati secangkir kopi."Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, sayang," ujar Gara dengan suara lembut.Delia menoleh, merasa penasaran, "Apa itu, Gara?"Gara tersenyum penuh kebahagiaan, "Aku telah memutuskan untuk pindah ke Indonesia."Delia terkejut dan bertanya, "Kenapa tiba-tiba?"Gara menjelaskan, "Aku merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menjalani petualangan baru. Aku ingin merasakan pengalaman hidup di Indonesia, dan aku ingin membangun rumah kita di sana."Delia, meski awalnya kaget, melihat kebahagiaan di mata Gara. Ia merasakan kehangatan dalam keputusan tersebut dan merasa senang bahwa Gara merencanakan sesuatu yang akan memperkaya hidup mereka."Benarkah? Aku senang mendengarnya," kata Delia dengan senyuman.Gara melanjutkan, "Dan, aku telah menemukan sebuah rumah yang sangat bagus di samping rumah Tania. Aku pikir ini akan menjadi temp
Happy ReadingDalam kepadatan rutinitas dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga, Chiya, yang masih berstatus sebagai seorang pelajar SMP, dititipkan pada Daniel yang sudah dewasa. Daniel dengan senang hati mengakomodasi keberadaan Chiya di tengah-tengah kesibukannya. Sebagai kakak yang bertanggung jawab, ia berjanji untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pada Chiya selama waktu mereka bersama.Suasana di rumah menjadi lebih hidup dengan kehadiran Chiya. Daniel menyadari bahwa sementara ia memiliki tanggung jawab sebagai kakak, ia juga memiliki kesempatan untuk membangun ikatan yang lebih erat dengan adiknya. Chiya, dengan semangat dan keceriaannya, membawa energi positif yang menyenangkan ke dalam rumah.Dalam sebuah malam yang hangat, mereka duduk bersama di ruang keluarga. Daniel sibuk menyelesaikan tugas akhirnya, sementara Chiya sibuk mengerjakan pekerjaan rumah. Meskipun mereka tengah terlibat dalam kesibukan masing-masing, namun tetap ada kehangatan dan rasa saling peduli di
Happy ReadingKabar dari Tania yang ingin memiliki anak lagi membuat Delia merasa begitu bahagia. Senyum merekah di wajahnya, dan matanya bersinar ketika ia memikirkan kebahagiaan yang bisa datang bagi keluarga mereka. Delia sangat mendukung keputusan Tania dan Dion untuk melanjutkan perjalanan cinta mereka dengan membawa anak kedua ke dalam keluarga.Namun, kegembiraan Delia berubah menjadi kekhawatiran dan kesedihan ketika ia mendengar bahwa Tania memiliki benjolan di rahimnya. Mereka berkumpul di ruang keluarga, suasana hati yang cerah mulai berubah menjadi hening dan penuh kekhawatiran."Benjolan di rahim?" Delia berkata dengan suara lembut, tetapi penuh dengan kecemasan. Pandangan matanya menuju Tania, yang duduk di samping Dion, dan keinginan untuk memberi dukungan bersinar di matanya.Tania mengangguk dengan berat hati, "Iya, Delia. Itu adalah berita yang mengejutkan bagiku juga."Delia duduk di samping Tania, meraih tangan temannya dengan penuh kasih sayang. "Kamu tahu kamu ti
Happy ReadingDion dan Tania duduk di ruang tunggu klinik kesuburan, wajah mereka dipenuhi dengan campuran kekhawatiran dan harapan. Setelah perjalanan panjang dan perjuangan untuk memiliki anak pertama, kini mereka sedang dalam tahap konsultasi untuk memberikan adik untuk anak mereka yang tercinta.Dokter memanggil mereka ke ruangannya, dan Dion memberikan senyuman yang mencoba untuk menyiratkan keberanian pada istrinya. Di dalam ruangan, suasana hangat dari cahaya lampu sorot dan dinding berwarna lembut menciptakan lingkungan yang bersahabat. Dokter, seorang wanita berpenampilan ramah, duduk di balik meja dan mengajak mereka untuk duduk."Selamat datang kembali, Dion dan Tania. Bagaimana kita bisa membantu kalian hari ini?" tanya dokter dengan penuh kelembutan.Dion memberi isyarat pada Tania untuk mulai berbicara. Tania menelan ludahnya sejenak sebelum mengungkapkan, "Dokter, kami ingin memiliki anak lagi. Kami sangat mencintai anak kami yang pertama, dan kami ingin memberikan adik
Happy ReadingSementara Delia dan Gara mengeksplorasi keindahan pulau tropis, Daniel menemukan kebebasan yang baru di tengah kesehariannya di kota. Beberapa malam setelah kedua orangtuanya pergi, Daniel dan teman-temannya memutuskan untuk mengunjungi sebuah klub malam yang sedang populer di kota.Berpakaian rapi dengan sentuhan modern, Daniel dan teman-temannya tiba di klub dengan semangat penuh. Musik berdenyut di lantai dansa, cahaya berwarna-warni memenuhi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh kegembiraan. Daniel, yang biasanya lebih suka suasana yang tenang, merasa sedikit canggung pada awalnya. Namun, seiring berjalannya malam, ia menemukan cara untuk menikmati dan merayakan kebebasannya.Sambil menikmati malam di klub, Daniel tetap sadar akan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya. Ia memutuskan untuk tetap setia pada komitmennya untuk belajar, bahkan di tengah hiruk-pikuk kesenangan malam. Beberapa kali, ia menyusup ke sudut klub dengan
Happy ReadingHari itu, matahari bersinar cerah di langit biru, menandakan awal dari petualangan baru bagi Delia dan Gara. Setelah sekian lama, mereka memutuskan untuk merencanakan liburan berdua, tanpa bayangan kecil yang biasanya selalu ikut serta dalam setiap petualangan mereka. Kali ini, Daniel, anak mereka yang sekarang telah tumbuh dewasa, memilih untuk menghabiskan waktunya bersama teman-teman sebaya daripada bergabung dengan orang tuanya.Delia dan Gara tiba-tiba merasa seperti kembali pada masa-masa awal pernikahan mereka, ketika dunia terasa begitu luas dan penuh kemungkinan. Rencana liburan ini menjadi jembatan yang membawa mereka kembali pada momen-momen romantis yang pernah terjadi di masa lalu.Dengan tas penuh dengan semangat petualangan, mereka berdua berangkat ke destinasi yang telah lama mereka impikan: sebuah pulau tropis yang jauh dari keramaian kota. Perjalanan menuju pulau tersebut pun menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka. Mereka tertawa, bercanda,