Happy ReadingSaat bayi Daniel berusia dua tahun, Gara dan Delia menemukan diri mereka benar-benar betah di Amerika. Meskipun perjalanan mereka dimulai dari Jerman, tempat itu seolah menjadi rumah kedua mereka. Gara, sebagai pengusaha yang aktif, tetap sibuk mengurus perusahaannya, bahkan dalam jarak jauh. Di sisi lain, Delia menjadi juru bicara yang hebat dan sekaligus ibu yang penuh cinta untuk bayi Daniel.Gara hampir jarang sekali pulang ke Indonesia, karena tuntutan bisnis yang semakin berkembang di Amerika. Perjalanan bisnis yang kerap kali terjadi membuatnya harus menjadi ahli dalam mengelola waktu, menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Meskipun demikian, komunikasi yang baik dan dukungan penuh dari Delia membuat segalanya menjadi lebih mudah.Sementara itu, Delia menemukan panggilan barunya sebagai juru bicara yang bekerja dari rumah. Dengan kemajuan teknologi, ia dapat terhubung dengan berbagai pihak melalui konferensi video, memberikan wawasan, dan memastik
Happy ReadingTania duduk sendirian di ruang tamu, pandangannya terpaku pada gambar yang baru saja dia temukan di ponselnya. Matahari yang biasanya menghangatkan ruangan, kini terasa menyakitkan karena luka hati yang baru muncul. Dia melihat gambar yang menunjukkan Dion, suaminya, duduk berdua dengan seorang perempuan yang tampak sangat menarik di klub malam.Pikiran Tania bergejolak dan hatinya terasa hancur. Dia tidak pernah membayangkan bahwa perasaan cemburu dan kekhawatirannya yang terpendam akan menghampirinya seperti ini. Air mata mengalir deras di pipinya, menciptakan jejak luka yang mendalam. Ponselnya bergetar, dan ketika dia melihat layar, nama "Delia" muncul di sana.Dengan gemetar, Tania menjawab panggilan itu. Suara Delia terdengar penuh kekhawatiran di seberang sana, "Tania, apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?"Tania mencoba menahan isak tangisnya ketika dia bercerita tentang apa yang dia temukan di ponselnya. Suara getaran tangisnya menciptakan luka yang lebih dala
Happy ReadingSaat perseteruan antara Dion dan Tania mencapai puncaknya, Delia dan Gara menjadi saksi bisu dari kejadian tersebut. Mereka duduk di ruang tamu, masing-masing merenung dan merasakan dampak dari ketegangan di antara sahabat-sahabat mereka.Gara melihat wajah Delia yang penuh keprihatinan. "Ini benar-benar membuat hati terasa sakit, bukan?" ucap Gara, mencoba mengungkapkan perasaannya.Delia mengangguk"Iya, Gara. Aku tidak suka melihat mereka seperti ini. Kita harus melakukan sesuatu."Percakapan ini membangkitkan keinginan bersama untuk membantu Dion dan Tania. Mereka tahu bahwa sebuah hubungan yang terjalin kuat memerlukan dukungan, terutama di saat-saat sulit. Seiring waktu berlalu, berita baik pun datang. Tania dan Dion memutuskan untuk memberikan kesempatan satu sama lain, membuka pintu untuk rekonsiliasi.Suasana rumah berubah dari ketegangan menjadi kelegaan. Delia dan Gara bersyukur melihat langkah pertama menuju penyembuhan telah diambil oleh teman-teman mereka.
Happy ReadingBeberapa tahun telah berlalu sejak Delia dan Gara memulai perjalanan mereka sebagai keluarga. Hari ini, suasana ceria dan kegembiraan memenuhi rumah mereka karena Gara mengajak Delia dan Daniel untuk liburan ke Indonesia. Liburan ini tidak hanya menjadi momen untuk bersantai dan mengeksplorasi keindahan alam, tetapi juga untuk memeriksa perkembangan perusahaan Gara yang kini telah melejit dengan cepat maju.Pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. Delia dan Daniel yang tiba di Indonesia untuk pertama kalinya merasakan kehangatan sambutan dan keunikan budaya yang berbeda. Gara, seorang pria yang bangga dengan akarnya, senang dapat memperkenalkan Indonesia pada keluarganya."Mari kita mulai petualangan kita di Indonesia, Daniel!" ujar Gara dengan antusias, menggendong anaknya yang bersemangat melihat sekitar.Perjalanan dimulai dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Mereka mengelilingi Kota Tua, melihat keindahan arsitektur bangun
Happy ReadingSuasana malam yang hangat melingkupi ruangan mewah tempat Gara, Dion, Tania, dan Delia berkumpul bersama. Meja makan dipenuhi dengan hidangan lezat dan gelas anggur yang mengalir, menciptakan atmosfer yang penuh keceriaan. Mereka, empat sahabat dekat, duduk bersama untuk saling berbagi cerita tentang kehidupan dan hubungan masing-masing.Gara, sebagai tuan rumah, menyuguhkan cerita pertama. "Kalian tahu, pekerjaan di perusahaan semakin menantang, tapi saya merasa sangat bersemangat dengan perkembangan yang kita capai. Tapi tentu saja, Delia selalu menjadi pilar dukungan saya."Delia tersenyum bangga, "Gara selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga dan pekerjaan. Saya bersyukur memiliki seorang suami yang tangguh dan penuh semangat."Tania tertawa, "Kamu berdua memang pasangan hebat. Jadi, Dion, bagaimana denganmu? Bagaimana hubunganmu dengan Tania?"Dion, yang sedang mengunyah, tersenyum dan menjawab, "Kami masih sama-sama mencoba untuk menyempurnakan pernikahan kami
Happy ReadingSuasana senja meliputi rumah itu dengan kehangatan dan ketenangan. Lampu lampu kecil di kamar Delia dan Gara menciptakan cahaya temaram yang menambah suasana romantis. Mereka duduk di ujung tempat tidur, terperangkap dalam dunia keintiman mereka sendiri. Gara memandang Deila dengan mata penuh cinta, dan Delia membalasnya dengan senyuman manis.Gara berbicara dengan lembut pada Delia "Kau tahu, hidup bersamamu adalah anugerah terbesar bagiku.""Dan aku merasa sama, Gara. Kita sudah bersama melalui begitu banyak hal, dan aku tak bisa membayangkan hidupku tanpamu," balas Delia mengelus wajah Gara. Sementara itu, di ruang tamu Daniel yang berusia lima tahun sedang sibuk bermain dengan mainan mobil-mobilannya. Namun, matanya tak bisa lepas dari pintu kamar yang terbuka sedikit, membiarkan suara bisikan dan tawa kecil kedua orangt uanya masuk ke telinganya.Daniel kemudian mengerutkan kening lalu berujar"Mama dan papa ngapain ya di kamar? Kok mereka seneng banget?"Kecurigaa
Happy ReadingSuasana malam itu begitu mempesona di pesta peringatan delapan tahun pernikahan Tania dan Dion. Gedung perjamuan yang indah dihiasi dengan lampu-lampu berwarna hangat dan bunga-bunga segar, menciptakan suasana romantis yang sempurna. Tamu-tamu yang hadir mengenakan pakaian pesta, dan tawa riang memenuhi udara.Tania dan Dion, pasangan yang merayakan perjalanan delapan tahun kebersamaan mereka, berdiri di pintu masuk untuk menyambut tamu-tamu mereka. Di antara para tamu, Delia, Gara, dan Daniel tiba dengan penuh semangat. Mereka mengenakan pakaian seragam yang dipilih secara hati-hati untuk merayakan momen istimewa ini.Delia mengenakan gaun panjang berwarna biru laut yang memancarkan keanggunan, sementara Gara mengenakan setelan jas hitam yang membuatnya terlihat tampan. Daniel, dengan kegembiraannya yang khas, mengenakan setelan yang senada dengan Gara, dengan dasi kupu-kupu yang sedikit melenceng.Tania: (tersenyum melihat mereka) Delia, Gara, Daniel! Senang sekali kal
Happy ReadingOrang tua Gara, masuk dengan perasaan cemas di wajah mereka. Gara dan Delia, yang tengah duduk di sofa kamar, melihat kedatangan mereka dengan ekspresi campuran antara kejutan dan ketegangan.Gara mengernyitkan kening Ada apa, mama, papa? Kenapa kalian datang?Ayah Gara menyeka air mata "Kami datang untuk meminta maaf, anakku.Ibu Gara: (mengangguk setuju) Kami menyadari betapa banyak kesalahan yang telah kami lakukan, terutama terhadapmu, Delia.Delia: (menghela nafas) Maafkan saya, bu, pa, tapi saya tidak yakin apakah saya siap mendengarkan ini sekarang.Gara: (memeluk Delia) Saya pikir kita harus memberi mereka kesempatan untuk berbicara.Ayah Gara: (sambil menundukkan kepala) Kami menyadari bahwa kami telah membuat hidupmu sulit, Delia. Kami menyia-nyiakan banyak waktu dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan ini.Ibu Gara: (meneteskan air mata) Kami tahu betapa kuatnya kamu, Delia, telah menjalani begitu banyak hal bersama Gara dan Daniel. Dan kami menyesal karena