Share

Bab 49 Cibiran Tetangga

Sore hari, Gea tampak berjalan-jalan di pekarangan rumah sambil menyirami tanaman yang sudah Gea betulkan tadi pagi. Pekarangan rumah kembali bersih dan rapi. Gea juga meminta bantuan Restu untuk membeli pot bunga serta pupuk dan sebagainya. Untunglah Restu dan Abdi sangat cekatan saat disuruh.

Gea menyirami tanaman menggunakan selang panjang sambil mengusap perutnya yang semakin membesar.

Tapi, kesenangannya itu justru diusik oleh para tetangga yang tampak lewat di dekat celah pagar besi sambil memperhatikan Gea.

"Loh, Bu Gea. Baru nikah kok udah besar aja perutnya ya?"

Gea menoleh ke arah celah pagar besi. "Eh, iya, Bu."

"Hamil duluan ya, Bu?" celetuk yang lain.

"Kayaknya sih iya, hamil duluan. Nggak mungkin kan baru nikah perutnya udah segede itu."

Gea hanya tersenyum dan kembali fokus menatap tanaman hiasnya. "Eh, Bu, diajak ngomong kok dicuekin sih? Nggak sopan loh."

"Iya. Kayak nggak disekolahin aja."

"Hhh!" Gea membuang napas kasar. Berusaha untuk tetap tenang, meskipun hatinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status