Share

Menyita waktu

Alva menarik napas dalam, di hatinya ia ingin sekali tertawa dengan apa yang di katakan Vera dengan ibunya. Belum waktunya mengatakan sebenarnya tentang dirinya. Lagi pula, ia tak mau membuat mereka berpikir dirinya kaya padahal semua milik orang tuanya.

Alva meminum es Milo milik Cantika yang sejak tadi sudah mencair. Cantika merajuk karena Alva meminum minumannya tanpa bilang.

"Alva, punya aku."

"Aku haus mendengarkan cerita kamu," ujar Alva.

"Harusnya aku yang haus, bukan kamu." Cantika berubah masam.

Alva meminta karyawannya memesan Milo kembali untuk mengganti punya Cantika yang ia minum. Alva menatap gadis itu, bibirnya maju dan dia merajuk membuat Alva gemas ingin mencuil hidung mancungnya.

Cantika sedikit malu saat ia memergoki Alva sedang menatapnya dengan senyum. pria berlesung pipi berambut kecoklatan itu ternyata jika dipandang begitu mempesona dengan ketampanannya yang selama ini Cantika tak pernah melihatnya secara jelas.

Pantas saja sejak awal bertemu Vera tak berh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status