Share

Bab 89. Rencana

Tak sadar, tangan ini gemetaran seiring dengan bunyi ponsel yang tak kunjung berhenti. Inginku segera mengangkat telpon dan memaki si Bella itu. Namun, apakah ini bisa berujung pada selesainya masalah? Membantu Alex keluar dari masalah, atau justru akan membenamkannya?

“Mbak Leni. Ini gimana?”

Aku menatapnya dengan isi kepala kosong. Aku tidak ada ide apalagi strategi menghadapinya. Seandainya aku angkat, bisa jadi aku seperti prajurit terjun ke laga perang tanpa senjata apapun. Ini sama saja bun*h diri.

Wanita berambut pendek ini menggeleng. Keningnya yang berkerut menunjukkan dia ikut memikirkan masalah ini.

Untung saja bunyi telpon akhirnya berhenti. Aku menghela napas disertai menepuk dada yang masih berdegup kencang.

“Tidak apa-apa. Orang wajar lah tidak angkat telpon. Apalagi kita kan kerja. Iya, kan?”

“Iya, sih. Kecuali orang pengangguran yang kerjaannya menatap layar ponsel. Kita kan super sibuk dan tidak sempat mengurusi hal ginian,” seruku mencoba menghibur diri.

Telunjuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Husna Rafliazzahra
kamu terlalu naif raya,dah tau ada yg ga suka sama kamu seharusnya lebih hati²
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status