Share

Penolong Naya

"Bunda, Aryan mau coklat." Aryan menarik pelan tangan sang bunda yang digandengnya. Mereka baru saja keluar dari restoran dan berjalan menuju mobil.

Naya menolehkan kepalanya melihat Aryan, dia melebarkan senyumnya menanggapi permintaan putranya itu. "Baiklah, tapi Aryan cuma boleh makan satu coklat saja."

"Siap, Bun," teriak Aryan kegirangan.

"Baiklah, kalau begitu Bunda belikan dulu, kebetulan di depan sana ada minimarket," ucap Naya setelah melihat ada minimarket di depan restoran tempatnya bertemu dengan Melisa.

"Biar aku saja yang beli, Nay. Kamu tunggu di mobil saja dengan anak-anak," ucap Alan kepada Naya.

Naya menggeleng, "Jangan Mas, aku juga ingin membeli sesuatu di sana. Kamu saja yang tunggu di mobil, aku tidak akan lama. Hanya tinggal menyebrang saja kok." Naya menolak usulan suaminya dengan halus.

"Baiklah, tapi hati-hati, Nay."

Naya tersenyum mendengar ucapan Alan, suaminya itu selalu sangat khawatir padanya. Naya akui kalau Alan terlalu memberikan perhatian berlebihan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status