Share

Perlawanan

Bagian 42

Perlawanan

Aku naik ke lantai dua. Tak lama setelah itu gangguan sudah saja dimulai. Ada yang memainkan rambutku, ada yang menggeser tasku. Aslinya aku takut, tapi demi tugas menyelamatkan orang yang sudah telanjur bucin, jadi aku beranikan diri saja

Dari lantai dua aku melihat ayah keluar dan menggunakan motor lama kami yang masih ia simpan. Aku mengganti baju dan berbaring sebentar. Baru sebentar merebahkan diri suara Kak Indah sudah terdengar.

“Ya, Kak, sebentar, jangan masuk kamar. Nggak baik.” Aku mengingatkannya, takut kelewatan. Aku tahu dia ketakutan, tapi dia harus tahu batasan juga. Cukup Bang Angga dan ayahku saja, jangan aku lagi.

“Anton, tolong bawa Kakak keluar dari rumah ini.” Kak Indah bicara sambil mengintip ke lantai satu.

Aku tahu dia takut ayah kembali. Aku ingin menjawab, tapi tiba-tiba saja vas bunga yang entah berasal dari mana terlempar ke arah kami. Untung aku dan Kak Indah sempat merunduk.

“Anton, di sini banyak hantunya.”

“Saya tahu, karena itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status