Share

Gara-gara Bakso

Penulis: Heaven Nur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 08:37:22

Atas permintaan aneh dari wanita cantik yang diakui sebagai adik sepupu Adam, Cahaya terpaksa harus mencari toko daging yang masih buka. Benar saja, karena jam sudah hampir malam tidak ada toko daging yang masih buka di jam-jam seperti ini. Karena Cahaya pergi belanja hanya dengan berjalan kaki, dia tidak bisa menempuh jalan yang jauh. Langkahnya gontai dan dia berhenti di depan sebuah ruko yang kosong untuk beristirahat sejenak.

Tiga menit terlewati, Cahaya berniat melanjutkan perjalanannya ke satu toko terakhir yang belum dia datangi. Langkahnya terhenti ketika ada seseorang memanggil namanya.

“Non Cahaya sedang apa?” tanya perempuan setengah baya yang ternyata adalah Mbok Sri.

Ya, mantan ART Bu Lastri itu sedang membeli obat di apotek dekat ruko kosong yang ditempati Cahaya beristihat. Cahaya pun menoleh mencari sumber suara dan dia terkejut ketika mendapati mantan ART di rumah ibu mertuanya kini berdiri di hadapannya. Cahaya baru teringat bahwa Mbok Sri pernah bercerita memilik
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Ikatan Batin

    Setelah menyetujui keinginan gadis yang duduk di hadapannya, wanita anggun itu menatap lekat ke arah Cahaya.“Serius, namamu Cahaya? Ibu dulu juga punya anak perempuan manis bernama Cahaya. Tapi ....” Kalimat wanita itu terhenti seketika, menyebabkan rasa penasaran Cahaya tiba-tiba muncul. Mengingat dia bukan cucu asli dari neneknya, menjadikan pikiran kemungkinan dia putri wanita kaya itu pun datang. “Tapi kenapa, Bu? Apakah putri Ibu yang bernama Cahaya itu hilang? Diculik orang atau tertinggal di suatu tempat?” tanya Cahaya dengan perasaan yang sulit dijelaskan. “Ah, tidak seperti itu,” balas Bu Salma dengan kembali tersenyum. “Putri kami yang bernama sama sepertimu meninggal sejak bayi karena penyakit kronis.”Jawaban dari Bu Salma seketika membuat Cahaya terdiam dan mengangguk paham. “Oh, seperti itu ya, Bu.” Entah mengapa, Cahaya merasa kecewa. Dari arah dapur terlihat Mbok Sri kembali dengan sekantong plastik berukuran sedang dan segera memberikannya kepada Cahaya. Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Suami Bu Salma

    Sudah tiga hari ini keadaan rumah yang ditempati Cahaya sangat sepi. Karena Adam dan ibunya sedang pergi ke luar kota membuat Cahaya sekarang tinggal di rumah ini sendirian. Sesuai dengan ucapan sang mertua ketika hendak berangkat tiga hari yang lalu, mereka akan menghadiri sebuah acara keluarga di rumah orang tua Nadia dan menginap di sana.Kenapa Cahaya tidak diajak? Kan dia istri Adam, otomatis juga menjadi bagian keluarga mereka, ‘kan?Betul!Akan tetapi, Bu Lastri melarang Cahaya ikut dengan alasan menjaga rumah karena saat ini mereka tidak memiliki ART lagi dan Kang Asep yang bertugas sebagai security sedang cuti untuk beberapa hari. Istri dan anak Kang Asep sedang sakit bersamaan dan membutuhkan perawaatan.Selama tiga hari Cahaya sendiri di rumah ini. Meskipun dengan perasaan sedikit takut, tetapi Cahaya harus memberanikan diri demi melaksanakan tugas yang diberikan ibu mertua padanya. Awalnya, Cahaya ingin menghubungi neneknya dan ingin meminta sang nenek untuk menemaninya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Adik Sepupu Cantik

    “Bu, kenapa Nadia harus tidur di kamar kami? Selama menginap di sini, dia kan bisa tidur di kamar lain?” tanya Cahaya dengan polos, tetapi terkesan seperti protes menurut ibu mertuanya.“Nadia itu sedang hamil, jadi dia harus tidur nyaman di kamar yang ukurannya besar. Kalau kamar lain kan sedikit sempit dari kamar yang kamu pakai selama ini. Kasihan dong bayinya kalau kekurangan udara karena lkamar tidurnya sempit. Udah! Nggak usah banyak protes! Cepatan angkatin semua pakaian-pakainmu ini pindah ke kamar tamu!” Bu Lastri menjawab dengan sangat ketus. “Nadia beneran hamil ya, Bu? Emangnya kapan nikahnya? Terus suaminya mana? Kok nggak ikut nginap di sini?” tanya Cahaya lagi dengan penuh kepolosan. Karena dari pertama bertemu wanita cantik itu, Cahaya tidak pernah melihatnya datang bersama pria lain selain Adam. Cahaya juga belum pernah mendengar berita pernikahannya, tetapi kenapa tiba-tiba dia dikabarkan berbadan dua. “Cahaya, bisa diem enggak? Udah, nggak usah banyak nanya lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Istri Rahasia

    “Mas, kenapa kamu keluar dari kamar itu? Itu kan sekarang jadi kamar Nadia.” Cahaya bertanya pada Adam dengan wajah serius. Bagaimana mungkin suaminya tidur dengan adik sepupunya dalam satu kamar. Apa hubungan mereka begitu dekat sehingga keduanya terbiasa tidur bersama?Adam tidak menduga jika Cahaya sedang berada di dapur dan memperhatikan dirinya yang keluar dari kamar Nadia. Tampaknya pria itu lupa memeriksa keadaan sebelum keluar dari kamar. Namun, hal itu bukanlah sesuatu yang akan membuat Adam gemetar, karena pendapat Cahaya tidaklah terlalu penting untuknya. Hanya saja, dia ingat akan pesan sang ibu agar tetap menyembunyikan status Nadia dari istri Cahaya, karena istri jeleknya itu memegang satu titik kelemahan yang bisa saja merenggut kekayaan mereka dalam sekejap.“Cahaya, bisa bikinin Ibu bubur ayam enggak? Perut Ibu kayaknya bermasalah ini. Apa karena kemarin waktu acara di rumah Nadia Ibu kebanyakan makanan yang aneh-aneh ya?” Bu Lastri yang berdiri di dekat Cahaya seger

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Ketahuan?

    “Maaf, Bu. Sejak kapan Cahaya bercerai dari putra Ibu?” tanya Bu Salma pada Bu Latri dengan tatapan penuh selidik, karena setahunya Cahaya masih menjadi menantu dari wanita yang berdiri di hadapannya saat ini. Bu Salma yakin betul karena baru kemarin Cahaya berkunjung ke rumahnya tanpa sedikit pun membahas perceraian atau permasalahan rumah tangga yang sedang dia hadapi.Namun, kenapa ibu mertuanya memberi tahu kabar mengejutkan ini kepada teman-temannya?Sebenarnya, Bu Salma bukanlah anggota dari perkumpulan wanita-wanita sosialita itu. Kehadirannya di acara tersebut hanya karena menghadiri undangan dari sang tuan rumah yang kebetulan memilliki hubungan saudara dengan suaminya.Dan yang lebih membuat Bu Salma kebingunan adalah ibu mertua Cahaya itu memperkenalkan wanita lain sebagai menantunya. “Dan wanita ini siapa? Menantu baru Ibu? Jadi, Cahaya dan anak Ibu beneran cerai?”Bu Lastri terkejut bukan kepalang karena dia tidak menyangka ada sosok tetangga dekat yang hadir di acara ari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Kenyataan Pahit

    “Bu Lastri, siapa wanita ini? Kenapa dia menyebut-nyebut bayi sama Adam? Apa jangan-jangan ...?” tanya Nenek Asih dengan memasang wajah penuh selidik. Berbagai pikiran negatif tentang firasat buruk yang menimpa cucunya pun kembali bermunculan. Apa mungkin suami cucunya berselingkuh?Bu Lastri gugup dengan keadaan canggung ini. Dalam hati dia mengumpat pada Nadia, kenapa wanita itu tidak bisa menjaga ucapannya. Meskipun sedang dalam keadaan senang, tetapi seharusnya dia bisa menahan diri dan tetap diam. Akan tetapi, ucapannya sudah terlanjur keluar dengan lantang dan yang lebih parahnya lagi istri kedua Adam membahas soal bayi di hadapan neneknya Cahaya.“Ah, Nek. Kayaknya Nenek salah dengar. Dia memang sedang hamil, tapi tidak ada hubungannya dengan Adam.” Bu Lastri berusaha menjelaskan.“Memangnya wanita ini siapa?” tanya Nenek Asih lagi. Sementara itu, Cahaya yang sedari tadi diam mulai berjalan mendekati neneknya.“Dia Nadia, adik sepupunya Mas Adam, Nek. Kayaknya Nenek salah paham

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Bertemu Seseorang dari Masa Lalu

    “Nek, sebelum pulang ke desa, Aya mau pamitan dulu sama Mbok Sri,” ucap Cahaya pada sang nenek ketika keduanya telah keluar dari gerbang rumah keluarga Adam. “Di mana rumah tempat Mbok Sri kerja? Apa jauh dari sini?” tanya Nenek Asih seraya membantu mengangkat tas berukuran besar yang berisi beberapa barang milik Cahaya. Sementara itu, Cahaya menyeret satu koper besar dan mereka berjalan beriringan menuju ke tepi jalan, tanpa mereka sadari ada sepasang mata milik wanita cantik sedang mengintai dari balik kaca jendela. Nadia tersenyum puas karena berhasil mengusir istri pertama suaminya. “Deket kok, Nek. di sana di jalan depan, rumah paling besar itu,” jawab Cahaya seraya mengarahkan telunjuk ke depan. Nenek Asih mengangguk setuju, dan keduanya terus melangkah hingga sampai ke rumah besar milik keluarga Dokter Hasan, tempat di mana Mbok Sri bekerja. “Non Cahaya? Ada apa ini, Non? Kenapa bawa koper? Non Cahaya mau mudik sama nenek?” Pertanyaan Mbok Sri memberondong Cahaya ketika wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Menemukan Jejak yang Hilang

    “Apa Mama yakin neneknya Cahaya adalah Bu Asih, tetangga waktu kita tinggal di kontrakan dulu?” tanya dr.Hasan pada istrinya dengan wajah serius. “Iya, Pa. Awalnya tadi Mama nggak begitu inget, tapi setelah Bu Asih sendiri yang ngomong, Mama baru inget dan kami saling mengenang masa lalu.” Bu Salma menceritakan pertemuannya dengan tetangga lama mereka dengan perasaan haru. “Ah, tapi sayang banget ya, Pa. Karena Cahaya udah pisah dari anaknya Bu Lastri, jadi kita nggak bisa ketemu lagi sama Bu Asih.” “Mama tahu enggak, nama desa tempat tinggal mereka saat ini?” tanya dr. Hasan lagi yang ditanggapi gelengan kepala oleh istrinya.“Mama nggak tahu, Pa. Coba tanya sama Mbok Sri, mungkin aja Mbok Sri tahu.”Tanpa permisi, dr.Hasan bangkit dari sofa dan melangkah menuju dapur untuk menemui ART mereka yang sedang mencuci piring bekas makan siang. Karena wanita itu cukup mengenal Cahaya, dr.Hasan berharap pembantunya mengetahui di mana tempat tinggal Cahaya dan neneknya.“Mbok, bisa bicara s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12

Bab terbaru

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Bab Ekstra

    Bab EkstraSuara sirine ambulan mendengung sangat keras hingga terdengar sampai rumah Cahaya. Karena memang kejadian kecelakaan yang dialami Bu Lastri tidak jauh dari rumah Cahaya, sehingga kegaduhan yang terjadi bisa terdengar jelas oleh semua orang termasuk Cahaya.“Pa, ada apa rame-rame di depan?” tanya Cahaya dari arah dapur, karena setelah kepergian mantan ibu mertuanya beberapa menit yang lalu, gadis itu berniat menghidangkan makan siang untuk Farel dan ibunya. “Apa mungkin ada kecelakaan?” Dokter Hasan membalas dengan wajah penasaran.Begitu juga dengan Farel dan ibunya yang sama-sama mendengarkan kegaduhan di luar. Keduanya saling pandang dengan wajah penasaran atas apa yang mereka dengar. Dan di saat yang bersamaan, Bu Salma datang dengan memasang wajah panik. “Pa, Bu Lastri kecelakaan!” teriak ibu dari Cahaya itu dengan suara gemetar. “Ya Allah, Pa ... Mama liat sendiri mobil Bu Lastri nabrak pohon besar di pinggir jalan.” “Bu Lastri? Ibunya Adam?’’ Dokter Hasan begitu te

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   The End

    BAB 50The EndBu Lastri melepas kepergian Nadia dengan tangisan pilu. Wanita paruh baya itu tidak pernah menduga bahwa hidupnya akan berada di titik rendah ini. Karena keegoisannya ingin menjadikan Cahaya yang kini telah berubah menjadi kaya membuat putranya terpuruk dalam masalah di penjara. Bu Latri pun tidak pernah menduga bahwa keluarga Cahaya akan melaporkan perbuatan putranya yang mendekati Cahaya. Sebelumnya Adam memang ada bercerita tentang usahanya mendekati Cahaya, hingga terjadi perkelahian dengan dokter muda karena menolong Cahaya. Akan tetapi, Bu Lastri tidak pernah menduga bahwa Dokter hasan melaporkan perbuatan putranya ke kantor polisi. Dalam kebingungan, wanita paruh baya itu menuju ke kantor polisi sendirian. Bu Lastri ingin menemui putranya yang sedang kebingungan di penjara. Wanita paruh baya itu ingin memastikan keadaan Adam di jeruji besi yang menyesakkan dada. Di sepanjang perjalanan, air mata sudah tidak bisa dibendung lagi. Hati Bu Lastri sedang sangat gu

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Sebuah Hukuman

    BAB 49Sebuah HukumanKarena melihat istri dari tersangka yang ditangani olehnya kebingungan, sang polisi yang membawa surat penangkapan itu pun segera mejawab, “Saudara Adam telah melakukan penyerangan dan perbuatan tidak menyenangkan kepada Saudari Cahaya. Di mana dia sekarang? Kami minta Anda dan suami bersikap kooperatif agar kasus ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tenang.” “Apa? Suami saya melakukan kesalahan apa? Dan Cahaya?? Kenapa suami saya bermasalah dengan Cahaya??” tanya Nadia ingin memastikan alasan penangkapan suaminya.“Kalau mau jelas, nanti bisa kami terangkan di kantor. Sekarang, panggilkan suami Anda terlebih dahulu dengan cara yang baik, sebelum kami melakukan pemanggilan paksa!” jawab sang polisi yang lain dengan suara lantang, sehingga membuat Adam yang kebetulan berada di rumah segera ke luar karena mendengar suara bising yang mengganggu.Pria itu pun muncul dari balik pintu dan mendapati istrinya tengah memasang wajah bingung di hadapan dua polisi. “Ini a

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Sebuah Harapan

    BAB 48Sebuah Harapan“Apa Dokter Farel serius mau melamar Cahaya?” tanya Dokter Hasan pada Farel dengan memasang wajah penuh penasaran. Wajar, karena sebelumnya ayah dari Cahaya itu tidak pernah berpikir bahwa dokter muda kepercayaannya menaruh hati pada putrinya. Sebaliknya, yang di pikiran Dokter Hasan selama ini adalah Farel sudah memiliki kekasih dan calon istri sehingga pria itu sama sekali tidak pernah menyinggung perihal pasangan kepada Farel. Akan tetapi, tiba-tiba saja pemuda mapan itu datang bersama ibunya dan mengungkapkan niat baik untuk melamar Cahaya. Hal itu membuat Dokter tidak bisa berkata apa-apa selain bertanya seriuskah?Dengan penuh keyakinan, Farel pun mengangguk seraya menjawab, “Iya, Dok. Saya sangat serius. Ini buktinya saya bawa Ibu saya ke sini biar Dokter yakin.” Ucapan Farel yang terkesan melucu, tetapi dengan wajah serius membuat Dokter Hasan terkekeh. “Ini beneran enggak sih, Dok? Saya benar-benar masih kurang yakin ini.” Melihat reaksi ayah dari g

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Lamaran Kilat

    BAB 47Lamaran Kilat“Jadi, Abang nggak marah sama apa yang gua sampaikan ke Cahaya?”“Enggak, Dek. Abang malah berterima kasih sama kamu. Dan sesuai dengan permintaan Cahaya, setelah Abang bersaksi di kantor polisi, Abang akan langsung datang ke rumahnya untuk melamar.” “Seriusan, Abang mau melamar Cahaya??” Raka benar-benar tidak percaya jika kakaknya menyambut bahagia atas hasil dari apa yang dia ucapkan kepada Cahaya. Bukan hanya bahagia, tetapi Farel malah berniat melamar Cahaya dengan cepat.Bagi Farel, permintaan Cahaya untuk menghadap kepada orang tuanya langsung adalah bentuk dari penerimaan gadis itu. Karena jika Cahaya menolak, pastilah gadis itu akan menolaknya langsung tanpa menyuruhnya datang ke rumah dan mengatakannya langsung kepada orang tuanya.“Iya, Dek. Abang serius. Nanti Abang akan ajak kamu dan Ibu sekalian. Abang juga akan menyiapkan semuanya secara lengkap. Jadi, Abang akan datang ke rumah Cahaya dan melamarnya secara resmi.”“Melamar Cahaya secara resmi?” ta

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Pernyataan Cinta

    BAB 46Pernyataan Cinta“Gua serius, Cahaya. Lu mau enggak jadi pacar Abang gua?” Raka bertanya pada Cahaya dengan wajah penuh keseriusan.Mendengar apa yang diucapkan Raka berhasil membuat jantung Cahaya berdegup semakin tak beraturan. “Raka, kamu jangan bercanda ya? Mana mungkin Dokter Farel suka sama Aya?”“Lu ini kenapa sih nggak percayaan banget ama gua? Gua nggak lagi becanda, Cahaya. Abang gua beneran suka sama lu.” “Bukannya Aya enggak percaya sama kamu, Raka. tapi kan ... Dokter Farel itu pemuda yang ... tampan, mapan, pastinya Dokter Farel udah punya calon istri kan?”Cahaya tidak memungkiri bahwa hatinya saat ini sedang berbunga-bunga atas ucapan dari Raka. Akan tetapi, dia berusaha keras untuk mencari pembenaran dari ucapan Raka tentang perasaan dokter muda yang mereka bicarakan.“Astagfirullah, Cahaya. Gua beneran serius!” Raka sampai kesal karena Cahaya tidak mempercayai ucapannya. “Lu tenang aja. Abang gua itu masih suci dan murni. Dia enggak pernah pacaran.”“Apa?! D

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Pelajaran untuk Mantan

    BAB 45Pelajaran untuk Mantan“Apa kita perlu laporkan Adam ke polisi, Pa?” tanya Bu Salma memberikan saran kepada sang suami.“Hmm ....” Dokter Hasan berpikir sejenak, kemudian kembali berucap, “Iya, Papa setuju. Kalau menurutmu gimana, Cahaya?” “Maksudnya Papa sama Mama mau memen jarakan Mas Adam?” Entah mengapa mendengar rencana dari orang tuanya yang akan mereka lakukan kepada Adam membuat Cahaya tiba-tiba merasa kasihan pada pria itu.“Iya, kita harus tegas supaya dia nggak bakalan ganggu kamu lagi,” jawab Dokter Hasan dengan penuh keyakinan. “Tapi, Pa ... Papa kan tahu sendiri kalau Mas Adam punya anak dan istri. Anaknya juga masih bayi. Kasihan kalau Mas Adam dipenjara, nanti siapa yang ngurus mereka?” “Cahaya ....” Bu Salma meraih tangan Cahaya dengan lembut dan membelainya. “Cahaya, dengerin Mama. Kita memang harus bersikap baik kepada orang. Tapi bukan berarti kita diam kalau ada orang yang berbuat tidak baik sama kita. Kamu masih ingat kan bagaimana perlakuan mereka dul

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   PDKT?

    “Maksud Dokter apa?” tanya Cahaya dengan wajah serius. “Jangan bercanda kayak gitulah, Dok. Enggak lucu.” Detik ini, ketika Farel mendapat kesempatan duduk berdua dengan Cahaya, ingin sekali pemuda itu bersorak dan mengungkap isi hatinya. Akan tetapi, entah mengapa nyalinya tiba-tiba menciut. Keberanian untuk berterus terang dan menyatakan cintanya tidak sebesar nyalinya ketika menantang Adam beberapa menit yang lalu.Pemuda itu terkekeh. “Hehe, enggak lucu ya? Padahal itu sudah sangat lucu buat saya.” “Nggak lucu, Dokter.”“Hehehe.” Cahaya tertegun. Dia baru ingat bagaimana bisa dokter muda itu datang tepat di saat dia membutuhkan bantuan. Mengingat jarak rumah sakit tempat bekerja pemuda itu sangat jauh karena berbeda kota. “Dok, tadi kok bisa pas gitu? Bagaimana Dokter tahu kalau Aya sedang dalam masalah karena Mas Adam tadi? Kan rumah sakit tempat Dokter kerja jauh. Apa Dokter Farel pas kebetulan lewat aja atau bagaimana??” tanya Cahaya dengan memberondong pertanyaan demi pert

  • CAHAYA, Glow Up Setelah Disia-siakan   Dikejar Mantan

    Setelah hampir 30 menit Cahaya akhirnya memantapkan hati untuk keluar. Sebenarnya dia sangat malas jika harus bertemu lagi dengan mantan suaminya itu, tetapi tidak mungkin juga dia tidak pulang hanya karena menghindari Adam yang saat ini sedang menunggunya di gerbang depan.Benar saja, dengan penuh sabar Adam menunggu Cahaya keluar sejak beberapa jam yang lalu. Setelah dilihatnya mobil mungil milik Cahaya yang perlahan berjalan menuju gerbang, Adam segera menyalakan mesin mobilnya untuk menghadang jalan Cahaya. Cahaya yang melihat kehadiran mobil Adam segera menghentikan mobilnya. Dengan perasaan kesal, wanita muda itu keluar dari mobil seraya memegang satu buket bunga di tangan. Cahaya akan mengembalikan buket itu kepada si pengirim. “Assalamualaikum, Cahaya.” Adam menyapa dengan meyunggingkan senyuman tanpa sedikit pun merasa malu atau merasa sungkan.Bruk!Cahaya melempar satu buket bunga tepat di bawah kaki Adam. “Ini! Ambil kembalikan! Karena aku nggak sudi menerima apa pun da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status