Beranda / Romansa / C E O Dingin itu Mantan - Ku / BAB 5 : Kenekatan Meytha

Share

BAB 5 : Kenekatan Meytha

Penulis: Parikesit70
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-19 10:42:57

#FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#

Utomo yang keluar dari kamar mandi dan telah memakai boxer serta membelitkan handuk pada bagian pinggangnya terbelalak kala dilihat pakaian Meytha, kekasih yang dicintanya telah berserakan di lantai keramik kamarnya.

“Meytha..! Apa yang kamu lakukan? Gila kamu..!” pekik Utomo saat memunguti pakaian kekasihnya yang berserakan di lantai keramik.

“Pakai lagi.., aku nggak akan merusak kamu, Mey..., Please.., pakai pakaianmu. Kalau mau.., sudah dari lama aku merusak dirimu. Jangan lakukan ini sayang..,” tuturnya lembut sembari memberikan pakaian Meytha yang saat ini menyelimuti tubuhnya dalam balutan selimut tebal di atas tempat tidur.

Meytha yang mendapatkan penolakan, menatap kecewa pada Utomo dan membalikkan tubuhnya ke arah dinding pada sisi kiri tempat tidur itu.

Utomo yang tahu Meytha kecewa dengan membalikkan tubuhnya ke arah dinding kala ia memberikan pakaiannya, berdiri dari sisi tempat tidur dan beranjak menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.

Sembari mencari kaos yang akan dipakainya, Utomo juga berujar pada Meytha, saat wanita cantik itu telah membalikkan tubuhnya, menatap bagian belakang sosok lelaki tampan yang hanya membelitkan handuk putih bersih pada pinggangnya.

“Mey.., cepatlah.., kita akan jalan keluar dan nonton film di bioskop Twenty One. Ayoo lah sayang,” pinta Utomo asyik memilih pakaian pada lemari yang telah dibukanya.

Tanpa disadarinya, Meytha telah turun dari tempat tidur dalam keadaan polos. Ia berjalan ke arah Utomo. Kemudian wanita cantik itu memeluk tubuh Utomo dan menarik handuk yang membelit pinggangnya.

“Meytha...,” ucap Utomo berdiri tegang tanpa berani membalikkan tubuhnya saat ia merasakan bagian kenyal milik kekasih hatinya terasa menyentuh bagian punggung yang terbuka.

Meytha yang telah tertutup pikirannya, menarik pinggang kekasih hatinya, seketika Utomo pun kini berada di hadapan Meytha dan kekasih hatinya yang telah polos tanpa selembar kain itu pun melekat pada tubuh seksinya.

Utomo memejamkan mata seraya menelan salivanya dan ia terus mengingatkan dan menasihati Meytha untuk tidak berbuat hal yang selama ini telah mereka jaga.

“Sayang..., Jangan lakukan hal ini. Aku mencintaimu dengan sepenuh ragaku. Aku ingin melakukan hal ini saat kita menjalani malam pertama.., karena itu aku menjaga dirimu.., Mey..,” lirih Utomo memejamkan matanya kala Meytha memeluknya kian erat, karena ia tidak ingin khilaf.

Yang terjadi kemudian, Meytha mencium bibir Utomo dan memainkan lidah lelaki itu lalu ia juga meraih jemari tangan Utomo, menempatkan pada kedua bagian kenyal miliknya seraya berucap, “Aku ingin menjalani hal yang selama ini kita jaga. Aku mohon.., lakukanlah.., sayang.., aku ingin dirimu.”

Kedua tangan Meytha melingkar pada tengkuk leher Utomo, lelaki itu pun sulit menghindari Metha, sang kekasih hatinya yang kini tanpa selembar kain pun. Meytha kian memeluk, mencium dan tangannya juga mulai mengarah ke bagian ular piton milik Utomo.

Meytha mengelus lembut bagian luar ular piton milik Utomo yang masih berbalut boxer. Utomo berpikir kalau saat ini, kekasih hatinya telah menggila dan membangunkan ular piton yang tertidur pulas dengan terus mengelusnya. Meytha pun sengaja mengulum dan menghisap lidah Utomo sebagai aksi atas penolakannya, agar kekasihnya terbakar pada hasrat yang kini kian menggelora.

Utomo yang mendapatkan serangan mendadak akhirnya tumbang usai mempertahankan diri, untuk tidak terbakar dalam gelora hasrat Meytha yang terus memberikan sentuhan baik dengan mengulum, menyesap lidahnya, namun tangan Meytha pun telah berani masuk ke dalam sangkar ular piton yang kini terbangun.

Akhirnya Utomo pun terbakar gelora asmara Meytha dengan aksinya meremas kedua bagian kenyal milik Meytha yang selama ini ingin sekali disentuhnya. Kini Utomo bebas merasakan setiap bagian lunak itu dengan kedua tangannya, seraya menciumi leher jenjang Meytha hingga bagian kenyal yang berwarna coklat muda mengucup.

Dan sayup-sayup terdengar desahan Meytha saat Utomo telah merundukkan kepalanya untuk menikmati bagian kenyal milik Meytha, dengan jemari kanannya yang terus meremas dan bagian jemari kirinya kini sedang menjalar dan menjelajah ke bawah pusar Meytha.

“Aakh.., Hemm.., Tomoo.., Aku ingin lebih... Aargh..,” bisik Meytha pada telinga lelaki itu seraya menggigitnya perlahan.

Sejenak Utomo melepaskan lumatannya pada bagian terindah yang selama lima tahun ini ingin ia sentuh. Ditatapnya wajah Meytha dengan rasa cinta dan kasih sayang lalu Utomo pun menyudahi hasrat kekasih hatinya.

“Sayang.., apa kita yakin akan melakukannya hari ini? Apa kamu nggak akan menyesal..? Aku pikir, ini bukan jalan penyelesaian dari masalah kita. Hmmm.., cukup segini aja.., Please pakai bajumu, Mey..,” pinta Utomo masih menggunakan boxer menatap iris netra Meytha lekat sesaat ingin mengakhiri hasrat yang sempat meninggi.

Meytha yang sudah merencanakan hal ini sejak semalam sudah pula membaca cara menghadapi penolakan seorang lelaki kala diajak bercinta dengan pasangannya. Maka ia pun kini melancarkan aksinya atas reaksi penolakan Utomo yang kembali memadamkan hasratnya.

Dengan gerakan cepat, Meytha pun bersimpuh seraya menarik celana boxer yang digunakan Utomo. Dan Utomo yang tidak menduga tindakan Meytha menarik boxer dan melumat ular pitonnya yang telah terbangun pun terkejut.

Namun bibir Meytha telah memasukkan kepala ular piton milik Utomo dengan menyesap separuh bagian badan ular piton itu, hingga membuat Utomo pun mendesah, merasakan nikmat atas aksi yang dilakukan Meytha. Lalu Utomo pun membelai mesra rambut sang kekasih dan menikmati sentuhan yang diberikan Meytha pada ular piton miliknya.

“Oouuwhh.., Mey..., Aargh..,” Utomo pun mengerang sejalan dengan keluar masuknya ular piton miliknya ke dalam mulut Meytha.

“Stop.., Sayang.., Stop.., Aku mengalah.., kita akan lakukan hari ini sayang..., Aarrgh.., nikmat sekali sayang..,” desah Utomo seraya meraih tangan Meytha dan mengajaknya ke atas tempat tidur.

Sesaat kemudian, mereka pun telah berada di atas tempat tidur. Khayalan Utomo selama ini tentang malam pertama dengan Meytha, kini tercapai dan dilakukan pada saat pagi hari tanpa ikatan pernikahan. Mereka melakukan atas dasar cinta.

Bayangan dan khayalan tentang malam pertama yang sering ia pikirkan, kini dijalani Utomo dengan mencium setiap jengkal tubuh Meytha. Dan ini adalah pengalaman pertama juga untuknya, karena selama ini ia juga tidak pernah melakukan pada wanita lain, dan ini akan dikenang dan menjadi sejarah dalam hidup mereka.

“OOH..., Sakit..., Tomo.., terasa perih..,” pekik Meytha saat Utomo memasukkan seluruh ular piton miliknya menembus keperawanan Meytha.

Walaupun Utomo telah memberikan rangsangan pada bagian inti milik Meytha dengan mencium dan melumat bagian inti milik Meytha, hingga wanita cantik itu mencapai klimaks untuk pertama kalinya, namun saat Utomo menerobos masuk ke liangnya yang belum terjamah dengan ular piton mana pun, Meytha pun bereaksi dengan mencengkeram kuat punggung Utomo berikut pekik rasa sakitnya.

Utomo juga merasakan bagian ular pitonnya merangsek masuk, merobek sesuatu. Ditariknya ular piton miliknya dengan perlahan. Tampak bagian badan hingga kepala dari ular piton itu berisi bercak darah keperawanan Meytha, berikut selaput tipis yang menyerupai kulit ari pada bagian kepala dari ular piton Utomo.

“Sayang.., Aku telah menembus kesucian kamu.., Ooh.., cintaku.., kita sama-sama melakukan untuk yang pertama kalinya,” tutur Utomo dengan erat memeluk tubuh Meytha serta mencium bibirnya dengan mesra dan bangga bisa mendapatkan kesucian dari wanita yang dicintanya.

Terlihat Meytha menangis dan Utomo pun menyeka air mata kekasih hatinya itu seraya bertanya padanya, “Apa kamu menyesal.., sayang?”

Dengan menatap wajah kekasih hatinya, Metya pun menggelengkan kepala dan menjawab dengan wajah bahagia, walau ditemani oleh air mata yang membasahi wajah cantiknya.

“Aku.. bahagia bisa memberikan hal yang berharga untukmu. Aku milikmu, Tomo. Hati dan raga ini hanya untuk kamu.., sampai kapan pun akan tetap sama. Aku bahagia.., sayang,” isak Meyta dalam tangis bahagia.

Utomo pun menitikkan air matanya dan memeluk erat kembali kekasih hatinya yang juga putus asa atas penolakan kedua orang tuanya atas dirinya.

Kini mereka kembali berciuman dan saling memberikan rasa cinta dengan hasrat kian bergelora dan melanjutkan hal yang tertunda.

Sampai akhirnya Utomo membisikan kata indah di telinga Meytha, “Sayang.., aku minta izin untuk bercinta dan meraih kenikmatan bersamamu. Berikan aku izin itu.., sayang.”

Dikecupnya kening, mata pipi dan bibir Meytha lalu diciumnya bagian kehormatan Meytha yang kini telah dijebol oleh ular pitonnya. Dan saat ular piton milik Utomo akan kembali mencoba menerobos masuk, Meytha pun berbisik pada kekasih hatinya.

“Pelan-pelan.., sayang.., dikit-dikit aja masuknya..,” pintanya manja.

Sesaat kemudian, Utomo pun telah melakukan apa yang di minta sang kekasih, hingga akhirnya rasa sakit dan perih itu telah berganti dengan rasa geli dan nikmat.

Lalu mereka pun berulang kali ke puncak asmara dengan napas tersengal-sengal dan keringat pun membasahi tubuh mereka. Rasa nikmat yang mereka raih hingga mampu melupakan rasa lapar disaat klimaks terus diraihnya bersama. Dan rasa lelah pun terasa saat hari telah petang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Parikesit70
Makasih udah sampai pada bab ini...(◍•ᴗ•◍)... lanjut yaa kakak semua.. dijamin seruヾ(˙❥˙)ノ Makasih banyak♡(> ਊ <)♡
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 6 : Kegalauan Utomo

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI# Sejak saat itu, hubungan cinta kasih antara Utomo dan Meytha pun selalu diikuti dengan pergumulan penuh hasrat. Kini Utomo sudah tak segan lagi untuk meminta Meytha melakukan hubungan layaknya suami istri. Dan kejadian itu terjadi hingga empat bulan ke depan. Sampai akhirnya pada suatu hari, saat Utomo yang satu kantor dengan Meytha telah sampai dikantor terlebih dahulu, namun tak mendapati Meytha di kantor, membuat hatinya sangat gusar. Karena telepon Meytha tidak aktif. Walaupun sudah berulang kali Utomo dihubungi.“Napa elo..? Kayak orang bingung begitu,” tanya Rifai sahabat dan teman satu kantor Utomo. “Meytha belum sampai kantor, apa memang dia sakit yaa, sampai nggak kerja?” tanya Utomo bermonolog sembari memandang ke arah Rifai.“Laah.., elo tanya ke gue.., mana gue tahu. Bukannya elo yang jadi pacarnya..? Hehehehe.., dasar lelaki kagak punya tanggung jawab,” umpat Rifai seraya bercanda. “Udah elo fokus aja kerjain. Akhir bulan ini.., na

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 7 : Tangisan Seorang Lelaki

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#Sekitar jam sembilan malam Utomo ke kosnya, usai dia mencari penghasilan tambahan sebagai tukang ojek Online. Hal itu dilakukan semata-mata untuk menabung dan bertekad untuk bertanggung jawab sepenuhnya dari diri Meytha. Sering kali Utomo berkhayal suatu ketika Meytha mengatakan padanya kalau gadis itu hamil. Dan itu sudah menjadi mimpi dan harapannya setiap kali akan terlelap dari tidurnya. Seperti hari ini, saat Meytha tidak masuk kerja, Dia berpikir kalau kekasihnya enggak enak badan karena hamil. Tetapi, rekan kantornya yang dimintai tolong belum juga menghubunginya. Maka Utomo berpikir untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum dia menghubungi Rifai, rekan kerjanya. “Ya udahlah gue lebih baik mandi dulu aja. Apalagi ini badan pada lengket semuanya,” ucapnya pada diri sendiri seraya menaruh pakaian kotornya pada sebuah ember hitam. Selama ini Utomo mencuci pakaiannya sendiri. Biasanya sehabis mandi di pagi hari, pasti dia akan mencuci

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 8 : Ingin Mati Saja

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI# “Fai.., gue harus denger sendiri penjelasan dari Meytha. Dia sama sekali nggak ngomong apa-apa sama gue. Pasti terjadi sesuatu sama Meytha. Buktinya dia nggak hubungi gue,” ungkap Utomo seraya mengambil celana panjangnya. “Tomo..! Tolong denger gue, Broo..! Sekarang udah jam sebelas lebih. Elo kesana dalam keadaan hati elo panas seperti ini, bisa-bisa malah jadi berat urusannya. Emang elo mau digebukin ramai-ramai di lingkungan rumahnya si Meytha!” cegah Rifai pada sahabat yang juga rekan kantornya. “Tapi.., gue harus minta kejelasan sama dia. Gue kagak terima kalau nikah sama lelaki lain. Padahal kemarin dia masih tidur bareng gue. Masa iya Meytha simpen lelaki lain. Gue kagak terima, Fai..,” ucap Utomo tetap ngotot pada Rifai. Rifai yang tahu kalau temannya bersikeras ingin menemui Meytha, akhirnya mengikuti keinginannya, asal Utomo mau terima sarannya. Rifai pun berkata, “Ok..! Gue kasih elo ke rumah Meytha. Tapi elo harus satu motor sama g

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-08
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 9 : Plan Utomo

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#Utomo dan Rifai akhirnya memutuskan untuk meneruskan perjalanan menuju kos Utomo. Tak ada percakapan yang terjadi dalam perjalanan itu. Kedua lelaki yang berboncengan itu, masing-masing berpikir dalam sudut pandang yang berbeda atas peristiwa yang terjadi hari ini. Hingga akhirnya, mereka sampai di rumah yang berisi sekitar sepuluh kamar kos, dan salah satunya adalah kamar kos Utomo.Sekitar jam satu malam mereka sampai di kos, usai memasukkan motor milik Rifai, mereka berdua masuk ke dalam kamar kos. Utomo masuk ke kamar mandi. Terdengar jelas dini hari ia membersihkan diri, sedangkan Rifai menunggu dengan duduk di lantai keramik kamar itu.Sekitar sepuluh menit kemudian, Utomo keluar dari dalam kamar mandi dengan memegang handuk yang ia gosokan pada rambut dikepalanya yang basah. Kini giliran Rifai masuk ke dalam kamar mandi hanya untuk membasuh wajah dan mencuci tangan dan kakinya. Setelah itu menyeka wajahnya dengan handuk kecil.“Kagak di

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 10 : Arti Persahabatan

    #FLASHBACK MASA LALU REYNALDI/UTOMO#Sekitar pukul sembilan kedua pemuda yang semalam mengalami peristiwa kesedihan atas nama cinta bangun dengan mengerjapkan matanya. Terlihat Utomo mengusap wajahnya sedangkan Rifai mengaruk-garuk kepalanya. Melihat kelakuan Rifai yang menggaruk-garuk kepalanya, Utomo menoleh ke arah sahabatnya dan berkata, “Aduh! Ketombe elo pada jatoh nih ke bantal. Jorok!” “Sana kek elo.., bau naga itu mulut elo,” balas Rifai seraya menutup hidungnya. “Ala elo ini lagunya. Mulut elo juga bau jigong..!” sergah Utomo tertawa lebar. Melihat tawa pada wajah Utomo, sahabatnya Rifai pun menggodanya, “Eh.., katanya mau mati. Sono sekarang elo ke jalan. Mumpung banyak banget mobil lewat jam segini.” “Hahahhahaha.., sialan elo. Udah nih gue mau ke warung depan dulu apa kita bareng sarapan di depan sembari minum kopi?” tanya Utomo yang telah terduduk di sisi tempat tidur. “Ya udah kita kesana aja sekarang, sembari ngopi. Di kos elo kagak ada kopi kan?” tanya Rifai yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-10
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 11 : Wayan teman pertama Utomo

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/ REYNALDI#Pesawat yang membawa Utomo pun mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai. Hatinya begitu bergetar saat untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di tanah Pulau Dewata. Pulau dengan seribu Dewa dan penuh mistis serta daya magis yang luar biasa. Utomo turun dari pesawat dengan mengucapkan Bismillah. Ia sangat yakin dan penuh harap, Pulau Dewata akan merubah nasibnya. Entah mengapa ada suara keras menggema ditelinganya yang menyatakan, kalau hidupnya akan berubah dari yang tak punya orang tua menjadi punya orang tua. Dari tak ada tempat bersandar jadi punya sandaran hidup. Dalam hati Utomo berbisik, ‘Kenapa gue merasa Pulau ini buat hati nyaman yaa.., padahal baru pertama kali, gue menginjakkan kaki di pulau ini.’ Selain angannya mengingini Meytha hamil ia juga sering mengkhayal, kalau ia akan bertemu orang tuanya agar tidak ada lagi hinaan yang ditujukan padanya. Walau itu sebuah angan-angan yang sangat sulit di raihnya, namun tiada henti Utomo selal

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 12 : Hari Pertama di Pulau Dewata

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI#Utomo yang menunggu Teja di Gazebo akhirnya tertidur lelap usai menikmati makan siangnya. Terlihat Teja telah berada di depan Gazebo memandang Utomo dalam dengkur dengan tas gendong sebagai bantalnya. “Tomo.., Tomo.., bangun..,” Teja menepuk-nepuk betis Utomo dan duduk di sisi Gazebo. Utomo mengerjapkan mata, mengusap kasar wajah dan menggeliatkan tubuhnya. Ia terdiam sejenak, memandang ke langit-langit bangunan Gazebo lalu beralih memandang Teja yang duduk di pinggir Gazebo. “Eehh.., Iya. Maaf Teja.., kok saya jadi sedikit bingung. Hehehehehe.., udah selesai kerjanya?” tanya Utomo bangun dari tidurnya dengan meregangkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. “Iya udah.., Ayo ikut saya ke rumah,” ajak Teja pada Utomo. Utomo pun memakai lagi sepatu sport dan meraih tas gendongnya. Terlihat Teja menarik kopernya berjalan di depan Utomo sampai akhirnya Utomo melangkah panjang dan kini berjalan sejajar dengan Teja. “Jauh dari sini rumahnya?” tanya Utomo

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 13 : Ke Night Club

    #FLASH BACK MASA LALU UTOMO/REYNALDI# Tepat satu minggu berada di Bali. Utomo yang telah mencoba mencari pekerjaan lewat lowongan Online, tidak mendapatkan satu kali pun panggilan dari lima tempat yang ia kirimkan lamarannya. Walaupun hanya untuk sekedar Interview. Seperti malam ini saat ia termenung sendiri di kamarnya, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Tok.. Tok.. Tok.. “Tomo.., Tom.., kamu sudah tidur..?” suara Teja terdengar di luar pintu kamarnya. “Belom..,” sahut Utomo dari dalam kamar dan pintu pun di buka oleh Teja yang telah terlihat rapi, menggunakan kaos polo, celana jeans memakai sabuk yang berisi rantai khas anak muda. “Ikut hangout yukk?” tanya Teja. Daripada malam minggu sendirian aja di kamar.” “Ayo deh..! Tunggu mau ganti pakaian dulu. Masa Teja aja ganteng dan wangi, saya kayak gini. Hehehehehe,” sahut Utomo seraya mengambil pakaian dari lemari plastik serta sepatu yang diletakan di depan kamar mandi. Terlihat Teja duduk di pinggiran tempat tidur Utomo seraya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15

Bab terbaru

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 91 : SAH..! (THE END / TAMAT)

    Tepat pukul delapan pagi suasana rumah Meytha telah ramai. Tenda telah di pasang di depan rumah dan di depan rumah tetangganya. Suasana hari ini berbeda dengan suasana sepuluh tahun lalu, dimana semua serba mendadak. Bahkan beberapa kerabat Wulandari dan almarhum Bimantoro tidak ke Jakarta, karena acara pernikahan Meytha yang dianggap terlalu tergesa-gesa.Hiasan Janur kuning dipasang di depan pintu pagar kanan dan kiri yang dibuka lebar. Ruang tamu disulap dengan sentuhan permadani berwarna biru. Disediakan dua kursi untuk mempelai, dua kursi untuk saksi dan wali serta dua kursi untuk orang tua. Untuk kerabat dekat semua berkumpul di ruang keluarga, dimana seluruh sofa diletakan diluar rumah menyatu dengan kursi plastik yang di pinjam di kantor RW, tempat duduk beberapa tetangga kanan kiri dan samping kanan dan kiri pula. Hari ini, Meytha menggunakan pakaian kebaya putih dan kain batik berwarna coklat dengan rambut disanggul modern. Tampak wajah Meytha sangat cantik, sampai Bula

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 90 : Meytha menikah, Elmira melahirkan

    Satu hari sebelum hari bersejarah bagi Reynaldi dan Meytha akan dilakukan, tampak kesibukan terlihat di rumah Meytha Kasturi. Ibu-ibu pengajian dekat kompleks perumahan tempat tinggal mereka, datang ke rumah, melakukan doa bersama untuk kelancaran ijab kabul yang akan dilakukan esok hari dan atas permintaan Wulandari, pernikahan pun akan dilakukan di rumah itu, karena wanita itu merasa almarhum suaminya akan hadir dan melihat kalau putrinya menikah dengan orang yang dicintainya.Sementara itu, Reynaldi yang mengikuti tradisi dan aturan yang diberlakukan oleh Widyawati, tidak diperbolehkan bertemu dengan mempelai wanita selama tujuh hari sebelum hari pernikahan. Maka, ia pun wajib mengikuti tradisi dari keluarga Widyawati. Bahkan, untuk menanyakan kabar Meytha lewat ponsel saja, dilarang oleh Widyawati dan itu membuat Reynaldi menjadi uring-uringan.“Mami.., boleh ya Rey hubungi Meytha.., juga besok kami udah bertemu.., yaa.., Mii,” rajuk Reynaldi layaknya seorang anak kecil.“Rey..

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 89 : Gerakan Bayi Elmira

    Kedua anak kembar mereka banyak bertanya tentang rumah yang akan mereka tempati dan Meytha pun menjelaskan hal yang tidak terlalu mendetail pada si kembar yang selalu bertanya banyak hal.Untuk rumah yang pernah ditempati sampai dua puluh lima tahun itu tidak mengalami perubahan, walaupun pada bagian dalamnya, telah banyak yang direnovasi mengikuti gaya dapur atau pun kamar mandi jaman sekarang, namun pada setiap bagian kamarnya tidak diubah oleh Reynaldi. Bulan menempati kamar yang dulu ditempati oleh Meytha, dan Bintang menempati kamar yang di tempati oleh almarhum adiknya Meytha. Kedua kamar itu berada di depan ruang keluarga. Untuk Wulandari menempati kamarnya yang dulu, sedangkan kamar khusua untuk tamu yang berada di depan ruang tamu, menjadi kamar Meytha. Untuk Siti, pembantu rumah tangga yang telah ada di rumah itu, rencananya akan tidur bersama Wulandari. “Buu.., rencananya saya mau buat satu kamar lagi di dekat halaman belakang untuk Siti, hanya saja saya mau minta pendapat

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 88 : Rumah Kenangan untuk Meytha

    Hubungan yang berlanjut antara Meytha dan Reynaldi lewat LDR selama dua bulan ini kian bertambah mesra, hingga akhirnya kenaikan kelas si kembar menjadi satu jalan menuju jarak antara keduanya kian mendekat. Seperti saat ini, Reynaldi datang pada hari kenaikan kelas si kembar. Meytha mengambil rapor Bintang Hutama Putra dan Reynaldi mengambil rapor Bulan Hutami Putri. Selama enam bulan berada dalam lingkungan pedesaan membuat si kembar sangat mengerti, arti sebuah kesederhanaan dari teman-teman sekelasnya yang mayoritas orang tuanya menjadi petani dan pedagang. Reynaldi mengabadikan perpisahan si kembar bersama temen sekelasnya dengan berfoto dan memvideokan kebersamaan mereka. Sementara, Reynaldi sendiri cukup dikenal oleh kepala sekolah dan semua guru, setelah melakukan perbaikan halaman sekolah anaknya, yang awalnya hanya berupa tanah berwarna merahan, kini berisi paving dan di tata juga bagian tamannya.Bukan hanya itu, Reynaldi pun memperbaiki ruang UKS dan tiga kamar mandi untu

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 87 : Cemburu tapi Malu

    Kehamilan Elmira membuat Widyawati dan Richard memiliki rasa kasihan pada gadis muda nan cantik jelita itu. Walaupun Elmira pernah melakukan sebuah kesalahan, namun bagi Richard kesempatan kedua untuk menjadi pribadi yang baik diberikan olehnya. Dan keputusan Reynaldi untuk mengambil bayi yang sedang dikandung oleh Elmira disetujui oleh kedua orang tuanya serta mendapat dukungan penuh dari Meytha. Bagi Meytha keadaan buruk yang dialaminya dulu, lebih buruk yang dialami Elmira, karena itu membuat hati Meytha tergerak untuk mengambil bayi yang dikandung Elmira saat bayi itu dilahirkannya. Dan atas permintaan Elmira, ia ingin Reynaldi bisa mengantarkannya ke dokter kandungan ketika akan memeriksa kehamilannya.Hingga jadwal seminggu sekali Reynaldi untuk menemui kedua anak kembarnya pun pastinya, akan menjadi berubah akibat kewajibannya mengantar Elmira ke dokter kandungan. Seperti pada hari ini, putrinya mengeluh saat Reynaldi membatalkan kepulangannya pada minggu pertama ke Surabaya, s

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 86 : Solusi untuk Elmira

    Widyawati yang mendengar ucapan Richard jelas sangat terkejut dengan apa yang dikatakan suaminya. Richard pun tersenyum lebar melihat raut wajah Widyawati yang tampak tersenyum kecut. “Emang Papi punya niat untuk nikah lagi?” tanya Widyawati serius. “Sayang.., bukannya kamu ingin kita membantu Elmira untuk mencari ayah dari bayi yang dikandungnya?” tanya Richard masih tersenyum lebar. “Nggak lucu..! Kenapa Papi yang harus maju? Maksud Mami kan.., Rey bisa minta izin sama Meytha.., siapa tahu dia setuju,” ucap Widyawati tetap ada keinginannya karena kasihan pada Elmira. “Sayang.., sekarang coba kamu tempatkan dirimu menjadi Meytha.., kira-kira apa yang akan kamu lakukan? Apa lagi Elmira berperilaku tidak baik. Apa kamu pikir, Meytha akan mau terima usulan itu?” tanya Richard memandang Widyawati yang terlihat baru menyadari kesalahannya. “Hmm.., gimana dong Pii.., aku kasihan sama Elmira. Aku takut dia stress dan akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya,” tutur Widyawati dengan

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 85 : Elmira Hamil..?

    Widyawati dan Reynaldi pun menemui Imelda bersama putrinya di ruang tamu. Reynaldi langsung duduk di sofa panjang dan Richard duduk pada sofa tunggal di bagian tengah. Sedangkan Elmira dan Imelda duduk pada sofa tunggal yang berdampingan. Terlihat Widyawati berjalan menuju sofa yang di duduki Imelda dan wanita paruh baya itu mendekati Imelda dan membungkuk untuk melihat kaki palsu Imelda. “Mel.., apa terasa sakit waktu kamu pakai?” tanya Widyawati mengamati kaki palsu yang digunakan Imelda. “Yaa agak sakit. Tapi, hatiku ini lebih sakit.., Wid,” ucapnya dengan kelopak mata yang telah basah. Melihat sahabatnya menangis tanpa bersuara, Widyawati pun terkejut dan memegang tangannya dan berucap, “Ada apa Mel..? Apa ada masalah?” Mendengar pertanyaan sahabatnya, isak tangis Imelda pun semakin kuat. Dan Elmira yang melihat Imelda menangis tanpa mampu mengatakan tujuan mereka ke rumah itu, bersimpuh di hadapan Widyawati. Gadis cantik itu memegang kaki Widyawati dan menangis pula. “Hey..,

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 84 : Kedatangan Imelda & Elmira

    Kepergian Reynaldi kali ini berbeda dari biasanya. Hari ini kedua anaknya melepas kepergian Reynaldi dengan memeluk dan menyampaikan pesan untuk seorang papa yang kini hadir dalam kehidupan mereka. “Papa ingat ya, sampai Jakarta telepon kakak sama adek..,” pinta Bintang saat memeluk Reynaldi. “Iyaa.., nanti sampai di bandara Surabaya aja udah Papa telepon. Gitu juga waktu di Bandara Jakarta Papa akan telepon lagi,” janji Reynaldi dengan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya. “Papa.., bisa setiap hari telepon Bulan? Kalau bisa Papa teleponnya pagi sebelum Papa kerja, kalau siangnya waktu Papa makan siang dan malamnya waktu Bulan lagi belajar. Biar Bulan bisa denger suara Papa tiap hari,” tutur putri cantik Reynaldi dengan manjanya. “Yaa, sayang Papa akan telepon setiap nggak sibuk. Papa juga pastinya kangen sama kalian semua,” ucap Reynaldi memandang putri kecilnya, mencium pipinya dan memandang mesra ke arah Meytha. Setelah itu, Meytha mencium punggung tangan Reynaldi. Lalu, tanp

  • C E O Dingin itu Mantan - Ku   BAB 83: Lamaran

    Satu hari sebelum acara seserahan, Widyawati yang meminta tolong kakak sepupunya untuk membawakan kebaya berwarna jingga berikut aksesoris serta lengkap dengan selop dan make up yang akan dipakai acara seserahan pun datang. “Widya.., apa cukup ukuran tubuhnya ‘L’? Katamu kan udah pernah punya anak, 2 pula,” tanya Pipit kakak sepupu Widyawati kala ia telah berada di kamar hotel. “Badannya masih bagus.., nggak melar kayak Mbak Pipit.., hehehehe,” canda Widyawati ada saudara sepupunya. Lalu, mereka mengobrol tentang Reynaldi dan kondisi perusahaannya di Jakarta. Kemudian, Pipit pun meminta pada Widyawati untuk memperkenalkan Meytha padanya. “Kenalkan aku sama calon menantumu, sekalian coba kebaya yang aku bawa ini..,” pinta pipit. Sesaat Widyawati melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ia pun berucap, “Sore aja sekalian liat kedua cucuku. Soalnya kalau gini hari kita kesana.., calon menantuku baru pulang dari pasar. Kasihan kalau kita ganggu. Apa lagi dia tiap ha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status