Share

Bab 51. Keputusan Seorang Ibu

“Sepi sekali kayak kuburan?” Ucapan pedas langsung terucap setelah pintu terbuka. Laki-laki berambut panjang itu menyunggar dan mengikatnya asal. Dia tersenyum mendapatiku yang duduk sendirian di sofa.

“Lagi jadi pengangguran, ya? Bagus kalau begitu,” ucapnya sambil menarik kursi untuk duduk mendekat.

Aku mengerutkan alis. Ucapannya seakan menyirat dia mempunyai rencana. Dan aku mencium gelagat tidak baik.

Tubuhku kusandarkan ke sofa, kemudian melipat tangan di depan dada. “Kamu ada perlu apa ke sini?”

Dia tertawa. “Ada perlu dengan kamu, lah.”

“Apa lagi? Aku pikir masalah kita sudah selesai,” ucapku kemudian memicingkan mata ke arahnya. “Kecuali kamu … mencari masalah denganku.”

Lagi-lagi dia tertawa. Kedua tangannya menangkup dan menjadi tumpuan kepalanya yang tertuju padaku.

“Aku ini orang baik, Aida. Kalau tidak, tidak mungkin kita bertahan bersama belasan tahun. Karenanya, aku tu kepikiran dengan keadaanmu sekarang ini,” ucapnya dengan nada suara rendah. Terkesan seperti laki-la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status