Share

Berkemah

Kurang lebih tiga jam lamanya mereka berkendara dari ibukota menuju puncak Bogor. Di depan sana terlihat tumbuhan hijau yang menyegarkan mata. Hawa dingin mulai menusuk pori-pori. Sejuknya terasa hingga ke sanubari. Mendamaikan hati dan menenangkan jiwa.

"Akhirnya sampai juga." Adinda turun dari mobil, membentangkan kedua tangannya. Matanya terpejam. Menghirup sejuknya udara sekitar yang masih bersih, bebas dari polusi.

Sena berdiri di sampingnya. "Suka?" tanya Sena.

Adinda mengangguk. "Pemandangannya bagus banget" ucapnya penuh dengan kekaguman.

"Kapan-kapan ke sini berdua mau?" tanya Sena serupa ajakan.

Adinda menjawab dengan antusias. "Mau lah. Beneran ya ke sini lagi. Janji?" Adinda menunjukkan jari kelingkingnya.

Belum sempat jari kelingking itu saling bertautan, suara Karin membuyarkan keduanya. "Woi... Pacaran mulu ya lo pada. Buruan bantuin diriin tenda" teriak Karin dari kejauhan.

"Siapa yang pacaran sih?" gerutu Adinda sebal, tapi dia tetap berjalan ke arah teman-tema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status