Beranda / Romansa / Bukan Semata Fisik / Chapter 46 Pria Asing

Share

Chapter 46 Pria Asing

Penulis: Zhia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rencana awal memang bisa dikatakan rencana yang cukup ringan. Karena hanya sebagai uji coba semata saja, agar semua tampak lebih yakin dan nyata apa yang telah diinformasikan.

Kedatangan kembali Rayhan dan Avraam membuat penjaga itu terlihat waspada. Gerak geriknya semakin aneh, dari cara penyampaian penjaga itu terdengar ada yang ditutupi. Apalagi saat Rayhan berpura-pura mencari kakaknya yang hilang dengan nama yang disebut dalam identitas Bunda Adel yang telah diganti.

“Kenapa Anda bertanya pada Saya?” Penjaga itu semakin aneh pada akting Rayhan.

“Maaf, Saya hanya bertanya saja, barangkali Anda tahu.” Balas Rayhan berusaha tenang.

“Sepertinya Saya pernah melihat Anda?” Penjaga itu semakin curiga.

“Saya dan teman saya baru saja kesini, mana mungkin Anda mengenal kami,” Jawab Avraam dengan bahasa internasional, inggris. Memperlihatkan bahwa dirinya adalah turis asing.

“Cepatlah pergi dar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 47 Sebuah Syarat

    “Tak perlu repot-repot Saya menyuruh Anak buah untuk menyeret kalian, ternyata Kalian cerdas ya dengan datang sendiri. Sungguh membuat kagum!” Ucap Awal Jarvas dengan santai sembari memutar gelas wineAvraam tampak terlihat begitu santai, berbeda dengan Rayhan yang terlihat sebaliknya. Wajah Rayhan terlihat begitu waspada dan curiga terhadap geriknya. Avraam hanya tersenyum tanpa beban sedikitpun. Diposisi seperti ini Avraam juga terlihat seperti seorang penjahat licik.“Terima kasih atas jamuannya, Tuan. Bisakah Anda bebicara bahasa inggris?” Pinta Avraam begitu tenang.“Kenapa? Apa Translatormu payah?” Balas Jarvas melirik Rayhan.“Iya dia sangat payah dan menyusahkan, maka dari itu mari kita berbicara bahasa inggris saja.” Avraam membalasnya dengan senyum permulaan siasat. Melirik arah Rayhan dengan senyum paksa , “Benarkan?”Rayhan tampak emosi mendengar pernyataan Avraam

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 48 Thanks Theo!

    “Saya yang akan menggantikan posisi Adelia, lagipula Saya lebih lihai selama bekerja disini. Dan Anda juga selalu mencari Saya, Bukan?”Jarvas tampak kikuk, keadaan seakan membalik semuanya, bimbang yang awalnya menimpa Avraam kini malah menipa Jarvas.“Bagaimana bisa Kau disini, Theo?” Jarvas seakan tak percaya akan kehadirannya.“Itu bukan urusan Anda Tuan, Jadi apakah Anda menerima Saya kembali menjadi Kaki tangan Tuan Jarvas?”Seketika Jarvas terdiam sesaat, dia ingin memilih Avraam karena dengan bersama Avraam dia lebih mudah untuk menjalin hubungan dengan perusahaan besar diluar sana, namun satu sisi Theo hadir kembali setelah sekian lama Jarvas mencarinya untuk bekerja dengannya lagi.Dalam sisi ini Theo sangatlah dipercaya oleh Jarvas, semua pekerjaan yang Theo lakukan selalu memuaskan, dia adalah karyawan cerdas, namun perkara menjalin hubungan dengan perusahaan lain dalam bernegosiasi cukup sulit

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 49 Segeralah!

    Inilah hari yang paling dinanti setiap manusia. Mungkin inilah sebagian harapan kecil juga yang diinginkan tiap insan. Berkumpul dengan keluarga tercinta, bersenda gurau didalamnya, hangat menabur ria dalam untai tawa sebuah keluarga.Pagi yang begitu terasa beda, sorot sinar mentari menari indah dalam penglihatan, terasa begitu silau. Terbangun dari tidurnya, suara bising dari bilik dapur terdengar juga meninggalkan aroma roti gandum yang telah dibakar, ditambah lapisan selai coklat, menambah aroma pagi semakin kuat.“Pagi, Linara.” Bunda Adelia menyambut Linara yang baru saja tersadar dalam mimpinya, perlahan mengumpulkan nyawa sembari menatap heran dengan hari ini yang masih tak sangka bagi Linara akan bertemu dengan Bunda.Terdiam sesaat, sambil mengucek matanya dan tersenyum kecil. Lalu menerima kenyataan manis ini bahwa Bunda Adelia benar-benar sudah ada bersamanya, seketika hangat menyelimutinya. Langkahnya juga kini pasti, melangkah menuju Bu

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 50 Harus sekarang!

    Dug!Dug!“Siapa itu?!”Linara terkejut setengah mati melihat sosok misterius dibalik Pintu Kaca yang terus diketuk. Sepertinya dia hendak kedalam. Linara segera mematikan kompor api, membuat kuda-kuda untuk berjaga tampak waspada. Matanya membulat sempurna, hatinya begitu gelisah melihat sosok misterius yang mendadak hadir.“Siapa Dia?”Ketukan jendela semakin kuat, membuat Linara semakin menyiapkan diri untuk menghadapinya. Dengan perbekalan Pisau daging yang Linara pegang dengan kuat untuk menjaga dirinya. Wujud hitam itu semakin mengetuk keras, perlahan Linara mendekati, membuka tirai transparan untuk melihat lebih jelas siapa gerangan?Sepertinya sosok itu bukan sosok biasa, hanya orang tertentu dengan keahlian memanjat yang luar biasa. Tepatnya dilantai 10 yang berjarak tinggi sekali dari permukaan tanah, bahkan seekor kera

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 51 Ini bukan Akhir

    “Ini sudah terbilang sangat jauh, posisi kita aman. Berhentilah sebentar,” Theo memerintah Rayhan, segera Rayhan berhenti dibahu jalan yang cukup sepi.“Ada apa?”“Ada yang harus Aku lakukan dulu,” Ujar Theo sambil keluar dari mobil.Theo berjalan cepat menuju arah belakang mobil tepatnya bagasi mobil, dia membukanya dan mengambil sesuatu dibalik begasi itu. ternyata Theo melakukan pergantian plat nomor kendaraan, cara agar tak dikenali oleh Jarvas.“Ayo jalan lagi,” Ucap Theo setelah usai semuanya, dia menutup pintu mobil dengan sekali hentak.Perjalanan kembali dilanjutkan, hari semakin gelap, cuaca dingin juga memeluk begitu erat pada tulang dan daging yang terbalut. Rayhan tampak mengatuk, kini giliran Theo yang mengambilm alih kemudi. Saat terlepas dari setir, Rayhan langsung menguap dan menutupkan matanya dengan lelap.“Theo,” Sahut Bunda Adelia dari kursi belaka

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 52 Bertahanlah!

    “LINARA!”Avraam berteriak begitu histeris, matanya membulat sempurna bahkan terlihat ingin keluar dari tempatnya. Darah yang mengalir membasahi tangan Avraam yang menangkup wajah Linara, seakan merah mengental keadaan disana.Awalnya tembakan itu teruju pada Avraam, Linara yang berada dibelakangnya punggung Avraam langsung membalikan semua posisi. Linara memeluk erat Avraam, agar Linara bisa melindung Avraam. Karena hanya dengan ini, Linara bisa membalas bantuanya yang sudah cukup melindungi Linara. mungkin bisa dikatakan sebagai pengorbanan.“Lain kali, jangan bertindak bodoh.” Tutur akhir Linara setelah suara denging yang melingking mengintari pendengarannya, pandangannya juga sudah kabur, semua mulai tak jelas.Bruk!“Linara!”Teriak Avraam kembali dengan memeluk Linara dengan darah yang tertinggal begitu dalam, kejadian itu disaksikan langsung

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 53 Terjawab

    “Dulu saat Kecelakaan 3 tahun lalu, dengan mobil keluarga Group Majaya. Mendengar kabar sang isteri pemilik perusahaan Group Majaya telah tiada, tentu membuat rasa pedih. Namun, satu sisi Saya juga merasa pedih setelah Anak semata wayang Saya harus kehilangan Kakinya di usia yang sedang aktif dan gemar dalam belajar juga bersosial,”“Nyawa supir pribadi Saya juga ikut terseret dalam kasus kecelakaan itu, kecelakaan dulu murni sebuah musibah. Pihak polisi dan beberapa saksi menjadi bukti kuat bahwa kecelakaan itu terjadi karena jalanan yang terlalu curam, akibatnya sulit untuk mengendalikan kemudi. Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa mobil Group Majaya hilang kendali karena rem blong.” Lanjut Bunda Adelia membuat Avraam tertohok dengan pernyataan Bunda Adelia.“Bukankah Mobil satunya lagi yang sebenarnya hilang kendali?” Avraam menukasnya, karena semua seperti tidak sesuai apa yang Avraam dapat.&ld

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 54 Layakkah Aku hidup?

    “Kamu sudah ingat, Nak?” Bunda Adelia seakan tak percaya.“Iya Linara ingat lah, Bundakan. Bunda Adelia, Bunda kesayangan Linara.” Seketika raut wajahnya berubah, menampakan Linara yang seperti dahulu.Bunda begitu bahagia, memeluknya dengan hangat, “Bunda yakin, Kamu tidak akan pernah melupakan Bunda,” Ujarnya sambil mengecup Linara.“Linara tidak pernah melupakan Bunda, kenapa sih Bunda ngomong kaya gitu?” Jawab Linara sedikit mengerucutkan bibirnya.Bunda Adelia menangkup wajah Linara, menatapnya dengan penuh haru, “Tidak sayang, Bunda hanya bilang terima kasih sudah bertahan hingga sekarang,”Meskipun perkataan Bunda yang tidak dipahami sepenuhnya oleh Linara, tapi pelukan Bunda membungkam semua rasa ingin tanyanya. Perasaan nyaman memeluk hangat sang Bunda, rasa aman dan tentram seakan mengalir begitu saja pada diri Linara. Entah apa yang terjadi sebelumnya

Bab terbaru

  • Bukan Semata Fisik   Informasi Tambahan

    Hallo, Readers!Saya ucapkan Terima kasih banyak yang sudah membaca sampai akhir, semoga ada hikmah yang dapat dipetik di Karya sederhana Saya.Saya selalu Author Bukan Semata Fisik, Mengucapkan Terima kasih banyak!Ringkas cerita:Kini Linara mengalami Amnesia akibat tabrakan saat menyebrang dipersimpangan Jalan menuju tempat kerja. Hingga semua yang dalam ingatannya hilang. Linara seperti terlahir kembali.Dan hal ini juga membuka Ajang kompetisi baru untuk Avraam dan Rayhan menunjukan kasih sayangnya dan membantu Linara mengingat semua kejadian manis diantara mereka berdua.Lantas siapa yang akan Linara pilih ketika ingatnnya sudah kembali? Apa Avraam atau Rayhan? Semua akan terjawab di Season 2, Tapi Season 2 ini entah kapan rillisnya, dan dimana terbitnya ^^ Intinya Linara tetap hidup dan akan selalu bahagia.See You!Salam hangat,Zhia

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 65 Apa ini Akhirnya? THE END

     “Benar kata Fara, Aku harus bijak dalam menentu. Memilih salah satunya atau meninggalkan keduanya.”Sepertinya gejolak hidup kini dirasakan kembali Linara, sepertinya pelangi sudah muncul setelah badai reda, pelangi yang penuh warna membias indah begitu saja dalam batin yang baru saja terkena badai yang berporak poranda.Perayaan Kelulusan mereka telah selesai, langit juga sudah mulai jingga. Hari yang begitu lelah, tapi rasanya semua kalah dengan keseruan hari ini yang penuh dengan warna. Untuk hari ini juga Linara tersenyum dengan bebas dan tertawa dengan lepas. Semua karena Fara yan berhasil mendobrak dilemanya.Hingga detik ini keputusan Linara masih abu-abu, entah dengan siapa Linara akan bersanding dikehidupan nanti, lelaki seperti apa yang Linara terima untuk menjadi pendamping hidupnya kelak. Apa Avraam? Yang tegas, memiliki segalanya bahkan terdengar sangat sempurna, meski status Avraam adalah Duda dengan anak satu?Atau R

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 64 Dilema Akhir

    Chapter 64 Dilema AkhirDilema yang menjadi satu padu saat gelora asmara berpadu saling bertabrak satu sama lain. Yang satu tidak ingin melepaskan, dan satunya tak ingin melukai. Saling menjaga, namun goresannya masih akan tetap ada.Pikirnya yang masih menggelorai perasaan yang tak pasti Dia labuhkan untuk siapa dan dengan siapa hati ini cocok bersanding. Rasanya terlalu rumit untuk menentukan semuanya, keduanya baik. namun, salah satu harus terpilih menjadi yang terbaik, tapi disisi itu luka akan terjadi begitu dalam satu pihak tidak terpilih.“Kenapa semua terjadi padaku? Kenapa mereka memilihku?” Bimbang Linara masih bergelayut dalam pikirnya, ketika hangatnya tubuh Rayhan masih terasa jelas ketika dada bidangnya memeluk hangat belakang punggung Linara. Butiran air mata yang menetes juga masih terasa begitu jelas basahnya saat membanjiri pilu hati.“Kenapa Kamu mengatakan hal itu Ray? Mengapa Kau mengatakan saat hatiku sedang be

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 63 Bergelut Rasa

     Chapter 63 Bergelut Rasa.Senja yang berbalut jingga, begitu tenang memandangnya. Warna yang begitu lembut dengan sorot mentari yang hendak tenggelam. Lautan jingga seakan mengikuti perjalanan yang panjang ini. Linara masih menatap langit jingga dengan matanya yang bulat berbinar.Saat itu pula beberapa pedih merekam kembali pada pikirannya, entah sejak kapan Linara mulai mengingat hal pahit mengenal asmara. Padahal baru saja Linara secara tidak langsung menerima Avraam. Dalam batinnya juga merasa heran, mengapa Linara menerimanya? “Kenapa Aku menerimanya?” Tanya itu selalu menyangkut dalam batinnya yang berdesir. Mungkin jawabannya adalah jantung ini, setiap Linara dekat dengan Avraam rasanya berbeda sekali degupan yang Linara rasakan.Namun, satu sisi juga ada sosok Rayhan yang selalu hadir dalam harinya. Rayhan tak kalah baik dan perhatian. Bahkan tidak bisa terhitung saat mereka bersama, akibat sering bertemu. Namun hal yang b

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 62 Entah sejak kapan Aku mencintainya

    Chapter 62Entah sejak kapan aku mencintainyaSeperti pagi biasanya, mata membuka dicuaca yang lebih dingin dari biasanya. Membuat tubuh merasa bergetar menahan dingin yang menusuk hingga tulang. “18 Celcius, pantas saja dingin seperti ini.” Ucap Linara saat melihat layar ponsel yang menyajikan informasi cuaca. Tak perlu banyak bicara lagi, Linara segera membangkitkan tubuhnya dari gelaran ranjang yang hangat, sungguh hal tersulit berpisah dengan kehangatannya. Berjalan menuju arah meja belajar, mengamatami foto yang tertancap pada mading sederhana buatannya. “Bukankah ini Taman Kota?” Linara mengerutkan alisnya.“Kenapa Aku pajang ya? Pasti ada kenangan didalamnya. Hah! Kesalnya punya memori rusak ini,” Gerutu Linara yang mengatai dirinya sendiri, lalu setelah itu Linara pergi berlalu menuju kamar mandi. Meskipun tidak ada kelas hari ini, untuk kali ini Linara berniat pe

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 61 Satu hari bersama Rayhan

    Chapter 61Satu hari bersama RayhanRayhan mulai berkait dengan hari demi hari melihat Linara yang tampak lebih dekat dengan Avraam, apalagi Altan yang selalu saja menempel pada Linara bak Induknya. Tentu saja itu semua membuat Rayhan merasakan pergolakan api dalam hati yang tak mampu terucap, Dia hanya memilih memendam.“Apa Linara dan Avraam telah resmi menjadi sepasang kekasih?” Dalam diamnya selalu berasumsi seperti itu apabila Avraam lebih dekat dengan Linara. dalam batinnya selalu berkecamuk seperti itu.Apalagi akhir-akhir ini juga Avraam sering sekali ke Kedai, tak hanya sebagai pembeli namun sekaligus sebagai penyetor harian pinjaman yang selalu hadir. Ditambah sulitnya berkomunikasi langsung dengan Linara, pasti saja ada halangannya.“Ingin sekali Aku bersama Linara sehari full, meskipun hanya bercerita tentang hal yang tidak berguna itu sangat berguna bagiku. Tapi ... Kapan? Hah! Aku terlalu pengecut!” Batinnya berkata demi

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 60 Alasan demi kebaikan

    Chapter 60Alasan demi kebaikan“Hari sudah sore, Kita pulang yuk, Altan?” Ajak Linara saat senja mulai menuai Taman Kota, mentari akan berganti dengan rembulan. Jingga menyilau dengan hangat, di Kota yang penuh dengan penghuni.Altan hanya mengangguk ajakan Linara, tangannya menggandeng jemari Linara.“Altan senang banget bisa ketemu dengan Kak Linara,” Ujar Altan ditengah perjalanan menyusuri trotoar.Linara hanya menuai senyum dengan berkata, “Kakak juga senang.”“Semoga Kak Linara cepat pulih dari sakitnya, Altan yakin Kak Linara wanita yang tangguh nan kuat, pasti bisa menghadapi semuanya.” Dalam batin Altan yang takjub dengan Linara.***Avraam yang menunggu disudut meja yang biasa dia tempati, meremas cemas menanti kedatangan Altan juga Linara yang tak kunjung memunculkan dirinya. Hingga kesabaran Avraam sampai pada titik lelahnya. Membuat Avraam segera beranjak dari Zona nyama

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 59 Aku harus mengingat Altan

    Chapter 59Aku harus mengingat AltanHari demi hari berjalan dengan tenang, layaknya kehangatan yang dulu kini kembali dengan lebih hangat. Bunda Adelia yang kini fokus membantu Kakek Aathif berjualan di Kedai kopi tua miliknya. Karena tidak ada lagi yang dikejar selain mempertahankan bisnis klasik yang telah berjalan belasan tahun.Disamping itu juga Linara butuh waktu istirahat 3-4 hari untuk kembali fit kebugaran tubuhnya sebelum merajut kembali kuliahnya. Sepanjang hari didalam sangkar itu sungguh mennyebalkan dan membosankan, hingga membuat Linara memutuskan untuk berkecimpung dunia Kedai kembali. Sekedar mempertajam kembali ingatannya.Kaki palsu yang dipasangnya kini telah kuat untuk berjalan, dengan langkah yang mantap Linara keluar dari ranah pribadinya. Senyum selembut sutra siap tersaji untuk para pelanggan yang berkunjung.“Lho kok Linara disini? Bukannya istirahat?” Ucap Bunda sembari sibuk dengan mengisi ulang bahan pokok.

  • Bukan Semata Fisik   Chapter 58 Penyesalan dan Gelisah

    Chapter 58Penyesalan dan gelisah“APA!” Sahut Kaivan dan Fara bersamaan tak percaya dengan ucapan yang terlontar AathifKata yang penuh dengan nada dadakan itu membuat Fara maupun Kaivan segera membabi buta membersihkan segalanya. Mungkin hanya dalam hitungan menit semua telah bersih dan kembali seperti semula, sungguh kekuatan yang hadir dalam detik akhir.Aathif terduduk sebentar setelah sedikit membantu pembersihan dapurnya yang buruk rupa itu. secangkir teh hangat memberi ketenangannya. Sedangkan Kedua kerdilnya masih membersihkan sisa kotoran yang tersisa.Kini kedua kerdil itu terduduk saling menopang punggungnya satu sama lain, noda dibaju yang tersisa juga masih jelas terlihat menodai Apronnya juga wajahnya, seakan telah perang dadakan melawan kuman.“Gue cape banget...,” Keluh Fara dengan napasnya yang terengah engah seakan telah dikejar pemburu kejam dalam hutan liar.“Lah Gue juga sama Far,” Jaw

DMCA.com Protection Status