Share

Part 84 Lebih Berbahaya Dibanding Pelakor

Akram akhirnya membuka mata, tersadar setelah tiga hari terbaring di ICU. Telinganya terus mencerna suara tangis di sekitarnya. Matanya yang mengerjap perlahan memindai ruangan serba putih hijau di sekitarnya. Seseorang duduk di samping tempatnya berbaring dengan kepala yang tertunduk di atas tumpuan tangan yang menggenggam tangannya.

"Kak?!" seru Adina ketika merasakan tangannya merasakan remasan kecil. Kakaknya merespon dan ketika ia menoleh, kedua mata kakaknya menatapnya.

"Papa... pa-" Akram kembali terpejam menahan sakit di bagian dadanya. Ia ingin tahu keadaan papanya karena yang teringat olehnya adalah saat Ardan berdiri di podium dan bidik.

"Dok! Dokter! Dokter!" panggil Adina yang bergegas keluar untuk memberitahu jika kakaknya sudah sadar.

Akram memandang punggung adiknya menjauh sampai terdengar suara benda bergeser. Otaknya masih bisa menerka itu pintu. Namun ia belum bisa memahami di mana dirinya saat ini sampai ia menoleh ke kiri melihat elektrokardiograf dan infus di
Rat!hka saja

Menurut kalian, apa yang lebih berbahaya dari pelakor? Share dong, siapa tahu bisa jadi referensi novel berikutnya. Jangan lupa siapin kado khusus anak cowoknya Akram. Potong dua ekor kambing nih....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
babyblack
lebih menakutkan kalau ketemu malaikat maut
goodnovel comment avatar
Kurnia Sari
Duh, apa yach yang lebih menakutkan dari pelakor......... Potong 2 kambing dong+ akad nikah duo A ulang...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status