Beranda / Romansa / Bukan Salah CINTA / Sesuatu Yang Salah

Share

Sesuatu Yang Salah

Penulis: Linda Rumana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-14 15:11:15

Bab. 06. Sesuatu Yang Salah

"Ada apa, Ra?" tanya Arka, usai Rachel menyimpan kembali ponselnya di meja setelah menerima panggilan masuk dari suami wanita itu.

"Biasa, cuman nanyain apa aku yang jemput Rayhan atau dia. Lalu kujawab aku aja yang jemput," jawab Rachel, jujur.

Wanita itu kembali menyeruput minumannya hingga tersisa setengahnya. "Kenapa?" tanya Rachel, melihat Arka terdiam.

"Nggak, kok." Arka menjawab disertai dengan gelengan kepala.

"Eh, gimana dengan temen kamu yang terkena kasus itu?" tanya Rachel mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Yang mana?"

"Itu lho. Yang kamu bilang kalau dia dilaporkan sama cewek yang diajar nyetir karena sudah berbuat asusila saat mengajari. Masak lupa sih?" ujar Rachel mengingatkan.

Arka ber oh di sana. "Yang itu toh. Mereka kayaknya berdamai. Lagi pula, si ceweknya juga ngundang masalah."

"Maksudnya?" tanya Rachel tidak paham.

"Iya, si cewek sebenarnya yang cari masalah. Tahu sendiri kita para instruktur ini laki-laki normal. Kalau kalian cewek mau latihan menyetir, ya pakai lah pakaian yang tidak mengundang hasrat kita kaum lelaki. Ini, kebanyakan ya…ibu-ibu atau cewek-cewek yang datang untuk latihan nyetir itu mereka pakai rok pendek, pakai celana pendek sepaha. Belom lagi bajunya yang ketat. Duh…bikin puyeng kepala, Ra."

Rachel menganga mendengar penuturan Arka. Memang sih, dia akui kalau wanita yang datang ke sana untuk latihan mengemudi kebanyakan berpakaian kekurangan bahan. Ya, meskipun diakui Rachel kalau kulit mereka yang memang pantas dipamerkan karena putih mulus.

Tapi apa yang dikatakan oleh Arka ada benarnya juga. Seharusnya wanita yang datang latihan memakai pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka.

"Iya juga sih, Ka," gumam Rachel yang akhirnya membenarkan perkataan Arka. "Tapi, itu bukan berarti membenarkan bentuk pelecehan terhadap wanita, Ka. Apapun alasannya, ya nggak boleh dong grepe-grepe orang di mobil saat sedang latihan nyetir. Iya nggak?"

Arka mengangkat bahu, tak tahu harus menanggapi apa. Karena sejujurnya, jika sedang berada di situasi tertentu, terkadang Pria bisa kehilangan akal sehatnya. Apalagi disuguhkan dengan pemandangan paha mulus dan menggoda.

Pria mana yang bisa tahan godaan seperti itu. Apalagi dalam waktu cukup lama untuk satu sesi latihan.

"Ck, kok jawabnya dengan endikan bahu? Atau jangan-jangan kamu juga pernah grepe-grepe cewek di mobil saat ngelatih?" tuding Rachel dengan mata memicing curiga.

'Ya iyalah, Ra. Tapi aku gak pernah maksa tuh cewek-cewek, mereka yang menawarkan dirinya ke aku," jawab Arka, namun dalam hati.

Mana mungkin dia mengatakan hal yang sebenarnya pada Rachel. Bisa hancur rencananya untuk mendapatkan hati wanita yang sudah berhasil membuatnya galau sejak bertemu.

"Tidak, kok. Mana mungkin aku kayak gitu. Sekarang aku tanya, selama kamu aku latih nyetir, pernah nggak aku grepe-grepe kamu?"

"Nggak."

"Nah, itu buktinya."

"Eh, tapi aku kan gak pake baju seksi. Coba aja kalo waktu itu aku pake baju seksi. Celana pendek sepaha, terus baju ketat. Pasti kamu bakal–"

"Hussst." Dibungkamnya mulut Rachel dengan telunjuk Arka. "Gak usah bahas soal itu. Gak penting."

Hanya karena sentuhan telunjuk Arka pada bibirnya membuat Rachel merasa tersengat aliran listrik.

Apa yang terjadi dengannya? Belum lagi tatapan sayu Arka yang terfokus padanya dan menguncinya.

Membuat Rachel jadi kikuk sendiri. Memang, sejak pertama mengenal Arka, pria itu memang kerap kali menatap Rachel dengan tatapan yang sama. Tatapan yang sulit Rachel artikan maknanya.

"Ja–jangan liat kayak gitu, Ka. Aku gak nyaman tahu!" protes Rachel pada akhirnya.

"Kenapa?" Dengan alis terangkat, Arka mengulas senyum. Bukannya berhenti menatap Rachel, tapi pria itu malah semakin memfokuskan diri memandang wanita yang sudah terlanjur membuatnya jatuh hati.

Mau tidak mau Rachel menunduk malu. Sungguh, saat ini ia lebih mirip anak remaja yang tengah malu-malu di depan kekasihnya.

Rachel mendesah pelan. Masih dengan kepala tertunduk. Ia merenung di sana. Apa yang sedang ia lakukan sekarang?

Bukankah yang ia lakukan ini salah?

'Rachel, kamu sudah menikah. Kamu sudah ada Mas Anto dan Rayhan. Sadarlah, ini salah!' dewi batin Rachael mengingatkan wanita itu. Hatinya berkecamuk tidak tenang karena apa yang ia mulai ini dengan pria di hadapannya adalah sesuatu yang salah.

Bab terkait

  • Bukan Salah CINTA   Pernyataan Cinta

    Bab. 01 Pernyataan Cinta"Jadilah kekasih saya. Aku menyukaimu!" ucap seorang pria dengan rahang tegas dan alis tebal, hidung mancung bak perosotan TK.Dia adalah Arka Daniel Adrian namun akrab disapa Arka oleh rekan kerjanya di salah satu lembaga kursus mengemudi yang ada di kota Jakarta.Sementara wanita yang baru saja ditembak oleh Arka adalah Rachel Azani. Dia adalah salah satu siswa Arka yang sedang menjalani kursus mengemudi.Rachel masih tidak bergeming di tempatnya. Wanita itu rupanya masih mencerna apa yang dikatakan oleh Instrukturnya.Beberapa detik kemudian, tawa Rachel langsung pecah sesaat setelah mobil yang dipakai latihan ia tepikan lebih dulu di bahu jalan yang tidak ramai kendaraan lalu lalang."Pak Arka ini ada-ada aja deh. Becandaa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Bukan Salah CINTA   Masih Memilih Setia

    Bab.02 Masih Memilih Setia"Ada apa Ra?" tanya Almira, saudara sepupu Rachel yang kebetulan berkunjung ke rumahnya.Wanita yang memiliki rambut bergelombang dicat pirang itu mengambil tempat duduk di sebelah Rachel yang tengah melihat-lihat brosur travel."Mau liburan ya?" tanya Almira lagi, yang ikut melihat brosur di tangan Rachel."Hem. Maunya sih gitu. Tapi gak tau deh Mas Anto. Kamu tahu sendiri gimana dia. Sibuknya minta ampun. Bahkan untuk sekedar berdiam di rumah sehari saja, Mas Anto gak pernah bisa," sahut Rachel mendesah malas. Wanita itu menyandarkan kepalanya ke belakang di punggung bangku yang ia duduki.Almira menanggapi dengan gumaman oh saja. Memang ia tahu kalau suami dari sepupunya selalu saja sibuk bekerja di luar. Tapi, toh juga kesibukan Anto untuk Rachel dan putra mereka.Buktinya, baru beberapa t

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Bukan Salah CINTA   KECEWA

    Bab. 03 KECEWA"Mas, kamu dimana?" tanya Rachel yang sudah siap dengan gaun berwarna biru dongker yang panjangnya dibawah lutut. Di lehernya pun tersemat kalung emas dengan bandul berbentuk tabung kecil berhias permata biru, senada dengan gaunnya."Aku masih meeting, Sayang. Sudah dulu ya."~Tut~tut~tut~Teleponnya langsung terputus tanpa mendengar perkataan Rachel."Apa katanya tadi? Dia masih meeting?" Rachel mendesis, kesal sekaligus shock mendengar jawaban suaminya.Padahal jelas-jelas Rachel meminta waktunya malam ini untuk dikosongkan. Tapi, Anto... tetap lupa dengan janjinya. Rachel bukan mengatakan hal itu satu dua hari lalu. Akan tetapi sejak sebulan lalu.Ya, wanita itu sengaja meminta waktu lowong pada suaminya jauh-jauh hari sebelum hari H supaya Anto

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Bukan Salah CINTA   Hubungan Terlarang

    Bab. 04. Hubungan TerlarangSeminggu setelah malam itu, malam dimana Arka menghubungi Rachel, komunikasi keduanya semakin intens. Kerap kali Arka mengirimkan pesan singkat pada Rachel hanya untuk bertanya kabar, atau sedang melakukan apa.Rachel pun menyambut dengan tangan terbuka. Wanita itu selalu membalasnya pesan yang Arka kirim."Hei, Ka. Kamu kenapa senyum-senyum gitu? Kayak orang kesambet!" ujar Pria yang seragamnya sama dengan yang dipakai Arka."Bukan urusan kamu. Sana pergi. Kamu masih ada siswa bukan? Tuh nama kamu sudah dipanggil sama Winda. Sana!" usir Arka, tidak mau diganggu.Saat ini ia tengah berbalas chat dengan Rachel."Ck, dasar. Ingat, Ka. Kamu mesti hati-hati kalau yang kamu demenin sekarang adalah istri orang. Endingnya gak bakalan ngenakin!" seru rekan Arka yang tahu bagaimana sepak terjang Arka selama ini.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Bukan Salah CINTA   Melanggar Prinsip

    Bab.05 Melanggar Prinsip"Apa yang membuat kamu suka sama aku?" tanya Rachel sambil menikmati makanan yang tersaji di depannya.Saat ini keduanya tengah berada di sebuah rumah makan yang menyediakan hidangan ikan bakar dengan banyak pilihan jenis ikan laut.Arka meneguk air putih sejenak. Menyingkirkan piring di depannya yang memang makanannya sudah tandas. "Menurut kamu, apa?" tanyanya balik dengan tidak memalingkan sedikit pun pandangannya dari Rachel.Ditatap seperti itu, tentu saja membuat Rachel jadi salah tingkah. Memang, dia bukanlah seorang gadis remaja yang baru saja merasakan indahnya cinta. Namun tetap saja, mendapat tatapan penuh pemujaan oleh lawan jenisnya, membuat Rachel tersipu malu.Pipinya sudah merona, bukan karena perona pipi. Tapi karena hawa tubuhnya mendadak panas.Wanita itu melipat bibir ke dalam, menggerakka

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14

Bab terbaru

  • Bukan Salah CINTA   Sesuatu Yang Salah

    Bab. 06. Sesuatu Yang Salah"Ada apa, Ra?" tanya Arka, usai Rachel menyimpan kembali ponselnya di meja setelah menerima panggilan masuk dari suami wanita itu."Biasa, cuman nanyain apa aku yang jemput Rayhan atau dia. Lalu kujawab aku aja yang jemput," jawab Rachel, jujur. Wanita itu kembali menyeruput minumannya hingga tersisa setengahnya. "Kenapa?" tanya Rachel, melihat Arka terdiam. "Nggak, kok." Arka menjawab disertai dengan gelengan kepala. "Eh, gimana dengan temen kamu yang terkena kasus itu?" tanya Rachel mengalihkan topik pembicaraan mereka."Yang mana?" "Itu lho. Yang kamu bilang kalau dia dilaporkan sama cewek yang diajar nyetir karena sudah berbuat asusila saat mengajari. Masak lupa sih?" ujar Rachel mengingatkan.Arka ber oh di sana. "Yang itu toh. Mereka kayaknya berdamai. Lagi pula, si ceweknya juga ngundang masalah.""Maksudnya?" tanya Rachel tidak paham."Iya, si cewek sebe

  • Bukan Salah CINTA   Melanggar Prinsip

    Bab.05 Melanggar Prinsip"Apa yang membuat kamu suka sama aku?" tanya Rachel sambil menikmati makanan yang tersaji di depannya.Saat ini keduanya tengah berada di sebuah rumah makan yang menyediakan hidangan ikan bakar dengan banyak pilihan jenis ikan laut.Arka meneguk air putih sejenak. Menyingkirkan piring di depannya yang memang makanannya sudah tandas. "Menurut kamu, apa?" tanyanya balik dengan tidak memalingkan sedikit pun pandangannya dari Rachel.Ditatap seperti itu, tentu saja membuat Rachel jadi salah tingkah. Memang, dia bukanlah seorang gadis remaja yang baru saja merasakan indahnya cinta. Namun tetap saja, mendapat tatapan penuh pemujaan oleh lawan jenisnya, membuat Rachel tersipu malu.Pipinya sudah merona, bukan karena perona pipi. Tapi karena hawa tubuhnya mendadak panas.Wanita itu melipat bibir ke dalam, menggerakka

  • Bukan Salah CINTA   Hubungan Terlarang

    Bab. 04. Hubungan TerlarangSeminggu setelah malam itu, malam dimana Arka menghubungi Rachel, komunikasi keduanya semakin intens. Kerap kali Arka mengirimkan pesan singkat pada Rachel hanya untuk bertanya kabar, atau sedang melakukan apa.Rachel pun menyambut dengan tangan terbuka. Wanita itu selalu membalasnya pesan yang Arka kirim."Hei, Ka. Kamu kenapa senyum-senyum gitu? Kayak orang kesambet!" ujar Pria yang seragamnya sama dengan yang dipakai Arka."Bukan urusan kamu. Sana pergi. Kamu masih ada siswa bukan? Tuh nama kamu sudah dipanggil sama Winda. Sana!" usir Arka, tidak mau diganggu.Saat ini ia tengah berbalas chat dengan Rachel."Ck, dasar. Ingat, Ka. Kamu mesti hati-hati kalau yang kamu demenin sekarang adalah istri orang. Endingnya gak bakalan ngenakin!" seru rekan Arka yang tahu bagaimana sepak terjang Arka selama ini.&

  • Bukan Salah CINTA   KECEWA

    Bab. 03 KECEWA"Mas, kamu dimana?" tanya Rachel yang sudah siap dengan gaun berwarna biru dongker yang panjangnya dibawah lutut. Di lehernya pun tersemat kalung emas dengan bandul berbentuk tabung kecil berhias permata biru, senada dengan gaunnya."Aku masih meeting, Sayang. Sudah dulu ya."~Tut~tut~tut~Teleponnya langsung terputus tanpa mendengar perkataan Rachel."Apa katanya tadi? Dia masih meeting?" Rachel mendesis, kesal sekaligus shock mendengar jawaban suaminya.Padahal jelas-jelas Rachel meminta waktunya malam ini untuk dikosongkan. Tapi, Anto... tetap lupa dengan janjinya. Rachel bukan mengatakan hal itu satu dua hari lalu. Akan tetapi sejak sebulan lalu.Ya, wanita itu sengaja meminta waktu lowong pada suaminya jauh-jauh hari sebelum hari H supaya Anto

  • Bukan Salah CINTA   Masih Memilih Setia

    Bab.02 Masih Memilih Setia"Ada apa Ra?" tanya Almira, saudara sepupu Rachel yang kebetulan berkunjung ke rumahnya.Wanita yang memiliki rambut bergelombang dicat pirang itu mengambil tempat duduk di sebelah Rachel yang tengah melihat-lihat brosur travel."Mau liburan ya?" tanya Almira lagi, yang ikut melihat brosur di tangan Rachel."Hem. Maunya sih gitu. Tapi gak tau deh Mas Anto. Kamu tahu sendiri gimana dia. Sibuknya minta ampun. Bahkan untuk sekedar berdiam di rumah sehari saja, Mas Anto gak pernah bisa," sahut Rachel mendesah malas. Wanita itu menyandarkan kepalanya ke belakang di punggung bangku yang ia duduki.Almira menanggapi dengan gumaman oh saja. Memang ia tahu kalau suami dari sepupunya selalu saja sibuk bekerja di luar. Tapi, toh juga kesibukan Anto untuk Rachel dan putra mereka.Buktinya, baru beberapa t

  • Bukan Salah CINTA   Pernyataan Cinta

    Bab. 01 Pernyataan Cinta"Jadilah kekasih saya. Aku menyukaimu!" ucap seorang pria dengan rahang tegas dan alis tebal, hidung mancung bak perosotan TK.Dia adalah Arka Daniel Adrian namun akrab disapa Arka oleh rekan kerjanya di salah satu lembaga kursus mengemudi yang ada di kota Jakarta.Sementara wanita yang baru saja ditembak oleh Arka adalah Rachel Azani. Dia adalah salah satu siswa Arka yang sedang menjalani kursus mengemudi.Rachel masih tidak bergeming di tempatnya. Wanita itu rupanya masih mencerna apa yang dikatakan oleh Instrukturnya.Beberapa detik kemudian, tawa Rachel langsung pecah sesaat setelah mobil yang dipakai latihan ia tepikan lebih dulu di bahu jalan yang tidak ramai kendaraan lalu lalang."Pak Arka ini ada-ada aja deh. Becandaa

DMCA.com Protection Status