Share

I Am Sorry

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-02 19:52:56

Bab 65) I Am Sorry

Keano menarik nafas berat. Dia tengah dalam dilema.

Sungguh pun Alvino sudah berkhianat kepada Diamond Group, tapi Keano pun tak menutup mata terhadap usaha lelaki itu untuk membuat Kiara move on dari Athar. Jelas ini sebuah keuntungan tersendiri bagi hubungan Aira dan Athar, walaupun secara tidak langsung.

"Saya bisa mengerti alasan kamu. Oleh karena itu, saya atas nama perusahaan tidak akan menuntut apapun, tapi saya tidak bisa mempertahankan keberadaanmu di perusahaan ini. I am sorry, Alvino. Jadi silakan kamu mengemasi seluruh barang-barangmu dan meninggalkan perusahaan ini."

Alvino mengangguk, kemudian segera pamit dan kembali ke ruangannya. Dari awal, dia tahu inilah resiko yang harus diterima andai ketahuan korupsi. Sesampainya di ruangannya, Alvino segera mengemasi barang-barangnya, memasukkannya ke dalam kotak dan segera angkat kaki dari perusahaan yang sudah memberinya kesempatan untuk berkarir ini.

"Kupikir Tuan Keano benar. Jika wanita itu mencintaiku, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bukan Pengantin Pengganti   Aristide Keano Favian

    Bab 66) Aristide Keano FavianSementara itu, Hendra pun tak lepas memandangi sosok lelaki muda yang tengah berjalan menghampirinya. Gagah dan tampan. Itu kesan pertamanya. Namun perawakan dan raut wajah lelaki muda itu membuat angan Hendra melayang, mengingatkannya kepada sosok seorang anak laki-laki yang sering ia lihat lewat foto yang dulu di berikan oleh Alia, mendiang istri pertamanya.Hendra berusaha keras mengumpulkan semua ingatannya. Ingatan yang sebenarnya coba ia kubur karena deraan rasa bersalah terhadap Alia dan putranya, Favian.Saat itu anak laki-laki itu baru berumur 5 tahun. Mungkinkah ia adalah Favian, putra Alia dari suami pertamanya? Kecamuk rasa bersalah itu kembali menyelimuti diri Hendra, karena pernikahan mereka, Alia harus terpisah dengan Favian, putra semata wayang yang tinggal bersama papa mertuanya. Albana sengaja memisahkan Favian dengan Alia, karena berharap Alia mengurungkan niat untuk menikah dengannya. Namun Alia tetap berkeras, membuat keputusan bes

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • Bukan Pengantin Pengganti   Aira, Adikku?!

    Bab 67) Aira, Adikku?!Tak ingin membuang banyak waktu, Hendra dan Aira segera pergi ke kantor Diamond Group. Sebelumnya mereka mampir dulu ke Alia Resto and Cafe yang sudah tutup itu, karena Hendra menyimpan foto Favian kecil di ruang kerjanya."Loh, Aira, Om Hendra," sambut Keano. Lelaki itu mengerutkan kening melihat kemunculan Aira dan Hendra di depan ruang kerjanya. Sedianya dia dan sekretarisnya akan menghadiri sebuah pertemuan yang nantinya membahas soal perkembangan teknologi perbankan saat ini. Kecenderungan masyarakat yang mulai beralih ke bank digital membuat Diamond Group harus merancang strategi yang tepat agar bisa sejalan dengan animo masyarakat."Ada yang ingin Papa bicarakan sama kamu, Keano," ujar Aira. Sebenarnya ia sungkan. Namun sudah terlanjur datang. Dia melihat Keano dan sekretarisnya sedang bersiap-siap untuk pergi, tentu saja karena ada hal penting yang harus mereka selesaikan. Maklum, Keano pun adalah seorang CEO sebuah grup perusahaan perbankan ternama di

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Bukan Pengantin Pengganti   Memenuhi Janji

    Bab 68) Memenuhi Janji"Aira, adikku?!" Keano melapalkan kata-kata itu berulang-ulang, seolah meyakinkan dirinya sendiri. Padahal seharusnya tak sepantasnya ia meragukan. Jika Aira adalah putri Hendra dan Alia, maka benar Aira adalah adiknya.Adik, saudara seibu dari ayah yang berbeda. Apapun itu, tetap saja mereka di satukan dalam ikatan darah. Darah yang sama mengalir di tubuh Aira. Keano meratapi nasibnya dalam hati. Bencana apalagi ini?Haruskah rasa cinta ini semakin ia kubur? Bagaimana cara mengikis rasa ini? Mencintai dan menginginkan istri orang saja suatu hal yang tak bisa di benarkan, apalagi mencintai dan ingin memiliki adik sendiri!"Aira, adikmu." Suara Hendra kini lebih tegas seolah meyakinkan Keano. Diraihnya tangan lelaki muda itu, digenggamnya kuat-kuat. "Om minta maaf jika ini merepotkan, tapi mengingat kondisi Om yang sudah tidak berdaya seperti ini, Om sangat berharap jika kamu mau membimbing Aira. Ibu kalian mawariskan Alia Resto and Cafe yang sekarang sudah dit

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-05
  • Bukan Pengantin Pengganti   Hal Yang Paling Berharga

    Bab 69) Hal Yang Paling Berharga Patutlah jika banyak orang berkata, tiada hal yang paling berharga, selain keluarga. Seperti mimpi rasanya bisa berhadapan dengan kakek kandungnya sendiri, bisa menggenggam dan mencium tangannya. Selama ini ia hanya tahu papa dan mamanya. Tak pernah sekalipun ia di kenalkan ke keluarga orang tuanya. Isakannya lirih. Bukan sedih, tapi terharu teramat sangat. Albana pun sama. Sesungguhnya bukan cuma Hendra yang menyesal, tapi juga dirinya. Hanya saja, egonya terlalu tinggi. Puluhan tahun ia berpura-pura tak peduli pada Alia dan Aira, sampai akhirnya krisis kepemimpinan di Diamond Group tak bisa terhindarkan. Albana terpaksa memanggil Keano untuk pulang ke negara ini, sekaligus memintanya supaya melacak keberadaan adik perempuannya. Lagi-lagi egonya bermain, padahal tak seharusnya ia meminta Keano untuk hal sepele itu. Albana pun seharusnya melakukan hal itu sejak lama, sehingga Aira tidak perlu diperlakukan seperti pembantu di rumahnya sendiri setelah

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Bukan Pengantin Pengganti   Mengunjungi Alia Resto and Cafe

    Bab 70) Mengunjungi Alia Resto and CafeAira tidak pernah main-main dengan ucapannya. Dia benar-benar mengirim seorang pengacara untuk membantu memuluskan rencana perceraian Hendra dengan Kalina. Arnando adalah seorang pengacara handal, bahkan seringkali menangani kasus perceraian para artis. Sepak terjang pengacara yang satu ini cukup membuat siapapun bergetar jika harus berurusan dengannya. Entah berapa uang yang dikeluarkan oleh Aira untuk membayar pengacara sehebat Arnando.Tampaknya putrinya itu menyadari jika Hendra memang lelaki lemah jika berhadapan dengan Kalina. Sejauh ini Hendra lebih banyak mengalah, bahkan nyaris mengorbankan putrinya sendiri. Di dalam berbagai hal, Hendra membiarkan Kalina dan Kiara berbuat sesuka hatinya.Lelaki paruh baya bernama Arnando itu menjelaskan beberapa hal yang bisa dipahami oleh Hendra. Hendra memutuskan untuk menyerahkan semuanya kepada sang pengacara. Dia mau terima beres saja, pokoknya ia dan Kalina segera bercerai. Wanita sampah itu haru

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Bukan Pengantin Pengganti   Penawaran Dari Alvino

    Bab 71) Penawaran Dari AlvinoAira bergegas menuju pintu depan restoran yang masih masih tertutup. Keningnya berkerut saat melihat dari samping, sosok yang sangat dikenalnya berlari mendekat."Kiara," gumamnya spontan.Wanita muda itu menubruk Aira dan memeluknya sangat erat. Aira merasa sangat surprise. Sudah lama sekali Kiara tidak memeluknya seperti ini. Pelukan yang tulus, pelukan seorang saudara. Aira yang merasakan ada yang mengganjal di perutnya lantas merenggangkan pelukannya dan terkaget-kaget melihat penampilan Kiara sekarang."Kiara, kamu hamil?" cecar Aira.Kiara mengangguk dan melambaikan tangan kepada Alvino yang berdiri tegak, tak jauh di belakangnya. Lelaki itu sempat kehilangan fokus saat melihat kehadiran Keano di tempat itu."Kenalkan, ini Alvino, suamiku," ujar Kiara sedikit canggung. Bagaimanapun ia pernah berkonflik dengan Aira akibat memperebutkan Athar.Alvino bergegas mendekat seraya mengangguk lalu mengulurkan tangan kepada Aira."Jadi sejak kapan kalian men

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Bukan Pengantin Pengganti   Penolakan Aira

    Bab 72) Penolakan Aira"Kamu bilang aku tidak profesional? Kamulah yang nggak profesional," tukas Keano."Apakah profesional namanya, jika menolak sesuatu yang bahkan kita belum mendengar apa yang mereka tawarkan?" bantah Aira. Dia benar-benar heran dengan Keano. Tidak biasanya Keano bersikap sekeras ini sepanjang mereka bergaul. "Aku harap kamu bisa berpikir ulang untuk menerima tawaran dari Kiara dan Alvino. Mereka itu bukan partner kerja yang baik. Kalau kamu memang ingin membuka kembali restoran ini, aku siap buat modalin kamu. Kamu nggak perlu susah payah kerjasama dengan kedua orang itu...."Namun Aira hanya tersenyum dingin. Tentu saja Keano akan bisa, karena di belakangnya ada kakek Albana yang pasti akan dengan sukarela menggelontorkan dana berapapun demi restoran mendiang putrinya."Terima kasih atas tawaran modal dari kamu, tapi aku mau mendengarkan mereka dulu. Siapa tahu mereka punya visi yang bagus atas restoran ini. Ini bukan soal modal, Keano, tetapi konsep dan strate

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Bukan Pengantin Pengganti   Surat Cerai

    Bab 73) Surat CeraiKiara berjalan tergesa, menghambur masuk ke dalam ruangan bercat putih ini. Seorang wanita tengah terbaring. Matanya terpejam. Kalina memang belum juga sadar, padahal sudah dua jam berlalu, sejak dia dibawa ke rumah sakit ini.Wanita itu harus mengalami kekerasan fisik saat melayani kliennya yang belakangan diketahui memiliki kelainan seksual. Bukan cuma satu orang, tetapi dua orang sekaligus, hingga penyiksaan yang diterima Kalina menjadi dua kali lipat beratnya."Mama...." Tangannya terulur menggenggam tangan Kalina yang terhubung dengan selang infus. "Kenapa menjadi begini, Ma? Aku sudah memperingatkan Mama, tapi Mama tak pernah mendengar kata-kataku supaya berhenti dari pekerjaan itu," sesal Kiara. Meskipun tidak lagi tinggal bersama dengan ibunya, tapi bagaimanapun juga, Kalina adalah ibunya. Dia tak tega melihat kondisi wanita itu.Kondisi Kalina begitu memprihatinkan. Bukan cuma tidak sadar, tetapi beberapa bagian tubuhnya terluka dan harus diperban, termas

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12

Bab terbaru

  • Bukan Pengantin Pengganti   Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna

    Bab 132) Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna"Sayang, sudahlah. Mama sudah bahagia di sana. Mama pasti melihat dari atas sana dan tersenyum pada cucunya. Jangan bersedih, Sayang." Athar mengusap-usaha pundak istrinya, kemudian mengajaknya berdiri.Tubuh Aira masih saja gemetar saat Athar membimbingnya menjauhi areal pemakaman. Mereka harus segera melanjutkan perjalanan menuju rumah Hendra. Perjalanan masih memakan waktu sekitar satu jam lagi. Aira kembali duduk di sisi Hendra yang tengah menyetir. Sementara Lina duduk di jok belakang sembari memangku Alia.Sepanjang perjalanan, pikiran Aira melayang tak karuan. Inilah yang membuat ia malas dan jarang mengunjungi makam itu. Bukan karena tak rindu. Setiap kali ia mengunjungi makam ibundanya, setiap kali juga luka itu kembali menganga. Luka masa kecilnya yang menyaksikan ibunya terbujur kaku dan dimasukkan ke liang lahat. Saat itu dia hanya seorang gadis kecil berumur 9 tahun yang tak mengerti kenapa ibunya tiba-tiba meninggal dunia, pad

  • Bukan Pengantin Pengganti   Lambang Kerinduanku Kepada Mama

    Bab 131) Lambang Kerinduanku Kepada MamaBeberapa hari di rumah Albana serasa begitu lama bagi Aira. Meskipun Athar selalu meluangkan waktu untuk membersamainya di sela-sela aktivitas kerjanya yang padat, tetapi Aira benar-benar tak nyaman. Kalimat demi kalimat terus berkelanjutan keluar dari mulut Albana soal status Alia, putrinya. Wanita itu benar-benar kesal, karena yang ada di otak kakeknya hanya urusan warisan dan Diamond Group, seolah-olah tidak ada hal yang menjadi prioritas selain itu. Rasa-rasanya putrinya cuma dijadikan alat bagi sang kakek untuk mengekalkan kekuasaan pada kerajaan bisnisnya."Apakah dia menganggap kelahiran anakku hanya sebagai pengisi kursi pewaris Diamond Group kedepannya? Sebegitu murah harganya," gumam Aira dalam hati. Dia benar-benar tak habis pikir. Setelah mendiang ibu dan dirinya, kini giliran putrinya yang baru lahir itu yang di nobatkan Albana sebagai pewaris Diamond Group. Diam-diam ia mengepalkan tangan. Untuk hal yang satu ini, cara pandang A

  • Bukan Pengantin Pengganti   Bukti Keajaiban Cinta

    Bab 130) Bukti Keajaiban Cinta[Ini ada hadiah kecil dari Kakek. Kenapa tidak memberi kabar, cucuku? Padahal bayi itu akan menjadi salah satu pewaris Diamond Group selanjutnya. Kamu masih marah dengan Kakek?!]Aira hanya tersenyum tipis, memandang baris demi baris kalimat yang ditulis oleh kakeknya. Pesan itu terasa menohok, tapi Aira memiliki pengendalian diri yang cukup kuat. Dia berusaha untuk tidak terpancing. Tanpa membalas pesan itu, Aira langsung menutup aplikasi pesan instan, kemudian beralih menuju aplikasi m-banking. Wanita muda itu ternganga saat melihat nominal yang dikirim oleh Albana. Tak main-main. Hadiah kecil yang disebut oleh kakeknya itu adalah dana sebesar satu miliar.Mungkin itu memang hadiah kecil, karena uang satu miliar bukan apa-apa bagi lelaki tua itu. Diamond Group memiliki cabang hingga ke pelosok negeri ini. Diamond Group bukan perusahaan perbankan biasa, tetapi perusahaan perbankan raksasa yang basisnya menyaingi perusahaan perbankan plat merah di negeri

  • Bukan Pengantin Pengganti   Berdamai Dengan Takdir

    Bab 129) Berdamai Dengan Takdir"Mom tahu apa yang kamu rasakan," ucap Rani dengan lembut. Berhubung Keano tidak kunjung memutar tubuhnya, akhirnya Rani lah yang berjalan memutar dan menghadap lelaki muda itu. Dia menatap Keano seolah ingin menembus di balik kelam hitam sorot mata putra angkatnya ini."Apa yang Mom ketahui tentang diriku?" tanya Keano lirih."Hati dan perasaanmu terhadap Aira."Keano seketika tersentak. "Apa yang Mom katakan? Jangan mengada-ada, Mom. Aira itu adikku dan kebetulan istri Athar, putra kandung Mom!""Tapi kamu mencintainya, bukan? Jujurlah pada Mommy....""Aku...." Suara Keano tertahan di tenggorokannya. Lidahnya terasa kelu untuk berucap.Namun wanita paruh baya itu begitu tenang. Dia malah menggenggam tangan Keano, seolah sedang mentransfer energi untuk menguatkan pemuda ini."Kamu tidak perlu sungkan sama Mommy. Mommy tak akan marah. Takdirlah yang mempertemukan kalian di saat kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Tak apa, Nak. Hanya saja, satu hal itu

  • Bukan Pengantin Pengganti   Kelahiran Alia

    Bab 128) Kelahiran AliaAira memejamkan matanya sesaat. Dokter anestesi sudah memberikan suntik epidural beberapa saat yang lalu dan rasa nyeri perlahan mulai berkurang. Sekarang dia tinggal menunggu pembukaan lengkap, kemudian mengejan mengikuti instruksi dari dokter. Berhubung tidak ada masalah apapun dengan kandungannya, maka Aira memilih melahirkan secara normal dengan metode epidural.Namun meski sudah diberi suntikan penawar rasa sakit, tetap saja Aira merasa gugup dan takut. Wajar, karena adalah pengalaman pertamanya."Maaf, Sayang. Aku datang terlambat," sesal Athar. Dia mengusap keringat dingin yang membanjiri wajah Aira."Tak apa. Semuanya aman dan terkendali." Senyum Aira mengembang meski agak dipaksakan, sekedar menyamarkan rasa takut di hatinya. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Dokter memperkirakan dia akan lahir beberapa jam lagi. Mana Mommy?""Sebentar lagi Mommy akan datang. Dia pasti akan sangat senang. Momen ini sudah lama dia tunggu." Lelaki itu membungku

  • Bukan Pengantin Pengganti   Impas

    Bab 127) ImpasWajah lelaki yang penuh keriput itu seketika berubah memerah. "Kamu pikir Kakek kurang kerjaan, sehingga mesti melakukan permainan anak kecil seperti itu?! Nggak level itu, Aira!""Meskipun aku baru mengenal Kakek, tapi bukan berarti aku tidak tahu bagaimana sifat Kakek. Aku memiliki sumber yang bisa dipercaya....""Kamu memata-matai kakekmu?" dengus Albana.Aira menggeleng. "Tidak," ralatnya."Terus.... Kenapa kamu menuduh Kakek ada bermain di balik semua yang sudah terjadi pada ibu tirimu yang brengsek itu? Masalah dia masuk rumah sakit jiwa, itu urusannya, bukan urusan Kakek. Mungkin itu karmanya karena sudah menyia-nyiakan anak tiri yang baik sepertimu," ujar Albana sinis."Stop, Kek. Berhenti bilang begitu.""Kalau bukan karma, apalagi namanya? Lagi pula kamu itu terlalu baik, Aira. Sudah tahu jika wanita itu pernah hampir saja membunuhmu, tapi kamu masih mau menolongnya!""Itu adalah masa lalu, Kek. Lagi pula, Papa sudah menceraikan Mama Kalina. Kurasa itu sudah i

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menemui Albana

    Bab 126) Menemui AlbanaAira hanya mengangguk sekilas lalu tersenyum tipis kepada Bernard sembari terus melenggang masuk ke dalam. Seorang asisten rumah tangga menyambut dan mengantarkannya ke ruang pribadi sang kakek."Ada apa, Aira? Tumben datang kemari? Mana suamimu?" sapa Albana. Dia heran melihat kedatangan Aira yang tiba-tiba.Aira mendaratkan tubuhnya di kursi dekat pembaringan lelaki tua itu."Athar sedang ada kerjaan, Kek. Aku ke sini hanya ditemani mbak Nana, tapi mbak Nana aku suruh menunggu di mobil....""Kenapa kamu tidak ajak dia masuk, Aira?" sela lelaki tua itu."Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kakek dan aku tidak mau Mbak Nana dengar," sahut Aira. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Saat ini mereka hanya berdua. Asisten rumah tangga dan perawat pribadi Albana sudah keluar dari ruangan ini.Albana berdeham. "Baiklah, terserah kamu saja. Apa yang ingin kamu bicarakan sama Kakek. Kelihatannya penting sekali....""Tentu saja, karena ini menyangkut kelangs

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menjenguk Kalina

    Bab 125) Menjenguk Kalina"Kita semua memiliki pengalaman yang buruk saat berhubungan dengan Mama Kalina. Itu memang kenyataan. Kamu, Aira, Athar dan juga aku. Jangan kamu pikir aku tidak sakit hati mendengar ocehan dan hinaan Mama Kalina selama ini, apalagi saat ia membanding-bandingkan aku dengan Athar. Tapi apapun itu, kita nggak boleh dendam sama orang tua....""Benar itu kata Alvino, Kiara," timpal Athar cepat. "Kalau menurutkan sakit hati, ingin rasanya aku membiarkan dia mati di jalanan. Bayangkan, Aira pernah masuk rumah sakit lantaran nyaris keracunan dan itu gara-gara ulahnya.""Aku...." Gadis itu tergagap "Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Melihat wajah Mama saja rasanya aku tak sudi," keluh Kiara."Jika urusan sakit hati, rasanya akulah yang paling sakit," ucap Aira yang mengambil alih bayi lelaki itu dari pangkuan Alvino. Wanita itu menimang keponakannya penuh kasih sayang. "Mama Kalina pernah berniat membunuhku dan Papa. Kamu masih ingat, kan, insiden di

  • Bukan Pengantin Pengganti   Putus Hubungan

    Bab 124) Putus HubunganWanita itu masih setia mengaduk-aduk bak sampah, entah apa yang dicarinya. Penampilannya sungguh memprihatinkan. Dia mengenakan dress sebatas lutut, tapi kondisinya sudah sobek-sobek dan kotor. Rambutnya acak-acakan, kusut, seperti sudah lama tidak tersentuh sisir. Begitu Aira mendekat, ada bau menyengat yang tercium, membuat wanita itu spontan menutup hidungnya."Mama...!" Aira terpekik dengan mulut membentuk huruf O. Tangannya seketika terulur menarik lengan wanita itu, memaksanya untuk berdiri."Mama.... Kenapa di sini? Apa yang sudah terjadi? Mana Kiara??" Aira mundur selangkah manakala melihat sorot mata mengerikan dari Kalina. "Kamu siapa? Apakah kamu teman perempuan jalang itu, perempuan yang sudah merebut Harold dariku?!" Sepasang tangannya yang kotor malah mencengkeram bahu Aira. Mulutnya menyeringai."Harold?" Aira tergagap. Saking kebingungannya dia tidak sadar bahwa sepasang tangan kokoh itulah yang melepas cengkeraman tangan Kalina di bahunya.Nam

DMCA.com Protection Status