Share

Hasil Malak

Penulis: Jannah Zein
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-15 21:59:33

Bab 105) Hasil Malak

"Aira...."

Belum sempat Aira menyahut, keburu tangan kekar itu merangkul bahunya, menggandeng Aira menyusuri pelataran butik dan menuju pintu masuk.

Sepintas penampilan keduanya bak sepasang suami istri yang tengah berbahagia menanti calon buah hati.

Butik ini memang khusus menjual pakaian untuk ibu hamil sekaligus perlengkapan bayi. Jadi tak heran jika para pengunjungnya didominasi para wanita yang sedang dalam kondisi mengandung. Keano memang tak salah membawa Aira ke tempat ini.

"Pilih saja sesukamu dan jangan lupa pilihkan juga pakaian yang kira-kira cocok untuk Devanka," titah Keano saat mereka sudah masuk ke ruangan yang sangat luas ini. Lelaki itu mendorong pelan Aira lantas melangkah menuju sofa, duduk dengan santai sembari mengamati pemandangan di sekelilingnya. Bibir lelaki itu mengurai senyum membayangkan sosok gadis yang sampai saat ini belum juga mau ia temui

Devanka.

Sejauh ini ia sangat percaya bahwa apapun yang terjadi pada hidupnya bukan sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bukan Pengantin Pengganti   Ajakan Untuk Berteman

    Bab 106) Ajakan Untuk Berteman "Sudah, Tuan." Sinta menjawab. "Terus, bagaimana tanggapan Devanka? Apakah dia mau menerima pemberianku?" pancing Keano seraya menatap sekilas barang-barang yang tergeletak begitu saja di lantai. Dia sudah tak sabar lagi ingin menemui gadis itu. Entah kenapa belakangan ini rasanya keinginan itu begitu menggebu. Begitu ingin ia mengusap perut Devanka, kemudian menciumnya. Apakah ini memang naluri lelaki dewasa yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah? Terkadang ia merasa menggila. Begitu kuat dorongan sampai pernah suatu ketika ia nekat ingin mengunjungi gadis itu. Malam-malam ia mengendarai mobilnya sendirian, berhenti di depan gedung apartemen yang dihuni oleh Devanka. Menatap apartemen itu seolah menatap gadis itu. Tuhan... baru ia menyadari jika sebenarnya ia begitu mendamba. Kehamilan Devanka yang menjadi pemicunya. Di sisi hatinya yang terdalam ada sebersit kebanggaan jika sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah. Betapa inginnya ia melewa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Bukan Pengantin Pengganti   Sstu Tim

    Bab 107) Satu TimMelihat itu hati Keano mendadak seperti tersayat. Dia tahu gadis ini sudah melalui hal yang sangat berat. Kehilangan kesucian diri, kemudian hamil. Kehamilan yang sama sekali tidak diinginkan. Memang, ia akan bertanggung jawab, tapi itu bukan solusi, tak akan menyelesaikan masalah. Tetap saja Devanka hamil diluar nikah dan itu berat. Berat sekali. Tanggung jawab dari Keano bahkan berfungsi hanya sekedar untuk meringankan beban rasa bersalah yang ada dalam diri Keano sendiri. Devanka berbeda dari gadis kebanyakan, yang ketika hamil langsung meminta tanggung jawab untuk dinikahi. Tidak. Justru ia yang harus mengemis agar Devanka mau menikah dengannya.Lelaki itu menarik nafas kemudian menjatuhkan diri berlutut di hadapan Devanka. "Aku tahu, aku salah. Dan aku minta maaf yang sebesar-besarnya untuk semua yang telah kulakukan padamu. Aku memang lelaki bejat, tetapi aku ingin mengajakmu untuk berpikir secara positif. Aku mengerti, apa yang sudah kamu lalui berasal dar

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Bukan Pengantin Pengganti   Resign

    Bab 108) ResignBerjam-jam Devanka berkutat dengan pekerjaannya, sesekali dia memijat pinggangnya. Kehamilan ini membuat bagian tubuh yang satu ini sering terasa pegal. Namun gadis itu tidak peduli. Dia masih memprototi layar laptop demi menyelesaikan pekerjaannya. Dia harus menyelesaikan pekerjaan ini sebaik mungkin. Setidaknya ia bisa memberikan kenangan manis untuk perusahaan yang telah memberikan kesempatan baginya untuk berkarya. Menjadi asisten pribadi Nyonya Rani sungguh menyenangkan. Wanita itu sangat baik, bahkan selalu meminta Devanka untuk memanggilnya dengan sebutan mommy, sama seperti Athar dan Keano.Sayang sekali, jika hubungan mereka akhirnya harus ternodai oleh insiden yang tak sengaja diciptakan. Celakanya, orang yang telah merenggut sesuatu yang paling berharga pada dirinya dan ayah biologis dari janin di dalam perutnya adalah Keano, orang yang berasal dari lingkaran yang sama dengan bos besar kesayangannya. Seandainya orang itu adalah orang yang tak dikenal, mungki

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Bukan Pengantin Pengganti   Pergilah, Deva

    Bab 109) Pergilah, Deva"Apa?! Devanka meninggalkan apartemen?! Kapan?" Suara Keano menggema memenuhi ruangan kerjanya. Lelaki itu mengeratkan genggamannya pada benda pipih berharga fantastis miliknya itu."Baru saja, Tuan. Nona Devanka pergi dengan mengendarai taksi," jawab seorang lelaki di ujung telepon."Kalau begitu, kamu ikuti dia. Jangan sampai kehilangan jejak," titah Keano spontan."Ini kami sedang mengikuti beliau, Tuan. Tuan jangan khawatir. Nanti kami akan hubungi lagi jika ada informasi penting," sahutnya di sela-sela deru suara kendaraan. "Baik. Awasi terus dia. Kamu jangan sampai lengah. Aku tidak mau kehilangan jejak wanita itu. Di dalam perutnya ada calon anakku. Dia membawa sesuatu yang sangat berarti bagiku. Paham kalian?""Ya Tuan, kami paham dan kami akan menjaga Nona Devanka dengan baik," sahutnya."Baik, aku tunggu informasi berikutnya."Keano menaruh ponsel di mejanya di samping laptop yang masih saja terus menyala. Lelaki itu kembali melanjutkan pekerjaannya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Bukan Pengantin Pengganti   Bandung, Aku Kembali

    Bab 110) Bandung, Aku Kembali"Bandung, aku kembali," ucap Devanka dalam hati.Begitu banyak perubahan di kota ini setelah bertahun-tahun lamanya ia tidak menginjakkan kakinya di kota yang pernah menjadi tempat ia tumbuh dan dibesarkan. Kota yang menyimpan begitu banyak kenangan tetapi juga menyimpan kepahitan.Hidup sebatang kara, tidak jelas siapa orang tua dan keluarganya, menjalani hari-hari di panti asuhan, kemudian lepas dari panti setelah ia berusia 18 tahun dan lulus SMA. Dia pernah bekerja serabutan hanya untuk membiayai kuliahnya. Devanka benar-benar mandiri tanpa bergantung kepada siapapun dan kini dia pun berusaha untuk tidak bergantung kepada siapapun untuk melanjutkan hidupnya dan calon bayinya.Sembari bersandar di jok mobil yang membawanya menuju sebuah tempat, Devanka terus mengelus perutnya yang memendarkan gerakan-gerakan halus. Perutnya yang tak lagi rata dengan ukuran janin yang terus membesar dan berbentuk semakin lama semakin sempurna menjadi seorang bayi. "Aku

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Bukan Pengantin Pengganti   Bertemu Teman Lama

    Bab 111) Bertemu Teman Lama"Aku resign dari perusahaan atas keinginan sendiri dan aku belum menikah," jawab Devanka lugas. Tak ada gunanya ia menyembunyikan semuanya dari Sam, toh pada akhirnya lelaki itu akan tahu sendiri. Sam adalah sahabatnya sejak di panti asuhan. Mereka tumbuh bersama. Lantaran merasa senasib sepenanggungan, membuat Devanka terkadang merasa Sam adalah saudaranya sendiri. Hanya saja yang membedakan, Devanka berhasil menyelesaikan kuliahnya, kemudian merantau dan bekerja di Maharani Jewellery. Sejak itu keduanya terpisah dan tak ada lagi kontak. Devanka kehilangan nomor kontak Sam karena ponselnya hilang dalam perjalanan menuju kota tempat ia mengais rezeki selanjutnya. Sementara Sam tetap setia di Bandung. Sam tidak kuliah, tetapi memilih membuka usaha kecil-kecilan, berjualan batagor, makanan khas Bandung yang terkenal itu.Mendadak suasana menjadi canggung. Sam terlihat salah tingkah. Dia merasa bersalah karena pertanyaannya barusan mungkin membuat Devanka me

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Bukan Pengantin Pengganti   Menyusul Ke Bandung

    Bab 112) Menyusul Ke Bandung"Oh, ya, Sinta. Tolong siapkan bahan-bahan yang diperlukan. Suruh anggota tim marketing untuk segera berkumpul di ruang meeting. Setengah jam lagi kita akan meeting." Lagi-lagi Keano memberi perintah.Sinta mengangguk patuh, kemudian segera undur diri dari ruang kerja bosnya. Sepeninggal sekretarisnya, lelaki itu menghela nafas. Entah kenapa ada yang berbeda saat Ronald menyebut kata teman lama. Mungkinkah Devanka memiliki hubungan dengan lelaki itu di masa lalunya? Mengingat tak ada pertemanan yang benar di antara laki-laki dan perempuan. Entah kenapa hatinya terasa tak rela membayangkan Devanka bercanda ria dengan lelaki itu, meskipun katanya hanya sekedar teman lama. Sementara dengan dirinya, jangankan bercanda, untuk bertemu saja gadis itu enggan. Terbukti sekarang dia malah kabur ke Bandung. "Deva, Deva. Kemanapun kamu pergi, aku pasti akan bisa menemukanmu," gumam Keano. Dia kembali membuka laptop. Masih ada beberapa berkas yang harus ia tanda ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Bukan Pengantin Pengganti   Beda Kasta

    Bab 113) Beda Kasta"Kamu salah, Keano. Aku merasa nyaman tinggal di sini," bantah Devanka."Tapi tempat ini sungguh tidak layak....""Semua tempat itu layak, Keano." Devanka menggeram. "Kamu jangan pernah membandingkan kehidupanmu dengan kehidupanku. Mungkin kamu tidak pernah merasakan pahitnya hidup di panti asuhan. Kita ini beda kasta!"Senyum Keano terkembang. Getir sekali. Tidakkah Devanka menyadari, jika mereka sama saja? Ayah Keano meninggal saat ia masih sangat kecil dan sejak kecil pula ia terpisah dari ibunya akibat keegoisan sang kakek. Apakah Devanka tidak pernah berpikir bahwa itu lebih menyakitkan? Dia bahkan kadang merasa hidup lebih dari seorang anak yatim. Bedanya ia dipelihara dan diberi fasilitas yang terbaik oleh kakeknya, Albana."Semua manusia sama di hadapan Tuhan, Deva. Tidak ada yang berbeda. Aku tidak pernah merendahkanmu hanya karena status sosial dan kekayaan. Aku hanya ingin agar kamu menjalani kehamilan dan persalinanmu dengan aman dan nyaman sesuai denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22

Bab terbaru

  • Bukan Pengantin Pengganti   Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna

    Bab 132) Tak Ada Kesempurnaan Yang Sempurna"Sayang, sudahlah. Mama sudah bahagia di sana. Mama pasti melihat dari atas sana dan tersenyum pada cucunya. Jangan bersedih, Sayang." Athar mengusap-usaha pundak istrinya, kemudian mengajaknya berdiri.Tubuh Aira masih saja gemetar saat Athar membimbingnya menjauhi areal pemakaman. Mereka harus segera melanjutkan perjalanan menuju rumah Hendra. Perjalanan masih memakan waktu sekitar satu jam lagi. Aira kembali duduk di sisi Hendra yang tengah menyetir. Sementara Lina duduk di jok belakang sembari memangku Alia.Sepanjang perjalanan, pikiran Aira melayang tak karuan. Inilah yang membuat ia malas dan jarang mengunjungi makam itu. Bukan karena tak rindu. Setiap kali ia mengunjungi makam ibundanya, setiap kali juga luka itu kembali menganga. Luka masa kecilnya yang menyaksikan ibunya terbujur kaku dan dimasukkan ke liang lahat. Saat itu dia hanya seorang gadis kecil berumur 9 tahun yang tak mengerti kenapa ibunya tiba-tiba meninggal dunia, pad

  • Bukan Pengantin Pengganti   Lambang Kerinduanku Kepada Mama

    Bab 131) Lambang Kerinduanku Kepada MamaBeberapa hari di rumah Albana serasa begitu lama bagi Aira. Meskipun Athar selalu meluangkan waktu untuk membersamainya di sela-sela aktivitas kerjanya yang padat, tetapi Aira benar-benar tak nyaman. Kalimat demi kalimat terus berkelanjutan keluar dari mulut Albana soal status Alia, putrinya. Wanita itu benar-benar kesal, karena yang ada di otak kakeknya hanya urusan warisan dan Diamond Group, seolah-olah tidak ada hal yang menjadi prioritas selain itu. Rasa-rasanya putrinya cuma dijadikan alat bagi sang kakek untuk mengekalkan kekuasaan pada kerajaan bisnisnya."Apakah dia menganggap kelahiran anakku hanya sebagai pengisi kursi pewaris Diamond Group kedepannya? Sebegitu murah harganya," gumam Aira dalam hati. Dia benar-benar tak habis pikir. Setelah mendiang ibu dan dirinya, kini giliran putrinya yang baru lahir itu yang di nobatkan Albana sebagai pewaris Diamond Group. Diam-diam ia mengepalkan tangan. Untuk hal yang satu ini, cara pandang A

  • Bukan Pengantin Pengganti   Bukti Keajaiban Cinta

    Bab 130) Bukti Keajaiban Cinta[Ini ada hadiah kecil dari Kakek. Kenapa tidak memberi kabar, cucuku? Padahal bayi itu akan menjadi salah satu pewaris Diamond Group selanjutnya. Kamu masih marah dengan Kakek?!]Aira hanya tersenyum tipis, memandang baris demi baris kalimat yang ditulis oleh kakeknya. Pesan itu terasa menohok, tapi Aira memiliki pengendalian diri yang cukup kuat. Dia berusaha untuk tidak terpancing. Tanpa membalas pesan itu, Aira langsung menutup aplikasi pesan instan, kemudian beralih menuju aplikasi m-banking. Wanita muda itu ternganga saat melihat nominal yang dikirim oleh Albana. Tak main-main. Hadiah kecil yang disebut oleh kakeknya itu adalah dana sebesar satu miliar.Mungkin itu memang hadiah kecil, karena uang satu miliar bukan apa-apa bagi lelaki tua itu. Diamond Group memiliki cabang hingga ke pelosok negeri ini. Diamond Group bukan perusahaan perbankan biasa, tetapi perusahaan perbankan raksasa yang basisnya menyaingi perusahaan perbankan plat merah di negeri

  • Bukan Pengantin Pengganti   Berdamai Dengan Takdir

    Bab 129) Berdamai Dengan Takdir"Mom tahu apa yang kamu rasakan," ucap Rani dengan lembut. Berhubung Keano tidak kunjung memutar tubuhnya, akhirnya Rani lah yang berjalan memutar dan menghadap lelaki muda itu. Dia menatap Keano seolah ingin menembus di balik kelam hitam sorot mata putra angkatnya ini."Apa yang Mom ketahui tentang diriku?" tanya Keano lirih."Hati dan perasaanmu terhadap Aira."Keano seketika tersentak. "Apa yang Mom katakan? Jangan mengada-ada, Mom. Aira itu adikku dan kebetulan istri Athar, putra kandung Mom!""Tapi kamu mencintainya, bukan? Jujurlah pada Mommy....""Aku...." Suara Keano tertahan di tenggorokannya. Lidahnya terasa kelu untuk berucap.Namun wanita paruh baya itu begitu tenang. Dia malah menggenggam tangan Keano, seolah sedang mentransfer energi untuk menguatkan pemuda ini."Kamu tidak perlu sungkan sama Mommy. Mommy tak akan marah. Takdirlah yang mempertemukan kalian di saat kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Tak apa, Nak. Hanya saja, satu hal itu

  • Bukan Pengantin Pengganti   Kelahiran Alia

    Bab 128) Kelahiran AliaAira memejamkan matanya sesaat. Dokter anestesi sudah memberikan suntik epidural beberapa saat yang lalu dan rasa nyeri perlahan mulai berkurang. Sekarang dia tinggal menunggu pembukaan lengkap, kemudian mengejan mengikuti instruksi dari dokter. Berhubung tidak ada masalah apapun dengan kandungannya, maka Aira memilih melahirkan secara normal dengan metode epidural.Namun meski sudah diberi suntikan penawar rasa sakit, tetap saja Aira merasa gugup dan takut. Wajar, karena adalah pengalaman pertamanya."Maaf, Sayang. Aku datang terlambat," sesal Athar. Dia mengusap keringat dingin yang membanjiri wajah Aira."Tak apa. Semuanya aman dan terkendali." Senyum Aira mengembang meski agak dipaksakan, sekedar menyamarkan rasa takut di hatinya. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Dokter memperkirakan dia akan lahir beberapa jam lagi. Mana Mommy?""Sebentar lagi Mommy akan datang. Dia pasti akan sangat senang. Momen ini sudah lama dia tunggu." Lelaki itu membungku

  • Bukan Pengantin Pengganti   Impas

    Bab 127) ImpasWajah lelaki yang penuh keriput itu seketika berubah memerah. "Kamu pikir Kakek kurang kerjaan, sehingga mesti melakukan permainan anak kecil seperti itu?! Nggak level itu, Aira!""Meskipun aku baru mengenal Kakek, tapi bukan berarti aku tidak tahu bagaimana sifat Kakek. Aku memiliki sumber yang bisa dipercaya....""Kamu memata-matai kakekmu?" dengus Albana.Aira menggeleng. "Tidak," ralatnya."Terus.... Kenapa kamu menuduh Kakek ada bermain di balik semua yang sudah terjadi pada ibu tirimu yang brengsek itu? Masalah dia masuk rumah sakit jiwa, itu urusannya, bukan urusan Kakek. Mungkin itu karmanya karena sudah menyia-nyiakan anak tiri yang baik sepertimu," ujar Albana sinis."Stop, Kek. Berhenti bilang begitu.""Kalau bukan karma, apalagi namanya? Lagi pula kamu itu terlalu baik, Aira. Sudah tahu jika wanita itu pernah hampir saja membunuhmu, tapi kamu masih mau menolongnya!""Itu adalah masa lalu, Kek. Lagi pula, Papa sudah menceraikan Mama Kalina. Kurasa itu sudah i

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menemui Albana

    Bab 126) Menemui AlbanaAira hanya mengangguk sekilas lalu tersenyum tipis kepada Bernard sembari terus melenggang masuk ke dalam. Seorang asisten rumah tangga menyambut dan mengantarkannya ke ruang pribadi sang kakek."Ada apa, Aira? Tumben datang kemari? Mana suamimu?" sapa Albana. Dia heran melihat kedatangan Aira yang tiba-tiba.Aira mendaratkan tubuhnya di kursi dekat pembaringan lelaki tua itu."Athar sedang ada kerjaan, Kek. Aku ke sini hanya ditemani mbak Nana, tapi mbak Nana aku suruh menunggu di mobil....""Kenapa kamu tidak ajak dia masuk, Aira?" sela lelaki tua itu."Ada yang ingin aku bicarakan dengan Kakek dan aku tidak mau Mbak Nana dengar," sahut Aira. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Saat ini mereka hanya berdua. Asisten rumah tangga dan perawat pribadi Albana sudah keluar dari ruangan ini.Albana berdeham. "Baiklah, terserah kamu saja. Apa yang ingin kamu bicarakan sama Kakek. Kelihatannya penting sekali....""Tentu saja, karena ini menyangkut kelangs

  • Bukan Pengantin Pengganti   Menjenguk Kalina

    Bab 125) Menjenguk Kalina"Kita semua memiliki pengalaman yang buruk saat berhubungan dengan Mama Kalina. Itu memang kenyataan. Kamu, Aira, Athar dan juga aku. Jangan kamu pikir aku tidak sakit hati mendengar ocehan dan hinaan Mama Kalina selama ini, apalagi saat ia membanding-bandingkan aku dengan Athar. Tapi apapun itu, kita nggak boleh dendam sama orang tua....""Benar itu kata Alvino, Kiara," timpal Athar cepat. "Kalau menurutkan sakit hati, ingin rasanya aku membiarkan dia mati di jalanan. Bayangkan, Aira pernah masuk rumah sakit lantaran nyaris keracunan dan itu gara-gara ulahnya.""Aku...." Gadis itu tergagap "Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Melihat wajah Mama saja rasanya aku tak sudi," keluh Kiara."Jika urusan sakit hati, rasanya akulah yang paling sakit," ucap Aira yang mengambil alih bayi lelaki itu dari pangkuan Alvino. Wanita itu menimang keponakannya penuh kasih sayang. "Mama Kalina pernah berniat membunuhku dan Papa. Kamu masih ingat, kan, insiden di

  • Bukan Pengantin Pengganti   Putus Hubungan

    Bab 124) Putus HubunganWanita itu masih setia mengaduk-aduk bak sampah, entah apa yang dicarinya. Penampilannya sungguh memprihatinkan. Dia mengenakan dress sebatas lutut, tapi kondisinya sudah sobek-sobek dan kotor. Rambutnya acak-acakan, kusut, seperti sudah lama tidak tersentuh sisir. Begitu Aira mendekat, ada bau menyengat yang tercium, membuat wanita itu spontan menutup hidungnya."Mama...!" Aira terpekik dengan mulut membentuk huruf O. Tangannya seketika terulur menarik lengan wanita itu, memaksanya untuk berdiri."Mama.... Kenapa di sini? Apa yang sudah terjadi? Mana Kiara??" Aira mundur selangkah manakala melihat sorot mata mengerikan dari Kalina. "Kamu siapa? Apakah kamu teman perempuan jalang itu, perempuan yang sudah merebut Harold dariku?!" Sepasang tangannya yang kotor malah mencengkeram bahu Aira. Mulutnya menyeringai."Harold?" Aira tergagap. Saking kebingungannya dia tidak sadar bahwa sepasang tangan kokoh itulah yang melepas cengkeraman tangan Kalina di bahunya.Nam

DMCA.com Protection Status