Share

77

Penulis: yeolsoo612
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-05 22:49:00

Pukul dua belas malam saat sebuah mobil berwarna hitam tiba di pelataran rumah Sean. Wisnu turun lebih dulu diikuti Aruna kemudian.

Dua orang dewasa itu hanya saling terdiam selama beberapa saat di depan mobil, sebelum kemudian kaki Aruna mulai melangkah masuk ke dalam rumah.

"Aruna!"

Panggilan Wisnu membuat wanita itu menoleh, Wisnu berjalan mendekat. Semuanya terjadi dengan cepat, saat bibir basah Wisnu menyapu permukaan bibir Aruna, juga sebuah pelukan hangat.

"Kamu harus menepati ucapanmu tadi," kata Wisnu setelah pelukan keduanya terlepas.

Aruna mematung sesaat, mengangguk kaku kemudian. Jujur saja kepalanya tiba-tiba saja terasa kosong, entah kenapa.

"Ya, aku ingat," sahut Aruna gugup.

Wanita itu memalingkan wajah dan berdeham beberapa kali. Hal itu mampu membuat senyum tipis terbit di wajah Wisnu, menyadari bagaimana wajah wanita di hadapannya ini terlihat bersemu merah.

Aruna sedang merasa malu, salah tingkah.

"Apa yang kamu tunggu? Tidak pulang sekarang?" tanya Aruna.

"Kamu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   78

    "Kamu berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan Wisnu. Mau bagaimanapun juga, kamu memiliki andil dalam membantuku mencari tahu soal Celine dan rencana wanita itu," kata Aruna pelan.Sean diam, pria itu menghembuskan napas kasar. Menyandarkan tubuh besarnya pada sandaran kursi dan mengangguk pelan."Ceritaka saja. Tapi hal itu tidak akan mengubah perasaan ku padamu," sahutnya lirih.Mengabaikan perkataan terakhir Sean, Aruna menarik napas. Menyiapkan mentalnya untuk kembali mengingat kejadian di masa lalu."Iya, memang aku dan Wisnu sudah menikah dan David adalah anak kami," buka Aruna."Bisakah kita lewati bagian itu? Entah kenapa aku tidak suka mendengarnya," sela Sean agak sewot.Aruna menggeleng, ia tidak bisa melewatkan satu bagian pun."Tapi pernikahan kami bukan sesuatu yang normal. Maksudku, alasan kenapa aku bisa menikah dengan Wisnu bukanlah karena cinta ataupun perjodohan. Kami terpaksa menikah karena permintaan Diandra, juga rencananya.""Aku dijadikan bahan b

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   79

    Pukul sepuluh saat terdengar suara ketukan pintu dari arah luar. Sean yang saat itu sedang duduk santai mengernyit, kaki panjangnya ia bawa melangkah ke arah pintu utama.Begitu dirinya membuka pintu, pemandangan pertama yang ia lihat adalah David yang tengah tersenyum lebar. Anak lelaki dengan hoodie berwarna putih yang dipadu celana berwarna coklat susu itu, menyapa Sean dengan senang hati."Halo paman!" sapanya sumringah.Sean yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis, merasa cukup gemas dengan tingkah David sekarang."Siapa yang datang?" Aruna yang baru saja datang dari dalam cukup kaget melihat Wisnu juga David di ambang pintu."Ibu!" Dengan semangat empat lima, David bergegas turun dari gendongan sang ayah dan menghampiri Aruna."Ibu, ayo jalan-jalan. Ayah bilang Ibu akan mengajakku ke taman bermain hari ini," katanya bersemangat.Untuk sejenak, ketiga orang dewasa itu hanya saling beradu pandang satu sama lain. Aruna kemudian berjongkok, menyamakan tingginya dengan sang put

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   80

    David, anak laki-laki itu menangis saat Aruna juga Wisnu menghampirinya. Ia yang baru saja ditolong oleh anak perempuan memegangi dahinya yang terdapat memar kebiruan."Apa yang terjadi?" tanya Aruna khawatir."Tadi saat dia akan bermain perosotan, seseorang mendorongnya hingga tergelincir ke bawah, Bibi," sahut si anak perempuan dengan kuncir dua itu."Dia laki-laki atau perempuan?" tanya Wisnu cepat.Si anak perempuan menggeleng, "Aku tidak tahu paman, wajah orang itu tertutup masker dan topi," sahutnya.Aruna dan Wisnu saling berpandangan sejenak, kemudian si lelaki beranjak. Berusaha mencari orang yang dimaksud di lokasi sekitar."Sudah, tidak apa sayang. Nanti Ibu obati, ya," ucap Aruna menenangkan."Terimakasih, nak. Siapa namamu?" tanya wanita itu pada anak perempuan."Denise, Bibi.""Denise, mau ikut Bibi membeli es krim?"Lagi-lagi anak itu menggeleng, ia kemudian berdiri, menunduk sebentar sebagai salam sebelum beranjak pergi.Tidak lama kemudian Wisnu kembali, pria itu meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-09
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   81

    Meski pada mulanya Wisnu tidak mempercayai perkataan Sean, tapi pada akhirnya pria itu kembali ke rumah seorang diri.Meski dengan berat hati, pada akhirnya Wisnu mengijinkan Aruna juga David untuk bermalam di rumah Sean. Dan dirinya akan membuktikan sendiri soal perkataan Sean soal Celine yang ada di rumahnya.Mobil itu sampai di pelataran rumah, Wisnu turun sambil menghela napas panjang. Berusaha untuk terlihat se normal mungkin, ia tidak ingin membuat Celine curiga.Begitu Wisnu membuka mata, pria itu bisa melihat dengan jelas keberadaan wanita itu yang tengah duduk nyaman di sofa ruang tamu.Ia mengenakan dress v neck long sleeve berwarna merah. Rambut panjangnya ia gerai dengan bebas.Menyadari kedatangan Wisnu, Celine tersenyum cerah. Wanita yang sebelumnya tengah sibuk dengan ponselnya sendiri itu, kemudian beranjak menghampiri Wisnu."Mana David?" tanyanya sembari melongok ke belakang tubuh si pria."Menginap di rumah orang tua Diandra," sahut Wisnu."Apa yang kamu lakukan di

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-10
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   82

    Pagi hari Aruna dikejutkan dengan teriakan Bibi pengurus rumah. Wanita baya yang baru saja datang itu berteriak keras dari arah pintu belakang."Ada apa, BI?" tanya Aruna setelah berlari tergopoh, di belakangnya Sean menyusul."Itu," tunjuk Bibi pengurus rumah pada sesuatu.Pelan-pelan Sean mendekati kotak kardus berukuran sedang di sana. Membukanya perlahan dan membuangnya jauh-jauh dengan segera.Kotak tersebut dilempar Sean hingga membuat isi di dalamnya keluar. Sebuah bangkai ayam yang hampir busuk terlihat mencuat, membuat bau busuk yang begitu menyengat."Siapa yang melakukan ini?" tanya Sean sambil menutup hidungnya rapat."Saya tidak tahu, Tuan. Saat pagi tadi saya datang, sudah ada di sana. Dan saat saya buka, isiny…," Bibi pengurus rumah tidak lagi melanjutkan kalimatnya.Sean juga Aruna sempat saling bertatapan selama beberapa detik, seolah ada satu pemikiran diantara mereka."Yasudah. Bibi, tolong bereskan semuanya. Untuk pagi ini Bibi tidak perlu memasak, cukup bersihkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   83

    Siang hari saat Aruna kembali ke rumah Sean. Tujuannya saat itu hanya untuk berkemas karena sore nanti Wisnu akan menjemputnya untuk kembali ke rumah mereka.Begitu Aruna membuka pintu, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Sean yang sudah terkapar di depan pintu dengan wajah babak belur."Sean!" pelik Aruna keras.Dengan susah payah wanita itu setengah menyeret, membawa Sean pada kursi terdekat. Ia merebahkan tubuh jangkung Sean di sana, melepaskan sepatu pria itu juga dasi yang melilit lehernya.Aruna merasa cukup ngilu melihat berapa banyak luka lebam di wajah Sean. Bukan hanya satu atau dua, namun hampir memenuhi area wajahnya.Bergegas, Aruna melangkah ke arah dapur. Ia menyiapkan semangkok air hangat juga kain untuk mengompres luka Sean.Pelan-pelan, Aruna melakukannya dengan begitu hati-hati. Meski Sean masih belum sadarkan diri, namun Aruna sendiri bisa dengan jelas membayangkan seperti apa rasa sakit yang dirasakan Sean sekarang.Sudah berapa lama pria itu terkapar tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   84

    Sean menoleh saat suara ketukan pintu terdengar. Rupanya itu Aruna."Sean, aku sudah menyiapkan makanan juga obat. Kamu bisa turun setelah membersihkan diri," kata wanita itu.Sean diam saja. Jujur saja saat ini dirinya bimbang, ada beragam pemikiran juga beban yang seolah tersampir di bahunya.Ia menatap ponselnya lama, mengamati nomor Celine sejenak sebelum kemudian beranjak menuju kamar mandi.Setelah membersihkan diri, pria itu menatap wajahnya yang babak belur dalam cermin. Tersenyum kecil seolah mengejek dirinya sendiri yang tidak berusaha untuk melawan."Ini karena janji pada Ibu, atau memang aku yang terlalu payah untuk melawan tua bangka itu? Tidak, sekalipun aku melawannya, itu bisa dikatakan sebagai bentuk pertahanan diri akibat penyerangan, bukan?" gumamnya sendirian.Ia menghela napas, rasanya kehidupannya tidak pernah baik sejak Ibu juga anak itu hadir dalam hidupnya.Sean masih ingat jelas bagaimana bahagianya ia dulu, menjadi pusat perhatian dari kedua orangtuanya adal

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • (Bukan) Istri simpanan CEO   85

    Seperti yang dikatakan sebelumnya, Wisnu benar-benar datang pukul empat sore."Masuklah dulu, aku akan mengambil barang-barang ku dulu," ucap si wanita.Wisnu menggeleng, pria itu memilih untuk menunggu Aruna di dekat mobilnya saja.Aruna masuk dengan langkah gontai, wanita itu sesekali menunduk ataupun menghela napas panjang. Membuat Wisnu yang menatapnya dari belakang merasa heran.Tidak berselang lama Aruna kembali dengan sebuah koper berukuran sedang, Wisnu menyambut wanitanya juga membantunya meletakkan koper di bagasi belakang dengan senang hati.Ada yang berbeda dengan Aruna sekarang. Wanita itu jadi lebih banyak diam, ia bahkan sering mengabaikan Wisnu ataupun pertanyaan yang pria itu lontarkan padanya.Aruna terperanjat, matanya seketika menoleh ke sisi pengemudi saat ia merasakan sentuhan pada tangannya."Kamu kenapa? Ada masalah?" tanya Wisnu dengan sebelah ekor mata yang melirik ke arah Aruna.Wanita itu menggeleng dan tersenyum tipis, ia kemudian kembali menyandarkan kepa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14

Bab terbaru

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   epilog

    Pukul tiga dini hari saat Wisnu dikejutkan dengan suara rintihan pelan yang berasal dari sebelahnya. Pria itu menoleh dengan mata yang masih setengah terpejam."Kamu kenapa?" tanya pria itu dengan suara serak. "Perutku tiba-tiba saja terasa sakit," keluh Aruna sembari memegangi perut buncitnya.Omong-omong kandungan wanita itu saat ini sudah menginjak bulan ke sembilan. Dan menurut perkiraan Dokter, wanita itu akan melahirkan dua minggu dari sekarang.Pelan-pelan Wisnu coba bantu menenangkan, tangan besarnya ia gunakan untuk mengelus perlahan perut sang istri berharap dengan itu rasa sakit yang diderita bisa mereda."Perutku mulas," ucap Aruja tiba-tiba."Ayo, aku bantu ke kamar mandi."Saat Wisnu hendak membantu Aruna untuk bangun dari tidurnya, wanita itu terkejut saat mendapati kasur yang ditempatinya sebelumnya basah."Kamu mengompol?" tanya Wisnu."Air ketubannya pecah."Keduanya sempat terdiam sesaat, sebelum kemudian kepanikan melanda mereka. Wisnu dengan siap siaga memapah Ar

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   107

    Dua tahu sudah semuanya berlalu. Seperti harapan yang terkabul, kehidupan Aruna dan keluarganya begitu baik semenjak hari itu.Anak-anak yang tumbuh sehat dan menggemaskan, perkembangan perusahaan yang kembali naik setelah terungkapnya rekaman percakapan rencana kriminal Celine yang tanpa sengaja bocor.Membuat para investor yang sebelumnya mencabut saham mereka dari perusahaan kembali bergabung bahkan menanam saham lebih besar dari sebelumnya.Juga soal pernikahan Aruna dan Wisnu. Keduanya memutuskan untuk membuat pesta resepsi sekaligus untuk mengumumkan pernikahan mereka pada khayalak ramai.Hal itu guna membersihkan nama Aruna dan meluruskan kesalahpahaman yang ada. Tentunya dengan menutup beberapa fakta jika sebenarnya Diandra yang meminta wanita itu untuk menjadi ibu pengganti.Seperti saat ini, Aruna yang tengah mengawasi David juga Nadine yang tengah bermain di halaman belakang tersentak saat sebuah pelukan mengejutkannya dari arah belakang.Itu adalah Wisnu. Pria itu baru saja

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   106

    Wisnu yang merasa tidak tahan melihat adegan itu memilih keluar lebih dulu, membiarkan dua wanita itu saling menumpahkan perasaannya masing-masing."Tolong jaga Nadine, saat ini dirinya tidak memiliki siapapun lagi," kata mbak Riri setelah pelukan keduanya terlepas.Aruna mengangguk, wanita itu akan melakukan tugasnya dengan tulus karena jauh sebelum ia memikirkan permintaannya untuk mengadopsi Nadine, memang wanita itu sudah menyayangi Nadine selayaknya ia menyayangi David, anaknya sendiri."Pasti mbak, pasti. Aku juga sudah menganggap Nadine selayaknya anakku sendiri jauh sebelum ini.""Ya, aku percaya pada kalian. Maaf atas segala perbuatanku," kata wanita itu menunduk."Sudah, mbak. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, yang harus dilakukan hanya berubah menjadi seseorang yang lebih baik di masa depan. Dan lagi, aku yakin bahwasanya Mbak Riri sebenarnya adalah orang yang baik."Belum sempat Mbak Riri menjawab perkataan Aruna, seorang sipir masuk dan berkata jika waktu merek

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   105

    Wanita itu menatap ke arah Wisnu dengan sengit."Apa yang mbak lakukan? Kenapa mbak tega pada David?!" tanya Wisnu marah.Wanita itu tersenyum, Mbak Riri atau yang bernama asli Arini itu terkekeh kemudian tertawa terbahak-bahak. Ia menunjuk Wisnu dengan ibu jarinya."Karena orang sepertimu pantas mendapatkannya!" Amarah terpancar begitu jelas di wajah Mbak Riri, wanita itu seolah menyimpan dendam yang teramat besar kepada Wisnu."Apa kamu ingat dengan seorang gadis yang juga pelayan di rumah Celine? Gadis polos yang dengan bodohnya membantumu keluar dari rumah itu hanya karena beranggapan kamu adalah seorang lelaki baik-baik. APA KAMU MENGINGATNYA!!"Wisnu tersentak, ingatannya kembali terputar saat ia menjadi korban tawanan Celine saat itu.Tentu saja ia ingat, seorang gadis yang begitu baik mau membebaskannya meski taruhannya ia sendiri yang akan menjadi korban tabiat buruk Celine.Dan disaat itu ia teringat dengan janjinya pada gadis itu. Bahwa ia akan melindungi keluarganya dari

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   104

    Tidak ada yang dilakukan Wisnu, ia hanya duduk diam dengan pandangan kosong ke arah depan.Kepalanya tidak bisa berpikir, ia tidak tahu apa ya g sebenarnya ada dalam hatinya sekarang. Semuanya terlalu bercampur aduk hingga ia sendiri tidak tahu apa yang jadi tujuannya saat ini.Ia tentu tidak ingin berpisah dari Aruna, mau bagaimanapun sejujurnya dirinya begitu mencintai wanita itu.Namun di sisi lain dirinya hanya takut, ia takut jika di masa depan Celine juga akan kembali melakukan hal gila lainnya, bahkan lebih.Memang, keadaan wanita itu juga tidak lebih baik daripada David. Ia mengalami pendarahan juga patah tulang yang cukup serius, namun rasa takut itu tentu masih ada dalam perasaan Wisnu saat ini.Ia hanya tidak ingin baik Aruna ataupun David akan menjadi korban lagi, sudah cukup untuk sekarang."Melamunkan apa?"Pria itu tersentak. Seorang pria paruh baya duduk di sebelahnya di depan ruang tunggu kamar VIP. Omong-omong beberapa jam yang lalu David sudah bisa dipindahkan ke r

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   103

    "DAVID!!"Teriakan itu tidak terelakan, air mata turun begitu saja dari pelupuk mata si wanita. Ia meraung, melihat bagaimana buah hatinya harus menjadi korban dari perasaan egois seseorang.Wisnu yang juga ada di sana tampak tidak jauh berbeda. Pria itu sama terkejutnya, tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Celine.Wanita itu benar-benar nekat.Melihat bagaimana histerisnya Aruna, Wisnu segera menahan wanita itu saat ia ingin mengikuti jejak Celine terjun ke bawah sana.Wisnu memeluk Aruna yang meraung keras, keduanya menangis hebat perasaan mereka hancur berkeping-keping.Tangisan Aruna belum juga reda, justru terdengar kian keras dan menyayat hati saat wanita itu melihat bagaimana tubuh mungil buah hatinya yang bersimbah darah tergeletak di atas brankar."David, sayang."Rasanya Aruna tidak mampu lagi untuk berdiri di atas kakinya, hingga tidak lama kemudian wanita itu ambruk tidak sadarkan diri.Wisnu yang juga masih menangis bersusah payah untuk membopong tubuh istrinya, mes

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   102

    "Ada apa?" Aruna bertanya khawatir.Wisnu tidak langsung menjawab, pria itu justru langsung menggandeng tangan sang istri dan membawanya kembali ke lantai tempat mereka menginap.Melihat Wisnu yang tampak terburu-buru, membuat Aruna kebingungan. Namun tiap kali wanita itu bertanya, sang suami tidak menjawab apapun."Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu tampak terburu-buru?" Wisnu masih saja tidak mengatakan apapun sampai keduanya tiba di depan pintu kamar. Pria itu langsung masuk ke dalam dan membereskan barang-barang mereka dengan asal.Memasukan pakaian ke dalam koper juga beberapa barang lainnya dengan terburu."Wisnu, kamu kenapa? Apa yang sebenarnya terjadi!"Tidak tahan, Aruna menyentak kegiatan sang suami yang tengah memasukan pakaian ke dalam koper. Ia memegang erat bahu sang suami dan menatap matanya dalam."Tenangkan dirimu, dan katakan apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Aruna dengan lebih tenang.Wisnu yang semula nampak begitu panik, berangsur-angsur mulai terlihat tenang. Ia

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   101

    Tanpa terasa Aruna dan Wisnu telah menghabiskan waktu tiga hari di negara gingseng tersebut. Keduanya banyak menghabiskan waktu bersama dengan berjalan-jalan ke Namsan tower, sungai Han juga berburu jajanan kaki lima khas negeri yang begitu terkenal dengan budanya hiburannya tersebut.Saat itu malam pukul dua belas malam. Cuaca di kota Seoul begitu dingin karena memang waktu yang mulai memasuki musim gugur. Aruna sudah siap dengan pakaian tidurnya. Wanita itu terduduk di depan sebuah meja sembari mengoleskan skincare routine nya saat dari arah kamar mandi Wisnu muncul.Pria itu baru saja selesai membersihkan diri setelah hampir seharian keduanya berjalan-jalan juga bersenang-senang."Wangi sekali, istriku," kata Wisnu sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk.Aruna hanya terkekeh, ia kemudian meraih sebuah hairdryer dan mendekat ke arah sang suami yang terduduk di tepi ranjang.Ia mulai mengeringkan rambut hitam Wisnu dengan hati-hati juga teliti, sementara si lelaki sibuk mem

  • (Bukan) Istri simpanan CEO   100

    Malam hari berlalu dengan cepat. Pagi ini Aruna tengah disibukkan dengan acara memasak untuk bekal piknik David juga orang tuanya.Suasana rumah yang cukup sepi membuat tiap pergerakan Aruna terdengar cukup nyaring, juga bau masakan yang tercium hingga lantai atas.Pergerakan wanita itu terhenti saat tiba-tiba sepasang lengan kekar melingkar pada pinggang nya. Sejurus kemudian ia merasakan beban di bahu sebelah kiri.Wisnu, pria yang baru saja terbangun dari tidurnya itu bergelayut manja pada bahu sang istri, mencium dengan rakus aroma yang kian menjadi candu tiap harinya."Mandilah dulu, setelah itu antar David ke rumah Ayah dan Ibu," kata Aruna masih sembari menata makanan dalam wadah bekal.Wisnu hanya bergumam dengan suara serak, pria itu justru kian mengeratkan pelukannya juga sesekali menciumi leher sang istri yang menimbulkan sensasi geli."Hentikan, bagaimana jika dilihat David?""Tidak apa, anak itu akan senang jika memiliki seorang adik," sahut Wisnu ngawur."Lepaskan dulu,

DMCA.com Protection Status